Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENYULUHAN DAN EDUKASI MENUMBUHKAN KESADARAN WARGA DI SEKITAR TPST 012 GRIYA BERSIH ASRI PERUMAHAN RENI JAYA BARU, PAMULANG BARAT, KOTA TANGERANG SELATAN UNTUK MEMANFAATKAN BANK SAMPAH Arifin, Zaki Zainal; Ahmad, Pendi; Novia, Lisa; Nurhayati, Nurhayati; Oktarini, Riri
Jurnal Pengabdian Sosial Vol 1 No 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/.v1i1.9834

Abstract

ABSTRACT The obstacles faced by PTST 012 Griya Bersih Asri at first made all residents in the Reni Jaya RT / RW 02/012 Housing have the awareness to take advantage of the waste bank, and separate waste based on its nature, namely organic and inorganic waste. That way, it is necessary to carry out counseling and education to increase the awareness and skills of residents in utilizing waste by implementing the reduce, reuse, recycle and replant (4R), it is necessary to solve the problem of waste through waste management from the source. So that the reduction of waste in landfills can reach 50% of the waste problem. It is recommended that TPST 012 Griya Bersih Asih collaborate with other communities, such as ceramic craftsmen, where the process of burning waste in large tubes can be used by ceramic craftsmen in making ceramics, so that the heat generated by the tube can be useful, so that no energy is wasted, starting from the initial waste utilization process to the final waste burning process. Keywords: Counseling, Education, and Waste Bank ABSTRAK Kendala yang dihadapi PTST 012 Griya Bersih Asri pada awalnya membuat seluruh warga di Perumahan Reni Jaya RT/RW 02/012 memiliki kesadaran untuk dapat memanfaatkan bank sampah, dan memisahkan sampah berdasarkan sifatnya yaitu sampah organik, dan anorganik. Dengan begitu, perlu melakukan penyuluhan dan edukasi untuk meningkatkan kesadaraan dan keterampilan warga dalam memanfaatkan sampah dengan penerapan prinsip reduce, reuse, recycle dan replant (4R), untuk penyelesaian masalah sampah melalui pengelolaan sampah sejak dari sumbernya. Sehingga pengurangan sampah yang ada di tempat pembuangan akhir bisa mencapai 50% dari permasalahan sampah.  Disarankan agar TPST 012 Griya Bersih Asih melakukan kerjasama dengan komunitas lain, seperti pengrajin keramik, dimana proses pembakaran sampah dalam tabung besar dapat dimanfaatkan oleh pengrajin keramik dalam membuat keramik, sehingga panas yang dihasilkan oleh tabung tersebut dapat berguna, sehingga tidak ada energi yang terbuang, mulai dari proses awal pemanfaatan sampah sampai proses akhir pembakaran sampah. Kata Kunci:  Penyuluhan, Edukasi, dan Bank Sampah
ETIKA DAN KODE ETIK PESERTA DIDIK DI YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM JAME PEKOJAN JALAN PENGUKIRAN IV NO. 37A PEKOJAN, JAKARTA BARAT Nurhayati, Nurhayati; Ahmad, Pendi; Arifin, Zaki Zainal; Benazir, Dyas Mulyani
Jurnal Pengabdian Sosial Vol 1 No 2 (2021): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/.v1i2.12979

Abstract

ABSTRACT In this era of globalization, students have experienced a moral crisis, including juvenile delinquency that is often encountered such as disrespecting teachers and parents, brawls, drunkenness, gambling, even killing. One of the reasons is the influence of outside culture and the lack of teaching ethics from an early age. Inculcating ethical values if taught from childhood, children will get used to good behavior and will give birth to a good generation according to the noble values of the nation and religion. Teachers sometimes forget to teach morals to students, in class only teach subject matter, meet absenteeism, especially during a pandemic like today, teachers and students only face to face via online, making teaching about morals even more distant, so that there are changes in the social world of education. The method of implementing Community Service activities is dialogue-participatory education by explaining the importance of studying ethics and complying with the code of ethics applied at the Jame Pekojan Islamic Education Foundation. In addition, this activity also involved the educator of the Islamic Education Foundation, Jame Pekojan, Jalan Pengukiran IV No. 37A Pekojan West Jakarta which has been teaching ethics to students. The results of this activity the students were explained about the ethics and code of ethics of students in Islamic education. Besides that, it also raises awareness of students to comply with the code of ethics applied at the Jame Pekojan Islamic Education Foundation, because ethical values should be the main goal in the education system in Indonesia. So that students become moral and ethical. Keywords: Ethics, Code of Ethics, and Students  ABSTRAK Di era globalisasi ini, kalangan pelajar telah mengalami krisis akhlak, diantaranya kenakalan remaja yang sering ditemui seperti tidak menghormati guru dan orang tua, tawuran, mabuk, berjudi, bahkan sampai membunuh. Salah satu penyebabnya adalah adanya pengaruh budaya luar dan kurangnya mengajarkan etika sejak dini. Penanaman nilai etika jika diajarkan sejak masa kanak-kanak, maka anak-anak akan terbiasa untuk bertingkah laku yang baik dan akan melahirkan generasi yang baik sesuai nilai luhur bangsa dan agama Para pengajar terkadang lupa mengajarkan moral kepada peserta didik, dikelas hanya mengajarkan materi pelajaran, memenuhi absen, apalagi pada saat pandemik seperti sekarang ini, pengajar dan peserta didik hanya tatap muka melalui online, membuat pengajaran mengenai moral semakin jauh, sehingga terjadilah perubahan dalam dunia sosial pendidikan. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat bersifat edukasi dialog-partisipatif dengan cara menerangkan mengenai pentingnya mempelajari etika dan mematuhi kode etik yang diterapkan di Yayasan Pendidikan Islam Jame Pekojan. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan pendidik Yayasan Pendidikan Islam Jame Pekojan Jalan Pengukiran  IV  No.  37A Pekojan  Jakarta  Barat yang selama ini telah mengajarkan etika kepada peserta didik. Hasil kegiatan ini para peserta didik dijelaskan mengenai etika dan kode etik peserta didik dalam pendidikan Islam. Disamping itu juga menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk mematuhi kode etik yang diterapkan di Yayasan Pendidikan Islam Jame Pekojan, karena nilai etika sudah seharusnya menjadi tujuan utama dalam sistem pendidikan di Indonesia. Agar peserta didik menjadi bermoral dan beretika.Kata Kunci: Etika, Kode Etik, dan Peserta Didik
PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM BERETIKA DI YAYASAN PESANTREN DAN RUMAH YATIM RUHAMA – GUNUNG SINDUR JAWA BARAT Mulyani Benazir, Dyas; Ahmad, Pendi; Nurhayati, Nurhayati; Widya Sari, Nani
Jurnal Pengabdian Sosial Vol 2 No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pbs.v2i1.18441

Abstract

ABSTRACTIn educational institutions, both schools and educational foundations have formulated and implemented a code of ethics for students, a system of norms, values and written professional rules that explicitly state what is right and good and what is not good for professionals. and also the values of Pancasila. But in reality, there is still a lack of awareness of students to obey existing regulations. And parents also blame educational institutions for the moral decline of students. Therefore, efforts are needed to restore these conditions, by teaching and reminding students of the importance of learning the values of Pancasila in ethics to instill good morals, this cannot be separated from the participation of parents and teachers.The method of implementing Community Service activities is dialogue-participatory education by explaining the importance of learning the values of Pancasila in ethics at the Ruhama Pesantren and Orphanage,. In addition, this activity also involves Foundation educators who have been teaching ethics to students.The results of this activity the students were explained about the application of Pancasila values in ethics. Besides that, it also raises the awareness of students to apply ethics at the Ruhama Pesantren and Orphanage, because the value of Pancasila in ethics should be the main goal in the education system in Indonesia. So that students become moral and ethical. Keywords: ethics, Pancasila, students ABSTRAK Di lembaga pendidikan, baik di sekolah-sekolah maupun yayasan pendidikan telah merumuskan dan menerapkan kode etik peserta didik yaitu suatu sistem norma, nilai dan juga aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional dan juga nilai-nilai Pancasila. Namun pada kenyataannya, masih kurangnya kesadaran para peserta didik untuk mentaati peraturan yang ada. Dan orang tua pun menyalahkan lembaga pendidikan akan penurunan moral peserta didik. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memulihkan kondisi tersebut, dengan mengajarkan dan mengingatkan kembali kepada peserta didik akan pentingnya mempelajari nilai-nilai Pancasila dalam beretika untuk menanamkan moral yang baik, hal ini tidak luput dari peran serta orang tua dan para pengajar.  Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat bersifat edukasi dialog-partisipatif dengan cara menerangkan mengenai pentingnya mempelajari nilai-nilai Pancasila dalam beretika di Yayasan Pesantren dan Rumah Yatim Ruhama. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan pendidik Yayasan  yang selama ini telah mengajarkan etika kepada peserta didik.Hasil kegiatan ini para peserta didik dijelaskan mengenai penerapan nilai-nilai Pancasila dalam beretika. Disamping itu juga menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk menerapkan etika di Yayasan Pesantren dan Rumah Yatim Ruhama, karena nilai Pancasila dalam beretika sudah seharusnya menjadi tujuan utama dalam sistem pendidikan di Indonesia. Agar peserta didik menjadi bermoral dan beretika. Kata Kunci : etika, Pancasila, peserta didik
The Right to Freedom of Expression on Social Media in the Perspective of Human Rights and Islam Ahmad, Pendi; Anggraeni, RR Dewi
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 9, No 6 (2022)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v9i6.28120

Abstract

Freedom of expression is one of the human rights (HAM) that is still often violated. Until now, there are still many people who do not respect and respect one's right to freedom of expression. The purpose of this study is to protect the right to freedom of expression on social media under Law on Information and Electronic Transactions (ITE) and the right to freedom of expression on social media from the perspective of human rights (HAM) and Islam. The method used in this research is normative legal research or instructional research. The results of the research obtained are that the protection of freedom of expression has not received adequate protection in Law No. 19 of 2016 amending Law No. 11 of 2008 on Information and Electronic Transactions (ITE). In this ITE Act there is only one article provision related to the right to freedom of expression through internet media, in this case social media, namely Article 27(3). The right to freedom of expression in social media belongs to the first generation of rights from a human rights perspective, which are identical to a person's civil, political and religious rights, save for a personality right that requires their fulfilment and protection.Keywords: Right to Freedom, Opinion, Islam AbstrakKebebasan berpendapat merupakan salah satu Hak Asasi Manusia (HAM) yang masih sering di langgar. Sampai saat ini, masih banyak orang yang belum menghargai dan menghormati hak kebebasan berpendapat seseorang. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perlindungan atas hak kebebasan berpendapat di media sosial yang diatur dalam Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan untuk mengetahui hak kebebasan berpendapat di media sosial dalam perspektif Hak Asasi Manusia (HAM) dan Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif atau penelitian doktrinal (doctrinal research). Hasil penelitian yang didapatkan yaitu perlindungan kebebasan berpendapat dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) belum mendapat perlindungan sebagaimana mestinya. Dalam Undang-Undang ITE ini, hanya terdapat satu ketentuan pasal yang berkaitan dengan hak kebebasan menyatakan pendapat melalui media internet dalam hal ini media sosial, yaitu dalam Pasal 27 ayat (3). Hak kebebasan berpendapat di media sosial dalam perspektif Hak Asasi Manusia, merupakan bagian dari hak generasi pertama yang identik dengan hak sipil, politik, beragama seseorang selain sebagai hak pribadi yang menuntut pemenuhan serta perlindungannya.Kata Kunci: Hak Kebebasan, Berpendapat, Islam
ISLAMIC PERSPECTIVE ON PANCASILA VALUES IMPLEMENTATION IN HUMAN RIGHTS PRACTICES Anggraeni, RR Dewi; Ahmad, Pendi
JURNAL ILMU SYARIAH Vol 10 No 2 (2022): SEPTEMBER
Publisher : IBN KHALDUN BOGOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/mizan.v10i2.20348

Abstract

The values contained in Pancasila are real representations of the scope of human rights (HAM) practice. In various views, human rights (HAM) are an absolute thing and need to be upheld for every human being, including in the view of Islam. Pancasila is the ideology of the Indonesian nation that has been agreed upon fairly and cannot be changed just because it follows current developments. This country, which has been contained in Human Rights (HAM) such as equality in the eyes of God Almighty (YME) and human attitudes in respecting other individuals, is an illustration that this country is a state of law. Meanwhile, one of theconditions for running a democracy is the protection of human rights (HAM), which is the main goal of a Pancasila democratic state. This study aims to describe the values of Pancasila in practice in the context of human rights (HAM) and from an Islamic point of view. The method used in this study uses a qualitative method. The results of this study explain that Pancasila isthe philosophy of the Indonesian nation. It consists of the essential values for living in Indonesia. Protecting human rights is the goal and condition for democracy to work in Indonesia. Islam and Pancasila are not two contradictory ideas.