Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Eksistensi Pedagang Barang Bekas Import di Tembilahan Kabupaten Indragiri Provinsi Riau Jumriati; Syafitri, Rahma
Jurnal Masyarakat Maritim Vol 3 No 1 (2019): Jurnal Masyarakat Maritim
Publisher : Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pedagang barang bekas impor menjaga eksistensinya di Tembilahan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, serta dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari enam orang pedagang barang bekas dan dua orang pembeli. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa strategi yang dilakukan pedagang barang bekas impor dalam menjaga eksistensinya dapat dikaitkan berdasarkan empat tipe tindakan sosial. Pertama, tindakan rasionalitas instrumental yaitu dengan mempertahankan pelanggan tetap; jaringan sosial pedagang barang bekas; dan memberikan promosi dengan menumpukkan barang; kedua, tindakan rasional nilai yaitu dengan mempertahankan kualitas; ketiga, tindakan afektif yaitu memberikan bonus; dan keempat, tindakan tradisional yaitu menjual barang bekas secara turun-temurun
PEMBERDAYAAN KELOMPOK IBU-IBU PKH DALAM PEMBUATAN MAKANAN SEHAT DI KAMPUNG BULANG KOTA TANJUNGPINANG Solina, Emmy; Syafitri, Rahma; Elsera, Marisa; Rahmawati, Nanik; Taufiqurrahman, Taufiqurrahman; Anggriawan, Dedi
Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan Vol 6, No 2 (2023): DESEMBER
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/kewirausahaan.v6i2.1733

Abstract

Program Keluarga Harapan (PKH) is provided by the government for poor families as an effort to accelerate poverty reduction. The Bulang Village area will receive PKH as many as 270 families in 2021. Those who received assistance formed a KUBE (Kelompok Usaha Bersama) group in the form of a home industry. The methods used are socialization and training, discussion and practice or simulation with a participatory approach. This activity provides training and knowledge about healthy food preparations which usually use sugar which is now replaced with honey. Because the gluten content in sugar is very high which will cause diabetes. The aim is to develop the home industry, it is hoped that it can become a job opportunity, especially for housewives, in an effort to improve the social welfare of the family. The products that will be produced are processed foods made from bananas which will be made into banana cakes, crispy bananas and banana nuggets. The result is increased knowledge, skills, health, economy and independence for PKH members.
Fenomena Pemanfaatan Air Bersih Pada Masyarakat Desa Mantang Besar Kecamatan Mantang Pasca Pemadaman Listrik Bergilir Wulan Safitri, Wenny; Rahmawati, Nanik; Syafitri, Rahma
Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Eksakta Vol. 3 No. 2 (2024): Maret
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/trilogi.v3i2.89

Abstract

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok masyarakat akan air minum yang bersih, sehat, dan produktif perlu diselenggarakan sistem penyediaan air minum, dalam penyelenggaraan sistem tersebut masyarakat menginginkan sistem yang transparan, akuntabel, efisien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan metode deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang didapatkan melalui hasil wawancara terstruktur secara mendalam Face to Face berdasarkan pedoman wawancara. Dalam penelitian ini untuk menentukan informan menggunakan Teknik purposive sampling atau terlebih dahulu menentukan kriteria informan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Struktural Fungsional dari Talcot Parson. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemerintah dan masyarakat dalam menangani permasalahan kekurangan air di Desa Mantang Besar Kecamatan Mantang dalam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan metode deskriptif. Berdasarkan hasil analisis peneliti menemukan bahwasaya masyarakat perlu adanya peran pemerintah dalam menangani permasalahan pemadaman listrik bergiliran dan permasalahan kerusakan mesin air PDAM sehingga mengakibatkan masyarakata kekurangan air bersih. Pemerintah membuat aturan-aturan dalam pengambilan air di sumur agar tidak terjadi permasalahan dan hal-hal yang tidak di inginkan dan bertujuan agar masyarakat tetap teratur dalam pengambilan air di sumur. dari peran yang dilakukan pemerintah terhadap penanganan permasalahan yang di alami masyarakat dalam kekurangan air bersih perlu adanya aturan-aturan yang di buat dalam menangani permasalah air tersebut bertujuan agar lebih tertip dan teratur
Strategi Pengembangan Wisata Pantai Berbasis Masyarakat Di Tanjung Siambang Kota Tanjungpinang Maulani, Santi; Arieta, Siti; Syafitri, Rahma
Buletin Antropologi Indonesia Vol. 1 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/bai.v1i1.2224

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui strategi pengembangan wisata pantai yang dilakukan oleh masyarakat di Tanjung Siambang Kota Tanjungpinang. Terdapat beragam perkembangan yang ada di Dompak sehingga peneliti tertarik untuk meneliti strategi pengembangan wisata pantai yang dilakukan oleh masyarakat di Tanjung Siambang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data didapatkan dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang didapatkan melalui hasil wawancara terstruktur secara mendalam Face to Face berdasarkan pedoman wawancara. Dalam penelitian ini untuk menentukan informan menggunakan Teknik purposive sampling atau terlebih dahulu menentukan kriteria informan. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah Strategi Pengembangan Wisata dan Pariwisata Berbasis Masyarakat atau Community Based Tourism (CBT). Pariwisata berbasis masyarakat merupakan bentuk kepariwisataan dimana masyarakat lokal memiliki kontrol dan keterlibatan penuh dalam pembangunan dan pengelolaannya. Strategi pengembangan yang telah dilakukan oleh pemilik/pengelola tempat wisata pantai tersebut yaitu: - Melakukan promosi di media sosial seperti di Facebook (FB), Instagram (IG), dan You Tube. - Mempercantik pondok-pondok santai yang ada di tempat wisata tersebut. - Membuat tempat spot foto yang menarik bagi para wisatawan. -Ingin membuat proposal ke pemerintah untuk kemajuan infrastruktur agar lebih memudahkan para wisatawan dalam berkunjung ke tempat wisata yang ada di Tanjung Siambang.
Adaptasi Masyarakat Suku Laut Pulau Air Ingat Setelah Dirumahkan Wijaya, Rio Lingga; Wahyuni, Sri; Syafitri, Rahma
Buletin Antropologi Indonesia Vol. 1 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/bai.v1i1.2235

Abstract

Suku Laut di Pulau Air Ingat masih hidup secara tradisional dan memegang adat istiadat dalam kehidupannya meskipun sudah tidak tinggal di sampan kajang dan menetap pindah ke rumah di daratan. Orang Suku laut di Pulau Air Ingat mulai menghuni pulau tersebut sekitar tahun 1990-an. Kemudian dari tahun tersebut telah tebentuk pemukiman masyarakat Suku Laut di Pulau Air Ingat hingga sampai sekarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang adaptasi orang Suku Laut setelah tidak lagi tinggal di sampan kajang dan berpindah atau menetap di darat, bentuk penyesuaian diri mereka dalam berkehidupan di lingkungan yang tidak sepenuhnya di atas laut, dan adaptasi mereka dalam menjalani pola kehidupan sosialnya ketika di rumahkan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari Gillin dan Gillin tentang perubahan sosial dengan mengadaptasi tiga penjelasan yaitu pemahaman tentang budaya, struktur sosial dan interaksi masyarakat yang mengalami perubahan pada masyarakat Suku Laut yang beradaptasi ketika menetap di darat. Hasil penelitian diketahui bahwa adanya proses adaptasi masyarakat suku laut Pulau Air Ingat adalah seperti adaptasi dalam struktur kehidupan, pola interaksi, kebudayaan yang mulai mengalami adanya perubahan, sistem mata pencaharian pasca menetap di darat dan sistem ekonomi dalam kehidupan sosial.
Modal Sosial Membentuk Peluang Usaha Anak Muda Di Kota Batam Maria Susanti; Rahmawati, Nanik; Syafitri, Rahma
Jurnal Archipelago Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Archipelago
Publisher : Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69853/ja.v2i1.11

Abstract

Potensi Kota Batam dapat dimanfaatkan untuk beberapa bidang seperti ekonomi, potensi ini juga merupakan salah satu keunggulan yang dimanfaatkan oleh para pemuda secara bersama-sama untuk membangun kegiatan usaha melalui modal sosial dimana kekuatan modal sosial ini dimulai dari hubungan dan kedekatan jaringan sosial yang dimiliki oleh kaum muda. Modal sosial ini dibangun untuk menciptakan kreativitas dan motivasi solidaritas kepada generasi muda melalui kegiatan kewirausahaan. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif, peneliti menemukan 6 informan dimana mereka adalah pemilik yang membantu kaum muda dalam modal sosial, pelajar, mahasiswa dan juga pekerja yang telah menerapkan peluang bisnis dalam diri mereka. hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu generasi muda untuk lebih bisa memanfaatkan waktu luangnya dengan berkreasi dan berinovasi sesuai dengan bakatnya karena sesuatu yang berdampak baik dan menguntungkan pasti akan banyak diminati dalam melakukannya.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK IBU-IBU PKH DALAM PEMBUATAN MAKANAN SEHAT DI KAMPUNG BULANG KOTA TANJUNGPINANG Solina, Emmy; Syafitri, Rahma; Elsera, Marisa; Rahmawati, Nanik; Taufiqurrahman, Taufiqurrahman; Anggriawan, Dedi
Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/kewirausahaan.v6i2.1733

Abstract

Program Keluarga Harapan (PKH) is provided by the government for poor families as an effort to accelerate poverty reduction. The Bulang Village area will receive PKH as many as 270 families in 2021. Those who received assistance formed a KUBE (Kelompok Usaha Bersama) group in the form of a home industry. The methods used are socialization and training, discussion and practice or simulation with a participatory approach. This activity provides training and knowledge about healthy food preparations which usually use sugar which is now replaced with honey. Because the gluten content in sugar is very high which will cause diabetes. The aim is to develop the home industry, it is hoped that it can become a job opportunity, especially for housewives, in an effort to improve the social welfare of the family. The products that will be produced are processed foods made from bananas which will be made into banana cakes, crispy bananas and banana nuggets. The result is increased knowledge, skills, health, economy and independence for PKH members.
Pemanfaatan Potensi Lingkungan dalam Rangka Pencegahan Stunting di Desa Berakit Kabupaten Bintan Suryaningsih, Suryaningsih; Niko, Nikodemus; Wahyuni, Sri; Syafitri, Rahma; Valentina, Annisa; Qurdiansyah, Adhitya; Eka Saputra, Alfian; Fauziandi, Ronald; Novita Ulfa, Rosi; Medisa, Rani
Yumary: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): Maret
Publisher : Penerbit Goodwood

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35912/yumary.v5i3.3394

Abstract

Pupose: This PKM activity aims to explore the potential of the environment in stunting prevention efforts in Berakit Village, Bintan Regency. Methodology: The methods used were socialization and lectures. Data was collected from various sources, including families with children under five, health workers, and community leaders. Results: The results of this PKM show that utilizing yard land to grow vegetables and fruits, as well as freshwater fish farming, can improve children's nutritional intake. In addition, health education programs that actively involve the community have proven effective in increasing knowledge and awareness about the importance of balanced nutrition. Environmental factors, such as the availability of clean water and good sanitation, also play a significant role in stunting prevention. Conclusion: Maximum utilization of local environmental potential and active community participation are the keys to success in reducing the prevalence of stunting in Berakit Village, Bintan Regency. Limitations: Although the stunting prevention program in Berakit Village has shown positive results, there are still some limitations, such as limited resources, funding sustainability, and challenges in changing the mindset of the community as a whole. In addition, the long-term effectiveness of this intervention still needs to be further evaluated. Contribution: The results of this PKM can be a reference for local governments and other stakeholders in designing stunting prevention strategies based on environmental potential.
Respon Pedagang Kecil dan Masyarakat Terhadap Keberadaan Alfamart di Sei Datuk Kijang Kota Kabupaten Bintan Kepulauan Riau Simanjuntak, Tabita Rumondang Viamaura; Rahmawati, Nanik; Syafitri, Rahma
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2023): Maret (Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora)
Publisher : CV Insan Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1019.997 KB) | DOI: 10.57248/jishum.v1i3.120

Abstract

Alfamart is quite well known in big cities. Its growth is very fast, including in the Kijang city area, Sei Datuk, Kijang Kota Village is on of them. Its development is very fast within a year, it has built approximately three Alfamart outlets in Kijang City. When it was initially heard that Alfamart would be built, many had negative opinions from various parties, one of which was small traders. The limitations of a small stalls do not allow it to compete well with modern shops such as Alfamart. The rapid growth of modern shops such as Alfamart which are located close to small stalls has a negative impact on small stalls traders in terms of income which is feared to decrease after the existence of Alfamart. Intense competition occurs between small stalls and Alfamart, namely competing with each other for consumers through various activities that ultimately place consumers as the beneficiaries. The purpose of this study was to determine the community's response to the existence of Alfamart in the Sei Datuk Kijang area, Bintan City, Bintan Regency, Riau Archipelago. The approach used in this study is a qualitative approach with 9 informants and uses data collection techniques and tools in the form of observation, interviews, and documentation. The results of this study found that the response of the community and small stalls to the existence of an Alfamart in Sei Datuk Kijang city had a more positive impact. The positive impact felt was that the stimulus provided by Alfamart was very good, starting from a service perspective, a neat and clean place, making it easier to top up balances and giving discounts on certain days. Most of the small traders did not experience a decrease in income after the presence of Alfamart in Kijang City.
Perjuangan Hak Atas Permukiman dan Kawasan Hutan Lindung Kelurahan Gading Sari Kecamatan Kundur Salko, Elvin Yofinda; Rahmawati, Nanik; Syafitri, Rahma
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 3 (2023): Maret (Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora)
Publisher : CV Insan Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.198 KB) | DOI: 10.57248/jishum.v1i3.122

Abstract

The phenomenon of land conflict is one of the problems that often occurs in society. Land is a basic human need for life so that every human being tries to own and control it. One of the land conflicts that occurred was the conflict over a protected forest area which only had forest and the main function of protection but in reality, the designation of a protected forest area in Gading Sari Village was a residential area, public facilities, community cultivated land and not a natural forest. The fact that forests cannot be separated from human elements such as the presence of local communities who have lived in the area for generations. Even before there were state regulations, the context of forest areas had to be placed in the mindset of spatial planning and interactions between elements. This condition worries the local community for the ownership they have, the overlapping regulations experienced by the community make the community still have to defend their right to housing for survival. Meanwhile, the government is trying to keep implementing policies, which in this case is to protect protected forest areas according to their functions. The purpose of this study was to find out how the struggle for rights to settlements and protected forest areas in the Gading Sari Village, Kundur District, used Pierre Bourdieu's Social Practice theory. The method used in this study is a qualitative method with as many as 12 informants and uses data collection techniques and tools in the form of observation, interviews, and documentation. The results of the study found that the habitus owned by the community is understood that the Gading Sari Village is not owned by anyone, but the rules that have been issued by the government as symbolic capital will change the community's habitus and make the Gading Sari Village an arena of struggle with various capitals owned. The community is trying to maintain their settlements, but on the other hand the government is also trying to keep implementing the rules by issuing new policies that are adapted to the conditions of the community.