Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR TIDAK TERPENUHINYA KEBUTUHAN DARAH DI UNIT TRANSFUSI DARAH RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA Suhartini, Rina; Kurniawan , Entuy; Noviar, Ganjar; Wiryanti, Wiwin
Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol. 4 No. 3 (2024): JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jks.v4i3.1902

Abstract

Tidak tersedianya darah yang memadai di Unit Transfusi Darah RSU dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya menjadi masalah kritis dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang optimal. Tujuan: Melakukan analisis mendalam terhadap faktor-faktor utama yang menyebabkan tidak tersedianya kebutuhan darah di Unit Transfusi Darah (UTD) RSU dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Metode: Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif untuk menggambarkan secara rinci dan mendalam mengenai fenomena yang diteliti. Metode pengumpulan data menggunakan tehnik Wawancara Mendalam (Depth Interview), dan Focus Group Discussion (FGD), dengan tujuan mendapatkan data yang komprehensif. Hasil: Hasil Penelitian ini menunjukkan adanya ketidakpenuhan kebutuhan darah, dengan presentase Whole Blood (WB) 61.54%, Packed Red Cell (PRC) 6.54%, dan Trombocyte Concentrate (TC) 70.42%. Faktor-faktor utama yang teridentifikasi melibatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia), kondisi sarana dan prasarana, keuangan, efisiensi sistem pengelolaan darah, dan aspek lingkungan. Kesimpulan: Penelitian menyoroti bahwa faktor kebijakan dan manajemen, khususnya terkait dengan kebijakan pelayanan transfusi darah yang belum optimal dan manajemen internal yang tidak efektif di UTD RSU dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya, dan anggaran menjadi pemicu utama ketidaktersedianya darah. Saran: Mencakup intensifikasi program sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan donor darah, evaluasi penerapan kebijakan dalam pelayanan transfusi darah, peningkatan manajemen pelayanan darah, dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya. Perbaikan sarana dan pemeliharaan peralatan di RSUD dengan dukungan peningkatan alokasi anggaran untuk UTD RSU dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya diharapkan dapat mendukung operasional dan pemeliharaan fasilitas transfusi darah. Kolaborasi dengan pihak eksternal, termasuk Instansi dan lembaga donor darah, dianggap penting untuk memperkuat kampanye sosialisasi dan meningkatkan partisipasi donor darah.
Prediksi Pemenuhan Kebutuhan Darah Dengan Metode Least Square di UTD PMI Kabupaten Cianjur Jawa Barat Hamidah, Hani; Rahmat , Mamat; Noviar, Ganjar; Rohayati
Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol. 4 No. 3 (2024): JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan transfusi darah menjadi bagian dari upaya pelayanan kesehatan sebagai bentuk intervensi penyelamatan jiwa pasien. Berdasarkan standar World Health Organization (WHO), jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong darah pertahun (2% jumlah penduduk Indonesia). Unit Transfusi Darah (UTD) memiliki tanggung jawab untuk memenuhi ketersediaan darah. Pemenuhan kebutuhan darah oleh UTD PMI Kabupaten Cianjur masih fluktuatif sehingga dibutuhkan suatu sistem pengendalian atau prediksi persediaaan yang dapat menentukan dan menjamin persediaan yang tepat dalam kuantitas waktu yang tepat. Salah satu sistem prediksi yaitu metode least square yang menggunakan data lampau untuk meramalkan data di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode least square bisa digunakan dan apa tingkat kemampuan prediksi metode least square dalam memprediksi pemenuhan kebutuhan darah di UTD PMI Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penelitian deskriptif studi kasus ini menggunakan data sekunder internal berupa data permintaan darah WB, PRC, FP, dan TC yang diolah untuk memprediksi kebutuhan darah menggunakan metode least square, dan diuji kesalahan prediksi dengan metode Mean Absolute Precentance Error (MAPE). Hasilnya metode least square dapat digunakan untuk memprediksi kebutuhan darah dengan nilai kesalahan prediksi terendah yaitu 0,6% pada prediksi PRC bulan Oktober dan nilai kesalahan prediksi tertinggi yaitu 3,6 % pada prediksi WB bulan September. Hal ini menunjukan tingkat kemampuan prediksi dengan metode least square sangat baik karena kesalahan prediksi <10%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode least square dapat digunakan untuk melakukan prediksi pemenuhan kebutuhan darah di UTD PMI Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan tingkat kemampuan prediksi yang sangat baik.
PENGARUH PENUNDAAN DARAH SITRAT DAN VARIASI WAKTU SENTRIFUGASI TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN PROTHROMBIN TIME (PT) HUTAPEA, BETARIA ANGGELINA; Hayati, Eem; Marliana , Nina; Noviar, Ganjar
Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol. 4 No. 3 (2024): JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada banyak gangguan perdarahan dan trombotik, pemeriksaan hemostasis sangat penting karena dapat memberikan informasi penting untuk diagnosis, prognosis, dan pemantauan terapi. Prothrombin Time (PT) adalah pemeriksaan hemostasis yang digunakan untuk mengidentifikasi kelainan hemostasis pada jalur ekstrinsik yang mencakupfaktor pembekuan fibrinogen, prothrombin, V, VII, dan X, serta untuk memantau pemberian antikoagulan oral.Pemeriksaan Prothrombin Time (PT) menggunakan antikoagulan natrium sitrat 3,2% sebaiknya dilakukan segera, jika terjadi penundaan maka sampel harus dilakukan sentrifugasi terlebih dahulu dan plasma dibekukan. Bahan pemeriksaanadalah plasma sitrat sebanyak 5 bahan pemeriksaan dengan diberi penundaan darah sitrat pada 0 jam (segera), Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penundaan darah sitrat dan variasi waktu sentrifugasi terhadap hasil pemeriksaan Prothrombin Time (PT) selama dua jam dan empat jam setelah pemeriksaan Prothrombin Time (PT). Eksperimen semu adalah jenis penelitian yang digunakan. Uji General Linear Model untuk distribusi data normal dan Uji Friedman dan Wilcoxon untuk distribusi data tidak normal digunakan untuk menganalisis data. Hasil pemeriksaan nilai Prothrombin Time (PT) yang disentrifugasi selama 15 menit relatif lebih rendah dibandingkan dengan yang disentrifugasi selama 10 menit. Secara statistik hasil pemeriksaan Prothrombin Time (PT) didapatkan nilai Sig < 0.05 sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan pada darah sitrat yang disentrifugasi selama 15 menit dan 10 menit. Berdasarkan penundaan darah sitrat yang ditunda dua Jam, dan empat Jam, Kedua variabel menunjukkan perbedaan yang signifikan, dengan nilai Sig < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh Penundaan Darah Sitrat dan Variasi Waktu Sentrifugasi Terhadap Hasil Pemeriksaan Prothrombin Time (PT).
PENGARUH LAMA SIMPAN DAN JENIS REAGEN COOMB’S CONTROL CELL (CCC) TERHADAP VALIDASI HASIL CROSSMATCH KOMPATIBEL Arbie, Arbie; Noviar, Ganjar; Nurhayati, Betty; Marliana, Nina
Jurnal Kesehatan Siliwangi Vol. 4 No. 3 (2024): JURNAL KESEHATAN SILIWANGI
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeriksaan Crossmatch atau uji silang serasi dilakukan untuk menghindari reaksi transfusi. Uji ini memastikan bahwa pasien tidak memiliki antibodi yang bereaksi terhadap antigen pada sel darah merah donor. Coomb's Control Cell (CCC) adalah suspensi sel kontrol yang dibuat dari darah golongan O Rhesus positif yang dilapisi dengan anti-D IgG. Tujuan: CCC digunakan untuk memastikan coomb’s serum atau AHG pada fase III crossmatch masih memiliki kemampuan untuk mengikat atau tidak. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimen untuk menentukan pengaruh penambahan CCC terhadap derajat aglutinasi positif 2 (2+) pada validasi CCC. Derajat aglutinasi dibandingkan pada crossmatch kompatibel dengan CCC yang dibuat pada suhu 37⁰C dan suhu ruang (20 – 25⁰C) dengan waktu inkubasi 30 menit. Sampel disimpan dalam refigerator selama 0, 3, 5, dan 7 hari. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan CCC yang inkubasi di suhu 37⁰C selama 30 menit dengan lama simpan 0, 3, 5 hari dihasilkan derajat aglutinasi+2 sedangkan dengan lama simpan 7 hari dihasilkan derajat aglutinasi +1 pada tabung mayor, minor, dan auto kontrol. CCC yang inkubasi di suhu ruang selama 30 menit dengan lama simpan 0, 3, 5 hari dihasilkan derajat aglutinasi+2 sedangkan dengan lama simpan 7 hari dihasilkan derajat aglutinasi +1 pada tabung mayor, minor, dan auto kontrol. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan (0,046) < α = 0,05 sehingga bisa ditarik kesimpulan terdapat pengaruh lama simpan terhadap derajat aglutinasi validasi hasil crossmatch kompatibel. 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN BUAH TOMAT (Solanum lycopersium) DALAM UPAYA PENCEGAHAN RESIKO PENYUMBATAN PEMBULUH DARAH DI RW 16, KELURAHAN CIPAGERAN, KECAMATAN CIMAHI UTARA Noviar, Ganjar; Hayati, Eem; Ramadhani, Riski Nur; Nurhayati, Betty
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jpmki.v3i1.1866

Abstract

In hypertensive patients, platelet hyperaggregation occurs. Platelet hyperaggregation will have a bad outcome in acute infarction stroke, in the form of death or neurologic deficits. One plant species that can play a role in preventing hyperaggregation complications is tomato fruit (Solanum lycopersicum) which is a horticultural plant cultivated in Indonesia. The compound content in Tomato Fruit (Solanum lycopersicum) includes solanine (0.007%), saponin, folic acid, malic acid, citric acid, bioflavonoids (including lycopene, α, and ß-carotene), protein, fat, vitamins, minerals, and histamine which function as antiaggregation. This research uses 2 methods, namely survey and sampling methods to determine the scope of empowerment and education in the form of counseling and mentoring. Apart from that, another method used is an educational method in the form of counseling and assistance to provide an understanding of the use of tomatoes to prevent the risk of blood vessel blockages. The results of the research were 20 cadres with a presentation increase of 51.67%, while the results from 20 residents had a presentation increase of 75.06%. Wilcoxon test results with p value (Sig) < 0.05. This shows that there is a significant difference in scores between the pre-test scores and the post-test scores of cadres and residents of RW. 16, Cipageran Village, North Cimahi District, Cimahi City.
Pengaruh Jenis Antikoagulan dan Variasi Konsentrasi Suspensi Tes Sel ABO terhadap Hasil Pemeriksaan Serum Grouping Metode Tabung Wardhani, Azkya Zhahira; Noviar, Ganjar; Nurhayati, Betty; Hayati, Eem
Jurnal Analis Kesehatan Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Analis Kesehatan
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v13i2.4574

Abstract

Pemeriksaan golongan darah adalah rangkaian yang dilakukan sebelum transfusi untuk menguji kecocokan darah pasien dan donor. Pemeriksaan golongan darah ABO mencakup cell grouping dan serum grouping dengan gold standarnya adalah metode tabung. EDTA adalah antikoagulan yang biasa digunakan, tetapi sitrat juga bisa digunakan untuk pemeriksaan golongan darah. Salah satu faktor yang bisa memengaruhi pemeriksaan serum grouping adalah konsentrasi sel uji.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis antikoagulan K2EDTA dan Na Sitrat 3,8% dan variasi konsentrasi supensi tes sel ABO 1%, 3%, dan 5% terhadap hasil pemeriksaan serum grouping metode tabung. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan 5 kali pengulangan. Data hasil penelitian diolah menggunakan uji Friedman dan dilanjutkan dengan uji Wilcoxon. Hasil uji Friedman terhadap pengaruh jenis antikoagulan diperoleh nilai signifikan 0,002 yang berarti terdapat pengaruh jenis antikoagulan K2EDTA dan Na Sitrat 3,8% terhadap hasil pemeriksaan serum grouping metode tabung. Hasil uji Friedman dan uji Wilcoxon terhadap variasi konsentrasi diperoleh nilai signifikan 0,002 dan 0,004 yang berarti terdapat pengaruh variasi konsentrasi suspensi tes sel ABO 1%, 3%, dan 5% terhadap hasil pemeriksaan serum grouping metode tabung. Derajat aglutinasi pada sel uji 1% dengan hasil positif 2, sedangkan 3% dan 5% pada aglutinasi positif 3 atau positif 4.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN DAUN PEPAYA DALAM UPAYA PENCEGAHAN RESIKO PENYUMBATAN PEMBULUH DARAH DI RW 16, KELURAHAN CIPAGERAN, KECAMATAN CIMAHI UTARA Hayati, Eem; Nurhayati, Betty; Noviar, Ganjar; Ihsan Nurhadi, Muhammad; Eka Setiawan, Regina; Suhartini, Entin; Nur Ramadhani, Riski
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jpmki.v4i1.2772

Abstract

Stroke is part of Cerebro Vascular Disease (CVD), which is any form of blood circulation disorder affecting the brain or due to pathological processes in the blood vessels. Acute infarction stroke is caused by blockage or occlusion of the small cerebral arteries caused by blood clots (thrombus) originating from excessive clotting of platelets which must be given antiplatelet agents. Indonesia has biodiversity, including a diversity of plants that can be used as traditional medicine. One of the medicinal plants that contains natural ingredients that have the potential to have biological activity as an antiplatelet is papaya leaves (Noviar, 2023). Flavonoid compounds, steroids and tannins in free form and tannin-protein complexes have anti-aggregation properties. This research uses 2 methods, namely survey and sampling methods to determine the scope of empowerment and education in the form of counseling and assistance. Apart from that, another method used is an educational method in the form of counseling and assistance to provide an understanding of the use of papaya leaves to prevent the risk of blood vessel blockages. The results of research from 18 cadres showed that based on the Wilcoxon test, a sig value of 0.000 <α (0.05) was obtained. Thus, it can be concluded that the pre-test scores and post-test scores have a significant difference in scores with an increase in scores for cadres of 22.66% or 40.02%. Meanwhile, the results of the Paired T Test obtained a sig value of 0.000 <α (0.05), thus it can be concluded that the platelet aggregation value before and after administration of papaya leaves had a significant difference with a decrease in value of 9.94% or 13.87%. This shows that papaya leaves are effective in reducing platelet aggregation to prevent the risk of blood vessel blockages
CORRELATION OF HbA1c LEVELS AND PLATELET INDICES (MPV, PDW, P-LCR, PCT) IN TYPE 2 DIABETES MELLITUS PATIENTS Hartini, Titin; Riyani, Ani; Nurhayati, Dewi; Noviar, Ganjar
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 17 No 2 (2025): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2824

Abstract

Prolonged diabetes mellitus (DM) can lead to microvascular and macrovascular complications. The increased risk of complications is closely associated with uncontrolled blood glucose levels, which can be assessed using the HbA1c parameter. The elevated risk of vascular complications arises due to a prothrombotic state, partly caused by increased platelet activity. Platelet activity can be evaluated through platelet indices, namely Mean Platelet Volume (MPV), Platelet Distribution Widht (PDW), Platelet Large Cell Ratio (P-LCR) and Plateletcrit (PCT). This study aims to analyze the relationship between HbA1c levels and platelet indices (MPV, PDW, P-LCR, PCT) in Type 2 DM patients. The type of research used is an analytical survey with a correlation study approach using secondary data from 107 samples of Type 2 DM patients with inclusion criteria: type 2 DM patients with HbA1c levels ≥ 6.5% and exclusion criteria: patients have not received blood transfusions in the last 3 months, DHF and Anemia taken at Bandung Kiwari Hospital, selected using a purposive sampling technique with a sample size calculated using the Lemeshow formula. HbA1c levels were measured using the HPLC ion-exchange method. While the platelet index was calculated using an automatic hematology device. Statistical analysis was performed using the Spearman correlation test. The results showed a weak positive correlation between HbA1c levels and PCT (correlation coefficient r = 0.197 and p = 0.042), while no significant relationship was found between HbA1c levels and MPV, PDW and P-LCR with (MPV: r = -0.041, p = 0.67; PDW: r = 0.039, p = 0.69; P-LCR: r = -0.009, p = 0.93).