Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Karakterisasi Karbon Aktif Pelet Kulit Kacang Tanah Dan Aplikasinya Pada Limbah Pewarna Sintesis Komala, Ria; Rina Dwi Oktaiani; Sisnayati; Dian Sari Dewi; Hendra Dwipayana; Nurlela
Jurnal Redoks Vol. 9 No. 1 (2024): REDOKS JANUARI - JUNI
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v9i1.14155

Abstract

Kacang  tanah   (Arachis hypogaea L.)  merupakan   tanaman   yang  tergolong  famili   Leguminoceae,  Kacang   tanah   sendiri   terdiri  dari   biji   dan   kulitnya,   dimana   kulitnya    tidak   dapat  zdimanfaatkan  secara  optimal  dan limbahnya   masih   merugikan   bagi   lingkungan.   Kandungan  selulosa  pada kulit  kacang  tanah  cukup  tinggi   sehinnga   dapat   digunakan   sebagai  penyerap  karena gugus ―OH terikat  pada  selulosa. Pada penelitian kali ini karbon aktif pelet kulit kacang tanah  digunakan  sebagai adsorben untuk menurunkan kadar warna dan menetralisis PH limbah pewarna sintesis melalui proses Adsorbsi. Kulit Kacang tanah dikarbonisasi dengan suhu 450 o C selama 5 menit, kemudian diaktivasi dengan larutan NaCL pada konsentrasi 45% selama 2 hari. Karbon aktif  kulit kacang tanah dibuat menjadi pelet  sebanyak 100 gram dengan perbandingan komposisi penyusun adalah   karbon aktif kulit kacang tanah : zeolit : tanah Liat  sebesar   25% : 20%;55%(Sampel A) ,   50%;20%; 30% (Sampel B),   75%;20%;5%( Sampel C). Pelet karbon aktif kemudian dianalisa untuk mengetahui karektersitik   morfologi melalui uji SEM (Scanning Electron Microscopy) dan unsur-unsur penyusun karbon aktif pelet melalui uji EDS (Energy Disperese Spectroscopy). Dari hasil analisa menunjukkan morofologi pelet karbon aktif banyak terdapat pori tetapi bentuknya tidak homogen. Grafik spektrum EDS pellet karbon aktif menunjukkan adanya unsur karbon tertinggi pada sampel C  sebesar 70 % . Karbon aktif pelet dengan karakteristik tebaik  diaplikasikan ke llmbah pewarna sintesis melalui proses Adsorbsi dengan waktu kontak 180 menit, hasil analisa  didapat kenaikan pH  dari  4,2  menjadi 6.5. Sedangkan untuk kadar warna didapat persentase kenaikan sebesar 91,59%  yaitu dari sebesar 1843 TCU menjadi  155 TCU.    
Optimization of Palm Shell Drying to Enhance Adsorption Performance: A Kinetic Study and Exponential Model Surya Hatina; Dian Sari Dewi; Alfina; Sisnayati; Dewi Putri Yuniarti; Komala, Ria
Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 21 No. 2 (2024): Sainmatika : Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sainmatika.v21i2.16722

Abstract

Palm shell has great potential as an adsorbent material due to its porosity and thermal stability, but its high moisture content can affect its surface area and absorption capacity. This study aims to optimize the drying process of palm shells to enhance their adsorption performance by applying an exponential model. The drying process was carried out at a temperature of 80°C with time variations ranging from 1 to 6 hours. Parameters measured included wet and dry moisture content, Moisture Ratio (MR), and drying rate. The results showed that drying the palm shell for 4 hours yielded the best results, with a reduction in wet moisture content by 19-21% and dry moisture content by 23-28%. The exponential model analysis provided drying rate constants for the three samples of 0.0443, 0.0238, and 0.0159, respectively. The measured MR graph compared with the model predictions showed a very good fit, with an R² value close to 1, meaning the exponential model is effective in predicting the drying rate. Adsorption performance was tested using a Dylon dye solution with a concentration of 25 ppm, where the palm shell was able to adsorb up to 85% of the dye within 180 minutes.