Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA DALAM MINYAK ATSIRI RIMPANG BANGLE (Zingiber purpureum Roxb) SECARA IN SILICO Bachtiar, Kamiel Roesman; Susanti, Susanti; Mardianingrum, Richa
Journal of Pharmacopolium Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : P3M STIKes Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jop.v4i1.719

Abstract

Kajian Dari Senyawa Umbi Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap Interaksi Aktif sebagai Analgetik-Antiinflamasi Secara in Silico Monikasari, Hesti; Mardianingrum, Richa; Bachtiar, Kamiel Roesman
Jurnal Farmasi Sandi Karsa Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Sandi Karsa (JFS)
Publisher : Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36060/jfs.v9i2.96

Abstract

Pain is a form of emotional sensory discomfort associated with risk or damage to body tissues, this can arise when tissues are being damaged. The classification of pain is generally divided into two, namely acute pain and chronic pain. The treatment often used for acute pain (analgetic-anti-inflammatory) is ibuprofen. However, ibuprofen if consumed in the long term can cause some side effects for the body. The purpose of this study was to find candidates for medicinal ingredients from 96 compounds found in garlic bulbs (Allium sativum L.) as analgetic-anti-inflammatory. This research method uses experimental methods in silico which include molecular docking and molecular dynamics. The results of this study show that UBP20 compounds (tetracycline) have better toxicity than ibuprofen, as well as produce interactions that can be stabilized by the amino acids ARG120 and TYR355. Based on molecular dynamic results, UBP20 compounds have RMSD values of ±2.32 Å and ∆GTOTAL values of -24.27 kcal / mol. While Ibuprofen has an RMSD value of ±2.46 Å and ∆GTOTAL -35.21 kcal / mol. So it can be concluded that UBPP20 compounds have stable interactions with 1EQG receptors that can be used as candidates for analgetic-anti-inflammatory drugs, but do not yet have a lower ∆GTOTAL value than Ibuprofen (comparison drug).
Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Resep di Apotek Medika Farma Tasikmalaya Aisyah, Siti; Suhardiana, Eddy; Bachtiar, Kamiel Roesman
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 3, No 2 (2023): Pharmaceutical Science Journal Vol 3 No 2, 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v3i2.622

Abstract

Salah satu indikator pelayanan kefarmasian yaitu waktu tunggu pelayanan resep. Waktu tunggu pelayanan resep merupakan waktu tunggu dihitung dari pasien menyerahkan resep ke pihak farmasi untuk disipakan sampai obat diterima oleh pasien disertai dengan pemberian informasi obat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa waktu tunggu pelayanan resep di Apotek Farma Tasikmalaya. Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan deskriptif terhadap pasien yang menebus resep di Instansi Farmasi Apotek Medika Farma Kota Tasikmalaya dengan menggunakan metode accidental sampling. Waktu penelitain pada bulan April 2023. Hasil pengumpulan data di analilsis terhadap kesesuaian waktu tunggu resep obat non racikan dan racikan dengan standar pelayanan minimal. Jumlah resep dalam penelitian ini sebanyak 100 resep dengan rincian 75 resep obat non racikan dan 25 resep racikan. Waktu tunggu rata-rata resep non racikan adalah 10,77 menit dan rata-rata waktu tunggu resep racikan adalah 31,88 menit. Rata-rata waktu tunggu yanh diperoleh tersebut untuk resep racikan tidak sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh PERMENKES No 73 Tahun 2016 tentang pelayanan resep obat jadi di Apotek pelayanan resep non racikan yaitu ≤ 15 menit dan pelayanan resep racikan yaitu ≤ 30 menit. Hasil analisis ANOVA nntuk hubungan waktu dengan jumlah tenaga kerja berturut-turut yaitu diperoleh nilai Sig. 0,113.
Efektivitas Larvasida Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang (Etlingera elaitor) dan Daun Jambu Biji (Psidium guajava) terhadap Mortalitas Larva Aedes aegypti Bachtiar, Kamiel Roesman; Rizkuloh, Lina Rahmawati; Susanti, Susanti; Nur Endah, Srie Rezeki
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan (Journal of Pharmacy Science and Practice) Vol. 9 No. 2 (2022): October
Publisher : Faculty of Pharmacy, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v9i2.3421

Abstract

Berbagai jenis tanaman di Indonesia telah diketahui mengandung senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida. DIantaranya adalah bunga kecombrang dan daun jambu biji yang dapat berfungsi sebagai larvasida. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas campuran ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elaitor) dan daun jambu biji (Psidium guajava) terhadap mortalitas larva Aedes aegypti. Objek dalam penelitian ini adalah semua larva Aedes aegypti instar III yang berumur 3-4 hari Sampel total yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 280 larva, yang di tentukan dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh campuran ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elaitor) dan daun jambu biji (Psidium guajava) terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak bunga kecombrang dan daun jambu biji yang diberikan, semakin banyak pula terjadinya kematian pada larva Aedes aegypti. Angka kematian tertinggi sebesar 90% dengan label konsentrasi uji 5 pada konsentrasi 5000 ppm (komposisi 1250 ppm ekstrak bunga kecombrang dan 3.750 ppm ekstrak daun jambu biji). Hasil analisis probit menunjukkan nilai LC50 pada larva Aedes aegypti untuk formula campuran ekstrak bunga kecombrang (Etlingera elaitor) dan daun jambu biji (Psidi guajava L.) adalah pada konsentrasi 2567,83 ppm