p-Index From 2020 - 2025
29.25
P-Index
This Author published in this journals
All Journal EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Regula Fidei : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Kurios Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Jurnal Teologi Berita Hidup Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) Jurnal Gamaliel Teologi Praktika Khazanah Theologia The Way: Jurnal Teologi dan Kependidikan Manna Rafflesia Khazanah Theologia PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Diegesis: Jurnal Teologi KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta Jurnal Shanan JURNAL TERUNA BHAKTI JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Jurnal Teologi Praktika Didache: Journal of Christian Education Kharisma: Jurnal Ilmiah Teologi LOGIA : Jurnal Teologi Pentakosta Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan SHAMAYIM: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani IMMANUEL: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Jurnal Teologi (JUTEOLOG) CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika Jurnal Pendidikan Agama Kristen (JUPAK) Transformasi Fondasi Iman Kristen dalam Pelayanan Pastoral di Era Society 5.0 Jurnal DIDASKO Jurnal Teologi Amreta Matheteuo TELEIOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Sabda : Jurnal Teologi Kristen ELEOS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial, dan Budaya KAMASEAN: Jurnal Teologi Kristen Dunamos: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen DIEGESIS: Jurnal Teologi Kharismatika Illuminate: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Ritornera - Jurnal Teologi Pentakosta Indonesia Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen THRONOS: Jurnal Teologi Kristen Real Coster ALUCIO DEI Metanoia : Jurnal Pendidikan Agama Kristen Jurnal Salvation Teokristi: Jurnal Teologi Kontekstual dan Pelayanan Kristiani Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Shalom: Jurnal Teologi Kristen PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi/Kependetaan DIDAKTIKOS: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Duta Harapan Voice of HAMI REAL DIDACHE: Journal of Christian Education MANTHANO: Jurnal Pendidikan Kristen Widyadewata: Jurnal Balai Diklat Keagamaan Denpasar Harvester: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Jurnal Missio Cristo Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Theologia Insani: Jurnal Theologia, Pendidikan, dan Misiologia Integratif Lentera Nusantara TEMISIEN: Jurnal Teologi, Misi, dan Entrepreneurship Philoxenia: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Redominate : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristiani Jurnal Efata: Jurnal Teologi dan Pelayanan HUPERETES: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen EUANGGELION: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Discreet: Journal Didache of Christian Education Apostolos: Journal of Theology and Christian Education Jurnal Theologia dan Pendidikan Agama Kristen Jurnal Teologi Rahmat EULOGIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani KARDIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Jurnal Ap-Kain SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Khamisyim : Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Basilius Eirene: Jurnal Agama dan Pendidikan GRAFTA: Journal of Christian Religion Education and Biblical Studies
Claim Missing Document
Check
Articles

Pemimpin Kristen Sebagai Agen Perubahan di Era Millenial Suhadi, Suhadi; Arifianto, Yonatan Alex
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 1, No 2 (2020): Pendidikan Kristen dan Kepemimpinan
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v1i2.32

Abstract

AbstractReal leadership begins with the person of a leader with a servant's heart, then is revealed to be outside serving others. It is Jesus who is a model role model for Christian leaders, so that Christian leaders are given the ability by God to bring about changes as God wants. Christian leaders are able to bring change for the better, more useful to God and others, because Christian leaders are agents of change in this Melenial era, who bring generations to understand new literacy and are not technology blind. This writing uses a literature research method with a descriptive qualitative approach, so that it can describe Christian leaders, by dividing the understanding of leaders specifically in Christian leadership. So that they can qualify Christian leaders and make leadership an agent of change in the ways and steps that Christian leaders take to become agents of change. Christian leadership can be a reference for advancing the millennial generation and being a role model through agents of change who can bring technology to become a necessity today Abstrak Kepemimpinan yang sesungguhnya dimulai dari diri pribadi seorang pemimpin dengan hati seorang hamba, kemudian dinyatakan keluar untuk melayani orang lain. Yesuslah yang menjadi model teladan bagi pemimpin Kristen, sehingga pemimpin Kristen diberikan kemampuan oleh Allah untuk membawa perubahan sesuai yang dikehendaki oleh Allah. Pemimpin Kristen mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik, lebih berfaidah bagi Allah dan sesamanya, karena pemimpin Kristen adalah agen perubahan di era Melenial ini, yang membawa generasi mengerti literasi baru dan tidak buta teknologi. Penulisan ini menggunakan metode penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif, sehingga dapat mendeskripsikan pemimpin Kristen, dengan pembagian pengertian pemimpin secara khusus dalam kepemimpinan Kristen. Sehingga dapat mengkualifikasi pemimpin Kristen dan menjadikan kepemimpinnan adalah sebuah agen perubahan dengan cara dan langkah yang dilakukan pemimpin kristen untuk menjadi agen perubahan. Kepemimpinan Kristen dapat menjadi acuan untuk memajukan generasi milenial dan menjadi teladan melalui agen perubahan yang dapat membawa teknologi menjadi sebuah kebutuhan masa kini. 
Pemimpin Kristen Sebagai Agen Perubahan di Era Millenial Suhadi, Suhadi; Arifianto, Yonatan Alex
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 1, No 2 (2020): Pendidikan Kristen dan Kepemimpinan
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v1i2.32

Abstract

AbstractReal leadership begins with the person of a leader with a servant's heart, then is revealed to be outside serving others. It is Jesus who is a model role model for Christian leaders, so that Christian leaders are given the ability by God to bring about changes as God wants. Christian leaders are able to bring change for the better, more useful to God and others, because Christian leaders are agents of change in this Melenial era, who bring generations to understand new literacy and are not technology blind. This writing uses a literature research method with a descriptive qualitative approach, so that it can describe Christian leaders, by dividing the understanding of leaders specifically in Christian leadership. So that they can qualify Christian leaders and make leadership an agent of change in the ways and steps that Christian leaders take to become agents of change. Christian leadership can be a reference for advancing the millennial generation and being a role model through agents of change who can bring technology to become a necessity today Abstrak Kepemimpinan yang sesungguhnya dimulai dari diri pribadi seorang pemimpin dengan hati seorang hamba, kemudian dinyatakan keluar untuk melayani orang lain. Yesuslah yang menjadi model teladan bagi pemimpin Kristen, sehingga pemimpin Kristen diberikan kemampuan oleh Allah untuk membawa perubahan sesuai yang dikehendaki oleh Allah. Pemimpin Kristen mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik, lebih berfaidah bagi Allah dan sesamanya, karena pemimpin Kristen adalah agen perubahan di era Melenial ini, yang membawa generasi mengerti literasi baru dan tidak buta teknologi. Penulisan ini menggunakan metode penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif, sehingga dapat mendeskripsikan pemimpin Kristen, dengan pembagian pengertian pemimpin secara khusus dalam kepemimpinan Kristen. Sehingga dapat mengkualifikasi pemimpin Kristen dan menjadikan kepemimpinnan adalah sebuah agen perubahan dengan cara dan langkah yang dilakukan pemimpin kristen untuk menjadi agen perubahan. Kepemimpinan Kristen dapat menjadi acuan untuk memajukan generasi milenial dan menjadi teladan melalui agen perubahan yang dapat membawa teknologi menjadi sebuah kebutuhan masa kini. 
Identifikasi Kesulitan Belajar Dalam Jaringan Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen Un Seran, Soviana Dominggas; Triposa, Reni; Arifianto, Yonatan Alex
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.881 KB) | DOI: 10.59177/veritas.v4i1.140

Abstract

The impact of learning difficulties is a condition of students experiencing certain obstacles, in following the learning process so that they do not achieve optimal results. The learning difficulties discussed in this study are limited to students' ability to participate in the online learning process. This study aims to describe the difficulties and factors that cause students to have difficulty learning online during the pandemic. Factors that cause students to have difficulty learning through project based learning. This study uses a descriptive qualitative method with a literature study approach. The results showed that there were obstacles in project-based learning, students were found to have problems when sending assignments due to a network system that experienced interference.AbstrakDampak dari kesulitan belajar merupakan suatu kondisi siswa mengalami hambatan-hambatan tertentu, dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga tidak mencapai hasil yang optimal. Kesulitan belajar yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran secara daring. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan dan faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar dalam jaringan selama masa pandemi. Faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar dalam melalui pembelajaran project based learning. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan adanya hambatan dalam pembelajaran projectbased learning siswa didapati mengalami masalah ketika mengirim tugas dikarenakan adanya sistem jaringan yang mengalami gangguan.
Tinjauan Etis Kristiani Terhadap Buzzer dalam Media Sosial Arifianto, Yonatan Alex; Widodo, Priyantoro
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.667 KB) | DOI: 10.59177/veritas.v3i1.100

Abstract

The existence of cyber warfare using buzzers is very busy in the world of politics, so the author examines it so that it can be a lesson for believers to have self-integrity in actualizing their lives when using social media. Using descriptive qualitative methods with a literature study approach, it can be concluded that Christian ethical studies of buzzers in social media that are increasingly widespread need to be watched out for because they are very detrimental to the nation and state. Therefore, all elements of society can understand the concept of buzzer terms, social media and Christian ethics. So that the scope of the buzzer in social media related to problems can be minimized. The growing role of social media in political contestation also triggers a change from a deviant role from the essence of the meaning of buzzer. For this reason, every individual can interpret that the buzzer in Christian ethics is not justified if it becomes a mouthpiece for crime, especially to divide the nation's children. For this reason, the attitude of believers needs to be considered in using Social media in all Market Places.AbstrakAdanya perang ciber menggunakan buzzer sangat ramai dalam dunia perpolitikan maka penulis mengkaji supaya menjadi pembelajaran bagi orang percaya untuk memiliki integritas diri dalam mengaktualisasikan hidupnya saat bermedia sosial. Menggunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi literature maka Dapat disimpulkan bahwa kajian etis Kristiani terhadap buzzer dalam media sosial yang semakin marak ini sangat perlu diwaspadai karena hal tersebut sangat merugikan bangsa dan negara. Oleh sebab itu seleuruh elemen lapisan masyarakat dapat memahami konsep dari terminologi istilah buzzer, media sosial dan etis Kristiani. Sehingga adanya ruang lingkup buzzer dalam media sosial berkaitan dengan problematika dapat di minimalisir. Peran bertumbuhnya media sosial aalam kontestasi politik juga memicu perubahan dari peran menyimpang dari esensi makna buzzer. Untuk itu setiap pribadi dapat memaknai bahwa buzzer dalam tinjuan etis Kristiani memang tidak dibenarkan bila hal itu menjadi corong kejahatan gterlebih pemecah belah anak bangsa. Untuk itu selanjutnya adanya sikap orang percaya perlu diperhatikan dalam menggunakan media Sosial di seluruh Market Places.
Pentingnya Komunitas Sel dalam Pertumbuhan Gereja: Sebuah Permodelan dalam Kisah Para Rasul Baskoro, Paulus Kunto; Arifianto, Yonatan Alex
MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 2, No 2: Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52220/magnum.v2i2.87

Abstract

The church as a place of fellowship for believers has a responsibility to create, maintain and develop koinonia relationships that can lead to church growth. Through this paper, the author can describe the importance of the cell community in bringing about the value of close fellowship and kinship so that it can lead to church growth. Using the descriptive qualitative method, it can be concluded that the cell community is a system that must be implemented. Where this group will be able to run well if the community applies the characteristics of strengthening, caring, sharing, and belonging to each other in the concept of shared interests, as well as being a role in serving others. The community in the Acts of the Apostles or the early church became a community that lived in respect for others. The cell community in the Acts model becomes a role model for the church that will develop in church growth. AbstrakGereja  sebagai tempat bersekutu orang-orang percaya memiliki tanggung jawab untuk menciptakan, memelihara dan mengembangkan hubungan koinonia yang dapat membawa pada pertumbuhan gereja. Melalui tulisan ini penulis dapat mendeskripsikan bahwa pentingnya komunitas sel  dalam membawa dampak bagi nilai pesekutuan dan kekekuargaan yang erat sehingga dapat membawa pada pertumbuhan gereja. Menggunkan metode kualitatif deskriftif dapat disimpulkan bahwa komunitas sel mempakan suatu sistem yang harus dilaksanakan.  Dimana kelompok ini akan dapat berjalan dengan baik, jika dalam komunitas tersebut menerapkan karakteristik  menguatkan, memperhatikan, berbagi serta saling memiliki dalam konsep kepentingan bersama, juga menjadi role dalam melayani sesama. Komuntas dalamKisah Parah Rasul atau gereja mula-mula menjadi  komunitas yang hidup dalam menghargai sesama. Komunitas sel dalam permodelan Kisah Para Rasul tersebut menjadi suatu role model bagi  gereja yang akan berkembang dalam pertumbuhan gereja.
Kepastian Keselamatan dalam Kisah Para Rasul 4:12 sebagai Pendorong Pekabaran Injil Arifianto, Yonatan Alex; Stevanus, Kalis
MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 3, No 1: Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.44 KB) | DOI: 10.52220/magnum.v3i1.136

Abstract

The salvation received by believers as a gift from God, is sometimes only accepted selfishly without prioritizing other people who have not accepted and know the truth of this salvation. believers think that mission is the job of church leaders and ministers only so there is no motivation in preaching the gospel of salvation. The author describes the study of the certainty of salvation as an incentive for believers to continue to preach the news of salvation for all mankind. Using descriptive qualitative methods with a literature study approach, it can be concluded that the certainty of salvation in Acts 4:12 is the driving force for evangelism. It is part of the actualization of the Great Commission of the Lord Jesus which will continue to be carried out until His second coming. By doing and understanding, first, understand that in the theological study and exegesis of Acts 4:12 found the value of salvation which is only found in the Name of Jesus Christ. Second, it leads believers to believe that Salvation is exclusive in Jesus Christ as part of the believer's faith and spirituality. The three believers can understand the nature and essence of evangelism which plays a very important role in educating believers to keep the spirit of preaching the gospel. The four believers are required to actualize the Great Commission as an indicator of believers in the role of evangelism. This is done as part of God's plan to make believers God's co-workers who bring good news to those who do not know the truth in Acts 4:12. AbstrakKeselamatan yang diterima oleh orang percaya sebagai anugrah Tuhan, terkadang hanya diterima secara egois tanpa mementingkan orang lain yang belum menerima dan mengenal kebenaran keselamtan tersebut. orang percaya mengangap bahwa misi adalah tugas para pemimpin dan pelayan gereja saja sehingga tidak adanya motivasi dalam memberitakan injil keselamatan. Penulis mendeskripsikan kajian kepastian keselamatan sebagai pendorong orang percaya untuk terus memberitakan kabar keselamatan bagi seluruh manusia. Menggunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi literature maka dapat disimpulkan bahwa kepastian keselamatan dalam Kisah Para Rasul 4:12 sebagai pendorong pekabaran Injil. Merupakan sebagai bagian dari aktualisasi Amanat Agung Tuhan Yesus yang terus dikerjakan sampai kedatanganNya kedua kali. Dengan mengerjakan dan memahami, yang pertama, menegerti bahwa dalam kajian teologis dan eksegese Kisah Para Rasul 4:12 ditemukan nilai keselamatan yang hanya ditemukan di dalam Nama Yesus Kristus.  Kedua, Hal tersebut membawa orang percaya untuk mengimani bahwa Keselamatan eksklusif dalam Yesus Kristus sebagai bagian dari iman dan kerohanian orang percaya. Ketiga ornag percaya dapat memahami adanya hakikat dan esensi penginjilan yang sangat berperan mengedukasi orang percaya untuk tetap semangat memberitakan Injil. Keempat orang percaya diwajibkan mengaktualisasi Amanat Agung sebagai indikator orang percaya dalam peran penginjilan. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari rencan Tuhan menjadikan orang percaya kawan sekerja Allah yang membawa kabar baik bagi mereka yang belum mengenal kebenaran dalam Kisah para Rasul 4: 12. 
Implikasi Nilai Manusia dalam Praksis Kepemimpinan Menurut Kejadian 1:26-27 Perangin Angin, Yakub Hendrawan; Yeniretnowati, Tri Astuti; Arifianto, Yonatan Alex
MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 2, No 1: Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi IKAT Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.179 KB) | DOI: 10.52220/magnum.v2i1.72

Abstract

The implementation of human values in leadership praxis based on the Book of Genesis 1: 26-27 is raised because of various phenomena that have occurred in which many people are treated inhumanely. The analysis was carried out by means of a literature review, by analyzing the leadership practices that occur both in general and Christian circles. The main sources of analysis are several relevant sources, including research results contained in journals and books. All of these sources were analyzed by looking at the relationship and compatibility with the title of this paper. So it can be concluded that his leadership can describe how the leader's view of humans, "whole" or partial. In another sense, whether leaders treat humans only as limited as "resources" or not, of course, will appear in the way leaders treat "anyone" around the scope of their leadership. Whether to behave and act exploitatively or not, of course, depends on the way the leadership treats "anyone" around the sphere of leadership. In the sphere of the church, the pastor as a leader in leading the church organizationally and at the same time as an organism, the people who are in the leadership line develop their understanding of it does not necessarily lie in the way they perceive humans. Our Lord Jesus, the Great Leader, has provided an extraordinary example where He who is the Lord and Savior of mankind is willing to sacrifice his life, give His life and wash the feet of His followers. This is perfect leadership, thank God that humans have a Leader profile who becomes a role model.AbstrakImplementasi nilai manusia dalam praksis kepemimpinan berdasarkan Kejadian 1:26-27 diangkat karena berbagai fenomena yang telah terjadi dimana manuasia banyak diperlakukan dengan tidak manusiawi. Analisis dilakukan dengan tinjauan pustaka, dengan menganalisis terkait prakis kepemimpinan yang terjadi baik di lingkungan umum maupun kekristenan. Adapun sumber utama dari analisis adalah beberapa sumber yang relevan, meliputi hasil penelitian yang terdapat pada jurnal dan buku. Semua sumber ini dianalisis dengan cara mencermati hubungan dan kecocokan dengan judul penulisan ini. Sehingga didapatkan kesimpulan bahwa kepemimpinannya dapat menggambarkan bagaimana  pandangan pemimpin terhadap manusia, ”utuh” atau parsial. Dengan pengertian lain, apakah pemimpin memperlakukan manusia hanya sebatas ”resources” atau tidak, tentu akan nampak dalam cara pemimpin memperlakukan ”siapa saja” disekitar lingkup kepemimpinanya. Apakah akan bersikap dan bertindak eksploitatif atau tidak, sama tentunya bergantung pada cara pemimpinan memperlakukan ”siapa saja” disekitar lingkup kepemimpinannya. Di lingkup gereja, gembala sebagai pemimpin dalam memimpin gereja secara organisatoris dan sekaligus sebagai organisme, orang-orang yang ada di lini kepemimpinan berkembang pemahamannya ataukah tidak tentunya terletak pada cara pandangnya terhadap manusia. Tuhan Yesus Sang Pemimpin Agung kita sudah memberikan keteladanan yang luar biasa dimana Ia yang adalah Tuhan dan Juru Selamat umat manusia rela untuk mengorbankan nyawanya, memberi hidup-Nya dan membasuh kaki pengikut-Nya inilah kepemimpinan yang sempurna, syukur bahwa manusia memiliki profil Pemimpin yang menjadi panutan.
Konstruksi Kerangka Konseptual Peranan Roh Kudus dalam PAK Menggunakan Taksonomi Bloom yang Diperbarui Hanny Setiawan; Yonatan Alex Arifianto
KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi Vol 7, No 2 (2021): KENOSIS: JURNAL KAJIAN TEOLOGI
Publisher : IAKN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37196/kenosis.v7i2.226

Abstract

A learning process is aimed toward outcomes.  The desired outcomes are the initial point to construct the proper conceptual framework to describe the theoretical foundation of research. Spirituality and spiritual behaviour are two outcomes that Christian Education thinkers agreed upon from Old Testament to now. The meeting between Greeco-Roman and Jewish culture had somewhat changed the trajectory of how Christian Education developed. The Greek cognitive-based learning has influenced the initial Christian Education which is Jewish learning system. This article attempts to describe how spirituality, spiritual behaviour, and spiritual knowledge serve as the ultimate outcomes of Christian Education. The description will fit with the role of the Holy Spirit in the overall process of Christian Education in any given scope. As a result, this article will construct a conceptual framework that can be utilized further to design a biblical curriculum that is not merely cognitively measurable but also to provide an intentional outcome of spirituality and spiritual behaviour.  The revised Bloom’s taxonomy will be used to bridge both worlds: the cognitive, and non-cognitive.  In conclusion, this article shows that the supernatural work of Holy Spirit is not against the natural work of Holy Spirit through teacher and student relationships in Christian Education, but both work together.  AbstrakProses pembelajaran ditujukan untuk mencapai suatu hasil. Hasil yang diinginkan merupakan titik awal untuk membangun kerangka konseptual yang tepat untuk mendeskripsikan landasan teoritis sebuah penelitian. Spiritualitas dan perilaku spiritual adalah dua hasil yang disepakati oleh para pemikir pendidikan Kristen dari zaman Perjanjian Lama hingga sekarang. Pertemuan antara budaya Yunani-Romawi dan Yahudi telah mengubah lintasan (trajectory) Pendidikan Kristen berkembang. Pembelajaran berbasis kognitif Yunani telah mempengaruhi sistem pembelajaran Yahudi. Artikel ini mencoba untuk menjelaskan bagaimana spiritualitas, perilaku spiritual, dan pengetahuan spiritual berfungsi sebagai hasil akhir dari Pendidikan Kristen. Hasil akhir tersebut dapat menggambarkan secara konseptual peran Roh Kudus dalam keseluruhan proses Pendidikan Kristen dalam lingkup apa pun. Sebagai hasil akhir, artikel ini akan menyajikan bangunan kerangka konseptual yang dapat digunakan lebih jauh untuk merancang kurikulum alkitabiah yang tidak hanya dapat diukur secara kognitif, tetapi juga untuk memberikan hasil yang disengaja dari spiritualitas dan perilaku spiritual. Taksonomi Bloom yang telah direvisi akan digunakan untuk menjembatani kedua dunia: kognitif dan non-kognitif.  Artikel ini menunjukkan bahwa pekerjaan supernatural Roh Kudus tidak bertentangan dengan pekerjaan alami Roh Kudus melalui hubungan guru dan murid dalam pendidikan Kristen, tetapi keduanya bekerja sama.
Peran Pendidikan Kristen dalam Memerangi Kekerasan pada Anak (Violance Against Child) Andreas Fernando; Yonatan Alex Arifianto; Sumiyati Sumiyati
Jurnal Teologi Praktika Vol 2, No 2 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tenggarong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51465/jtp.v2i2.44

Abstract

Many children have experienced violence both in closed spaces and in open spaces and nowadays this incident can be a frightening specter for children if the violence is recorded in the digital world. Child abuse is a serious problem for the whole family. Because often found child abuse occurs in the family and close people. This article written using descriptive qualitative research methods with a literature study approach. So, it can be concluded that the role of Christian education in combating the behavior and impact of violence against children, firstly: providing understanding to Christians about the nature of violence against children. Second, with this understanding, it was found that the role of Christian education in preventing and overcoming violence against children from a biblical perspective can be applied. Then the third is to provide education for parents the importance of taking care of and nurturing children in a good and right attitude. And have an attitude of rejecting violence against children regardless of the arguments and forms.AbstrakBanyak anak mengalami kekerasan baik di ruang tertutup maupun di ruang terbuka dan saat ini kejadian itu bisa menjadi momok menakutkan bagi anak bila kekerasan tersebut terekam di dunia digital. Kekerasan anak adalah persoalan serius bagi seluruh keluarga. Sebab sering ditemukan kekerasan anak terjadi dalam keluarga dan orang terdekat. Artikel ini ditulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskritif dengan pendekatan studi pustaka. Maka, dapat disimpulkan bahwa peran pendidikan Kristen dalam memerangi perilaku dan dampak kekerasan terhadap anak, pertama: memberikan pengertian kepada orang Kristen tentang hakikat kekerasan terhadap anak. Kedua, dengan adanya pengertian tersebut didapat adanya peran pendidikan Kristen dalam mencegah dan menanggulangi kekerasan terhadap anak dalam perspektif Alkitab dapat diterapkan. Kemudian ketiga memberikan edukasi bagi orangtua pentingnya menjaga dan memelihara anak dalam sikap yang baik dan benar. Serta memiliki sikap menolak terhadap kekerasan terhadap anak apapun dalil dan bentuknya.
Menerapkan Matius 5:13 Tentang Garam Dunia di Tengah Era Disrupsi Yonatan Alex Arifianto; Reni Triposa; Daniel Supriyadi
SHAMAYIM: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 1, No 1 (2020): Teologi dan Pendidikan Kristiani
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Yerusalem Baru, Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.094 KB) | DOI: 10.51615/sha.v1i1.7

Abstract

AbstractSpiritual growth to be a blessing and influence and impact on others cannot be separated from the challenges of life. And it is part of the believer's role to be able to color and make himself a useful person. Yet the church and the believers experienced divisions that created conflict and contention so that the church could not speak or give anything to a divided, corrupted world. With the background of the problem, the author uses a library research method with a descriptive quantitative approach. So the author concludes that the role of believers as the salt of the world in Matthew 5:13, in the midst of an era of disruption, is the first Christianity that does not become tasteless. Second, Christianity must function like salt and third, Christianity must glorify God in its life. By applying to all believers, the role of Christians as the salt of the earth has an impact.Key words: Salt Of The World, Believers, The Role Of Christianity AbstrakPertumbuhan rohani untuk menjadi berkat dan pengaruh serta berdampak bagi sesama tidak lepas dari tantangan kehidupan. Dan hal itu sebagai bagian peran orang percaya untuk dapat mewarnai dan menjadikan dirinya sebagai orang yang berguna. Namun gereja dan orang percaya mengalami perpecahan yang menimbulkan konflik dan pertengkaran sehingga gereja tidak bisa berbicara atau memberikan apa-apa kepada dunia yang terpecah, rusak. Dengan latar belakang permasalahan, penulis menggunakan metode penelitian pustaka dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Maka penulis dengan mendapatkan kesimpulan bahwa   peran orang percaya sebagai garam dunia dalam Matius 5: 13, ditengah era disrupsi adalah pertama kekristenan yang tidak menjadi tawar. Kedua Kekristenan harus berfungsi seperti garam dan yang ketiga, Kekristenan harus memuliakan Tuhan dalam hidupnya. Dengan mengaplikasikan bagi semua orang percaya peran orang kristen sebagai garam dunia yang berdampak.Kata kunci: Garam Dunia, Orang Percaya, Peran Kekristenan 
Co-Authors Abel, Angela Adi Sujaka Adithia, Wahyu Prima Adu, Esterina Yunita Aji Suseno Aji Suseno Andreas Danang Rusmiyanto Andreas Fernando Andreas Joswanto Andreas Joswanto Andreas Sese Sunarko Andrias Kemal Bulo Andrias Pujiono Andrias Pujiono Andrias Pujiono Anjaya, Carolina Etnasari Anton Santoso Ari Suksmono Hertanto Ate, Norbertus Mawo Bawamenewi, Yunida Berliana Ourisa Febrian Boni Boni Brian Rivan Assa Budiyana, Hardi Bulanda Agata Bulanda Agata Carolina Etnasari Anjaya Carolina Etnasari Anjaya Carolina Etnasari Anjaya Carolina Etnasari Anjaya Christian Bayu Prakoso Dandel, Fredrik Daniel Supriyadi Daniel Supriyadi Darius Darius Deice Miske Poluan Desi Ratnasari Desi Wasari Dewi, Ester Yunita Dicky Dominggus Dominius, Fransiskus Dwikoryanto, Matius I Totok Edwin Edwin Elisa, Saturnina Ester Berlian Haan Ester Putri Setiyowati Etni Grace Andi Yusuf Eunike Anggraeni Susilo Eunike Anggraeni Susilo Fati Aro Zega Felia Limbong Fereddy Siagian Fernando, Andreas Gideon Rusli Gloria Tupamahu Hana Hana Hanny Setiawan Hardi Budiyana Harianto, GP Hasudungan Sidabutar Heppy Yohanes Imanuel Nuban Indarsih, Titi Indriana, Nining Indrianto Indrianto Inge Gunawan Ita Lintarwati Jakson Sespa Toisuta Jepina, Jepina Jerrymia Heaven Jirmia Dofi Suharijono Johanes Paryono Joseph Christ Santo Joswanto, Andreas Jutela Jutela, Jutela Kalis Stevanus Kanafi Kanafi Kharisda Mueleni Waruwu Korina Sanosa Kowal, Roike R. Kristien Oktavia Kristina, Ariana Langi, Elsjani A Lasarus Ari Susanto Lena Anjarsari Sembiring Lende, Stefani Natalia Limbong, Felia Listari Listari Loveano, Noel Yosan Lumingas, Gloria Gabriel Mariani Barus Markuat Mega Mega Meliani Konda Betu Merianus Taloim Mesirawati Waruwu Mooy, Venida Jeliati Mulus, Mulus Nainggolan, Richardo Neni Viani Neni Viani Ngesthi, Yonathan Salmon Efrayim Nikolaos Nikolaos Nugroho, Widhi Arief Okris Pitay Oktavia, Kristien Oktavianus Oktavianus Paoki, Suzan Grace Paulus Karaeng Lembongan Paulus Kunto Baskoro Paulus Purwoto Perangin Angin, Yakub Hendrawan Poerti Poerti Poluan, Deice Miske Priyantori Widodo Purnama, Ferry Purnamasari, Citaning Rahayu, Yohana Fajar Rejoice Leny Simatupang Rini, Wahju Astjarjo Ririn Utari Rusmiati Rusmiati Rutdiana, Eldea Happy S Siswanto Sabuna, Jelita Lauren Cuning Samuel Purdaryanto Saptorini, Sari Sarah Andrianti Sari Saptorini Sari Saptorini Saturnina Elisa Saturnina Elisa Saturnina Elisa Setiyowati, Ester Putri Shintia Christina Sibuea, Ezra Yani Sihite, Franseda Simatupang, Rejoice Leny Simon Simon Simon Simon Simon Simon Soinbala, Nusriwan Chrismanto Sonya, Margaretha Sri Lina Betty Lamsihar Simorangkir Sri Wahyuni Sri Wahyuni Suhadi Suhadi Suhadi Suhadi Suhadi Suhadi Sujaka, Adi Sukarno Hadi Sumiwi, Asih Rachmani Endang Sumiyati Sumiyati Sumual, Elisa Nimbo Suryadi, Devina Herfiantika Suryati, Dewi Suseno, Aji Sutono, Yohanes Tambunan, Ruhut Parningotan Tampenawas, Alfons Renaldo Tamtomo, Setya Budi Tamu Ama, Ferdinandus Tan Lie Lie Taogan, Frischo Ridhoi Tenny Tenny Thomas Prajnamitra Tiwa, Jerry F. Tiwa, Jerry Fanny Tri Astuti Yeniretnowati Tri Astuti Yeniretnowati Triposa, Reni Un Seran, Soviana Dominggas Utomo, Karyo Valentina Dwi Kuntari Valentina Dwi Kuntari J Vena Melinda Tiladuru Wahju Astarjo Rini Wakkary, Adriaan M. F. Wasari, Desi Widodo, Priyantoro Wulan Agung Wulan Agung Wulan Agung Yahya yahya Yakub Hendrawan Perangin Angin Yakub Hendrawan Perangin Angin Yakub Hendrawan Perangin Angin Yedija, Yedija Yeniretnowati, Tri Astuti Yohana Fajar Rahayu Yohanes Hadi Wibowo Yonathan Salmon Efrayim Ngesthi Yudi Hendrilia Yudi Santoso Yunida Bawamenewi