PT Tata Bara Utama (TBU) merupakan kontraktor yang bergerak pada bidang pertambangan yang berdomisili di Sumatera Selatan dengan lingkup kerja pengupasan lapisan tanah penutup (overburden). Target produksi overburden tahun 2023 telah disepakati 4.000.000 BCM dengan target coal expose 850.000 ton. Untuk mencapai target tersebut perlu dilakukan perencanaan kapasitas alat dan sekuen penambangan. Perencanaan sekuen penambangan pada TBU hanya dilandaskan pada keadaan normal dengan mengacu pada jam hujan rata-rata. Sementara faktor curah hujan merupakan faktor yang susah untuk diprediksi namun berpengaruh besar terhadap ketercapaian produksi yang dapat berakibat terhadap pencapaian coal expose. Penelitian tentang perbandingan dua skenario jam hujan berbeda yang terdiri dari jam hujan rata-rata (pendekatan moderat) dan jam hujan tertinggi (pendekatan pesimis) belum pernah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan normal scenario (NSC) dengan worst scenario (WSC) pada jam hujan tertinggi sehingga dapat memberikan alternatif sekuen pencapaian target coal expose pada kemungkinan kondisi terburuk. Metode penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan mengintegrasikan teori dan data lapangan yang terdiri dari data primer dan sekunder. Data diolah dengan menggunakan perangkat lunak pertambangan untuk membantu pembuatan skenario penambangan. Hasil dari pengolahan data menghasilkan rancangan desain pit dan disposal tahun 2023 yang dibagi menjadi 4 kuartal dengan dua skenario berbeda. Skenario NSC menghasilkan total overburden 4.073.351 BCM dengan jumlah coal expose 879.966 ton sedangkan skenario WSC menghasilkan total overburden 3.648.841 BCM dengan jumlah coal expose 877.933 ton. Pada skenario WSC target expose batubara masih tetap bisa tercapai namun tidak menyisakan working bench untuk tahun selanjutnya.