Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Identifikasi Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Penggunaan Vape pada Siswa Wardhana, Indra Kusuma; Ariani, Malisa; Nito, Paul Joae Brett; Mahmudah, Rifa'atul
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 12, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.12.2.2024.371-376

Abstract

Vape atau rokok elektrik semakin populer di dunia dalam beberapa tahun terakhir. Vape tidak hanya digunakan oleh orang dewasa tetapi remaja seperti siswa juga menggunakannya. Bagi remaja yang menggunakan vape, vape dapat menyebabkan gangguan kognitif dan perilaku, termasuk berdampak pada ingatan dan perhatian. Pengetahuan merupakan bidang yang sangat penting dalam membentuk perilaku, kurangnya pengetahuan tentang bahaya rokok dan dampak merokok pada remaja dapat mendorong perilaku untuk merokok. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap penggunaan vape pada siswa di SMKN 1 Palangka Raya Tahun 2023. Metode: Penelitian ini memilih jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling sebanyak 78 siswa. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin mayoritas laki-laki (84.6%) dan berdasarkan usia responden mayoritas 17 Tahun (52.6%). Berdasarkan pengetahuan mayoritas berpengetahuan baik (47.4%). Berdasarkan penggunaan vape mayoritas siswa menggunakan vape (67.9%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan siswa terhadap penggunaan vape dengan hasil p value 0.000 < 0.05. Simpulan: ditemukan banyak siswa yang menggunakan vape diharapkan kedepannya untuk melakukan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan menjalani hidup yang sehat tanpa menggunakan rokok elektrik maupun konvensional.
Terapi Bermain Lego dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan Anak Usia Pra Sekolah Saat Hospitalisasi di Ruang Rawat Anak RSUD Pambalah Batung Amuntai Ariani, Malisa; Hamidah, Siti; Mahmudah, Rifa'atul
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 2 (2021): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i2.735

Abstract

Latar Belakang: Kecemasan merupakan salah satu respon anak usia prasekolah saat hospitalisasi. Kecemasan saat hospitalisasi menyebabkan anak menolak makan, susah tidur, menangis, serta menolak bekerja sama selama perawatan. Terdapat beberapa cara untuk mengurangi tingkat kecemasan dan salah satunya adalah terapi bermain lego.Tujuan: Mengetahui pengaruh terapi bermain lego terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah saat hospitalisasi di Ruang Rawat Anak RSUD Pambalah Batung Amuntai.Metode: Penelitian ini menggunakan pre-experimental dengan one group pretest-posttest design. Pengumpulan 35 data responden menggunakan instrumen Zung-Self Rating Anxiety Scale (SAS) untuk mengukur tingkat kecemasan. Kriteria responden merupakan anak usia prasekolah berusia 3-6 tahun dengan lama rawat minimal 2 hari serta tidak sakit berat. Metode uji hipotesis yang digunakan adalah wilcoxon signed-rank test.Hasil: Penelitian ini menunjukkan pada saat pretest, 26 orang (74,3%) responden yang mengalami kecemasan sedang. Sedangkan saat posttest, 28 orang (80%) responden mengalami kecemasan ringan. Nilai mean tingkat kecemasan pada posttest (1,2) kurang dari pretest (2,31). Uji statistik wilcoxon signed-rank test mendapatkan p-value (0,000) α (0,05).Simpulan: Ada pengaruh terapi bermain lego terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah saat hospitalisasi di Ruang Rawat Anak RSUD Pambalah Batung Amuntai yakni berupa penurunan tingkat kecemasan setelah diberikan terapi. Terapi bermain lego membuat anak prasekolah tertarik untuk memainkannya dan menimbulkan rasa senang sehingga mendistraksi anak dari rasa nyeri, tegang, takut atau sedih. Kata kunci: Anak Usia Prasekolah, Kecemasan, Terapi Bermain Lego  Background: Anxiety is one of preschool children responses during hospitalization. Anxiety during hospitalization causes child refuse to eat, experience insomnia, cry, and refuse to cooperate during treatment. There are several ways to reduce anxiety levels and one of them is lego therapy.Objective: Knowing the effect of lego therapy on the anxiety levels of preschool children during hospitalization in the Children's Ward of Pambalah Batung Hospital, Amuntai.Methode: This research used pre-experimental with one group pretest-posttest design. Collecting 35 respondent data using Zung-Self Rating Anxiety Scale (SAS) instrument to measure anxiety levels. The criteria for respondents are preschool children aged 3-6 years with a minimum length of stay is 2 days and not seriously ill. The hypothesis testing method used is wilcoxon signed-rank test.Result: This study showed that at the time of the pretest, 26 respondents (74.3%) had moderate anxiety. Meanwhile at posttest, 28 people (80%) of respondents experienced mild anxiety. Mean value of anxiety level at posttest (1.2) less than pretest (2.31). The statistical test of wilcoxon signed-rank test got a p-value (0.000)  (0.05).Conclusion: There is an effect of lego therapy on the anxiety level of preschool children during hospitalization in the Children's Ward of Pambalah Batung Hospital Amuntai which is a reduction in anxiety levels after being given therapy. Lego therapy can make preschoolers interested in playing it and cause a sense of pleasure so that distracts children from pain, tension, fear or sadness. Keywords: Anxiety, Lego Therapy, Preschool Age Children
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT DEGENERATIF DI DESA WAWODENGI, KONAWE SELATAN Mahmudah, Rifa'atul; Saltar, La Ode; Ulva, Sitti Marya; Putra, Agus Kurniawan; Awaliyah Halid, Nur Hatidjah; Firdayana, Sunita; Juniarso, Arman Eko
GLOBAL ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): November 2024, GLOBAL ABDIMAS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit degeneratif telah menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk di desa-desa. Penyakit degeratif seperti diabetes melitus (DM) dan hipertensi telah menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di banyak negara termasuk Indonesia. Pemberdayaan masyarakat di tingkat desa memainkan peran kunci dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit ini. Salah satunya di Desa Wawondengi yang ada di Kecamatan Moramo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit degeneratif yang dapat dilakukan pada kegiatan pengabdian ini, meliputi pembuatan media edukasi tentang penyakit DM dan hipetensi, serta pengobatannya; melakukan edukasi, serta melakukan pendampingan keterampilan perawatan kaki, senam kaki, dan latihan peregangan bagi para penderita penyakit tersebut. Tingkat pemahaman masyarakat terhadap hasil pengabdian diukur menggunakan pretest dan post test. Hasil dari program penyuluhan dan pendampingan yang berkelanjutan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan perilaku masyarakat terkait pencegahan serta penanganan hipertensi dan DM. Pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran serta keterampilan masyarakat desa Wawondengi dalam penanggulanan dan penanganan penyakit hipertensi dan DM.
Social support for parents of children with leukemia Carolin, Putri; Fetriyah, Umi Hanik; Palimbo, Adriana; Mahmudah, Rifa'atul
Health Sciences International Journal Vol. 3 No. 1: February 2025
Publisher : Ananda - Health & Education Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71357/hsij.v3i1.49

Abstract

Background: The prevalence of children with leukemia tends to increase. Leukemia treatment requires a long period of time which has physical, psychological and social impacts on children and parents which affect their quality of life. Social support obtained protects parents in facing times of stress. Objective: To determine social support for parents who have children with leukemia. Method: Quantitative research type. The research sample consisted of 30 respondents taken using convenient sampling techniques. Data collection instrument using a questionnaire. Data were analysed with descriptive statistics. Results: The majority of parents who have children with leukemia are over 35 years old (73.3%), have elementary education (43.3%), work as housewives (53.3%), and most parental category is mothers (80.0%). Mean value of social support (66.43), highest social support category (76.7%). Social support questionnaire items are highest in the family dimension of form of emotional support and lowest form of emotional support. Friend dimension is lowest form of instrumental support and highest form of emotional support. The dimension of closest person is the highest form of emotional support and lowest is the form of instrumental support. Conclusion: Social support from family, friends, and close people is needed for parents who have children with leukemia. Because it can provide positive energy for parents and children, the attention, security, and comfort provided can increase their confidence. Recommendations for friends and parents to provide instrumental support in form of being ready to help parents who have children with leukemia when experiencing difficulties both facilities and material.
Pesan Ramah dalam Meme Akun Instagram Jaringan Gusdurian dan Fihril (Kajian Pragmatik) Mahmudah, Rifa'atul
ESTETIK : Jurnal Bahasa Indonesia Vol. 1 No. 2 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.08 KB) | DOI: 10.29240/estetik.v1i2.623

Abstract

The recent memes are widely used in social media. Besides having an entertainment function, memes are a means of transmitting pleasant messages. Therefore, meme is much favored by social media users. However, the message contained in the meme is not directly (explicit), so in this study used implicature theory to find out the implicit messages. The memes are used from the instagram account @jaringangusdurian and @fihril, and taken five memes for analysis. The research method used is the note-taking method. The researcher first listens to the use of languages that contain phenomena of implicature. The data analysis method used is descriptive-analytic method. The data that the researcher has noted then the researcher describes in accordance with the disclosure of violations of cooperation maxims, description of implicature, and disclosure of the types of speech acts. From the analysis of memes, it can be concluded that; 1) help is about humanity (social) regardless of the attributes of religion, ethnicity and class, 2) as fellow human beings it is not appropriate to judge good and bad towards others based on their parameters of faith, because the duty of human beings is only to appreciate and respect each other, 3) more open and contextual in understanding friendly Islamic values for a dignified life, 4) about advising fellow humans is a good way. Even though the advice is true, it is still not justified in a non-friendly way. Keywords: friendly, meme, instagram, pragmatic.
Meningkatkan Imun Tubuh Masyarakat Desa Mata Lamokula  Kabupaten Konawe Selatan dengan Pelatihan Pembuatan Permen Jahe Halid, Nur Hatidjah Awaliyah; Ulva, Sitti Marya; Mahmudah, Rifa'atul; Saltar, La Ode; Kurniawan, Agus; Firdayana, Sunita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/2ed06p15

Abstract

Desa Mata Lamokula terletak di Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan yang merupakan daerah yang padat akan polusi karena berada di daerah pertambangan. Berlatar kondisi desa yang menjadi urutan atas penyakit yaitu ISPA dan diare. Kondisi daerah yang rentan terserang penyakit menjadi tujuan untuk perlu dilakukan pelatihan pembuatan produk herbal berupa permen yang berfungsi untuk memperbaiki imunitas tubuh agar memberikan edukasi dan pengalaman terlatih bagi masyarakat terhadap pemanfaatan tanaman herbal dan pengolahannya dalam bentuk permen, juga menarik antusias masyarakat untuk berwirausaha. Mudah dikonsumsi dan disenangi semua kalangan usia menjadi alasan pemilihan bentuk ditambah dengan pendampingan masyarakat dalam pembuatan kemasan agar menambah minat masyarakat dalam berwirausaha UMKM. Pelaksanaan dilakukan pada tanggal 2  Juni 2024 dengan Jumlah khalayak sasaran strategis yang hadir pada kegiatan ini adalah 38 orang. Kegiatan dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi dan diskusi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat permen herbal sebesar 71,1%. Peserta pelatihan sangat antusias untuk mempraktekkan dan memproduksi permen jahe.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TERAPI MINI GAMES UNTUK KOGNITIF LANSIA Fadillah, Andrian; Arselina, A; Setiani, Eri; Riduansyah, Muhammad; Ani, Ni Kadek; Tasalim, Rian; Mahmudah, Rifa'atul; Stephanie Victoria, Sheilla
Batik-MU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Batik-MU
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/batikmu.v4i1.1741

Abstract

Menjadi tua adalah proses alamiah yang terjadi sejak permulaan kehidupan dan telah melalui tiga tahap kehidupan yaitu anak, dewasa dan lansia. Saat memasuki masa tua, seseorang akan mengalami perubahan-perubahan diantaranya terjadi perubahan pada fisik, perubahan pada kognitif, perubahan pada spiritual dan psikososial. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan fungsi kognitif pada Lansia baik melalui metode farmakologi ataupun non farmakologi. Banyak terapi yang dapat di lakukan untuk meningkatkan kognitif dan fisik lansia seperti terapi aktivitas kelompok bermain mini games, Terapi bermain diharapkan akan berpartisipasi aktif dalam perilaku bermain dengan meyakini kekuatan terapeutik bermain, dan terdiri dari pendekatan terpadu yang melibatkan aktivitas seperti musik, karya seni, bahasa atau sastra, latihan fisik, permainan kognitif, ruang tamu, dan permainan tradisional. Metode pemecahan masalah yang diterapkan adalah dengan mengadakan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok yang di sebut dengan Terapi Mini Games untuk Kognitif Lansia di PPRSLU Budi Sejahtera, kegaiatan ini di laksanakan selama 1 hari pada hari Kamis 30 November 2023 di PPRSLU Budi Sejahtera Banjarbaru. Hasil menunjukkan bahwa Penerapan terapi aktivitas kelompok bermain mini games ini meningkatkan kemampuan kognitif, yang dibuktikan dengan hasil dari MMSE yang menunjukkan fungsi kognitif lansia meningkat.
Antihyperuricemia Effectiveness of Ethanol Extract Combination of Bitter Melon (Momordica charantia) and Moringa (Moringa oleifera L.) in Caffeine-Induced Rats (Rattus norvegicus) Mahmudah, Rifa'atul; Yusuf , Muhammad Ilyas; Risnawati, Risnawati
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol. 8 No.1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/djps.v8i1.55482

Abstract

Introduction: Hyperuricemia is a condition characterized by elevated blood uric acid levels exceeding normal limits. Herbal medicines, such as bitter melon (Momordica charantia) and moringa (Moringa oleifera), have potential efficacy in reducing uric acid levels. This study aims to evaluate the effectiveness of a combination of BME (Bitter Melon Extract) and MLE (Moringa Leaf Extract) as an anti-hyperuricemia treatment. Aims: This experimental study assesses the quality standardization of the extracts, including specific and non-specific parameters. The effectiveness of the combined extracts was tested on caffeine-induced hyperuricemic rats, which were divided into six groups: negative control (Na.CMC 0.5%), positive control (Allopurinol), and four treatment groups receiving different doses of BME and MLE (D1, D2, D3, D4).  Result: The results showed that the combination of BME and MLE met the quality standard parameters. All four dosage variations demonstrated a reduction in uric acid levels. Among them, D3 (1.8 mg/kg BW of BME and 600 mg/kg BW of MLE) was the most effective, with a 41.3% reduction in uric acid levels. Statistical analysis using the Least Significant Difference (LSD) method indicated a significant difference between the negative control group and the treatment groups on the 7th day. Conclusion: The combination of BME and MLE has proven to be effective as an anti-hyperuricemia agent. Further research is needed to explore the potential of herbal medicines as alternative treatments for hyperuricemia.
Edukasi Pemilihan dan Penggunaan Kosmetik yang Aman pada Kalangan Remaja Armadany, Fery Indradewi; Sartinah, Ari; Mahmudah, Rifa'atul; Sawitri, Feny Eka; Andriani, Kris; Nining, Nining; Rismawati, Rismawati; Putri, Riska Damayanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 5, No 3 (2025): Abdira, Juli
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v5i3.856

Abstract

The development of current beauty trends influences consumer patterns in Indonesia, especially teenagers, thus encouraging the emergence of a new industry with various types of cosmetics that can be freely purchased by the wider community. This socialization was carried out with the aim of educating students to be wiser in choosing safe cosmetics. The method applied was a direct socialization method to students at SMA N 12 Kendari, providing questionnaires to see the increase in understanding after education, direct socialization and socialization carried out using leaflet media. The results obtained showed that the participants' knowledge of how to choose and use everyday cosmetics properly and safely increased. This is reflected in the average pretest value of 66.4 and the average posttest value of 89.3. The test results showed an increase in knowledge about the use of cosmetics of up to ± 22.9%. The conclusion of this activity is that socialization about safe cosmetics is very relevant and can be well received by teenagers and is able to increase teenagers' understanding of cosmetics that are safe to use, so that similar activities can be expanded to other places.