Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KEMAMPUAN LAMUN MENYERAP KARBON PADA SUHU YANG BERBEDA Alberta Widhi Ananda Putri; Tri Dewi Kusumaningrum Pribadi; Budi Irawan
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 13, No 1 (2015): BIOTIKA JUNI 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v13i1.10091

Abstract

Secara alami, tumbuhan dapat menyerap karbon karena karbon dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Tumbuhanlamun memiliki kemampuan untuk menyerap karbon cukup besar. Penelitian penyerapan karbon lamun padasuhu yang berbeda bertujuan untuk melihat kemampuan spesies lamun dalam menyerap karbon pada perlakuanperbedaan suhu. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental lapangan. Pada pengambilan data dilapangan menggunakan metode transek garis yang dimodifikasi dari English (1994). Metode eksperimental padapenelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan faktor suhu (28oC dan 30 C) dengan tiga kaliulangan. Metode eksperimental dilakukan selama delapan hari, terdiri atas aklimatisasi (3 hari) dan perlakuanperbedaan suhu (5 hari). Tahap penelitian ini terdiri dari observasi lapangan struktur komunitas, perlakuan perbedaansuhu, biomassa lamun, produksi lamun dan analisis kandungan karbon serapan dengan mengacu pada metodeWalkley dan Black (1934). Analisis statistic menggunakan oneway ANNOVA dan uji lanjut Dunnett menggunakansoftware SPSS for windows. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dari hasil penelitian ini menunjukkanbahwa Cymodocea rotundata memiliki peranan yang penting dalam ekologis di Pantai Sayang Heulang, Garut,Jawa Barat. Lamun menyimpan karbon terbesar dibagian bawah (akar dan rimpang). Suhu berpengaruh terhadappenyerapan karbon dan penyimpanan karbon, namun, tidak berpengaruh signifikan.
OPTIMASI MEDIA BIBIT INDUK JAMUR TIRAM COKLAT (Pleurotus leorotus O.K. MILLER) Betty Mayawatie Marzuki; Suryana Suryana; Joko Kusmoro; Budi Irawan; Yulianti Naziah
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 19, No 2 (2021): BIOTIKA DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v19i2.37654

Abstract

Jamur Tiram Coklat (Pleurotus cystidiosus O.K. Miller) merupakan salah satu jenis jamur edible dengan tudung buahberwarna coklat. Jamur ini memiliki keunggulan yaitu teksturnya tebal, memiliki cita rasa enak, berkadar air rendah,begizi tinggi, berkhasiat obat dan bernilai ekonomi. Oleh karena itu jamur ini mempunyai prospek yang baik untukdikembangkan, namun permasalahannya adalah ketersediaan bibit unggul di pasaran susah didapatkan. Tujuan daripenelitian ini adalah mendapatkan takaran optimal campuran biji jagung dan daun pisang kering guna mendapatkan bibitinduk jamur tiram coklat unggul. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan acak lengkapsatu faktor yaitu media bibit induk jagung (MBIJ) dan daun pisang kering (DPK), terdiri dari enam taraf perlakuan danempat kali pengulangan. Parameter yang diamati adalah (1) pertumbuhan miselium yaitu rata-rata pertambahan panjangmiselium per hari (%) dan rata-rata waktu miselium mencapai 100% hari setelah inokulasi (HSI), (2) produksi myceliumyaitu rata-rata bobot bibit induk (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan daun pisang kering (DPK)berpengaruh terhadap semua parameter yang diukur. Perlakuan P3 (100% MBIJ + 6% DPK) merupakan hasil terbaikdengan rata-rata pertambahan panjang miselium per hari tertinggi yaitu 3,51%, waktu pertumbuhan miselium mencapai100% tercepat yaitu 22 HSI dan bobot bibit induk terberat yaitu 363,13 g.
KEANEKARAGAMAN DAN KEKERABATAN JENIS ANGGREK EPIFIT BERDASARKAN CIRI MORFOLOGI DI WILAYAH TAMAN NASIONAL MANUSELA KABUPATEN MALUKU TENGAH Agrida Biasukma; Budi Irawan; Betty Mayawatie Marzuki
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 13, No 1 (2015): BIOTIKA JUNI 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v13i1.10087

Abstract

STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN DI PULAU MOROTAI MALUKU UTARA Junia Anindya Purwandani; Budi Irawan; Tri Dewi K. Pribadi
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 12, No 2 (2014): BIOTIKA DESEMBER 2014
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v12i2.10078

Abstract

ABSORBANSI Gracilaria coronopifolia J. Agardh TERHADAP AMONIUM, NITRAT DAN FOSFAT Dian Catur Permatasari; Budi Irawan; Tri Dewi K. Pribadi
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 13, No 2 (2015): BIOTIKA DESEMBER 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v13i2.10114

Abstract

PROFIL USIA MENOPAUSE, STATUS GIZI, DAN SOSIAL EKONOMI WANITA DI DESA RANCAKALONG, KABUPATEN SUMEDANG, JAWA BARAT Tia Fitrianti; Eneng Nunuz Rohmatullayaly; Budi Irawan
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 19, No 2 (2021): BIOTIKA DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v19i2.36204

Abstract

Menopause ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi secara permanen dan berhentinya fase reproduksi, serta diikuti dengan kehidupan pasca reproduksi “grandmotherhood” yang cukup panjang. Dalam perspektif evolusi, kehidupan yang panjang pasca reproduksi ini memberikan kesempatan pada seorang nenek untuk merawat cucu agar dapat bertahan hidup. Populasi wanita menopause di Indonesia akan semakin meningkat seiring bertambahnya angka harapan hidup. Variasi usia menopause dipengaruhi oleh berbagai faktor baik genetik maupun lingkungan. Oleh karena itu, penting mengetahui usia menopause serta bagaimana gambaran status gizi dan kondisi sosial ekonomi, yang mungkin dapat mempengaruhi kualitas hidup wanita pasca reproduksi di Desa Rancakalong. Subjek penelitian ini adalah wanita Rancakalong berusia 40 tahun ke atas dan Suku Sunda. Metode penentuan status menopause menggunakan metode status quo (ya/tidak) dan dilanjutkan dengan metode ingatan untuk mengetahui usia menstruasi terakhir. Selain itu, pengukuran status gizi menggunakan indikator Indeks Massa Tubuh (IMT), dan status sosial ekonomi (pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan pengeluaran keluarga). Median usia menopause dianalisis dengan menggunakan Probit GLM (Generalized Linear Model) pada program R. Hasil penelitian menunjukkan bahwa median usia menopause wanita adalah 49,8 tahun. Wanita di Desa Rancakalong cenderung menjadi obesitas ketika memasuki usia lanjut. Kondisi obesitas dan sosial ekonomi yang terbilang menengah ke bawah ini berpotensi mempengaruhi usia menopause dan juga memicu terjadinya masalah-masalah kesehatan wanita pasca reproduksi. Padahal, kehidupan pasca reproduksi dapat dimanfaatkan secara maksimum untuk memberikan bantuan kepada anak mereka untuk merawat cucu sehingga meningkatkan keberlangsungan hidup keturunannya, apabila kondisi wanita pasca reproduksi dalam kondisi sehat.
KANDUNGAN KARBON TERSIMPAN PADA BIOMASSA VEGETASI MANGROVE DI HUTAN MANGROVE KABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN TIMUR Dhea Latifa Handini; Herri Y. Hadikusumah; Budi Irawan
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 12, No 1 (2014): BIOTIKA JUNI 2014
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v12i1.10067

Abstract

DINAMIKA STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLANKTON TERHADAP PERUBAHAN SUHU DAN TRANSPARANSI AIR DI WADUK CIRATA KURUN WAKTU 1995 – 2013 Mutia Septi Saputri; Sunardi Sunardi; Budi Irawan
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 13, No 1 (2015): BIOTIKA JUNI 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v13i1.10086

Abstract

Pemanfaatan Tumbuhan Obat oleh Masyarakat Suku Dayak Hibun dan Dayak Senganan di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat Sugeng Lisaheni Lisaheni; Budi Irawan; Joko Kusmoro
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 11, No 1 (2013): BIOTIKA JUNI 2013
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v11i1.10046

Abstract

KEKERABATAN FENETIK KERABAT LIAR UBI JALAR [Ipomoea trifida (H.B.K.) G.Don] ASAL CITATAH JAWA BARAT BERDASARKAN KARAKTER STRUKTUR LUAR POLEN Nisa Hurin; Budi Irawan; Tia Setiawati
Zuriat Vol 22, No 1 (2011)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v22i1.6846

Abstract

Kekerabatan fenetik kerabat liar ubi jalar Ipomoea trifida H.K. G.Don asal Citatah Jawa Barat telah dilakukan berdasarkan karakter struktur luar polen yaitu bentuk, ukuran, tipe apertur, serta ornamentasi eksin dari 30 aksesi I.trifida. Berdasarkan pengamatan preparasi polen dengan menggunakan metode Erdtman (1966) diketahui bentuk polen dari I.trifida yang diteliti adalah membulat (oblate spheroidal dan prolate spheroidal) dengan perbandingan P/E 7/8-8/8 & 8/8-8/7. Ukuran butir polen medium yaitu 25-50 µm, tipe apertur porus dan ornamentasi eksinnya echinet dengan variasi ujung echinet tumpul dan ujung echinet lancip. Pola kekerabatan dari karakter polen diatas dianalisis dengan program NTSYSpc version 2.0 menghasilkan dendogram yang membagi 30 aksesi I.trifida ke dalam 2 cabang. Cabang 1 terdiri dari 21 aksesi yaitu aksesi 69, 151, 166, 178, 94, 179, 108, 132, 111, 145, 147, 168, 214, 215, 158, 199, 201, 216, 212, 170, 171 dan cabang 2 terdiri dari aksesi 109, 167, 187, 180, 209, 177, 196, 197 dan 113. Hasil dari Principal Component Analysis (PCA) menunjukkan bahwa komponen pertama (PC1) menunjukkan persentase sebesar 43,84% dari variasi yaitu kerapatan echinet polen, jumlah apertur, panjang sumbu ekuator dan sumbu polar. Komponen kedua (PC2) sebesar 24,27% yaitu bentuk ornamentasi eksin dan bentuk polen dan  komponen ketiga (PC3) yaitu panjang ornamentasi eksin sebesar 14,75%, sehingga PC1-PC3 sudah dapat menjelaskan 82,87 % dari total 100 % proporsi variasi karakter yang terjadi. Hasil grafik biplot (PCA) membagi 30 aksesi menjadi 2 kuadran.