Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Evaluation of Leachate Quality at Municipal Solid Waste Landfill Site: Case Study in Sliwung, Situbondo Regency, East Java, Indonesia Khoiron; Ari Probandari; Wiwik Setyaningsih; Heru Subaris Kasjono
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 4 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i4.16933

Abstract

Objective: This study aims to evaluate the quality of landfill leachate that has been treated in a wastewatertreatment plant.Mathods: Leachate samples were taken for 12 months (January-December) in 2018. The leachate qualityparameters studied were: BOD5, COD, TSS, total N, and heavy metals (Hg and Cd).Results: The results showed that the BOD5 quality met environmental quality standards in May, June, July,September, October and December, COD exceeded environmental quality standards, TSS met environmentalquality standards in February, March, August, and December, N total met quality standards environment for11 months, only December did not meet environmental quality standards, heavy metals (Cd and Hg) werebelow environmental quality standards.Conclusion: The Sliwunglandfill to conduct an approach study that can reduce the BOD5, COD, and TSSvalues so that they do not exceed the specified quality standards.
Faktor Risiko Manual Handling dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pembuat Batu Bata Heru Subaris Kasjono; Yamtana Yamtana; Dian Intan Pandini
Jurnal Kesehatan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.808 KB) | DOI: 10.26630/jk.v8i2.484

Abstract

During done manual work handling for objects work hard, it will cause risk of injury or cause musculoskeletal systems. Risk assessment manual work handling with the methods indicators key-Leitmerkmal Method (LMM) intended to know the relationship between time, burden, attitudes of the body, and working conditions manual handling with complaints of the lower back pain at all stages making bricks perceived maker bricks. The kind of research used is surveyed such data is cross sectional. The data taken by lower back pain questionnaire assisted examination physically by nurses and checklist Key-LMM. Analysis relations use the spearman. The results of research acquired at variable time manual handling based frequency raised or operation the transfer of on stage excavation raw materials, the formation and drying bricks there are relations with complaints of  low back pain with p value each are 0,039, 0,047, 0,038 while on the variables of working conditions manual handling in stage excavation raw materials obtained p value of 0,028 with so it can be said there was a correlation between working conditions manual handling with complaints low back pain. A variable load manual handling and attitudes of the body manual handling do not relate in significant to lower back pain all stages making bricks. Conclusion researchers that the variable time manual handling relate in significant with complaints lower back pain in stage excavation raw materials, the formation and drying bricks, while the phase processing raw materials that there was no correlation, in a variable load manual handling and attitudes of the body manual handling all these stage there was no correlation with complaints lower back pain, while variable working conditions manual handling only in stage excavation the raw materials there are relations with complaints lower back pain in the third stage other there was no correlation. 
Efektifitas Promosi Kesehatan Menggunakan Video Whatsapp untuk Meningkatkan Pengetahuan Pekerja Pelayanan Kesehatan tentang Disinfeksi Permukaan Ristanti Apriyani; Heru Subaris Kasjono; Sigid Sudaryanto
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.256 KB)

Abstract

One of protection activities on Covid-19 transmission prevention is the disinfection of surfaces, rooms, and equipment periodically. One activity to strengthen the role of public health centre (puskesmas) which is related to Covid-19, is by increasing promotional and preventive activities among the community through communication, information and education. The purpose of this research is to examine the effectiveness of health promotional activities by using WhatsApp vi-deo on health cadres’ knowledge about surface disinfection. The study was a quasi experiment with non equivalent control group design. The respondents are 60 health cadres, who were di-vided into two groups, i.e. 30 in the treatment group with video, and the other 30 in the control group with picture. The intervention was conduted in three replications. Google form was used as the instrument for data collection. The results showed that both the WhatsApp video and pict-ure media improving the knowledge about surface disinfection (p <0,001). Descriptively, the increase in the video group was higher that that of the picture group. However, the difference was not statistically significant (p=0,596).
Pelaksanaan Isolasi Mandiri COVID-19 : Studi di Kasus DI Yogyakarta – Jawa Tengah Indonesia - Sutaryono; Nurul Hidayati; Heru Subaris Kasjono
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

COVID-19 berdampak global terhadap semua sektor kehidupan masyarakat khususnya ekonomi dankesehatan. Dari berbagai permasalahan yang muncul di saat terjadi pandemi adalah pelaksanaanisolasi mandiri, terutama terjadi penolakan dan tata kelola yang kurang baik. Oleh karena itupenelitian ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi tata kelola pengelolaan isolasi mandiri yangdilakukan ditingkat daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Desainpenelitian observasional pada 707 responden tenaga sanitarian di wilayah kerja Puskesmas dan DinasKesehatan yang berada di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Penelitian dilakukan periode bulan Junisampai akhir Agustus 2021 menggunakan survei online pada anggota Himpunan Ahli KesehatanLingkungan Indonesia (HAKLI) yang penilaiannya dengan metode kualitatif berdasarkan tanggapanresponden. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa angka kejadian kasus covid 19 di DaerahIstimewa Yogyakarta 93.020 kasus yang melakukan isolasi mandiri 49.575 orang dan di Jawa Tengah373.215 kasus yang melakukan isolasi mandiri 205.632 orang, sehingga pelaksanaan isolasi mandiribaru mencapai 54,72%. Tempat isolasi mandiri yang paling banyak digunakan di DI Yogyakartaadalah gedung khusus 35,9% dan 34,6% tidak ada isolasi terpusat, sedangkan Propinsi Jawa Tengah34,6% tidak ada isolasi terpusat dan 32,3% gedung khusus. Untuk pelaksanaan pengelolaan limbahinfeksius di DI Yogyakarta yang melakukan 30,8% sedangkan di Jawa Tengah  39,7%. Untukmengoptimalkan pengelolaan limbah infeksius isolasi mandiri COVID-19 dengan cara meningkatkanpemberdayaan masyarakat dengan didukung kebijakan yang holistik yang melibatkan pemangkukepentingan di semua tingkatan daerah.Keyword : Isolasi mandiri, Covid-19, Limbah infeksius
Pemberdayaan Masyarakat: Pembuatan Komposter Ember Bertumpuk Di Dusun Wojo, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta Ghylar Puspa Nur R; Fitria Indah Hikmawati; Lateifah Nurhidayah; Tezi Afriliani; Dzaky Riswanda; Heru Subaris Kasjono; Ibnu Rois
Jurnal Kesehatan Pengabdian Masyarakat (JKPM) Vol. 4 No. 2 (2023): 2
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/jkpm.v4i2.2100

Abstract

Penutupan TPA Piyungan membuat masyarakat bingung hendak membuang sampahnya kemana. Salah satu dampak yang terjadi menumpuknya sampah di TPS Wojo. Warga Dusun Wojo belum dapat melakukan pengolahan terutama sampah organik. Edukasi pemilahan sampah dan pembuatan komposter ember tumpuk menjadi salah satu alternatif yang dipilih warga melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini dapat menambah pengetahuan dan keterampilan warga dalam mengolah sampah. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat adalah kunjungan ke rumah warga, ceramah serta demonstrasi. Masyarakat memperlihatkan hasil yang memuaskan dengan meningkatnya mengetahui yang uji melalui pre dan post test serta keterampilan dalam mengolah sampah. Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan berhasil dengan adanya masyarakat yang telah menerapkan konsep komposter ember tumpuk dalam mengatasi masalah sampah organik.
Pembuatan Kompos Organik Media Galon Bekas di Dusun Jotawang, Bangunharjo, Sewon, Bantul Diah Setyo Rini Walijan; Aura Balqis Mala Putri Purwanto; Galang Ciptaning Herjuno; Azzaria Nur Wahida; Heru Subaris Kasjono; Ibnu Rois
Jurnal Kesehatan Pengabdian Masyarakat (JKPM) Vol. 4 No. 1 (2023): 1
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/jkpm.v4i1.2109

Abstract

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini sedang mengalami situasi darurat sampah yang disebabkan karena ditutupnya TPA Piyungan, Bantul akibat sudah tidak mampu menampung lagi tumpukan sampah. Belum adanya kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah secara mandiri menjadikan masyarakat sangat bergantung pada TPA Piyungan untuk masalah pengolahan sampah. Darurat sampah berpotensi menyebabkan masalah kesehatan lingkungan dan gangguan kesehatan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Upaya pemberdayaan masyarakat tentang pengolahan sampah bertujuan memicu kesadaran, kemauan, potensi, dan kemampuan masyarakat. Langkah pemberdayaan terdiri dari kegiatan pemaparan masalah, survei masalah dan potensi, pelatihan, dan diseminasi. Pemberdayaan dilakukan dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan pemilahan sampah dan pembuatan kompos dari galon bekas. Hasil dari pemberdayaan masyarakat menunjukan bahwa kader kesehatan dapat melakukan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat. Sejalan dengan hasil kegiatan, upaya pemberdayaan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk mengolah sampah secara mandiri dimulai dari tingkat rumah tangga.
Pembuatan Kompos Organik Menggunakan Galon Bekas di Dusun Mredo, Bangunharjo, Sewon, Bantul Bilham Ramadhan; Cantika Nasya Aura; Dita kumalajati; Krisnina Putri Widyarukmana; Mar'ah Qonita Rabbani Abdurrahman; Heru Subaris Kasjono; Ibnu Rois
Jurnal Kesehatan Pengabdian Masyarakat (JKPM) Vol. 4 No. 1 (2023): 1
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/jkpm.v4i1.2159

Abstract

Darurat sampah atau penumpukan sampah yang terjadi di berbagai lokasi di Yogyakarta disebabkan oleh penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Piyungan, Bantul, yang berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan. Ketergantungan yang berlebihan pada TPA, serta kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang benar, merupakan alasan utama terjadinya penumpukan sampah tersebut. Program pemberdayaan masyarakat terkait pengelolaan sampah bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan potensi masyarakat. Metode pelaksanaan dalam program ini melibatkan pemaparan masalah, survei, pelatihan dan desiminasi. Hal ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada kader kesehatan mengenai cara mengelola sampah organik menjadi kompos dengan menggunakan galon bekas. Hasil dari program ini menunjukkan bahwa kader kesehatan mampu menyampaikan informasi ini kepada masyarakat. Melalui upaya ini, diharapkan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah dapat meningkat secara signifikan.
Pemberdayaan masyarakat: Penyuluhan Pengelolaan Sampah Dapur dengan Komposter di Dukuh Jurug, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta Naufal Putra Rananda; Rengganis Hanifah Putri; Renata Widaniswari Widi Wijaya; Tarika Awwali Rahmawati; Amara Fitri Wulansari; Heru Subaris Kasjono; Ibnu Rois
Jurnal Kesehatan Pengabdian Masyarakat (JKPM) Vol. 4 No. 1 (2023): 1
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/jkpm.v4i1.2178

Abstract

Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu proses penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dukuh Jurug terletak di Kapanewon Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Masyarakat Dukuh Jurug sudah melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik dikelola oleh kelompok karang taruna sedangkan sampah dapur organik belum dilakukan pengelolaan. Dengan dilaksanakannya kegiatan pemberdayaan masyarakat ini, diharapkan masyarakat Dukuh Jurug dapat memahami dan melakukan secara mandiri tentang pemilahan dan pengolahan sampah dapur. Pembuatan kompos galon tumpuk dipilih menjadi kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kuesioner mawas diri yang diisi oleh 60 warga Dukuh Jurug. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar masyarakat mengetahui cara mengatasi masalah sampah organik serta mengolah sampah menjadi bahan yang bermanfaat. Kegiatan ini menggunakan metode pemicuan yang terdiri dari penyuluhan, survei, dan pelatihan. Dalam kegiatan ini mahasiswa berperan sebagai fasilitator memberikan pelatihan kepada kader sehingga kader dapat menyampaikan kepada masyarakat Dukuh Jurug.
Mitigating the Risk of Organophosphate Pesticide Exposure through Community Empowerment of Farmers in Torongrejo Village, Batu City, East Java Khambali; Rachmaniyah; Iva Rustanti Eri Wardoyo; Mujiyono; Heru Subaris Kasjono; Adella Putri Auliah Hapsari
Frontiers in Community Service and Empowerment Vol. 3 No. 2 (2024): June
Publisher : Forum Ilmiah Teknologi dan Ilmu Kesehatan (FORITIKES)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35882/ficse.v3i2.66

Abstract

East Java is one of the provinces that serve as major producers of food commodities, particularly rice. In 2023, a total of 9.59 million tons of rice were harvested, with a productivity rate per hectare reaching 56.90 quintals. Lamongan was the leading regency in production in 2023, achieving 797.02 thousand tons. It is undeniable that this success is closely linked to the use of chemical substances (pesticides). Improper use of pesticides can trigger poisoning. A 2008 study reported an organophosphate pesticide poisoning rate of 50% among farmers in Sumberejo. Indiscriminate use of pesticides can lead to neurological health issues and hormonal effects. The presence of organophosphate pesticides in the body can be identified by elevated levels of cholinesterase in the blood. The approach method used in this community service involves conducting outreach to enhance farmers' understanding and knowledge about the dangers of pesticides, thereby fostering behavioral changes for the better. The aim of this activity is to increase farmers' knowledge and understanding of the signs or symptoms of organophosphate pesticide poisoning, as well as its management, handling actions for poisoning, and preventive measures using Personal Protective Equipment (PPE). This activity certainly involves all relevant government and health institutions that support the initiative.
Anemia prevention attitudes and behaviour as determinants of anemia status in deaf adolescent girls Zannah, Aflah Raudhotul; Heru Subaris Kasjono; Kurniati, Ana; Sujiyatini, Sujiyatini
Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 18 No. 1
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/kia.v18i1.2102

Abstract

Anemia remains a major nutritional problem among adolescents, especially girls, due to physiological changes and inadequate dietary intake. Deaf adolescents are particularly vulnerable due to limited access to health information, yet few studies have examined the role of attitude and behavior in this population.This study was to determine the relationship between attitudes and behaviors toward anemia prevention and anemia status among deaf adolescent girls. A cross-sectional analytical study was conducted at Public Special Needs School 1 Bantul, Yogyakarta, Indonesia involving 28 deaf adolescent girls aged 10–19 years using total sampling. Data were collected through validated questionnaires assessing attitudes and behaviors toward anemia (Cronbach’s Alpha: 0.746 and 0.827, respectively). Hemoglobin levels were measured using the EasyTouch GCHb device. Data were analyzed using Spearman Rho correlation with a significance level of p < 0.05. A strong positive correlation was found between attitudes and anemia status (r = 0.681, p = 0.000) and between behavior and anemia status (r = 0.708, p = 0.000). Most anemic participants had poor behavioral scores and came from low-income families. Additionally, all anemic participants had begun menstruating, suggesting physiological and socioeconomic risk factors. Attitudes and behaviors are significantly associated with anemia status among deaf adolescent girls. Despite having positive attitudes, environmental and socioeconomic barriers may hinder healthy behavior implementation. Tailored and accessible health education, alongside cross-sectoral interventions, is needed to reduce anemia prevalence in adolescents with disabilities.