Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENGENALAN SOFTWARE MINITAB KEPADA GURU-GURU DI WILAYAH GUGUS II INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN Susanti, Eka; Indrawati, Indrawati; Dwipurwani, Oki; Sitepu, Robinson; Cahyawati, Dian
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v4i3.1224

Abstract

Pengolahan data dapat dilakukan dengan perhitungan manual ataupun menggunakan alat bantu aplikasi software pengolah data. Salah satu software untuk mengolah data statistik yang dapat digunakan adalah software Minitab. Pengenalan software Minitab kepada kalangan guru dilaksanakan dengan dua tahap, yaitu tahap pelatihan dan tahap pendampingan. Tahap pertama bertujuan untuk memperkenalkan software minitab 17 sebagai alat bantu pengolahan data dan diharapkan agar para guru yang menjadi khalayak dapat memperluas pengetahuan dan meningkatkan motivasi untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan data. Tahap kedua bertujuan untuk membantu para guru agar lebih mampu menganalisis data hasil penelitian yang telah dilakukan dan menambah motivasi mereka untuk membuat publikasi hasil penelitiannya.  Berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan tahap pertama berkaitan dengan bagaimana merumuskan hipotesis, mengolah data dengan aplikasi Minitab, dan menganalisis luarannya menunjukkan bahwa peserta sudah dapat mengenal dan menggunakan software Minitab.  Meskipun demikian, masih perlu diberikan pelatihan lanjutan agar peserta dapat lebih memahami penggunaan Minitab dan menginterpretasikan luarannya.. Berdasarkan hasil pemberian kuesioner, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian pengenalan software Minitab 17 telah memberikan manfaat kepada peserta dan berdampak terhadap penambahan wawasan dan motivasi peserta untuk melakukan penelitian.
Efektivitas Metode Regresi Robust Penduga Welsch dalam Mengatasi Pencilan pada Pemodelan Regresi Linear Berganda Dian Cahyawati S.; Hadi Tanuji; Riri Abdiati
Jurnal Penelitian Sains Vol 12, No 1 (2009)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.762 KB) | DOI: 10.56064/jps.v12i1.182

Abstract

Metode Kuadrat Terkecil (MKT) adalah salah satu metode penduga parameter dalam pemodelan regresi. Metode ini menghasilkan penduga yang tak bias selama asumsi-asumsinya dipenuhi. Tetapi, saat asumsi tidak dipenuhi, misalnya disebabkan adanya data pencilan, maka MKT perlu dihindari. Diperlukan metode lain yang dapat mengatasi masalah pencilan, yaitu Metode Regresi Robust (MRR). Salah satu penduga parameter dalam MRR adalah penduga Welsch (MRR-W). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas MRR-W dengan MKT dalam melakukan pendugaan parameter model regresi. Perbandingan dianalisis berdasarkan ukuran sampel dan banyaknya pencilan dalam data yang diperoleh dari proses simulasi, serta banyaknya iterasi yang diperlukan oleh MRR-W. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk berbagai ukuran sampel yang diamati, pendugaan parameter MRR-W menghasilkan model yang lebih baik dari MKT. Hal ini dilihat berdasarkan nilai R2 adjusted hasil MRR-W yang lebih besar dan nilai root mean square error (RMSE) selalu lebih kecil dari model hasil pendugaan MKT. Selain itu, MRR-W lebih efektif dari MKT dalam mengatasi pencilan pada pemodelan regresi linear berganda, karena iterasi yang diperlukan relatif tidak cukup banyak untuk berbagai ukuran sampel dan pencilan dengan memberikan hasil pendugaan parameter model yang lebih baik dari MKT.
Preferensi Pengguna Layanan Perpustakaan dengan Menggunakan Analisis Konjoin Oki Dwipurwani; Dian Cahyawati S
Jurnal Penelitian Sains Vol 14, No 2 (2011)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.876 KB) | DOI: 10.56064/jps.v14i2.110

Abstract

Library represent one of main indicator to support the international class university. And so it’s with Unsri have owned vision go to the international class university, so that require to prepare its library have international level. Every library service, specially the wearer service, consisted of factors as shaper, and every factor contain level-level of factor. Hence shall have knowledge preference and perception of consumer to the service, which is like what required by consumer. By using Conjoint Analysis method would have been obtained combination from level-level factor (stimuly) took a fancy by consumer according to value of highest utility from every level factor. The result show that, from 300 netted responder, 252 up to standard responder and the validity. In general the consumer wish combination library’s service in the form of making of card through email, borrowing durations of literature is two weeks, way of getting literature come direct to library, sum up literature borrowed more than 3, prolongation of borrowing literature and searching of literature information can through internet, searching of literature information to other library can through interconnection online, and support of literature information searching wish assisted by librarian. 
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Dian Cahyawati S.
Jurnal Penelitian Sains Vol 13, No 3 (2010)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1572.757 KB) | DOI: 10.56064/jps.v13i3.130

Abstract

Atribut-atribut pelayanan laboratorium komputer yang dibutuhkan mahasiswa, perlu dianalisis untuk memenuhi kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan laboratorium komputer. Penelitian ini dilakukan melalui permintaan umpan balik atau suara dari mahasiswa sebagai pengguna laboratorium komputer. Selain atribut-atribut yang dibutuhkan, mahasiswa juga memberikan penilaian mengenai persepsinya terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut-atribut itu. Sampel sebanyak 126 responden diambil secara proportional random sampling dari mahasiswa aktif Jurusan Matematika. Hasil permintaan umpan balik diperoleh 31 atribut pelayanan lengkap dengan penilaiannya. Atribut-atribut ini selanjutnya dianalisis dan direduksi dengan Analisis Faktor. Hasilnya, diperoleh sembilan faktor laten yang signifikan mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan laboratorium. Faktor-faktor laten itu adalah Penunjang Proses Pembelajaran Empati, Keandalan, Jaminan, Peranan Asisten, Fasilitas Komputasi, Fasilitas Tetap, Keberadaan Asisten, dan Kredibilitas. Keseluruhan faktor laten yang terbentuk memberikan keragaman kumulatif sebesar 70,59%. Faktor laten yang paling besar pengaruhnya faktor penunjang proses pembelajaran. Faktor laten ini dibentuk oleh atribut-atribut ketersediaan air minum, fasilitas internet, layanan mengetik gratis, kepemilikan AC dan fasilitas visual. Fasilitas internet merupakan atribut pembentuk yang memberikan kontribusi paling besar dalam hal kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan laboratorium komputer di Jurusan Matematika. 
Metode Regresi Rebust Penduga Welsch Untuk Mengatasi Masalah Pencilan Dian Cahyawati S. Cahyawati S.
Jurnal Penelitian Sains Vol 10, No 1 (2007)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5278.872 KB) | DOI: 10.56064/jps.v10i1.428

Abstract

Metode Kuadrat Terkecil (MKT) digunakan sebagai penduga parameter pada analisis regresi. Metode ini memerlukan beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu kenormalan, kehomogenan ragam dan kebebasan bagian sisaan pada model yang terbentuk. Pengujian asumsi-asumsi itu dilakukan dengan menggunakan metode diagnosis sisaan model. Beberapa metode diagnosis sisaan yang dapat digunakan adalah nilai t-residual dan atau DFITS. Nilai t-residual atau juga DFITS dari suatu titik data yang relatif besar, menunjukkan bahwa titik data itu dapat dicurigai sebagai pencilan. Adanya data pencilan (outliers) merupakan salah satu penyebab asumsi klasik tidak terpenuhi. Sehingga untuk melakukan pendugaan parameter pada data yang mengandung pencilan, perlu digunakan metode lain yaitu metode regresi robust. Salah satunya adalah penduga Welsch. Hasil penelitian terhadap tiga macam data yang terdiri atas satu, dua dan tiga variabel bebas, yang mengandung pencilan, menunjukkan bahwa penggunaan regresi robust penduga Welsch memberikan nilai-nilai penduga parameter yang lebih baik dari MKT. Hal ini berdasarkan nilai standar error hasil penduga Welsch memberikan nilai yang lebih kecil. Selain diperoleh penduga parameter yang lebih baik, penerapan regredi robust penduga Welsch juga tidak menghilangkan informasi apapun dari keseluruhan data amatan seperti pada MKT saat pencilannya dibuang terlebih dahulu.
Pemetaan Biplot untuk Masalah Putus Sekolah Pendidikan Dasar pada Masyarakat Miskin antar Kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir Dian Cahyawati S; Oki Dwipurwani
Jurnal Penelitian Sains Vol 14, No 2 (2011)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (994.626 KB) | DOI: 10.56064/jps.v14i2.111

Abstract

Masalah pencapaian tuntas pendidikan dasar terutama pada kelompok masyarakat miskin pada setiap wilayah masih perlu menjadi perhatian dan penyelesaian. Demikian juga di Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang masih memiliki proporsi kemiskinan cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan pemetaan masalah pendidikan dasar antar kecamatan di Kabupaten OI, menggunakan teknik Analisis Biplot. Hasil analisis deskripsi menunjukkan bahwa angka putus sekolah pendidikan dasar kelompok masyarakat miskin di Kabupaten OI sebesar 14,2%, Rata-rata angka partisipasi murni (APM) SD baru mencapai 83,33% dan rata-rata APM SMP hanya mencapai 67,73%. Hasil pemetaan biplot menunjukkan bahwa kelompok Kecamatan Pemulutan Selatan, Rambang Kuang, Lubuk Keliat, dan Pemulutan Barat, memerlukan perhatian lebih, karena angka putus sekolah SMP dan persentase penduduk miskin yang masih relatif lebih banyak dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Demikian juga Kecamatan Inderalaya dan Payaraman, masih memiliki angka putus sekolah SD yang masih tinggi, yang dipengaruhi oleh kemiskinan pada kelompok kecamatan tersebut.
Pemodelan Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya Dian Cahyawati S; Ali Amran
Jurnal Penelitian Sains Vol 16, No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.396 KB) | DOI: 10.56064/jps.v16i2.70

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan model prediksi peluang tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan laboratorium komputer di Jurusan Matematika. Variabel-variabel bebas yang diamati adalah Penunjang Proses Pembelajaran, Empati, Keandalan, Jaminan, Peranan Asisten, Fasilitas Komputasi, Fasilitas Tetap, Keberadaan Asisten, dan Kredibilitas. Pembentukan model dilakukan dengan metode regresi logistik ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua faktor yang diamati signifikan berpengaruh pada taraf 5%, dengan tingkat ketepatan model sebesar 86,51%. Faktor yang memberikan kontribusi terbesar ter-hadap peningkatan peluang kepuasan mahasiswa adalah faktor Penunjang Proses Pembelajaran di laborato-rium. Faktor ini memuat atribut-atribut pelayanan laboratorium, yaitu ketersediaan fasilitas internet, layanan mengetik gratis, kepemilikan AC dan fasilitas visual (LCD dan Layar), dan ketersediaan air minum. Atribut-atribut ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk meningkatkan pelayanan laboratorium komputer di Jurusan Matematika.
ATTITUDES TOWARD STATISTICS AND ACHIEVEMENT: BETWEEN STUDENTS OF SCIENCE AND SOCIAL FIELDS Dian Cahyawati; Wahyudin Wahyudin; Sufyani Prabawanto
Jurnal Infinity Vol 7, No 2 (2018): Volume 7 Number 2, INFINITY
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.82 KB) | DOI: 10.22460/infinity.v7i2.p173-182

Abstract

The purpose of this study was to explore students' attitudes toward statistics (ATS) based on the beginning and the end of learning, based on differences in fields of study, and examine its relationship with statistical acheivement. ATS was measured by an attitude instrument, namely The Survey of Attitudes toward Statistics (SATS) which consists of six dimensions (affective, cognitive competence, difficulty, value, interest, effort). Research respondents were undergraduate students who took lectures on statistical recognition that came from at one of the universities in South Sumatra. The results of the descriptive analysis showed the variation of ATS in each dimension of attitudes classified into positive, neutral, or negative attitudes. Although there are variations in the response of student attitudes in each dimension, but the results of statistical tests have not been able to show differences in attitudes between the beginning and the end of learning in each dimension. The differences in attitudes between the beginning and the end of learning that are statistically significant are in the dimensions of affective, value, and effort. The difference in the field of student science shows the difference in ATS, but only in the dimension of value. This study does not have enough evidence to state that there is a significant relationship between student attitudes to statistics and the results of learning statistics.
Students’ Mathematics Self-Concept, Mathematics Anxiety and Mathematics Self-Regulated Learning during the Covid-19 Pandemic Nita Delima; Dian Cahyawati
Jurnal Pendidikan Matematika Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22342/jpm.15.2.13200.103-114

Abstract

Online learning during the Covid-19 pandemic requires lecturers to provide a stimulus that can increase student learning independence. However, not all lecturers and students are ready to carry out online learning, as a result, the anxiety factor for students is getting higher. In some studies, it is said that anxiety has a negative correlation with student self-concept. This study aims to find out how the mathematics self-concept (MSC), mathematics anxiety (MA), and mathematics learning independence (MSRL) of students are during the Covid-19 pandemic. This research is quantitative descriptive. The population of this study was active students in the Mathematics and Mathematics Education study program. Data were collected using a cross-sectional survey technique with cluster sampling. The data analysis technique used descriptive statistical analysis, Spearman correlation analysis, and ordinal regression analysis. The results showed that the average student had a positive MSC, MA, and moderate MSRL. Students with negative MSC had a significant tendency to have a high MSRL than students with positive MSC. The increasing probability of students with negative MSC having a high MSRL is 0.5110 times better than students with positive MSC. MSC and MA have an effect of 7.9% on changes in the student's MSRL variable. Thus, during the Covid-19 pandemic mathematics self-concept directly affects changes in student learning independence, but not with math anxiety.
PENDAMPINGAN MENGGUNAKAN APLIKASI TEKNOLOGI BERBASIS ONLINE UNTUK PEMBELAJARAN DARING PADA MASA COVID-19 DI KALANGAN GURU SEKOLAH DASAR Dian Cahyawati; Ning Eliyati; Oki Dwipurwani; Eka Susanti
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 27, No 4 (2021): OKTOBER-DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v27i4.21476

Abstract

Tujuan umum kegiatan ini adalah mendampingi guru sekolah dasar untuk menambah kemampuan menggunakan salah satu aplikasi teknologi tatap muka berbasis online (Zoom Meeting). Fakta di lapangan, sejumlah guru belum pernah melaksanakan pembelajaran tatap muka virtual menggunakan aplikasi tersebut karena beberapa alasan. Persentase alasan yang paling banyak (67%) adalah ”tidak semua peserta didik memiliki handphone”. Alasan lainnya karena faktor kemampuan guru yang belum dapat menggunakan aplikasi (25%), dan sisanya (8%) menyatakan alasan bahwa mereka tidak memerlukan aplikasi tersebut untuk mengajar. Untuk itu, menjadi salah satu alasan kuat diperlukan kegiatan pendampingan ini. Kegiatan dilaksanakan di salah satu sekolah dasar negeri di Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Sebanyak 20 orang guru sebagai peserta sangat antusias mengikuti semua rangkaian pendampingan. Kegiatan dimulai dengan paparan pengantar aplikasi teknologi untuk pembelajaran daring kemudian dilanjutkan dengan paparan dan praktek langsung serta pendampingan menggunakan Aplikasi Zoom. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa semua peser ta telah dapat menginstal dan menggunakan aplikasi. Dampak pendampingan bagi peserta diperlihatkan juga oleh hasil evaluasi peserta dalam menjawab instumen tes yang menunjukkan peningkatan persentase jawaban benar dari pre-test dan post-test. Selain itu, pendampingan memberikan dampak terhadap motivasi guru untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka virtual bersama peserta didiknya.