Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENENTUAN AKTIVITAS TABIR SURYA EKSTRAK N-HEKSAN DAN ETANOL DAUN BIDARA (Ziziphus spina-christi (L.) Desf.) SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Yetti, Rina Desni; Fatmawati, Fatmawati; Misfadhila, Sestry; Fadhila, Muthia
Jurnal Farmasi Higea Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v15i2.558

Abstract

Bidara (Ziziphus spina-christi (L.) Desf.) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai bahan baku obat tradisional. Kandungan flavonoid dan polifenol pada daun bidara berpotensi sebagai bahan aktif tabir surya untuk meminimalisir efek buruk dari paparan radiasi sinar UV. Ekstrak daun bidara juga diketahui memiliki aktivitas antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai SPF,%Te, dan %Tp dari ekstrak n-heksan dan etanol daun bidara serta potensinya sebagai tabir surya. Pengujian dilakukan secara in vitro menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Nilai SPF tertinggi pada ekstrak n-heksan dan etanol daun bidara berada pada konsentrasi 300 mg/mL masing-masing sebesar 3,881(proteksi minimal) dan 15,74 (proteksi ultra). Nilai %Te ekstrak n-heksan daun bidara belum mencapai nilai minimum untuk perlindungan eritema. Nilai %Te tertinggi ekstrak etanol daun bidara berada pada konsentrasi 300 mg/mL sebesar 2,3875% (extra protection). Nilai %Tp tertinggi ekstrak n-heksan daun bidara berada pada konsentrasi 300 mg/mL sebesar 38,0902% (total block) dan nilai %Tp ekstrak etanol daun bidara pada semua konsentrasi berada pada kategori total block karena memiliki nilai %Tp <40%. Ekstrak n-heksan daun bidara berpotensi sebagai tabir surya dengan proteksi minimal sedangkan ekstrak etanol daun bidara berpotensi sebagai tabir surya dengan proteksi ultra
Pembentukan Kokristal Asam Usnat – N-Methyl-DGlucamine dengan Metode Penguapan Pelarut dan Pengaruhnya terhadap Penurunan Interleukin-8 pada Tikus Inflamasi Fadhila, Muthia; Umar, Salman; Zaini, Erizal
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 7 No 1 (2020): J Sains Farm Klin 7(1), April 2020
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.7.1.23-30.2020

Abstract

Pada penetitian ini pembentukan kokristal asam usnat-N-methyl-D-glucamine bertujuan untuk meningkatkan kelarutan dan laju disolusi asam usnat serta uji efektivitasnya dalam kadar IL-8 pada tikus inflamasi. Kokristal asam usnat–N-methyl-D-glucamine dibuat dengan perbandingan 1:1 ekuimola dengan metode penguapan pelarut menggunakan etanol. Karakterisasi sampel dilakukan dengan difraksi sinar-X, Differential Scanning Calorimetry (DSC), Fourier Transform Infrared (FTIR), dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Evaluasi kokristal yang dilakukan mencakup uji kelarutan, uji laju disolusi, dan penentuan kadar interleukin-8 (IL-8) pada tikus inflamasi. Uji kelarutan dilakukan menggunakan pelarut air suling bebas CO2 sedangkan uji laju disolusi menggunakan media air suling bebas CO2 0.25% (b/v) sodium lauril sulfat (SLS), kedua larutan uji dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Pemeriksaan IL-8 tikus inflamasi menggunakan metode ELISA. Hasil karakterisasi difraksi sinar-X menunjukkan profil difraktogram yang berbeda dari komponen penyusun yang mengindikasikan terbentuknya fase kokristal. Hasil termogram DSC menunjukkan adanya puncak endotermik baru yang berbeda dengan kedua komponen penyusun. Spektrum FT-IR menunjukkan terjadinya pergeseran bilangan gelombang pada spektrum kokristal dibandingkan spektrum asam usnat dan N-methyl-D-glucamine. Analisis SEM menunjukkan perubahan morfologi partikel. Kelarutan dan laju disolusi kokristal meningkat secara signifikan (P<0,05) sebanyak 24 kali dan 23 kali dibandingkan dengan senyawa asam usnat murni. Kokristal dapat menurunkan kadar IL-8 pada tikus inflamasi yang setara dengan aktivitas antiinflamasi asetosal (P<0,05). Disimpulkan bahwa koristal asam usnat - N-methyl-D-glucamine dapat meningkatkan kelarutan, laju disolusi, dan menurunkan kadar IL-8 tikus inflamasi.
Pelatihan Pembuatan Minuman Temulawak-Madu untuk Membantu Meningkatkan Nafsu Makan Keluarga di Kelurahan Kurao Pagang Putra, Nanda; Fauziah, Fitra; Bakhtra, Dwi Dinni Aulia; Wahyuni, Rina; Fadhila, Muthia; Eriadi, Aried; Zafrul, Addina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 2 (2025): April
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i2.2199

Abstract

Pelatihan pembuatan minuman temulawak-madu ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam memanfaatkan bahan-bahan alami sebagai solusi penambah nafsu makan keluarga. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dan madu dipilih karena memiliki manfaat gizi yang sudah dikenal luas, terutama dalam merangsang nafsu makan dan meningkatkan kesehatan secara umum. Pelatihan ini melibatkan 24 peserta yang diajarkan untuk menyiapkan minuman temulawak-madu menggunakan metode sederhana di rumah dan demonstrasi praktis. Selain memberikan keterampilan teknis, kegiatan ini juga melibatkan uji hedonik untuk menilai penerimaan produk yang dihasilkan oleh peserta. Uji hedonik dilakukan dengan menilai aspek rasa, bau, warna, dan tekstur minuman yang dihasilkan. Hasilnya menunjukkan respons positif di semua parameter, dengan mayoritas peserta menyatakan preferensi mereka terhadap produk ini. Program ini secara signifikan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam memanfaatkan madu jahe, sehingga menghasilkan produk yang berpotensi sebagai perangsang nafsu makan alami. Pengembangan lebih lanjut dari pelatihan ini akan bermanfaat bagi kesehatan keluarga dan mendorong pertumbuhan usaha kecil berbasis produk alami.
UJI KARAKTERISASI DARI FORMULA NANOEMULSI SENYAWA KATEKIN SEBAGAI ANTI JERAWAT Chairunisa, Ully; Ulyanti, Hafiva; Fadhila, Muthia; Earnestly, Femi
Indonesian Journal of Pharmaceutical Research Vol 5, No 1 (2025): Indo J Pharm Res 2025 5 (1)
Publisher : Department of Pharmacy, Muhammmadiyah University of Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ijpr.v5i1.6957

Abstract

Abstrak :Jerawat adalah gangguan inflamasi pada unit pilosebasea, yang berlangsung secara kronis dan dapat sembuh sendiri. Jerawat dipicu oleh Cutibacterium acnes (sebelumnya dikenal sebagai Propionibacterium acnes) dan jerawat merupakan penyakit kulit yang sangat umum serta dapat muncul dengan lesi inflamasi dan non-inflamasi terutama di wajah tetapi juga dapat terjadi pada lengan atas, dan punggung . Jerawat memiliki tingkat kejadian paling tinggi pada usia 14-17 tahun untuk perempuan dan 16-19 tahun untuk laki-laki. Prinsip terapi dalam pengobatan jerawat yaitu dengan cara mengurangi inflamasi pada kulit. Selama ini antibiotik digunakan sebagai salah satu cara efektif dalam pengobatan jerawat seperti eritromisin dan tetrasiklin Katekin merupakan senyawa polifenol yang dihasilkan oleh tumbuhan teh hijau dan gambir dengan aktivitas katekin sebagai antibakteri. Metode yang dapat digunakan untuk memprediksi aktivitas senyawa katekin sebagai anti jerawat yaitu dengan menggunakan metode in silico dan katekin bersifat tidak stabil karena kelarutan didalam air sukar larut sehingga membuat pengiriman secara transdermalnya tidak efisien. Hasil pengujian evaluasi sediaan nanoemulsi katekin seperti organoleptis, pH, transmittan, freeze and thaw, viskositas, bobot jenis, uji iritasi telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Hasil pengujian karakterisasi sediaan nanoemulsi katekin mendapatkan hasil ukuran partikel 10, 6 nm, polidispersi indek 0,452, dan zeta potensial -34,5 m, yang sesuai dengan persyaratan.Kata kunci:Katekin, Nanoemulsi, Acne