Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kelimpahan Jenis Burung Diurnal Di Ruang Terbuka Hijau Tanah Pemakaman di Kota Malang, Jawa Timur Abidin, Zainal; Pratiwi, Anggraeni Hadi; Baskara, Medha
BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 6 No 1 (2021): BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Volume 6 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jbe.v6i1.1000

Abstract

Abstrak Eksistensi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang di wilayah Kota Malang mulai menurun, ini dikarenakan proses pembangunan yang intensif. Tempat Pemakaman Umum (TPU) ialah salah satu RTH yang berfungsi lain yaitu sebagai kawasan resapan air, penghasil biomasa serta karbon terbanyak, dan habitat binatang liar contohnya burung. Penelitian kelimpahan burung diurnal dilaksanakan pada bulan September sampai bulan November 2020 di 3 TPU ialah (TPU Kasin, TPU Samaan, dan TPU Sukun). Metode perhitungan burung mengunakan IPA (Index Point of Abundance) dan Point Count. Identifikasi memakai buku “panduan lapangan burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan”. Hasil pengamatan burung diurnal di 3 lokasi TPU terdapat 11 famili, 15 spesies, 267 individu. Indeks keanekaragaman Shanon-Wiener di TPU Sukun, Kasin, dan Samaan terletak pada tingkatan keanekaragaman yang terkategori sedang (H’=1.5 – 3.5). Tingkatan kemerataan spesies dari ketiga TPU ialah (E>0.6) terkategori tinggi, sebaliknya nilai indeks kekayaan jenisnya (R<3.5) ialah terkategori rendah. Burung sriti (Hirundo tahitica) serta burung gereja (Passer montanus) populasinya lebih besar dibanding spesies yang lainnya. Kesesuaian lahan serta tingkatan gangguan dari penduduk kota terhadap burung disebagian areal TPU, mengakibatkan sebagian spesies burung tertentu yang bisa bertahan hidup dengan lingkungannya. Pengelolaan sumberdaya alam secara optimal mampu meningkatkan mutu kawasan lahan tersebut. Kata Kunci; Ruang Terbuka Hijau; Burung Diurnal; Tempat Pemakaman Umum Abstract The reduction of green area in Malang City due to intensify of construction process. Public cemetery is kind of green area which has function as drainage, and wild animal habitat like birds, and also produce Biomasa and amount of carbon. Research on diurnal bird abundance was carried out from September to November 2020 on 3 Public cemeteries (Kasin Public cemetery, Samaan Public cemetery, and Sukun Public cemetery). The bird abundance calculation method uses IPA (Index Point of Abundance) and Point Count. Process of identification by using panduan lapangan burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan’s book. The results of diurnal bird observations at 3 Public cemeteries are contained 11 families, 15 species, 267 individuals. The Shannon-Wiener diversity index in Sukun, Kasin, and Samaan Public cemeteries lies at the level of diversity which is categorized as medium (H '= 1.5 - 3.5). The level of evenness of the species of the three Public cemeteries are (E> 0.6) in the high category, on the other hand, the index value of species richness (R <3.5) is the low category. Sriti birds (Hirundo tahitica) and sparrows (Passer montanus) have a larger population than other species. The land suitability and the disturbance level from urban residents to birds in parts of the Public cemeteries are resulted only certain bird species that able to survive in their environment. The optimization of natural resources management can improve the quality of its land. Keywords: Green Area; Diurnal Bird, Public Cemetery
Pengaruh Pemberian Air Limbah Budidaya Ikan Lele terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Noer, Muhammad Naufal Khulukin; Pratiwi, Anggraeni Hadi; Abidin, Zainal; Setiawan, Afriandi; Cahyani, Dwi Nirnia Ari
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol. 13 No. 1: Januari 2025
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/plumula.v13i1.238

Abstract

Produksi tanaman sawi di Indonesia pada beberapa tahun terakhir mengalami penurunan. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan pupuk organik cair, salah satunya air limbah budidaya ikan lele. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas air limbah budidaya ikan lele sebagai pupuk organik cair pada tanaman sawi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan diulang 4 kali. Analisis data menggunakan software JASP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P5 (300 ml) menghasilkan perbedaan yang cukup signifikan (p < 0,001) pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot basah dan bobot kering tanaman dibandingkan dengan perlakuan P0 (0 ml), P1 (100 ml), P2 (150 ml), P3 (200 ml), P4 (250 ml). Hal ini mengindikasikan bahwa air limbah budidaya ikan lele kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman sawi, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara keseluruhan.
Pengaruh Penggunaan Pupuk Kascing, Pupuk Kandang Ayam, dan Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Mutaqin, Yusuf Romadon Izul; Pitaloka, Dyah; Pratiwi, Anggraeni Hadi; Hakim, Arief Lukman; Abidin, Zainal
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol. 13 No. 1: Januari 2025
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/plumula.v13i1.239

Abstract

Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) mengandung nutrisi yang lebih besar dari pada bayam lainnya. Pupuk kandang kambing, pupuk kandang ayam dan pupuk kascing termasuk pupuk organik yang dibutuhkan oleh tanaman bayam merah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh masing-masing jenis pupuk terhadap bayam merah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2024 di Dusun Sembon Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang dengan ketinggian 588 m dpl dan suhu rata-rata 19-26°C. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan, yaitu P0 (Kontrol), P1 (Pupuk Kascing), P2 (Pupuk Kandang Ayam), dan P3 (Pupuk Kandang Kambing), dan diulang 6 kali. Analisis data menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan software DSAASTAT. Hasil analisis menunjukkan bahwa aplikasi pupuk kascing, pupuk kandang ayam dan pupuk kandang kambing berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, panjang tanaman, jumlah daun, diameter batang, luas daun, dan berat basah tanaman bayam merah daripada perlakuan kontrol pada umur 7 hst–35 hst.
Pelatihan Penggunaan Aplikasi MIT App Inventor Untuk Pengembangan Aplikasi berbasis Android dengan Library Artificial Intelligence (AI) Wahyudi, Farid; Choirina, Priska; Jannah, Urnika Mudhifatul; Pratiwi, Anggraeni Hadi; Darajat, Pangestuti Prima
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 2 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (Juni 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/i-com.v5i2.6899

Abstract

Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan pengembangan aplikasi mobile menggunakan MIT App Inventor dan fitur dasar Kecerdasan Buatan (AI) kepada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sumberpucung. Dilaksanakan selama dua hari dengan 140 peserta, program ini menerapkan pendekatan Project-Based Learning (PjBL) untuk mendorong pembelajaran aktif dan kolaboratif melalui proyek nyata. Siswa mempelajari komponen seperti Speech Recognizer, Image Classifier, dan TextToSpeech, serta mengembangkan aplikasi Android yang terintegrasi dengan AI. Hasil pretest dan posttest menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa tentang pengembangan aplikasi dan integrasi AI. Observasi kualitatif menunjukkan meningkatnya antusiasme, kreativitas, dan kepercayaan diri siswa dalam menggunakan teknologi digital. Inisiatif ini menunjukkan bahwa pemrograman visual dan AI dapat diperkenalkan secara efektif di tingkat SMA, serta mendukung pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti pemecahan masalah dan berpikir komputasional. Program ini disarankan untuk diintegrasikan ke dalam pembelajaran Informatika reguler.
Geographic Information System (GIS)-Based Road Damage Mapping in Google Earth for Village Infrastructure Planning Ratnasari, Novia; Widaningrum, Anisa Hudi; Pratiwi, Anggraeni Hadi
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 9 No 2 (2025): G-Tech, Vol. 9 No. 2 April 2025
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/gtech.v9i2.6774

Abstract

The quality of village infrastructure plays a vital role in improving community welfare through economic growth. Tuban Regency, with its diverse geographical features such as coastal areas and limestone hills, frequently experiences road damage that hinders accessibility and development. To address this issue, the local government promotes sustainable development strategies, particularly through road infrastructure improvements funded by the Village Fund Allocation (ADD) program. However, feasibility studies on road damage in Sumurjalak Village remain inefficient in terms of time and cost, and lack accuracy due to the absence of supporting digital data. This study proposes a novel approach by integrating Geographic Information Systems (GIS) with Google Earth technology to map and assess road damage. Unlike conventional manual surveys or paper-based documentation, this integration provides a more efficient, accurate, and visually interactive method of spatial analysis. Using the Action Research method, which consists of five stages problem identification, data collection, planning, implementation, and evaluation this study demonstrates that GIS-based mapping significantly enhances the efficiency and accuracy of infrastructure assessments. The resulting digital documentation can serve as a decision-support tool for stakeholders and offer a scalable and replicable model for rural infrastructure planning, representing a significant advancement over previous approaches.
Pengaruh Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 terhadap Intensitas Serangan Hama Walang Sangit (Leptocorisa oratoriu Spp) pada Padi (Oryza sativa L) Sistem Hidroganik Ishak, Muhammad; Hakim, Arief Lukman; Abidin, Zainal; Pitaloka, Dyah; Pratiwi, Anggraeni Hadi; Setiawan, Afriandi
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3 No 1 (2024): RADIKULA - Juni 2024
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/radikula.v3i1.4747

Abstract

Walang sangit (Leptocorisa oratoriu Spp) merupakan hama penting khususnya budidaya padi yang menyebabkan bulir padi hampa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK Mutiara 16:16:16 dosis 2, 4 dan 6 gr terhadap intensitas serangan hama walang sangit pada tanaman padi dengan sistem hidroganik. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan NPK 4 dan 6 gr mendapat hasil jumlah anakan dan anakan produktif lebih banyak dibandingkan perlakuan NPK 2 gr. Pada parameter intensitas serangan hama walang sangit, perlakuan pupuk NPK 2 gr menunjukkan intensitas serangan yang paling rendah. Hal ini disebabkan oleh jumlah anakan produktif pada perlakuan pupuk NPK 2 gr memiliki jumlah anakan produktif yang paling rendah. Kata Kunci: NPK Mutiara 16:16:16, Walang sangit, Padi Hidroganik, Anakan padi, Intensitas serangan
Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Pupuk Organik Tinggi Kalsium (Studi Kasus: Kelompok Wanita Tani Desa Ngasem, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang) Abidin, Zainal; Setiawan, Afriandi; Pitaloka, Dyah; Pratiwi, Anggraeni Hadi; Cahyani, Dwi Nirnia Ari
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 2 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (Juni 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/i-com.v5i2.7435

Abstract

Desa Ngasem ialah Desa yang ada di Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang, merupakan tipologi Desa Agraris, di Desa Ngasem dan banyak ditemukan tanaman pisang. Pupuk Organik Cair (POC) ialah salah satu solusi untuk menghadapi kelangkaan pupuk subsidi. POC yang bersumber dari limbah yang ada di sekitar lingkungan kita merupakan upaya meningkatkan kemanfaatan dari potensi sumber daya alam yang tersedia dan belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan pengetahuan dan pendampingan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) sekaligus mempratekkan pemanfaatan limbah yang ada di sekitar untuk menjadi POC yang kaya akan kalsium dan kalium. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari bulan Januari 2024 bersama dengan mahasiswa KKN-T. Kegiatan ini diselenggarakan dengan cara memberikan pemaparan teori yang dilanjutkan dengan praktik langsung, adapun sasaran peserta ialah 35 orang KWT. Berdasarkan hasil pelatihan dan pendampingan kepada KWT menghasilkan produk POC yang nantinya bisa dikembangkan secara mandiri dan berkelanjutan.
Pembinaan Kelembagaan dan Konservasi Potensi Lokal dalam Upaya Pengelolaan Lahan Berkelanjutan Sugiarto, Sugiarto; Pratiwi, Anggraeni Hadi; Pitaloka, Dyah; Cahyani, Dwi Nirnia Ari
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 2 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (Juni 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/i-com.v5i2.7503

Abstract

Kelembagaan  kelompok tani sangat penting dalam pengelolaan lahan berkelanjutan. Kelembagaan di Desa Jatisari belum terstruktur dengan baik. Keadaan ini mempersulit distribusi saprodi ke petani. Tujuan penguatan kelembagaan untuk membantu dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. Metode pengumpulan data memakai kuisioner dengan pendekatan Participation Action Research (PAR) dan teknik Convinience Sampling. Penentuan sampel menggunakan formulasi Slovin, yaitu sampel (n) = Ukuran populasi (N) / 1 + (N×e2). Pilihan angka skor likert (Pn). Nilai indeks (%) ditentukan berdasar setiap kategori pernyataan dijumlah dan dibagi dengan skor tertinggi. Penentuan kebijakan menggunakan analisis SWOT. Hasil analisis diketahui bahwa dalam mengelola lahan berkelanjutan membutuhkan kelembagaan (nilai 85%), berwawasan lingkungan (92%), peningkatan produktivitas dengan penerapan teknologi (80%), pembinaan melibatkan penyuluh, Universitas dan masyarakat (98%). Konservasi sumber daya alam harus ditunjang kelembagaan dan teknologi. Alternatif dapat mengaplikasikan teknologi SIPLO untuk membantu aktifasi pertukaran ion dan kation, mengurai senyawa kompleks menjadi lebih sederhana dan menetralkan pH tanah.
Pendugaan Nitrogen Padi Inpari 32 dengan Bagan Warna Daun dan Herbarium Kering pada Kondisi Aerob dan Anaerob Pitaloka, Dyah; Fahmi, Ilham Chasani; Hakim, Arief Lukman; Pratiwi, Anggraeni Hadi; Abidin, Zainal; Cahyani, Dwi Nirnia Ari
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4 No 1 (2025): RADIKULA - Juni 2025
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/radikula.v4i1.7243

Abstract

Padi merupakan komoditas pangan utama di Indonesia, sehingga peningkatan produktivitasnya menjadi prioritas pemerintah. Pemberian pupuk Nitrogen yang tepat dapat meningkatkan hasil panen, sementara kekurangan nitrogen menyebabkan daun menguning, pertumbuhan terhambat, dan produksi menurun. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi respon serapan nitrogen dan akumulasi biomassa kering tanaman padi varietas Inpari 32 pada dua lingkungan tumbuh berbeda, yaitu aerob dan anaerob, menggunakan pendekatan Bagan Warna Daun (BWD) serta herbarium kering. Penelitian dilaksanakan selama lima bulan di Kabupaten Malang dengan Rancangan Acak Lengkap delapan ulangan. Skor warna daun diamati mingguan dan konfirmasi nitrogen dilakukan melalui analisis laboratorium. Hasil menunjukkan pada minggu ketiga setelah tanam, skor BWD di kedua kondisi sama (skala 2), menandakan kecukupan nitrogen awal. Teknik herbarium kering berhasil mendokumentasikan morfologi tanaman utuh. Penelitian ini menyimpulkan metode BWD efektif memantau status nitrogen secara visual, sedangkan herbarium kering mendukung dokumentasi morfologi padi pada lingkungan tumbuh yang berbeda.