Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Self – Care Training for Wound Diabetic Foot Using Guava Leaves Decoction Yanna Wari Harahap; Nurlaila Nurlaila; Khairunnisa Butar-Butar; Adi Antoni; Anto Anto
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.972 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i1.1794

Abstract

The complications of diabetes mellitus (DM) is diabetic ulcers. The principles of Preparation of the wound (3 M principles) are cleansing, removing necrotic tissue in the wound, choosing the right topical therapy. The aim of this community service to implementation research result about effectiveness of boiling guava leaves as wound washing for diabetic clients. The community service method was wound care diabetic training through guava leaves boil. The program have done as long as a week which the participant were diabetic client in Sidangkal public health center. Before doing community service, the client experienced on caring wound diabetic was used Na-CL, closed wound with cotton, washed every day, and used insulin as preventive diabetic complication. The result of training, the participant said the information about guava leaves boil was new information for them. And all participant also given positive response for this training. And the lead of public health center also said this program improve the knowledge of clients about caring wound diabetic foot.
Self – Care Training For Wound Diabetic Foot Using Guava Leaves Decoction Yanna Wari Harahap; Nurlaila Nurlaila; Khairunnisa Butar-Butar; Adi Antoni; Anto Anto
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.132 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i1.2135

Abstract

The complications of diabetes mellitus (DM) is diabetic ulcers. The principles of Preparation of the wound (3 M principles) are cleansing, removing necrotic tissue in the wound, choosing the right topical therapy. The aim of this community service to implementation research result about effectiveness of boiling guava leaves as wound washing for diabetic clients. The community service method was wound care diabetic training through guava leaves boil. The program have done as long as a week which the participant were diabetic client in Sidangkal public health center. Before doing community service, the client experienced on caring wound diabetic was used Na-CL, closed wound with cotton, washed every day, and used insulin as preventive diabetic complication. The result of training, the participant said the information about guava leaves boil was new information for them. And all participant also given positive response for this training. And the lead of public health center also said this program improve the knowledge of clients about caring wound diabetic foot.
PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) Penyuluhan Tentang Pemanfaatan Pakaian Bekas Menjadi Produk Baru (Lenan Rumah Tangga) Di Panti Asuhan Al Manar Desa UjunggurapKecamatan Batunadua Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara Khairunnisa Butar-butar; Olivia Feby Mon Harahap
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 2 No. 3 (2020): Vol. 2 No. 3 Desember 2020
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.161 KB)

Abstract

Exploring potential and seeking opportunities, especially from the economic sector and creative industry must be done by upgrading capabilities and skills, to be managed again. One of them is the use of used clothes into new products, which will be carried out in this mentoring process. With the aim that the community is able to find and process used clothes that are owned into new products that have new benefits and are of sale value. The learning method used is two-way communication (instructors and participants) by doing demonstrations, practice and evaluation. The teaching materials used are handouts and presentation media (PPT), leaflets, LCD, In focus, sound system. Meanwhile, the tools and materials used are used t-shirts, scissors, and hand needles and sewing threads. The result of this activity is the enthusiasm of the students / participants in managing used clothes by seeing the results of practice based on their respective ideas. With the results of the product and the positive response from this activity, it was seen that the students / participants were interested in re-developing products from used clothes with follow-up meetings / activities.
PKM Pengaplikasian Tusuk Dasar Sulaman Benang Pada Lenan Rumah Tangga Dalam Peningkatan Nilai Produk di BLK (Balai Latihan Kerja) Kota Padangsidempuan Khairunnisa Butar - Butar; Olivia Feby Mon Harahap
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 3 No. 1 (2021): Vol.3 No.1 April 2021
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.034 KB) | DOI: 10.51933/jpma.v3i1.336

Abstract

Perubahan kehidupan saat ini yang terjadi dikarenakan fenomena pandemi yang terjadi. Menjadikan banyak perubahan yang berarti pada pola kehidupan semua orang. Banyak hal yang harus dilakukan untuk menyeimbangkan diri. Salah satunya adalah pengelolaan produk dengan mengaplikasikan sulaman benang untuk meningkatkan nilai produk yang akan dilakukan pada proses pendampingan ini. Dengan tujuan agar Masyarakat mengetahui produk yang memungkinkan untuk dapat dikembangkan dengan meningkatkan nilai jual produk salah satunya dengan mengaplikasikan tusuk dasar sulaman tangan. Metode pelasanaan yang digunakan adalah komunikasi dua arah (instruktur dan peserta) dengan melakukan demonstrasi, praktek dan evaluasi. Bahan ajar yang digunakan adalah handout dan media presentasi (PPT), Leaflet, LCD, In focus, Sound System. Sedangkan alat dan bahan yang digunakan alat sulam benang seperti jarum tangan dan benang sulam, ram (pembidang), masker kain dan sarung bantal kursi. Hasil dari kegiatan ini yaitu pemaparan materi tentang peningkatan produk melalui pengaplikasian sulaman benang menunjukkan antusiasme peserta dalam kegiatan ini. Praktek beberapa jenis tusuk dasar sulaman benang yang diaplikasikan langsung pada masker kain dan sarung bantal menjadi satu keterampilan baru bagi peserta.
PENERAPAN KREATIFITAS MELALUI PRAKARYA DARI BAHAN BEKAS SEBAGAI TERAPI MENGURANGI KECEMASAN PADA PENDERITA DIABETES MILLETUS DI DESA SIDANGKAL PADANGSIDIMPUAN SUMATERA UTARA Khairunnisa Butar-Butar; Nurlaila Nurlaila; Yanna Harahap
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 5 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i5.1844-1848

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang diakibatkan oleh kinerja pankreas yang tidak dapat menghasilkan insulin atau penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menhasilkan insulin secara efektif. Salah satu efek yang dialami oleh pasien adalah tingkat kecemasan akan penyakit yang menimbulkan pikiran yang berlebih atau stress. Untuk mengurangi tingkat stres dapat dialihkan dengan kegiatan kreatifitas yaitu membuat prakarya dari bahan bekas seperti baju yang tidak terpakai. Kreatifitas  adalah kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru. Bahkan produk tersebut memiliki nilai ekonomi sehingga dapat menambah penghasilan keluarga. Metode pelasanaan kegiatan dilaksanakan dengan komunikasi dua arah (instruktur dan peserta) dengan melakukan demonstrasi, praktek dan evaluasi. Dengan menggunakan bahan ajar yaitu adalah handout (referensi desain produk) dan media presentasi (PPT) yaitu  In focus dan Sound System. Sedangkan alat dan bahan yang digunakan adalah baju kaos bekas atau kain perca, gunting, jarum tangan serta benang jahit. PKM ini menyimpulkan bahwa pada dasarnya penderita DM baik yang mengalami luka atau tidak masih bisa berfikir  kreatif dan melakukan kegiatan yang tidak terlalu berat. Bahkan dapat menenangkan hati dan pikiran. Dapat dilihat antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini, terutama bagi kaum ibu yang terbiasa dengan kegiatan jahit menjahit. Selain itu juga dijelaskan pada kegiatan bahwa produk tersebut dapat dijual kembali, sehingga dapat menambah penghasilan keluarga.
PKM PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA MENCUCI TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ORIGAMI PADA SISWA SD IT BINA INSANI DESA SIALOGO KECAMATAN ANGKOLA BARAT TAPANULI SELATAN Khairunnisa Butar-Butar; Ahmad safii hasibuan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 4 No. 3 (2022): Vol. 4 No. 3 Desember 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i3.927

Abstract

Pengabdian ini berjudul tentang pentingnya mencuci tangan dengan menggunakan media origami pada siswa SD IT Bina Insani Desa Sialogo Angkola Barat Tapanuli Selatan. Perilaku kegiatan mencuci tangan pada siswa SD ini masih menjadi salah satu pembelajaran penting yang perlu untuk terus menerus diajarkan dan dipraktekkan. Karena pentingnya kegiatan mencuci tangan ini dalam menjaga kesehatan anak. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan dan contoh kepada siswa bagaimana mencuci tangan dengan 6 tahap menggunakan metode demonstrasi dan storytelling dengan media origami sebagai media penyampaian pesan. Hasil dari kegiatan ini yaitu antusiasme dari siswa dalam mengetahui tentang pentingnya mencuci tangan sebelum dan sesudah berkegiatan serta mempraktekkan cara mencuci tangan dengan 6 langkah. Peningkatan pengetahuan dan sikap tentang pentingnya mencuci tangan diharapkan dapat menjadi salah satu kegiatan menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh yang menyenangkan bagi anak.
PKM PENYULUHAN KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LIFE LITE TENTANG PERNIKAHAN ANAK USIA DINI PADA ANAK REMAJA DI DESA SIALOGO KECAMATAN ANGKOLA BARAT TAPANULI SELATAN ahmad safii hasibuan; Khairunnisa Butar-Butar; Cahaya tri nanda Tampubolon
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 4 No. 3 (2022): Vol. 4 No. 3 Desember 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i3.946

Abstract

Pernikahan merupakan ikatan lahir dan batin berupa penyatuan antara laki-laki dan perempuan atas dasar keinginan untuk memiliki keturunan dan keluarga. Pada dasarnya pernikahan dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki kematangan dalam segi fisik,psikologis,dan ekonomi. Namun, di Indonesia sekitar 12-20% masih bisa ditemukan pernikahan yang belum disertai dengan kesiapan dari berbagai aspek seperti fisik,ekonomi,dan pengetahuan mengenai kehidupan rumah tangga. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dan deskriptif yang akan menggali lebih dalam mengenai pernikahan dini dan keterkaitannya dengan kesehatan reproduksi. Pernikahan usia dini dilakukan oleh seseorang yang rata-rata berusia di bawah 19 tahun yang rata-rata belum siap dalam berbagai aspek dalam pernikahan. Hal ini kemungkinan akan berdampak terhadap kesehatan reproduksi baik untuk perempuan maupun laki-laki. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang dari berbagai aspek dalam melaksanakan pernikahan sehingga upaya untuk menghindari dampak kesehatan reproduksi dapat diminimalisir
PELATIHAN KRIYA TEKSTIL PEMBUATAN ECOPRINT MENJADI PRODUK FESYEN DI SMKN 2 SIBOLGA Elfi Husnita Hasibuan; Khairunnisa Butar-Butar; Nurlaila Nurlaila; Olivia Feby Mon Harahap; Fitri Rahma Handayani; Fadillah Fadillah; Maysaroh Maysaroh
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2022): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v6i1.1838

Abstract

Industri kreatif adalah industri tersendiri dengan penampilan pada keunggulan kreativitas dalam menghasilkan desain – desain kreatif yang melekat pada produk barang atau jasa yang dihasilkan. Industri kriya tekstil dalam hal ini dapat dipandang sebagai komponen inti dari suatu industri kreatif dimana implementasinya bisa dikembangkan untuk mendukung nilai tambah produk sehingga dapat dijadikan industri unggulan. Penggalian potensi untuk menemukan peluang bisnis dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa SMK Negeri 2 Sibolga Jurusan Tata Busana dalam kreativitas dan inovasi yang sesuai dengan tren saat ini. Eco fashion menjadi trend dalam perkembangan industri fesyen saat ini dimana eco fashion merupakan produk fesyen yang ramah lingkungan salah satu nya dibidang kriya tekstil yaitu ecoprint. Ecoprint adalah proses mencetak segala sesuatu yang memiliki nilai alam atau berasal dari alam dan media yang digunakan juga memiliki unsur alam, tujuannya adalah untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai seni dan ekonomi tinggi serta ramah lingkungan untuk meminimalisir adanya limbah yang berbahaya terhadap ekosistem lingkungan dan kehidupan. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan metode komunikasi dua arah dengan melakukan demonstrasi, praktek dan evaluasi. Bahan ajar yang digunakan adalah hand out dan materi presentasi. Sedangkan alat dan bahan yang digunakan kain katun polos, daun jati, bunga, batang, buah yang memiliki ZWA (zat warna alam) yang tinggi, plastik kaca, tali plastik, tawas, cuka, kukusan, ember. Peserta kegiatan ini adalah siswa SMKN Sibolga Jurusan Tata Busana. Hasil dari kegiatan ini yaitu tingginya antusisme dari peserta dalam pembuatan ecoprint dengan bermacam kreasi seperti hijab, masker, baju, topi, clutch, totebag, kotak tisu, topi (bucket hat). Dari gagasan konsep yg di berikan instruktur kepada para peserta kemudian menghasilkan produk fesyen dengan berbagai kreasi sehingga mendapat respon yang positif dari peserta, sekolah dan masyarakat. Dari kegiatan ini terlihat ketertarikan dari para peserta untuk mengembangkan produk fesyen sebagai materi produk kreatif kewirausahaan di sekolah maupun menjadi peluang bisnis peserta.
MANAJEMEN MANUFAKTUR LKP RUMAH JAHIT ILHAM KHARISMA DI KOTA PADANGSIDIMPUAN Retno Desti Dwi Meilasari; Khairunnisa Sibutar-Butar; Nurlaila Nurlaila; Mona Yunita Lubis; Siti Maysaroh
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2022): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v6i1.1840

Abstract

Manufaktur adalah kata yang berasal dari bahasa Latin, yang jika diartikan secara luas adalah proses merubah bahan baku menjadi suatu produk. Proses merubah bahan baku menjadi suatu produk ini meliputi (1) perancangan produk, (2) pemilihan material, dan (3) tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan pembuatan produk dari bahan baku melalui bermacam-macam proses, mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan. Semua benda- benda yang kita jumpai dibuat melalui berbagai proses yang disebut manufaktur (manufacturing). Di samping produk-produk akhir tersebut, manufaktur juga melibatkan aktifitas dimana produk yang dibuat dipergunakan untuk membuat produk. Produk tersebut adalah mesin-mesin yang dipakai untuk membuat berbagai macam produk. Misalnya mesin press untuk membuat plat lembaran menjadi bodi mobil, mesin-mesin untuk membuat komponen, atau mesin jahit untuk memproduksi pakaian.
PENYULUHAN TENTANG PELAKSANAAN QUALITY CONTROL (QC) PADA HASIL PRODUKSI PAKAIAN JADI DI KONVEKSI ANGKOLA JAYA TAPANULI SELATAN Khairunnisa Butar-Butar; Elfi Husnita Hasibuan; Retno Desti Dwi Meilasari; Nurlaila Nurlaila; Anita Murni; Nuri Wahyuni
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 6 No. 1 (2022): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v6i1.1841

Abstract

Pakaian yang dihasilkan oleh garmen, biasanya melalui proses yang terencana. Selain itu standar mutu yang dihasilkan, sudah memiliki kualitas tersendiri yang sangat diperhatikan. Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk menjamin (assurance) agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana. Melalui kegiatan ini, dilakukan usaha dalam membuka cakrawala masyarakat untuk dapat menemukan peluang-peluang di sekitar. Serta menjadi salah satu usaha dalam peningkatan kualitas hasil jahitan pada produsen pakaian (konveksi). Perumusan masalah dalam pelaksanaan program pedampingan keterampilan ini, sebagai berikut: a) Bagaimana proses Quality Control pada hasil jahitan pakaian, b) Apasaja yang perlu diperhatikan dalam melakukan QC hasil produksi pakaian. Metode pelaksanaan program pelatihan ini dilakukan secara langsung (dua arah), dengan melibatkan instruktur dan peserta. Mulai dari penyampaian materi, praktek hingga evaluasi. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan berdasarkan analisis situasi dan identifikasi keadaan di lapangan. Dimulai dengan kunjungan ke konveksi Angkola Jaya guna memperoleh gambaran situasi dari seluruh kegiatan produksi. Proses quality control pada konveksi Angkol Jaya sudah berjalan dengan baik. Dengan melakukan prosedur kerja dan pengecekan pada setiap proses. Yang pada dasarnya, hal yang mempengaruhi kualitas dari sebuah produk adalah manusia, demi menjaga kestabilan mutu dari hasil produk.