Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Tinjauan Pustaka: Manifestasi Klinis dan Gambaran Dermoskopi pada Karsinoma Sel Basal Fakhrosa, Irma; Sutedja, Eva Krishna; Agusni, Jono Hadi; Feriza, Vina; Saraswati, Nia Ayu
Syifa'Medika Vol 8, No 2 (2018): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v8i2.1346

Abstract

Karsinoma sel basal (KSB) adalah suatu tumor ganas yang berasal dari sel basal  epidermis, ditandai dengan pertumbuhan tumor yang lambat, tetapi dapat menyebabkan destruksi jaringan sekitarnya. Berdasarkan manifestasi klinis, KSB dibagi menjadi subtipe nodular, pigmentasi, superfisial, morfeaformis, dan fibroepitelioma of pinkus. Suatu lesi dapat dicurigai keganasan jika lesi tersebut mudah rapuh, mudah berdarah, sulit sembuh, dan sering berulang. Dalam membantu menegakkan diagnosis KSB selain dari manifestasi klinis, diperlukan pemeriksaan penunjang seperti dermoskopi. Dermoskopi merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang tidak invasif, mudah dilakukan, murah dan cepat dalam membantu menegakkan diagnosis KSB dengan sensitivitas mencapai 95-97% dan spesifitas mencapai 87-96%. Berdasarkan gambaran dermoskopi, diagnosis KSB harus memenuhi dua syarat yaitu tidak ditemukan gambaran pigment network dan terdapat minimal satu karakteristik gambaran dermoskopi KSB.  Karakteristik gambaran dermoskopi yang dapat ditemukan pada KSB berupa arborizing vessel, superfisial fine telangiectasis, ulserasi, multiple small erosions, blue-gray ovoid nest, multiple blue-gray dots/globules, maple leaf-like areas, dan spoke-wheel areas. Berdasarkan hal tersebut, dermoskopi dapat dijadikan suatu pemerikaan rutin pada setiap lesi yang dicurigai keganasan. 
Psoriasis Pustulosa Generalisata dengan Kejadian Berulang pada Kehamilan Hingga Masa Nifas yang Diterapi dengan Siklosporin Saraswati, Nia Ayu; Sutedja, Eva Krishna
Syifa'Medika Vol 7, No 2 (2017): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v7i2.1362

Abstract

Psoriasis pustulosa generalisata (PPG) adalah salah satu varian psoriasis pustulosa akut. PPG dapat dipicu berbagai faktor, salah satunya adalah kehamilan. Penyakit ini pada kehamilan dapat menyebabkan komplikasi maternal dan mengancam keselamatan janin. Penanganan kasus PPG pada kehamilan memerlukan pemilihan terapi efektif yang juga aman bagi janin dan bayi saat fase menyusui, salah satunya adalah siklosporin. Dilaporkan sebuah kasus PPG yang diinduksi kehamilan pada kehamilan kedua seorang wanita berusia 21 tahun yang telah mengkonsumsi kortikosteroid jangka panjang dan mengalami hipokortisol. Manifestasi klinis timbul sejak usia kehamilan memasuki trimester kedua dan berlanjut setelah melahirkan hingga masa nifas berakhir. Pasien memiliki riwayat PPG berulang sejak enam tahun yang lalu. Siklosporin diberikan pada masa postpartum dengan dosis awal 0,8 mg/kgBB/hari setelah mengalami rekalsitran terhadap pengobatan kortikosteroid sistemik dosis tinggi saat kehamilan. Perbaikan klinis terjadi setelah pemberian siklosporin dengan dosis 2,5 mg/kgBB/hari selama satu minggu. Pemberian kortikosteroid tetap diberikan dengan penurunan dosis secara bertahap dan dihentikan pada pengamatan hari ke-101. Perubahan hormonal dan imunitas selama kehamilan berperan penting dalam mencetuskan PPG. Selama kehamilan terjadi perubahan rasio estrogen dan progesteron yang akan mempengaruhi keadaan sistem imunitas selama kehamilan. Kortikosteroid sistemik menjadi pilihan terapi utama pada kasus PPG berat dalam kehamilan, namun siklosporin dapat digunakan pada kasus refrakter terhadap kortikosteroid dosis tinggi. Pada pasien ini PPG mengalami perbaikan setelah pemberian siklosporin 2,5 mg/kgBB/hari dan kortikosteroid sistemik tetap diberikan karena adanya kondisi hipokortisol. Penggunaan kortikosteroid jangka panjang dapar memberikan efek samping berupa moon face, hipertrikosis, atrofi kulit, dan osteoporosis. Selain itu gangguan maternal dapat terjadi, bayi pada kasus ini lahir dengan berat badan lahir rendah karena penggunaan kortikosteroid selama kehamilan.
HUBUNGAN DERAJAT KEPARAHAN DERMATITIS ATOPIK BAYI DAN ANAK DENGAN KUALITAS HIDUP KELUARGA Chairani, Liza; Saraswati, Nia Ayu; Hastuti, Riliani; Vayari, Tasya Dwi
Syifa'Medika Vol 11, No 1 (2020): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v11i1.2216

Abstract

Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronik, kambuhan, dan sangat gatal yang umumnya berkembang saat masa awal kanak-kanak dimana distribusi lesi ini sesuai dengan umur.Dermatitis Atopik juga dapat meningkatkan kecemasan, stres, dan depresi serta ketidak nyamanan, gejala tersebut dapat berdampak terhadap kualitas hidup keluarga pasien atau pasien sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas hidup keluarga pada dematitis atopik bayi dan anak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Sampel yang diambil dengan cara total sampling dengan jumlah 15 responden. Data diambil dengan wawancara menggunakan kuesioner WHO-QoL Breff. Hasil peneltian dengan menggunakan uji statistik chi-square menunjukan p=0,007 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dermatitis atoptik pada bayi dan anak dengan kualitas hidup keluarga dalam kategori yang buruk.
Tinjauan Dasar Berbagai Prosedur Bedah Kuku Saraswati, Nia Ayu; Sutedja, Eva Krishna; Agusni, Jono Hadi
Syifa'Medika Vol 8, No 1 (2017): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v8i1.1355

Abstract

Bedah kuku termasuk tindakan yang tidak rutin dilakukan pada praktik kedokteran. Tindakan ini menjadi tantangan bagi para klinisi karena memerlukan tindakan bedah rapi yang teliti. Bedah kuku dapat dilakukan untuk penegakan diagnosis maupun terapi berbagai kasus tumor jinak atau ganas, kasus-kasus inflamasi, dan trauma pada kuku. Beragam jenis tindakan bedah kuku memiliki prinsip yang berbeda sesuai dengan patologi kelainan kuku dan letak pada unit kuku yang terkena. Pembedahan pada kuku terutama pada matriks kuku sangat berisiko menimbulkan komplikasi seperti distrofi kuku. Tujuan pembedahan seringkali tidak tercapai pada pengambilan jaringan biopsi, karena spesimen tidak memadai untuk dilakukan pemeriksaan histopatologis yang disebabkan tindakan bedah yang tidak tepat. Oleh karena itu, penting bagi para klinisi untuk dapat memahami berbagai teknik bedah kuku.
Pengembangan Self-assessment pada Latihan Keterampilan Klinik dalam Meningkatkan Pencapaian Kompetensi Mawas Diri di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Saraswati, Nia Ayu
Syifa'Medika Vol 3, No 2 (2013): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v3i2.1430

Abstract

Permintaan masyarakat akan keselamatan pasien, dan peningkatan kualitas pelayanankesehatan menuntut akuntabilitas sosial dan Kompetensi seorang dokter berupa profesionalismekedokteran. Strategi yang dapat menjaga dan meningkatkan kompetensi seorang dokter dapatdilakukan melalui continuing professional development (CPD). CPD adalah proses belajarsepanjang tugas profesionalnya, diperlukan karakteristik seorang lifelong learner, yang mamputerus belajar sepanjang hayat. Karakter ini hanya dapat dimiliki oleh seorang pembelajar dewasa.Kebutuhan pembelajaran akan dapat diidentifikasi, jika seorang dokter melakukan prosesrefleksi, self assessment dan self evaluation terhadap pengalaman tugas profesionalnya. FakultasKedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang menerapkan proses pembelajaran denganmengembangkan proses refleksi, self assessment dan self evaluation terutama pada LatihanKeterampilan Klinik dan terus dioptimalisasi. Dukungan institusi dan sivitas akademika sangatmenentukan keberhasilan strategi ini.
HUBUNGAN ANTARA CARA MENCUCI VAGINA DENGAN TIMBULNYA VAGINITIS PADA PELAJAR SMA Pamudji, Raden; Saraswati, Nia Ayu; Gialini, Windy Ulfa; Purwoko, Mitayani
Syifa'Medika Vol 10, No 1 (2019): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v10i1.1887

Abstract

Vaginal hygiene kemungkinan memiliki peranan penting dalam timbulnya vaginitis. Cara mencuci vagina yang tidak benar dapat menyebabkan timbulnya vaginitis pada remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara cara mencuci vagina dengan timbulnya vaginitis pada pelajar SMA.Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatancross sectional.Penelitian dilaksanakan pada di SMA Muhammadiyah 1 Palembang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total samplingsesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Data mengenai cara mencuci vagina dan vaginitis diperoleh dari kuesioner.Sebanyak 83,3% subjek termasuk kategori cara mencuci vagina yang buruk, 73,5% berusia 17 tahun, dan 66,7% memiliki riwayat vaginitis. Hasil uji Chi-Square mengenai hubungan cara mencuci vagina dengan timbulnya vaginitis pada penelitian ini menunjukkan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05). Hal ini kemungkinan akibat faktor usia remaja, kelembaban Indonesia yang tinggi, serta tingkat pengetahuan mengenai vaginal hygieneyang masih rendah.Kesimpulan,terdapat hubungan yang sangat bermakna antara cara mencuci vagina yang buruk dengan timbulnya vaginitis pada pelajar SMA.
Karakteristik Tersangka Demam Tifoid Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Periode Tahun 2010 Saraswati, Nia Ayu; Junaidi, Junaidi; Ulfa, Maria
Syifa'Medika Vol 3, No 1 (2012): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v3i1.2861

Abstract

Demam tifoid
DUKUNGAN KELUARGA MENINGKATKAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II Afifah, Sintha Lailatul; Erlyn, Putri; Suarni, Ertati; Fitriani, Nyayu; Saraswati, Nia Ayu
MESINA (Medical Scientific Journal) Vol 5, No 1 (2024): Medical Scientific Journal (MESINA)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/msj.v5i1.9082

Abstract

Ketika resistensi atau insufisiensi insulin, atau keduanya, berkontribusi terhadap kadar glukosa darah yang tinggi secara terus-menerus (hiperglikemia), maka akan timbul kondisi metabolik yang dikenal sebagai diabetes melitus (DM). Perilaku seseorang rentan terhadap pengaruh lingkungan, maka dukungan keluarga dapat mempengaruhi kepatuhan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui hubungan dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat pada penderita DM tipe II di RSMP. Sampel penelitian ini adalah 50 pasien DM tipe II yang mengkonsumsi obat oral DM. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner The 8-Item Medication Adherence Scale, kemudian dianalisis dengan uji chi-square. Kepatuhan pengobatan berkorelasi positif dengan jumlah dukungan keluarga. Penderita di RSMP dengan diabetes melitus tipe II akan dievaluasi kepatuhan pengobatan dan peran dukungan keluarga. Lima puluh orang berpartisipasi dalam penelitian ini, yang menggunakan strategi analitik observasional cross-sectional. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pengobatan pada penderita DM tipe II di RSMP, yang ditunjukkan dengan uji korelasi Spearman Rho, yang menghasilkan nilai sig. sebesar 0,000 (<0,05). Dukungan keluarga dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pada penderita DM Tipe II
Dysmenorrhea and Seborrheic Dermatitis due to Occupational Stress Among Female Bank Workers Badri, Putri Rizki Amalia; Febriani, Ratika; Saraswati, Nia Ayu; Artanto, Ardi; Febrianti, Yuni; Apriyani, Selvy; Najwa, Annisya Nur
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 13 No. 1 (2024): The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijosh.v13i1.2024.4-12

Abstract

Introduction: Bank workers who provide services to customers are required to have an optimal performance. They are vulnerable to stress that can interfere with their performance. Stress causes an increase in sebaceous glands, resulting in seborrheic dermatitis and an increase in hormones. This can cause contraction of the uterine muscles which can lead to dysmenorrhea. This study aims to determine the relationship between occupational stress and dysmenorrhea and seborrheic dermatitis among female bank workers. Methods: This research followed an analytic observational cross-sectional design using primary data from female workers at SumSel Babel Bank A. Rivai Branch. The sample consisted of 75 female bank workers, who met the inclusion and exclusion criteria and were selected using consecutive sampling. The independent variable in this study was occupational stress, while the dependent variables were dysmenorrhea and seborrheic dermatitis. Data were collected from primary data, the workplace stress scale questionnaire for occupational stress, the WaLIDD score for dysmenorrhea, and seborrheic dermatitis examination by a dermatologist. After obtaining the data, bivariate analysis was performed using the Chi-square test. Results: Sixty respondents (80%) had occupational stress, 47 respondents (62.7%) experienced dysmenorrhea, and 69 respondents (92%) did not experience seborrheic dermatitis. The results of statistical tests showed that there was a relationship between occupational stress and dysmenorrhea in female bank workers with a p-value 0.000 and no significant relationship between stress and the incidence of seborrheic dermatitis with p-value 0.202. Conclusion: Occupational stress can cause health problems including dysmenorrhea in female workers.
Hubungan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Dengan Kadar Trigliserida Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poliklinik RS Muhammadiyah Palembang khairani, lilis; Permana, Adhi; Fadilah, Yudi; Saraswati, Nia Ayu
MESINA (Medical Scientific Journal) Vol 5, No 2 (2025): MESINA (Medical Scientific Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/msj.v5i2.9757

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan sensitivitas insulin dan insufisiensi produksi insulin oleh pancreas. Penderita diabetes mellitus tipe 2 mellitus tipe 2 dituntut untuk melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan pengontrolan glukosa darahagar metabolismenya dapat terkendali dengan baik. Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak didalam tubuh yang beredar didalam darah dan berbagai organ tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar glukosa darah sewaktu dengan kadar Trigliserida pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di poliklinik RS Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Penelitian ini akan dilakukan di RS Muhammadiyah Palembang pada bulan januari 2025. Sampel penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus tipe 2 yang di rawat jalan di RS Muhammadiyah Palembang pada periode Desember 2024-Januari 2025. Besar sampel minimal pada penelitian ini adalah 108 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar rerata gula darah sewaktu pada pasien DM Tipe 2 di RS Muhammadiyah Palembang dalam penelitian ini adalah 192 mg/dL. Kadar rerata Trigliserida pada pasien DM Tipe 2 di RS Muhammadiyah Palembang dalam penelitian ini adalah 227 mg/dL.