Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Effectiveness of Mobile Health Utilization to Prevent Non-Communicable Diseases at the Group of Majlis Taklim Leonita, Emy; Hastuti Marlina; Nopriadi
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education Vol. 12 No. SI1 (2024): Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Educat
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpk.V12.ISI1.2024.115-122

Abstract

Background: Mobile health application is a technological innovation that has proven effective use for the prevention and management of NCDs in other countries. However, there has been no test on the use of mobile health applications that have been launched in Indonesia, including the Halodoc application. The majlis taklim group is a target group in increasing community empowerment in the family order. Aims: This study was to examine Halodoc application in preventing noncommunicable diseases. Methods: The population is the member of the majlis taklim who was active in the last three months. The sample was respondents who were identified as having knowledge and bad behavior in NCD prevention efforts, 45 people. Descriptive analysis on respondents' characteristics and level of knowledge. While analytical analysis consists of dependent T tests to determine the difference in effectiveness before and after utilizing the application, the next test is the CBAM-Stage of Concern test, which is to assess respondents' perceptions through the level of respondents' concern for halodoc innovation. Results: Univariate analysis found that most respondents were poorly educated, namely 35 respondents (78%), as IRT 30 respondents (67%), family history of NCD disease 30 respondents (67%), and history of NCD disease in themselves 10 respondents (22%). The level of knowledge on the pretest was low at 23 respondents (51%), and the knowledge on the posttest was mostly high at 31 respondents (69%). Conclusion: The result of the dependent T test obtained a value of 0.000 means that statistically there is a significant difference in knowledge before and after the use of Halodoc for the prevention and management of NCDs. The test results with the Stage of Use Consern Questionnaire (SoC) analysis, obtained information on the percentage of respondents' perception of the highest acceptance of innovation before being given the Halodoc intervention (pretest) at the personal level, which is 60%. However, after utilizing Halodoc, most respondents' perceptions were at the level of unconcern, which was 81%.
PENGARUH KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU KELUARGA DENGAN PENYAKIT NASOFARANGITIS AKUT(COMMOND COLD) PADA BALITA DI DESA SIABU WILAYAH KERJA PUSKESMAS SALO KABUPATEN KAMPAR MAHFHIROH, INTAN; Leonita, Emy; Herniwanti, Herniwanti; Rahayu, Endang Purnawati; Alamsyah, Agus
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.35169

Abstract

Kepuasan pasien salah satu masalah utama di rumah sakit. Salah satunya sering tertuju pada pelayanan gizi. Angka kunjungan pasien di RS Awal Bros Panam meningkat dalam tiga tahun terakhir. Hal ini mungkin karena dampak positif kepuasan pasien terhadap pelayanan gizi. Namun disisi lain tiga indikator kualitas layanan gizi yaitu ketepatan waktu, jumlah komplen pasien, kekurangan porsi dan jumlah makanan pasien masih belum mencapai target capaian 100%. Tujuan penelitian yaitu menganalisis hubungan kepuasan pasien dengan mutu pelayanan gizi rumah sakit. Metode penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional dimulai pada Maret 2024, sampel dari 212 pasien rawat inap menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisa data menggunakan uji univariat, bivariat (Chi-square) dan multivariat (regresi logistik ganda). Menurut hasil uji multivariat regresi logistik ganda, proporsi kepuasan pasien di RS Awal Bros Panam Pekanbaru adalah 59,4%. Variabel ketepatan waktu menunjukkan hubungan yang signifikan OR 2,314 (CI = 1,128-4,748) artinya ketepatan waktu mempunyai peluang 2 kali lebih besar terhadap kepuasan pasien dan dikendalikan oleh variabel cita rasa makanan. Kesimpulannya adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien adalah ketepatan waktu yang berasosiasi dengan variabel cita rasa makanan. Untuk lima variabel lainnya tidak ada hubungan yang signifikan. Upaya untuk meningkatkan kepuasan pasien terhadap layanan gizi meliputi pemantauan dan evaluasi beban kerja tenaga ahli gizi, pengkajian multidisipliner perjanjian kerja sama pihak ketiga sebagai penyedia makanan untuk meningkatkan kualitas penyajian makanan, terutama dengan memperbaiki waktu pengantaran dan penjemputan makanan, perubahan cita rasa yang dapat meningkatkan selera makan sehingga pasien makan dengan baik.
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA VAKSINASI COVID-19 DI RW 24 KELURAHAN SIDOMULYO BARAT KECAMATAN TUAH MADANI KOTA PEKANBARU: HEALTH EDUCATION ON THE IMPORTANCE OF THE COVID-19 VACCINATION IN RW 24 SIDOMULYO BARAT KELURAHAN TUAH MADANI DISTRICT, PEKANBARU CITY maharani, riri; Rinda Savira, Resky; Leonita, Emy
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health Service) Vol. 2 No. 3 (2022): JPKK Edisi Desember 2022
Publisher : LPPM Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol2.Iss3.1282

Abstract

Health education about the importance of COVID-19 vaccination is one of the methods used to increase the knowledge and understanding of the residents about the importance of COVID-19 vaccination with the aim of changing or influencing the behavior of residents to carry out COVID-19 vaccinations in the RW 24 area, Sidomulyo Barat Village, Tuah Madani District. This counseling aims to determine the effect of health education on the level of knowledge, understanding and attitudes of RW 24 residents in carrying out COVID-19 vaccinations. The method used in this counseling is the lecture method and question and answer using a pre test before conducting counseling and conducting a post test after conducting oral counseling, as well as providing masks and hand sanitizers for free to participants who attend. The counseling was carried out in one of the houses of RW 24 residents. Based on the results of our service, it can be concluded that there was an increase in residents' knowledge, and residents became more aware of COVID-19 vaccination. This is because in addition to several prokes that have been implemented, it is still important and the main thing to do is administering the covid-19 vaccine because it can help in preventing the transmission of COVID-19 by working to increase the human immune system. Abstrak Penyuluhan kesehatan tentang pentingnya vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman para warga tentang vaksinasi COVID-19 dengan harapan mempengaruhi perilaku warga untuk melakukan vaksinasi COVID-19 di wilayah RW 24 Kelurahan Sidomulyo Barat Kecamatan Tuah Madani. Penyuluhan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan, pemahaman dan sikap warga RW 24 dalam melakukan vaksinasi COVID-19. Metode yang dilakukan dalam penyuluhan ini yaitu metode ceramah dan tanya jawab menggunakan pre test soal-soal sebelum melakukan penyuluhan dan melakukan post test soal-soal setelah melakukan penyuluhan secara lisan, serta memberikan masker dan hand sanitizier secara gratis kepada peserta yang hadir. Penyuluhan dilaksanakan di salah satu rumah warga RW 24. Berdasarkan dari hasil pengabdian yang kami lakukan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa terjadinya peningkatan yang lebih baik pada pengetahuan warga, dan warga menjadi lebih paham tentang vaksinasi COVID-19. Hal ini dikarenakan bahwa selain dengan beberapa prokes yang telah diterapkan tetap penting dan utama dilakukannya pemberian vaksin covid-19 karena dapat membantu dalam pencegahan penularan COVID-19 dengan cara kerja meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia.
The Relationship of Community-Based Total Sanitation with Stunting Incidences in Toddlers Fajriyati, Auliya; Rany, Novita; Yunita, Jasrida; Dewi, Oktavia; Leonita, Emy
Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 6 No. 3 (2021)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Stunting is a condition where toddlers have a length or height that is less than their age. The prevalence of stunting in Riau Province in 2019 based on survey data on the nutritional status of Indonesian toddlers was 23.7%, at the Sidomulyo Health Center there were 161 stunting toddlers and the results of the study found stunting toddlers 36.9%. The purpose of this study was to determine the relationship between Community Based Total Sanitation (cbts) and the incidence of stunting in children under five in the working area of the Sidomulyo Health Center Pekanbaru City in 2021.Subjects and Method: The cross-sectional study was conducted in the working area of the Sidomulyo Public Health Center, Pekanbaru, Riau, Sumatra from July to August 2021. A total of 163 subjects were selected in this study using a purposive sampling technique. The dependent variable is the incidence of stunting. The independent variables are open defecation (stop defeca­tion), hand washing with soap, household drinking water and food management, household waste protection, and household liquid waste protection. Data were collected using a questionnaire and analyzed using chi-square test and multiple regression test.Results: Open defecation (OR= 20.25; 95% CI= 6.59 to 62.15; p<0.001), household waste management (OR= 13.84; 95% CI= 6.27 to 30.55; p<0.001), household waste (OR= 11.91; 95% CI= 5.53 to 25.58; p<0.001) associated with stunting and was statistically significant.Conclusion: Open defecation, household waste, household waste are associated with stunting and are statistically significant.Keywords: toddler, Community Based Total Sanitation, stuntingCorrespondence:Auliya Fajriyati. School of Health Sciences Hang Tuah, Pekanbaru, Indonesia. Jl. Mustafa Sari No.5, Tengkerang Selatan, Bukit Raya, Pekanbaru, Riau. Email: auliyafrh@gmail.com. Mobile: +6281261668168.Journal of Health Promotion and Behavior (2021), 06(03): 224-232DOI: https://doi.org/10.26911/thejhpb.2021.06.03.06 
Sosialisasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Mayasari, Eva; Yunita, Jasrida; Mitra, Mitra; Leonita, Emy; Mianna, Rika; Sari, Nila Puspita; Amirullah, M. Fadil
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/29qjq237

Abstract

Kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia yang secara langsung memengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Namun, masih banyak masyarakat, khususnya dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, yang mengalami keterbatasan dalam mengakses layanan kesehatan, baik dari segi biaya, fasilitas, maupun informasi. Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) menjadi salah satu upaya solutif yang bertujuan untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berupa Sosialisasi dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dilaksanakan di Aula Puskesmas Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai Barat, Kota Pekanbaru. Kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta dari masyarakat setempat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan serta mendorong perilaku preventif melalui pemeriksaan kesehatan secara berkala. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam bentuk sosialisasi tatap muka yang disampaikan oleh tim pelaksana. Materi yang diberikan meliputi penjelasan mengenai manfaat pemeriksaan kesehatan secara berkala, informasi tentang program PKG yang dapat diakses masyarakat, serta langkah-langkah praktis untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi Satu Sehat. Peserta diberikan panduan langsung melalui tampilan layar proyektor, disertai sesi tanya jawab interaktif guna memastikan pemahaman peserta terhadap informasi yang disampaikan. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan. Sebanyak 10 peserta berhasil mengunduh aplikasi Satu Sehat, sementara sisanya menyatakan akan meminta bantuan keluarga karena keterbatasan penggunaan smartphone. Peserta merespons positif kegiatan ini dan menyarankan agar kegiatan serupa dilaksanakan secara berkala. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan akses dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya layanan kesehatan yang berkelanjutan dan terjangkau.
PENDEKATAN SOCIAL ECOLOGICAL MODEL (SEM) TERHADAP UPAYA PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI UPT PUSKESMAS SUNGAI PAKNING Iswanto, Al Syukri; Mitra, Mitra; Leonita, Emy; Abidin, Zainal; Ismainar, Hetty
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45755

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dengan tren kasus meningkat di wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Pakning. Social Ecological Model (SEM) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi upaya pencegahan pada berbagai tingkatan. Tujuan penelitian untuk menganalisis upaya pencegahan DBD di Puskesmas Sungai Pakning berdasarkan kerangka SEM. Penelitian menggunakan pendekatan  kualitatif fenomenologi yang dilaksanakan pada Maret 2025 melalui wawancara mendalam dan observasi dengan jumlah informan sebanyak 14 informan, meliputi tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat. Hasil ditemukan bahwa pengendalian DBD di Puskesmas Sungai Pakning dipengaruhi oleh berbagai faktor pada setiap level Social Ecological Model (SEM), yaitu individu, interpersonal, organisasi, komunitas, dan kebijakan. Individu hanya peduli dengan kebersihan di dalam rumah namun kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan luar rumah. Secara interpersonal keluarga merupakan support system penting begitu pula dengan Puskesmas dan Kader Kesehatan. Inovasi Organisasi (Puskesmas) dengan Sismantik di Sekolah berjalan baik namun edukasi DBD belum rutin dan merata. Fenomena kebiasaan di level komunitas menampung air hujan untuk konsumsi sehari-hari di dalam drum atau tempayan tidak tertutup berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Keterbatasan sumber daya menyulitkan untuk menjalankan Kebijakan Pemerintah dengan optimal. Pengendalian DBD di UPT Puskesmas Sungai Pakning terkendala rendahnya kepedulian dan partisipasi masyarakat, minimnya peran organisasi, serta keterbatasan sumber daya. Keberhasilan program memerlukan keterlibatan aktif masyarakat, dukungan lintas sektor, dan kebijakan yang kuat.
Improving Community Capacity In Non-Communicable Disease (Ncd) Prevention Efforts Through The “Cerdik” Women's Movement In Pekanbaru City: Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pada Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) Melalui Gerakan Perempuan “Cerdik” Di Kota Pekanbaru Leonita, Emy; Nurlisis, Nurlisis; Nopriadi, Nopriadi
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 3 No. 3 (2023): JPKK Edisi Desember 2023
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol3.Iss3.1764

Abstract

Based on data from the Pekanbaru City Health Department shows that only 2.0% of the estimated number of people at risk of hypertension aged over 15 years received healthcare. Similarly, only 10.1% of the estimated group at risk of diabetes received healthcare. This information shows that the management efforts for the NCD risk group are still not optimal. The intervention strategy is the ‘CERDIK’ behavior. Women are the agent of change as a strategic target with the hope that these women's groups know, be willing, and able to implement CERDIK in their daily lives, for individuals, families, and communities. Community empowerment activities through women's groups, namely members of the ‘Majelis Ta'lim’ council, were carried out starting from the preparation stage (forming a CERDIK women's group for NCDs prevention, creating CERDIK behavior counseling materials, and designing pre-test and post-test instruments), implementation (carrying out PKM activities in the form of direct and indirect counseling through social media WhatsApp groups). After the community service activity was carried out, the participants' knowledge increased. The average score before the intervention was 61.20, while after the intervention, it was 83.20. After statistical t-test analysis was carried out, the P-value was 0.0078. In addition, the participants' capacity was also seen from the participants' ability to convey the material about NCDs and prevention through CERDIK behavior. Abstrak Data dari dinas kesehatan Kota Pekanbaru, dari estimasi jumlah risiko hipertensi pada penduduk diatas 15 tahun hanya 2,0% yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Demikian pula dari estimasi kelompok berisiko diabetes hanya 10,1% yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Informasi tersebut menunjukkan masih belum maksimalnya upaya penatalaksanaan pada kelompok berisiko PTM. Strategi intervensi adalah perilaku CERDIK. Perempuan adalah Agent of change sebagai sasaran satrategis dengan harapan kelompok perempuan tersebut tahu, mau dan mampu dalam mengimplementasikan CERDIK dalam kehidupan sehari-hari baik untuk pribadi, keluarga dan masyarakat. Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok perempuan yaitu anggota majlis taklim dilaksanakan mulai dari tahap persiapan (membentuk kelompok perempuan CERDIK untuk pencegahan PTM, membuat materi penyuluhan tentang perilaku CERDIK dan merancang instrumen pre test dan post test), implementasi (melaksanakan kegiatan PKM berupa penyuluhan langsung dan tidak langsung melalui media  sosial grup whatsapp). Setelah dilaksanakan kegiatan pengabdian, pengetahuan peserta meningkat. Rata-rata nilai sebelum intervensi adalah 61,20, sedangkan setelah diberi intervensi nilai rata rata pengetahuan menjadi 83,20. Setelah dilakukan analisis uji statistik t dependent diperoleh nilai Pvalue 0,0078. Selain pengetahuan meningkat kapasitas peserta juga terlihat dari terampilnya peserta menyampaikan kembali materi tentang PTM dan pencegahan melalui perilaku CERDIK.