Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH KOMUNIKASI WORD OF MOUTH, KUALITAS PELAYANAN, KEPERCAYAAN KONSUMEN DAN CITRA MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DIMEDIASI KEPUASAN PELANGGAN UMKM KERUPUK TEMPE PADA UD DUA PUTRA DESA MENONGO KECAMATAN SUKODADI (ANALISIS METODE PARTIAL LEAST SQUAR Muhtarom, Abid; Cholidah, Lilik Nur; Priambodo, Wisnu; Husen; Ningseh, Dewi Wulan Agustin
Jurnal Penelitian Manajemen Terapan (PENATARAN) Vol. 7 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Manajemen STIE Kesuma Negara Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to examine the effect of Word of Mouth communication, service quality, consumer trust and brand image on customer loyalty mediated by customer satisfaction of Tempe crackers at UD Two sons of Menongo Village, Sukodadi District. This research uses quantitative methods with SEM analysis through the Smart-PLS version 3.0 application. The tests carried out are the measurement model (Outer Model), structural model (Inner Model), mediation test and hypothesis testing. The research sample was 166 respondents. Based on the results of the study, it was obtained partially that the word of mouth communication relationship had a positive and significant effect on customer loyalty and customer satisfaction, service quality had a positive and significant effect on customer loyalty and customer satisfaction, consumer trust has a positive and significant effect on customer loyalty and customer satisfaction and brand image has a positive and significant effect on customer loyalty and customer satisfaction. The results of the mediation test partially show that Word of Mouth communication, service quality and consumer trust have a positive and insignificant effect on customer loyalty mediated by customer satisfaction said to be Non Mediation. Brand image has a positive and significant effect on customer loyalty mediated by customer satisfaction, which is called Partial Mediation. Service quality and consumer trust have no significant positive effect on customer loyalty mediated by non-mediation. Brand image has a positive and significant effect on customer loyalty mediated by customer satisfaction, which is called Partial Mediation. Service quality and consumer trust have no significant positive effect on customer loyalty mediated by non-mediation. Brand image has a positive and significant effect on customer loyalty mediated by customer satisfaction, which is called Partial Mediation. Keywords: Word of Mouth Communication, Service Quality, Consumer Trust, Brand Image, Customer Loyalty and Customer Satisfaction
Kegiatan Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) Di RW–010, Kelurahan Leuwinanggung Kecamatan Tapos Kota Depok Jawa Barat Sulistyo P, Bambang; Husen
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 4 No. 1 (2023): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dalam lingkungan masyarakat, keluarga sangat penting untuk dilakukan karena memiliki manfaat yakni mencegah penyakit infeksi, mendukung produktivitas, mendukung tumbuh kembang anak, melestarikan kebersihan dan keindahan lingkungan. Realitanya, masih banyak orang yang kurang memperhatikan pentingnya PHBS bagi kesehatan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. PHBS dapat diterapkan di lingkungan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat umum. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) kepada masyarakat karena program ini masih kurang dilakukan masyarakat diantaranya pemilahan sampah organik dan anorganik di rumah tangga dan bagaimana cara cuci tangan yang benar. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan kepada masyarakat di Kelurahan Leuwinanggung Kecamatan Tapos Kota Depok Jawa Barat (khususnya wilayah RW 010 ( RT 01,RT 02,RT 03 dan RT 04). Metode pelaksanaan dilakukan dengan cara sosialisasi dan memberikan pendampingan pada masyarakat secara langsung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan checklist ( daftar pertanyaan wawancara) dan Observasi langsung mendatangi masyarakat sekitar nya untuk mencari data. Hasil dari pengabdian masyarakat ini sangat positif dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dalam meminimalkan dan menghasilkan sampah dengan melakukan proses daur ulang sampah dengan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Penyuluhan Penerapan untuk Peningkatan Budaya K3 di tempat kerja di PT XYZ, Karang Ampel, Indramayu Sulistyo P, Bambang; Husen; Sahuri
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 1 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya penerapan Program peningkatan Budaya K3 di tempat kerja di PT XYZ, Karang Ampel, Indramayu”sudah seharusnya menjadi kebiasaan sehari-hari. Budaya K3 yang baik dapat membentuk perilaku pekerja terhadap keselamatan kerja yang diwujudkan melalui perilaku aman dalam melakukan pekerjaan, yang menjadi tantangan besar bagi seorang pemimpin keselamatan dalam membangun budaya K3 di tempat kerja, karena mereka harus mengubah kebiasaan banyak orang. Tidak dapat disangkal hingga kini aspek "kesehatan dan keselamatan kerja (K-3) belum mendapat perhatian serius di Indonesia. Kalaupun hal tersebut sering dibicarakan diberbagai seminar dan diskusi, umumnya tidak disertai dengan konsep implementasi yang jelas dan konkrit. Kenyataan ini tentu tidak akan menguntungkan bagi Indonesia di masa mendatang, sebab masalah tersebut sejak dua dekade silam sudah menjadi isu internasional yang serius, karena berkaitan erat dengan berbagai masalah lainnya yang kini mendapat sorotan dunia. . Pembinaan Peningkatan Budaya K3 di tempat kerja di PT XYZ, Karang Ampel, Indramayu”dapat dilakukan dalam bentuk program sebagai bentuk perwujudan pemberian pengalaman pengetahuan atau menciptakan suatu kondisi yang kondusif bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sekitar operasional PT.XYZ, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku agar dapat menerapkan Budaya K3 tidak bisa dibentuk oleh satu individu, tetapi harus melibatkan semua orang yang ada di dalam organisasi atau perusahaan. Budaya keselamatan (Safety Culture) harus dilaksanakan oleh seluruh sumber daya yang ada, pada seluruh tingkatan dan tidak hanya berlaku untuk pekerja saja. Dari aspek penggunaan teknologi, misalnya perkembangan teknologi industri yang maju dengan pesat disatu sisi telah memberikan manfaat luar biasa bagi kehidupan ummat manusia. Namun disisi lain teknologi juga menebar beraneka ragam ancaman serius bagi kesehatan dan keselamatan masyarakat, terutama bagi para pekerja dan lingkungan sekitar lokasi industri. Potensi ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan kerja tersebut ada yang "latent" ada pula yang "manifest." Begitu pula proses kemunculannya ada yang berlangsung gradual ada pula yang muncul spontan. Dari sudut konfigurasi ketenaga-kerjaan tampilnya "kelompok pekerja profesional" sebagai elemen vital bagi kelangsungan dan kemajuan perusahaan, mendorong perlunya perhatian serius terhadap kelompok pekerja, baik demi kelangsungan perusahaan maupun demi peningkatan produktivitas..Dalam industri modern, posisi pekerja profesional memang menjadi faktor penentu mati hidupnya perusahaan. Sementara mendidik pekerja menjadi profesional selain membutuhkan biaya tinggi juga waktu panjang. Karena itu demi menopang kehidupan danperkembangan perusahaan aspek kesehatan dan keselamatan kerja perlu perhatian serius agar kualitas para pekerja tidak mengalami degradasi. Metode pelaksanaan dilakukan dengan cara sosialisasi dan memberikan pendampingan pada pekerja secara langsung. Observasi langsung berdiskusi dengan pekerja Hasil dari pengabdian masyarakat ini sangat positif dalam meningkatkan Implementasi Budaya K3 (Budaya Keselamatan / Safety Culture), budaya K3 dibangun atas komitmen bersama, sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) yang mumpuni, dan persepsi bersama yang menekankan pentingnya K3, sehingga membentuk kebiasaan keselamatan kerja ( SafetyCulture)yang berkesinambungan.
The Impact of Classroom Action Research (CAR) and Innovation on Teacher Professionalism: an Intervention of Competence Yusron, Ali; Irawati, Junita; Teguh Setiawan Wibowo; Husen; Sudadi
Jurnal Informatika Ekonomi Bisnis Vol. 5, No. 2 (June 2023)
Publisher : SAFE-Network

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.333 KB) | DOI: 10.37034/infeb.v5i2.594

Abstract

The objective of this study is to examine the influence of Classroom Action Research and Innovation on Incentives, with Competence serving as the mediating variable. The variables investigated in the research are Classroom Action Research, Innovation, Competence, and Teacher Professionalism. The data collection method employed was a survey conducted through the distribution of questionnaires. The analysis was conducted using Smart PLS 3.2.8 software, specifically utilizing Partial Least Squares (PLS) analysis. The research findings is a) Classroom Action Research has a positive and significant impact on teacher professionalism, b) Innovation has a positive and significant effect on teacher professionalism, c) Competence shows a positive and significant association with teacher professionalism, d) Classroom Action Research has a positive and significant effect on teacher professionalism through Competence, e) Innovation has a positive and significant effect on teacher professionalism through Competence. Based on these results, it is recommended that teachers at Mandailing Natal Regency Elementary School prioritize and enhance the influence of Classroom Action Research, Innovation, and Competence on Teacher Professionalism. This will contribute to the overall improvement of teacher professionalism in the school. By emphasizing the importance of Classroom Action Research and Innovation, teachers can enhance their professional development and contribute to the advancement of education quality.
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN (IKL) DINAS KESEHATAN TAHUN 2023 Husen; Sahuri; Putra, Gama Widya
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmkm.v8i2.4639

Abstract

Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan di tempat kerja. Secara garis besar kejadian kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor, yaitu tindakan manusia yang tidak memenuhi keselamatan kerja (unsafe act) dan keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe condition) hal ini disebabkan karena dalam proses pekerjaan pemprosesan bahan makan siap saji dan pelayanan toko banyak ditemukan perilaku tidak aman (unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe condition). Pada kegiatan pemprosesan bahan makan siap saji dan pelayanan toko yang memiliki potensi risiko tinggi adalah kegiatan pemprosesan bahan makan siap saji dengan menggunakan mesin memasak (Fryng Machine) dimana seluruh prosesnya menggunakan energy listrik. Hal ini memiliki risiko yang tinggi terjadinya kebakaran, serta kegiatan pelayanan toko kepada pengunjung dengan risiko sedang yaitu antara lain terpeleset, terjatuh, terjepit juga risiko kelelahan kerja. Untuk meminimalisir potensi bahaya serta risiko yang bisa menimbulkan kecelakaan kerja khususnya pada pekerjaan pemprosesan bahan makan siap saji dan pelayanan toko diperlukannya suatu manajemen risiko dengan tahapan antara lain yakni identifikasi bahaya, evaluasi risiko, pengendalian risiko , serta pemantauan dan evaluasi dengan menggunakan Form Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) Dinas Kesehatan. Sesuai persyaratan Undang-undang no.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja organisasi wajib menetapkan prosedur mengenai Identifikasi Bahaya (Hazards Identification), Penilaian Risiko (Risk Assessment) serta menentukan pengendaliannya (Risk Control) dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/Vll/2003 tentang persyaratan pemenuhan standar baku mutu dan Higiene Sanitasi  rumah makan dan restoran.
PENGARUH TANAMAN SANSEVIERIA TERHADAP INDOOR AIR QUALITY (IAQ) DI RUANG COPY CENTER UNIVERSITAS XYZ Sahuri; Husen; Rudyarti, Edwina; Arjuni, Defi; Hendrawati, Lulus Suci; Saepudin, Abdul Fallah
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmkm.v9i2.5443

Abstract

Latar belakang: Mayoritas individu menghabiskan waktu di dalam bangunan, membuat kualitas udara dalam ruangan sangat berpengaruh bagi kesehatan. Ruang copy center di Universitas XYZ , yang sering digunakan oleh mahasiswa dan staf, berpotensi mengalami polusi udara tinggi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanaman sansevieria terhadap Indoor Air Quality (IAQ) di ruang Copy Center Universitas XYZ. Metode: Metode: Penelitian ini menggunakan desain One-Group Pretest-Posttest. Pengukuran kualitas udara dilakukan sebelum dan sesudah intervensi dengan menempatkan tanaman Sansevieria di ruang copy center. Parameter yang diukur meliputi suhu, kelembaban, formaldehida (HCHO), partikulat (PM2,5), TVOC, CO, dan CO2. Hasil: asil menunjukkan penurunan pada kualitas udara setelah intervensi dengan Sansevieria. AQI turun dari 87 (serius) menjadi 33 (ringan). Kadar HCHO, PM2,5, dan TVOC menurun konsisten, sementara kadar CO2 juga menurun meskipun tidak sebesar polutan gas lainnya. Kesimpulan: Penelitian menunjukkan bahwa tanaman Sansevieria dapat menurunkan kadar HCHO, PM2,5, dan TVOC, serta memperbaiki Air Quality Index di ruang copy center Universitas XYZ, meskipun ada variabel eksternal seperti aktivitas merokok.
Intervensi Pemberian Edukasi 5R Pada Pekerja Pembangunan Rusunami DP 0 Rupiah PT Yodya Karya Cilangkap Sahuri; Husen; S, Yunita; Jayani P, Aprita Dwy
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jkmlh.v7i2.3456

Abstract

Proyek konstruksi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mendirikan suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya, biaya, tenaga kerja, material dan peralatan. Perusahaan konstruksi sering kali memandang sebelah mata tempat kerja sebagai saranan untuk menciptakan penghasilan. Terkadang perusahaan yang sedang berkembang sering kali kurang memperhatikan hal-hal yang mendasar ini juga dapat mempengaruhi terhadap kualitas dan produktifitas pada perusahaan. Perusahaan dikatakan baik apabila membuat area kerja berjalan lebih terorganisir. Untuk menciptakan lingkungan yang bersih, rapi, aman dan nyaman sesuai dengan Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964, maka pemeliharaan ketatarumahtanggan yang baik perlu diterapkan ditempat kerja. Salah satu usaha untuk menerapkan housekeeping yang baik adalah penerapan program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) di tempat kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui program edukasi 5R pada pekerja di PT Yodya Karya Proyek Pembangunan Rusunami DP 0 Rupiah Cilangkap, Jakarta. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif  deskriptif melalui observasi dan wawancara yang mendalam dengan informan. Seluruh pekerja proyek yang berjumlah 4 orang menjadi informan dalam penelitian ini. Interview dan observasi dilakukan oleh peneliti sebelum dan setelah pemberian intervensi edukasi 5R kepada para informan. Data yang diperoleh dari wawancara kemudian dianalisis dengan metode triangulasi dan pembandingan. Penelitian ini menemukan terjadi peningkatan pemahaman dan kepatuhan informan dalam penerapan 5R di proyek. Disarankan kepada pemilik proyek untuk memberikan edukasi 5R secara berkesinambungan dan pengawasan penerapan 5R di lokasi proyek.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program KKN: Studi Kasus Di Dusun Sukaraja 3 Nurhikmah, Sri; Rahmawati, Baiq Maura Sri; Purnamasari, Serli; Siti Khadijah Noviana; Inda Sari, Suci Nur; Wiranti, Ria; Handayani, Putri; Hidayat, Hiranda; Husen; Mustiadi; Amrul, Ahmad; Fadli, Saiful
DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 02 (2024): DEDIKASI : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : YAYASAN HAMJAH DIHA bekerjasama dengan PENA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70004/dedikasi.v4i02.136

Abstract

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan sosial, pendidikan, dan infrastruktur di suatu daerah. Program KKN yang dilaksanakan di Dusun Sukaraja 3 bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai kegiatan yang mencakup pendidikan, kebersihan lingkungan, pembangunan infrastruktur, dan kegiatan sosial keagamaan. Artikel ini mengkaji pelaksanaan KKN yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu di Dusun Sukaraja 3, dengan fokus pada program-program yang dilaksanakan, dampak yang ditimbulkan, serta kontribusi mahasiswa terhadap masyarakat setempat. Hasil dari pelaksanaan KKN ini menunjukkan bahwa program yang dijalankan berhasil menciptakan hubungan yang harmonis antara mahasiswa dan masyarakat, sekaligus memberikan manfaat langsung dalam aspek pendidikan dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
STUDI PERHITUNGAN DAN IMPLEMENTASI AIRBAG PADA PELUNCURAN KAPAL TONGKANG 330 FEET BERDASARKAN STANDAR CB/T 3837-1998 Dzulfiqar, Mohamad Alif; Pujo, Nur Fitri; Pamungkas, Nurman; Husen; Mufariz, Mufti Fathonah; Fadhilah, Nurul
J-ENSITEC Vol. 11 No. 01 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jensitec.v11i01.11541

Abstract

Ship launching is a crucial stage in shipbuilding, and the airbag launching method has become widely adopted due to its flexibility, cost efficiency, and better safety compared to conventional methods. The ship launching stage is a crucial part of the ship's transition from land to sea, representing a significant innovation in the maritime field. Among the various methods available, the use of airbags has become one of the most effective and widely applied techniques. The approach taken is a quantitative approach to ensure accurate calculations in the process of launching ships using airbags. The quantitative approach aims at calculating the right number and distance between airbags to ensure the safety and efficiency of ship launching, in accordance with the industry standard C/B T 3837-1998. CB/T 3837-1998 standard can be applied to ensure stability and safety during the launching process, as well as minimize the risk of damage to the ship and ensure the launching process runs smoothly. This research aims to calculate the number and distance between airbags used in the launching of a 330-foot barge. The main ship dimensions and airbag specifications were obtained through field interviews to support accurate calculations. The results show that 18 airbags are required, with a distance between airbags ranging from 6.66 to 11.78 meters using a crossover arrangement configuration. This calculation is based on the main dimensions of the ship and the specifications of the airbags used. T
Penguatan Nilai-Nilai Ahlussunnah Waljamaah An-Nadhliyah Dan Nilai Pancasila Pada Pegiat Pencak Silat PSNU Pagar Nusa Purnomo, Nanto; Husen; Asrori, Muhammad; Padlilloh, Achmad Farikh; Rokhimul, Fattahur; Khotimah, Khusnul
Darmabakti: Jurnal Inovasi Pengabdian dalam Penerbangan Vol. 5 No. 1 (2024): Darmabakti: Jurnal Inovasi Pengabdian dalam Penerbangan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Penerbangan Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52989/darmabakti.v5i1.163

Abstract

Pagar Nusa merupakan salah satu perguruan pencak silat yang ada di indonesia. Pagar nusa dibentuk dengan menganut ajaran Islam Ahlussunnah Waljama’ah dan menganut salah satu dari madzhab empat ditengah-tengah kehidupan masyarakat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan adanya tindakan-tindakan negatif yang sering terjadi dan sikap intoleransi dari oknum-oknum pendekar dapat menciderai nilai-nilai luhur yang ada dalam pencak silat. Kerap karna ego pribadi dan fanatisme yang berlebihan dapat di manfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab mengadu domba antar kelompok-kelompok pencak silat sehingga memunculkan sikap intoleransi antar pendekar pencak silat. Adanya konflik tersebut menyebabkan keresahan serta rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh masyarakat sehingga warisan budaya yang seharusnya kita jaga dengan regenerasi pendekar muda kini keadaanya lebih susah. Sehingga dibutuhkannya penguatan nilai-nilai ahlussunnah waljamaah an-nadhliyah dan nilai pancasila khususnya pada pegiat pencak silat PSNU Pagar Nusa. Pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) dengan tahapan persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.  Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini yang pertama terdapat peningkatan ilmu pengetahuan mitra tentang nilai-nilai ahlussunnah waljamaah an-nadhliyah dan nilai pancasila. Kedua terbentuknya kepengurusan aswaja center maor dan ketiga terdapat pemanfaatan teknologi digital berupa youtube dan spotify aswaja center maor sebagai bentuk peran aktif mitra dalam syiar agama islam terkait nilai-nilai ahlussunnah waljamaah an-nadhliyah dan nilai Pancasila