Suhardiana, Eddy
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Validation Of The Cadmium Analysis Method (Cd) by Atomic Absorption Spectrophotometry in Traditional Scrub Suhardiana, Eddy; Endah, Srie Rezeki Nur
Jurnal MIDPRO Vol 12 No 2 (2020): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/md.v12i2.254

Abstract

Scrub is a type of cosmetics that has been widely used for skin care. However, many women do not realize that among the cosmetic products, including the scrubs they usually use, they may contain dangerous ingredients such as heavy metals. The use of scrubs, especially traditional scrubs that contain ingredients from nature, allows heavy metal contamination. This study aims to validate the analysis method of cadmium heavy metal content in traditional scrubs in the city of Tasikmalaya. Sample preparation used the wet digestion method using HNO3: H2O2 (3: 1). Cadmium was analyzed by Atomic Absorption Spectrophotometry at a specific wavelength of 283.3 nm, respectively. After obtaining the optimum digestion process and tools, the cadmium method was validated with Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) which included linearity tests, detection limits, quantification limits, precision and accuracy. The results of the validation of the analysis method obtained a linear calibration curve in the concentration range of 1-8 ppm with a linear regression equation y = 0.1237x + 0.0247, the value of the correlation coefficient = 0.9982. The detection and quantitation limits were 0.63 ppm and 2.11 ppm. Intra-day and inter-day precision is SBR <2%. The retrieval or accuracy obtained is 101.64 - 105.49%. 
Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Resep di Apotek Medika Farma Tasikmalaya Aisyah, Siti; Suhardiana, Eddy; Bachtiar, Kamiel Roesman
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 3, No 2 (2023): Pharmaceutical Science Journal Vol 3 No 2, 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v3i2.622

Abstract

Salah satu indikator pelayanan kefarmasian yaitu waktu tunggu pelayanan resep. Waktu tunggu pelayanan resep merupakan waktu tunggu dihitung dari pasien menyerahkan resep ke pihak farmasi untuk disipakan sampai obat diterima oleh pasien disertai dengan pemberian informasi obat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa waktu tunggu pelayanan resep di Apotek Farma Tasikmalaya. Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan deskriptif terhadap pasien yang menebus resep di Instansi Farmasi Apotek Medika Farma Kota Tasikmalaya dengan menggunakan metode accidental sampling. Waktu penelitain pada bulan April 2023. Hasil pengumpulan data di analilsis terhadap kesesuaian waktu tunggu resep obat non racikan dan racikan dengan standar pelayanan minimal. Jumlah resep dalam penelitian ini sebanyak 100 resep dengan rincian 75 resep obat non racikan dan 25 resep racikan. Waktu tunggu rata-rata resep non racikan adalah 10,77 menit dan rata-rata waktu tunggu resep racikan adalah 31,88 menit. Rata-rata waktu tunggu yanh diperoleh tersebut untuk resep racikan tidak sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh PERMENKES No 73 Tahun 2016 tentang pelayanan resep obat jadi di Apotek pelayanan resep non racikan yaitu ≤ 15 menit dan pelayanan resep racikan yaitu ≤ 30 menit. Hasil analisis ANOVA nntuk hubungan waktu dengan jumlah tenaga kerja berturut-turut yaitu diperoleh nilai Sig. 0,113.
Hubungan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Antidiabetes Oral dengan Karakteristik Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Klinik Utama Al-Amin Medical Center Juniati, Nia; Suhardiana, Eddy; Septiani Agustien, Gina
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 3, No 2 (2023): Pharmaceutical Science Journal Vol 3 No 2, 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v3i2.635

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 menjadi masalah kesehatandunia. Keberhasilan terapi penyakit termasuk penyakit diabetes melitus sangat dipengaruhi oleh kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan. Rendahnya tingkat kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor tersebut yaitu karakteristik dari pasien itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kepatuhan dengan karakteristik pasien penderita diabetes melitus tipe 2 di Klinik Utama Al-Amin Medical Center. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner MMAS-8. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitik observasional dengan desain cross sampling. Hasil penelitian menunjukkan umur (p-value 0,131, p>0,05), jenis kelamin (p-value 0,784, p>0,05), Pendidikan (p-value 0.177, p>0,05), pekerjaan (p-value 0,341, p>0,05), keluarga di bidang kesehatan (p-value 0,041 p<0,05), dan jenis pengobatan antidiabetik (p-value 0,321, p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara kepatuhan dengan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan jenis pengobatan antidiabetic. Tetapi ada hubungan antara kepatuhan dengan adanya keluarga di bidang kesehatan.
Pola Peresepan Obat Antipsikotik pada Pasien Skizofernia di Poli Psikiatri Rawat Jalan RSUD Kota Banjar Periode Tahun 2022 Saptaria, Ratna; Suhardiana, Eddy; Roesman Bachtiar, Kamiel
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 3, No 2 (2023): Pharmaceutical Science Journal Vol 3 No 2, 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v3i2.625

Abstract

Skizofrenia adalah penyakit yang melemahkan dan menghancurkan secara emosional dengan dampak jangka panjang pada kehidupan pasien. Skizofrenia biasanya merupakan gangguan kejiwaan seumur hidup. Salah satu penanganan skizofrenia adalah dengan menggunakan obat antipsikotik. Antipsikotik memiliki dua golongan yakni antipsikotik tipikal dan antipsikotik atipikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan penggunaan obat antipsikotik serta untuk mengetahui karakteristik penggunaan obat antipsikotik pada pasien skizofrenia di RSUD Kota Banjar berdasarkan usia dan jenis kelamin. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode noneksperimental rancangan deskriptif dan menggunakan data retrospektif. Data rekam medis diambil 95 pasien yang meliputi pasien rawat jalan, baik laki-laki ataupun perempuan yang menderita skizofrenia serta menerima terapi obat antipsikotik di RSUD Kota Banjar pada bulan Januari – Desember 2022. Dari hasil penelitian didapatkan pola peresepan obat antipsikotik Tipikal sebanyak 2 pasien (2,11%), Atipikal sebanyak 54 pasien (56,84%) serta kombinasi Tipikal dan Atipikal sebanyak 39 pasien (41,05%). Karakteristik penderita skizofrenia yang mendapatkan obat antipsikotik berdasarkan jenis kelamin yaitu penderita yang paling banyak adalah laki-laki 56 orang (58,95%), dan perempuan 39 orang (41,05%). Berdasarkan usia yaitu persentase kasus tertinggi terjadi pada rentang usia 23-45 tahun sebesar 70,53% atau 67 pasien, rentang usia 12-22 tahun sebesar 11,58% atau 11 pasien, rentang usia 46-55 tahun sebesar 10,53% atau 10 pasien, serta rentang usia >56 tahun sebesar 7,36% atau 7 pasien.
Evaluasi Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Respati menurut Permenkes No 72 Tahun 2016 Rahmawati, Indri; Suhardiana, Eddy; Mardianingrum, Richa
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 1 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 1, 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i1.659

Abstract

Rumah sakit berperan sebagai tempat rujukan bagi pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih kompleks atau spesialis  Permenkes No. 72 Tahun 2016 menetapkan standar bagi fasilitas kesehatan terkait tenaga kesehatan, sarana dan prasarana, serta pengelolaan fasilitas kesehatan, mengatur indikator pelayanan farmasi. Jenis penelitian adalah observasional yang disampaikan secara deskritif dan pengumpulan data kuantitatif bersifat retrospektif dilakukan di Instalasi Farmasi di RSIA Respati Kabupaten Tasikmalaya selama 1 Tahun dimulai dari Maret 2022 sampai Maret 2023. Penilaian indikator tahap pengadaan obat, pengaturan penyimpanan, pengelolaan obat, penyimpanan stok emergensi dan tahap evaluasi sudah sesuai, terdapat 2 point yang belum memenuhi syarat yaitu pada indikator syarat Penyimpanan obat dengan nilai 66,6% dan  pada indikator komponen penyimpanan obat sebesar 80%.
Rasionalitas Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi Esensial di Puskesmas Cigeureung Lestari Indah, Novita; Suhardiana, Eddy; Roesman Bachtiar, Kamiel
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 3, No 2 (2023): Pharmaceutical Science Journal Vol 3 No 2, 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v3i2.621

Abstract

Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah di atas ambang batas normal yaitu 120/80 mmHg. Penyakit hipertensi di Kota Tasikmalaya pada tahun 2022 mencapai jumlah 50.521 kasus dan Puskesmas Cigeureung berada di peringkat ketiga di Kota Tasikmalaya dengan mencapai jumlah 3.229 kasus penyakit hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasionalitas penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi esensial di Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Dalam pengumpulan data dilakukan secara retrospektif. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya, waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2023 sampai dengan Mei 2023 di Puskesmas Cigeureung. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi esensial di Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya periode Januari 2022 – Desember 2022. Berdasarkan data yang telah didapat, jumlah rekam medis pasien hipertensi di Puskesmas Cigeureung periode 2022 adalah 2115 orang. Metode pengambilan sampel yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu proportional stratified random sampling. Dalam penelitian ini dilakukan secara retrospektif yang dilakukan penelusuran terkait data lampau berupa data inklusi saja. Alat-alat yang akan digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis dan laptop. Bahan-bahan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah form pengambilan data, form rekapitulasi data, Rekam medik pasien. Berdasarkan hasil penelitian Obat antihipertensi yang paling banyak digunakan untuk pasien hipertensi primer (esensial) yang dirawat di Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya adalah Amlodipin sebanyak 100% yaitu 96 kasus. Tepat indikasi yaitu sebesar 67,7% (Tidak Rasional), Tepat pasien yaitu sebesar 100% (Rasional), Tepat obat yaitu sebesar 67,7% (Tidak Rasional), Tepat diagnosis yaitu sebesar 67,7% (Tidak Rasional), Tepat dosis yaitu sebesar 100% (Rasional).
Stability Formulation Of Mouthwash From Sapodilla Fruit Extract (Manilkara Zapota) As Antibacterial Preventing Dental Caries Nur Endah, Srie Rezeki; Suhardiana, Eddy; Roesman, Kamiel
Jurnal Midpro Vol. 12 No. 1 (2020): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/md.v12i1.152

Abstract

Sapodilla fruit (Manilkara zapota) which is often used by the community as an antibacterial drug is part of the sapodilla plant. Sapodilla contains saponin, tannin, and flavonoid compounds which can be as antibacterial so it is suspected to be able to inhibit the growth of bacteria that cause dental caries. The purpose of this study was the Evaluation of Sawo Extract Mouthwash Formulation as an Antibacterial. The sample used was sapodilla fruit which had been extracted using the infusion method. The formulation of sapodilla fruit extract mouthwash was evaluated with the extract concentration of sapodilla fruit (Manilkara zapota) 1%, 5% and 10%. The results of this study obtained the most stable formulation with a concentration of extract of sapodilla fruit (Manilkara zapota) 1%. Â