Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Treatment Seeking Behavior Pasien Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Enrekang amir, rahmi; ., Windi
Journal of Health Educational Science And Technology Vol. 2 No. 2 (2019): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.862 KB) | DOI: 10.25139/htc.v2i2.2019

Abstract

ABSTRAK Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cenderung semakin luas penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Penyakit ini ditemukan nyaris diseluruh belahan dunia terutama di negara tropis dan substopis yang secara endemik berkaitan dengan datangnya musim penghujan. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Enrekang mencatat hingga Februari 2019, 64 orang yang terserang penyakit DBD. Jumlah itu sudah hampir menyamai jumlah total warga yang menderita DBD pada tahun 2018 lalu yang mencapai 96 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap treatment seeking behavior pasien DBD di Kabupaten Enrekang. Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang yang dilakukan mulai Mei s/d Agustus 2019 dengan menggunakan instrumen penelitian kuesioner dengan alpha = 0,05 dengan menggunakan uji satistik chi square. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh dari 3 variabel yang diuji semuanya memiliki pengaruh terhadap treatment seeking behavior (p<0,05) yaitu Pengetahuan (p=0,015), Sikap (p=0,012) dan Tindakan (p=0,033). Ada pengaruh pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap treatment seeking behavior pasien DBD di Kabupaten Enrekang. Kata Kunci : Treatment Seeking Behavior, Demam Berdarah Dengue
Efektifitas Ekstrak Morinda Citrifolia Dalam Mensterilisasi Limbah Infeksius B3 Di Puskesmas Kabere Kabupaten Enrekang Hetti, Hetti; Amir, Rahmi
Journal of Health Educational Science And Technology Vol. 3 No. 1 (2020): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.181 KB) | DOI: 10.25139/htc.v3i1.2317

Abstract

ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan rancangan desain post test only control group design. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifikas ekstrak morinda citrifolia dalam mensterilisasi limbah infeksius B3 di Puskesmas Kabere Kabupaten Enrekang sebelum dan setelah perlakuan penambahan ekstrak morinda citrifolia dengan berbagai konsentrasi yaitu 30%, 50%, dan 70%, dimana dilakukan tiga kali percobaan. Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam penelitian ini terdapat kuman pada limbah infeksius (kain kasa) B3 sebelum perlakuan jumlah koloni bakteri pada limbah infeksius B3 Tidak Bisa Untuk Dihitung (TBUD) dan setelah perlakuan sterilisasi penambahan ekstrak morinda citrifolia terjadi daya hambat terhadap koloni bakteri dengan tiga kali percobaan. Perlakuan penambahan konsentrasi 30% ekstrak morinda citrifolia rata-rata jumlah daya hambat koloni bakteri yang diperoleh sebanyak 0,1 mm, pada konsentrasi 50% ekstrak morinda citrifolia rata-rata jumlah daya hambat koloni bakteri yang diperoleh sebanyak 0,08 mm, sedangkan pada konsentrasi 70% ekstrak morinda citrifolia rata-rata jumlah daya hambat koloni bakteri yang diperoleh sebanyak 0,58 mm. Dosis konsentrasi ekstrak morinda citrifolia dalam penelitian ini adalah semakin banyak jumlah konsentrasi yang ditambahkan maka semakin besar daya hambat yang diberikan. Kata Kunci: Limbah Infeksius B3, Ekstrak Morinda Citrifolia ABSTRACT The research is a quasi experimental design with the design of a post test only control group design . The purpose of this study was to determine the effectiveness of morinda citrifolia extract in sterilizing B3 infectious waste in Kabere Health Center in Enrekang Regency before and after the treatment of adding morinda citrifolia extract with various concentrations of 30%, 50%, and 70%, where three trials were conducted. Based on the results obtained in this study, there were germs on infectious waste (gauze) B3 before the treatment of the number of bacterial colonies in B3 infectious waste could not be counted (TBUD) and after the sterilization treatment the addition of morinda citrifolia extract occurred inhibition of bacterial colonies with three times trial. The treatment of the addition of 30% concentration of morinda citrifolia extract the average amount of inhibition of bacterial colonies obtained was 0.1 mm, at a concentration of 50% of morinda citrifolia extract the average amount of inhibition of bacterial colonies obtained was 0.08 mm, whereas at a concentration of 70% morinda citrifolia extract the average amount of inhibition of bacterial colonies obtained was 0.58 mm. The concentration dose of morinda citrifolia extract in this study was the more the amount of concentration added, the greater the inhibitory power given. Keywords: B3 Infection Waste, Morinda Citrifolia Extract
HUBUNGAN KEBERADAAN BREEDING PLACE DENGA DAN RESTING PLACE DENGAN KEJADIAN DBD DI KELURAHAN KALOSI KECAMATAN ALLA amir, rahmi; sona, sona
Journal of Health Educational Science And Technology Vol. 3 No. 1 (2020): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.405 KB) | DOI: 10.25139/htc.v3i1.2308

Abstract

Abstrak Keberadaan breeding place dan resting place nyamuk merupakan faktor yang mendukung untuk meningkatnya vektor penular DBD karena apabila semakin banyak breeding place menampung air yang berada di sekitar dan dalam rumah maka menjadi kesempatan untuk nyamuk bertelur dan berkembangbiak sehingga meningkatkan risiko kejadian DBD.Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah penderita serta semakin luas penyebarannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan breeding place dan resting place dengan kejadian DBD di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla.Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik observasional dengan desain penelitian case control yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi yang dilakukan dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok control. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel kasus 15 kontrol 15 responden.Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara keberadaan breeding place dengan kejadian demam berdarah dengue di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla dengan p value .000 sebesar (OR=21.79 CI= 8.38-56.66)ada hubungan bermakna antara keberadaan resting place dengan kejadian demam berdarah dengue di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla dengan p value sebesar .000 (OR=11.56, CI= 5.08-26.31) Diharapkan bagi masyarakat agar ikut serta berpartisipasi dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD). Kepada petugas Puskesmas melakukan pemeriksaan jentik secara rutin 3 bulan sekali, pelaksanaan fogging dan meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang cara mencegah DBD dengan melaksanakan 3M. Kata Kunci : DBD, Breeding Place dan Resting Place Abstract The existence of breeding place and resting place mosquitoes is a contributing factor to the increase of the DBD vector of the snake because if more and more breeding place holds water around and inside the house then it becomes a chance for mosquitoes Spawn and breeding, thereby increasing the risk of DBD events. Dengue Fever disease (DBD) is one of the problems of public health in Indonesia that tends to increase the number of sufferers and the wider spread. This research aims to determine the relationship of breeding place and resting place with DBD events in the village Kalosi district of Alla. The type of research conducted is observational analytic with case control research design which is directed to explain a circumstance or situation that is done by comparing between case group with control group. The Instrument used in this study used a questionnaire with a case sample of 15 control 15 respondents.There is a relationship link between the existence of breeding place with dengue fever occurrence in the village of Alla subdistrict Kalosi with a P value of .000(OR=21.79 CI= 8.38-56.66) , there is a relationship between The existence of resting place with dengue fever occurrence in the village Kalosi District Alla with P value .000 (OR=11.56, CI= 5.08-26.31). Expected for the community to participate in the efforts to eradicate the Mosquito Nest Dengue fever (PSN-DBD). To the Puskesmas officers conduct routine checkups routinely 3 months, the implementation of fogging and improving health promotion to the public on how to prevent DBD by implementing 3M. Keywords: DBD, Breeding Place and Resting Place
TREATMENT SEEKING BEHAVIOR PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN ENREKANG amir, rahmi; ., Windi
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Hestech Vol 2. No 2
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.862 KB) | DOI: 10.25139/htc.v2i2.2019

Abstract

ABSTRAKPenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cenderung semakin luas penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Penyakit ini ditemukan nyaris diseluruh belahan dunia terutama di negara tropis dan substopis yang secara endemik berkaitan dengan datangnya musim penghujan. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Enrekang mencatat hingga Februari 2019, 64 orang yang terserang penyakit DBD. Jumlah itu sudah hampir menyamai jumlah total warga yang menderita DBD pada tahun 2018 lalu yang mencapai 96 orang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap treatment seeking behavior pasien DBD di Kabupaten Enrekang.Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang yang dilakukan mulai Mei s/d Agustus 2019 dengan menggunakan instrumen penelitian kuesioner dengan alpha = 0,05 dengan menggunakan uji satistik chi square.Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh dari 3 variabel yang diuji semuanya memiliki pengaruh terhadap treatment seeking behavior (p<0,05) yaitu Pengetahuan (p=0,015), Sikap (p=0,012) dan Tindakan (p=0,033).Ada pengaruh pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap treatment seeking behavior pasien DBD di Kabupaten Enrekang. Kata Kunci : Treatment Seeking Behavior, Demam Berdarah Dengue
HUBUNGAN KEBERADAAN BREEDING PLACE DENGA DAN RESTING PLACE DENGAN KEJADIAN DBD DI KELURAHAN KALOSI KECAMATAN ALLA amir, rahmi; sona, sona
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol 3 No 1 (2020): JURNAL HESTECH VOL.3 NO.1
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.405 KB) | DOI: 10.25139/htc.v3i1.2308

Abstract

Abstrak            Keberadaan breeding place dan resting place nyamuk merupakan faktor yang mendukung untuk meningkatnya vektor penular DBD karena apabila semakin banyak breeding place menampung air yang berada di sekitar dan dalam rumah maka menjadi kesempatan untuk nyamuk bertelur dan berkembangbiak sehingga meningkatkan risiko kejadian DBD.Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah penderita serta semakin luas penyebarannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan breeding place dan resting place dengan kejadian DBD di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla.Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik observasional dengan desain penelitian case control yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi yang dilakukan dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok control. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel kasus 15 kontrol 15 responden.Hasil penelitian menunjukkan  tidak ada hubungan bermakna antara keberadaan breeding place dengan kejadian demam berdarah dengue di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla dengan p value .000 sebesar (OR=21.79 CI= 8.38-56.66)ada hubungan bermakna antara keberadaan resting place dengan kejadian demam berdarah dengue di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla dengan p value sebesar .000 (OR=11.56, CI= 5.08-26.31) Diharapkan bagi masyarakat agar ikut serta berpartisipasi dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD). Kepada petugas Puskesmas melakukan pemeriksaan jentik secara rutin 3 bulan sekali, pelaksanaan fogging dan meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang cara mencegah DBD dengan melaksanakan 3M.Kata Kunci : DBD, Breeding Place dan Resting Place  Abstract             The existence of breeding place and resting place mosquitoes is a contributing factor to the increase of the DBD vector of the snake because if more and more breeding place holds water around and inside the house then it becomes a chance for mosquitoes Spawn and breeding, thereby increasing the risk of DBD events. Dengue Fever disease (DBD) is one of the problems of public health in Indonesia that tends to increase the number of sufferers and the wider spread. This research aims to determine the relationship of breeding place and resting place with DBD events in the village Kalosi district of Alla.    The type of research conducted is observational analytic with case control research design which is directed to explain a circumstance or situation that is done by comparing between case group with control group. The Instrument used in this study used a questionnaire with a case sample of 15 control 15 respondents.There is a relationship link between the existence of breeding place with dengue fever occurrence in the village of Alla subdistrict Kalosi with a P value of .000(OR=21.79 CI= 8.38-56.66) , there is a relationship between The existence of resting place with dengue fever occurrence in the village Kalosi District Alla with P value .000 (OR=11.56, CI= 5.08-26.31). Expected for the community to participate in the efforts to eradicate the Mosquito Nest Dengue fever (PSN-DBD). To the Puskesmas officers conduct routine checkups routinely 3 months, the implementation of fogging and improving health promotion to the public on how to prevent DBD by implementing 3M.Keywords: DBD, Breeding Place and Resting Place
Efektifitas Ekstrak Morinda Citrifolia Dalam Mensterilisasi Limbah Infeksius B3 Di Puskesmas Kabere Kabupaten Enrekang Hetti, Hetti; Amir, Rahmi
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol 3 No 1 (2020): JURNAL HESTECH VOL.3 NO.1
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.181 KB) | DOI: 10.25139/htc.v3i1.2317

Abstract

ABSTRAKHETTI, Efektifitas Ekstrak Morinda Citrifolia Dalam Mensterilisasi Limbah Infeksius B3 Di Puskesmas Kabere Kabupaten Enrekang, dibimbing oleh RAHMI AMIR dan AMIR PATINTINGAN.Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan rancangan desain post test only control group design. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifikas ekstrak morinda citrifolia dalam mensterilisasi limbah infeksius B3 di Puskesmas Kabere Kabupaten Enrekang sebelum dan setelah perlakuan penambahan ekstrak morinda citrifolia dengan berbagai konsentrasi yaitu 30%, 50%, dan 70%, dimana dilakukan tiga kali percobaan.Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam penelitian ini terdapat kuman pada limbah infeksius (kain kasa) B3 sebelum perlakuan jumlah koloni bakteri pada limbah infeksius B3 Tidak Bisa Untuk Dihitung (TBUD) dan setelah perlakuan sterilisasi penambahan ekstrak morinda citrifolia terjadi daya hambat terhadap koloni bakteri dengan tiga kali percobaan. Perlakuan penambahan konsentrasi 30% ekstrak morinda citrifolia rata-rata jumlah daya hambat koloni bakteri yang diperoleh sebanyak 0,1 mm, pada konsentrasi 50%  ekstrak morinda citrifolia rata-rata jumlah daya hambat koloni bakteri yang diperoleh sebanyak 0,08 mm, sedangkan pada konsentrasi 70% ekstrak morinda citrifolia rata-rata jumlah daya hambat koloni bakteri yang diperoleh sebanyak 0,58 mm. Dosis konsentrasi ekstrak morinda citrifolia dalam penelitian ini adalah semakin banyak jumlah konsentrasi yang ditambahkan maka semakin besar daya hambat yang diberikan.Kata Kunci: Limbah Infeksius B3, Ekstrak Morinda CitrifoliaABSTRACTHETTI, the Effectiveness of Morinda Citrifolia Extract in Sterilizing B3 Infection Waste in the District Health Center of Enrekang Regency, guided by RAHMI AMIR and AMIR PATINTINGAN.The research is a quasi experimental design with the design of a post test only control group design . The purpose of this study was to determine the effectiveness of morinda citrifolia extract in sterilizing B3 infectious waste in Kabere Health Center in Enrekang Regency before and after the treatment of adding morinda citrifolia extract with various concentrations of 30%, 50%, and 70%, where three trials were conducted.Based on the results obtained in this study, there were germs on infectious waste (gauze) B3 before the treatment of the number of bacterial colonies in B3 infectious waste could not be counted (TBUD) and after the sterilization treatment the addition of morinda citrifolia extract occurred inhibition of bacterial colonies with three times trial. The treatment of the addition of 30% concentration of morinda citrifolia extract the average amount of inhibition of bacterial colonies obtained was 0.1 mm, at a concentration of 50% of morinda citrifolia extract the average amount of inhibition of bacterial colonies obtained was 0.08 mm, whereas at a concentration of 70% morinda citrifolia extract the average amount of inhibition of bacterial colonies obtained was 0.58 mm. The concentration dose of morinda citrifolia extract in this study was the more the amount of concentration added, the greater the inhibitory power given.Keywords: B3 Infection Waste, Morinda Citrifolia Extract
Studi Gambaran Environment Cost Dalam Pengelolaan Lingkungan Di Rumah Sakit Umum Lasinrang Kabupaten Pinrang Amir, Rahmi; Nurhakiki, Nurhakiki
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol 4 No 1 (2021): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.65 KB) | DOI: 10.25139/htc.v4i1.3595

Abstract

Abstrak : Hasil operasional yang dilakukan rumah sakit dapat menghasilkan limbah padat yang dapat membahayakan lingkungan, maka sangat dibutuhkan adanya biaya dan pengelolaan limbah yang baik untuk mencegah terjadinya pencemaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengelolaan limbah padat telah sesuai dengan Permenkes RI No.7 Tahun 2019 dan gambaran tentang environment cost di RSU Lasinrang. Untuk memperoleh data dilakukan observasi dan wawancara di ruang Unit sanitasi dan Keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengelolaan limbah di RSU Lasinrang di mulai dari proses pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan di tps dan pembuangan akhir. RSU Lasinrang belum menyajikan secara khusus laporan environment cost. Environment cost yang dikeluarkan RSU Lasinrang Tahun 2019 yaitu biaya pencegahan yang meliputi biaya peralatan dan bahan pembersih, biaya perlengkapan dan perlindungan kerja, sedangkan untuk biaya deteksi tidak terdapat pengeluaran dikarenakan tidak ada kegiatan yang berkaitan dengan biaya deteksi di RSU Lasinrang, dan untuk biaya internal meliputi biaya retribusi pelayanan persampahan, biaya pemusnahan limbah B3, dan biaya untuk penaggung jawab TPS Limbah B3. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa proses pengelolaan limbah padat di RSU Lasinrang sudah sesuai dengan Permenkes No.7 Tahun 2019 dan environment cost yang dikeluarkan RSU Lasinrang pada Tahun 2019 sebanyak Rp.478.819.800. Saran dalam penelitian adalah diharapkan pihak RSU Lasinrang lebih meningkatkan proses pengelolaan limbah agar lebih baik lagi, dan menyusun laporan environmet cost secara khusus dan terperinci. Kata Kunci : Pengelolaan Limbah, Environment cost. Abstract : The results of operations carried out by the hospital can produce solid waste that can endanger the environment, so it is necessary to have costs and good waste management to prevent pollution.The purpose of this research is to find out that solid waste management is in accordance with the Republic of Indonesia Minister of Health Regulation No.7 of 2019 and a description of the environment cost at RSU Lasinrang. To obtain data, observations and interviews were carried out in the sanitation and finance unit room.The results showed that the waste management process at the RSU Lasinrang started from the sorting, collection, transportation, storage at TPS and final disposal.RSU Lasinrang has not specifically presented an environment cost report.The environment cost issued by RSU Lasinrang in 2019 is the cost of prevention which includes the cost of equipment and cleaning materials, equipment costs and work protection, while for detection costs there are no expenses because there are no activities related to detection costs at RSU Lasinrang, and internal costs include fees for solid waste services, fees for eliminating B3 waste, and fees for the person in charge of the TPS for hazardous waste. The results of this study concluded that the solid waste management process at Lasinrang Hospital was in accordance with the Minister of Health Regulation No.7 of 2019 and the environment cost issued by RSU Lasinrang in 2019 was IDR 478,819,800. The suggestion in this research is that it is hopen that the RSU Lasinrang will further improve the waste management process to make it even better, and compile a specific and detailed environmental cost repost. Keywords: Waste Management, Environment cost.
Pengelolaan Limbah Organik Produk Komposter Dan Kondisi Sarana Sanitasi Dasar Di Rumah Makan Padang amir, rahmi; Kasmawati, Kasmawati; Majid, Makhrajani
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol 4 No 1 (2021): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.893 KB) | DOI: 10.25139/htc.v4i1.3610

Abstract

Abstrak : Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah bisa di olah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengelolaan limbah organik di Rumah Makan Padang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Peneliti mengidentifikasi melalui wawancara langsung, di mana sampel dalam penelitian ini sebanyak 1 rumah makan padang di Kota Parepare. Hasil penelitian diperoleh dari pengelolaan limbah organik di Rumah Makan Padang pada minggu pertama perubahan yang terjadi pada tekstur, aroma dan warna ialah Kasar, berbau, kecoklatan dan pada minggu ke dua menjadi remah, tidak berbau dan berwarna hitam. Kata kunci : Pengelolaan limbah, komposter, Sarana sanitasi Abstract : Organic waste is waste originating from the remains of living things that are easily biodegradable without the processof human intervention to decompose. Organic waste can be reprocessed into something useful if it is properly managed. Will cause disease and unpleasant odors as a result of the rapid dekomposition of organic waste. The purpose of this study was to determine the management of organic waste in padang restaurant. The method used in this research is desciptive qualitative. Researchers identified through direct interviews, where the sample in this study were 1 padang restaurant in the city of parepare. The results of the study were obtained from the management of organic waste in padang restaurants in the first week the changes in texture, aroma and color were coarse, smelly, brown and in the second week they became crumbly, odorless and black. Keywords : Waste Management, Composter Products, Sanitation Facilitie
TREATMENT SEEKING BEHAVIOR PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN ENREKANG amir, rahmi; ., Windi
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Hestech Vol 2. No 2
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.862 KB) | DOI: 10.25139/htc.v2i2.2019

Abstract

ABSTRAKPenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cenderung semakin luas penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Penyakit ini ditemukan nyaris diseluruh belahan dunia terutama di negara tropis dan substopis yang secara endemik berkaitan dengan datangnya musim penghujan. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Enrekang mencatat hingga Februari 2019, 64 orang yang terserang penyakit DBD. Jumlah itu sudah hampir menyamai jumlah total warga yang menderita DBD pada tahun 2018 lalu yang mencapai 96 orang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap treatment seeking behavior pasien DBD di Kabupaten Enrekang.Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang yang dilakukan mulai Mei s/d Agustus 2019 dengan menggunakan instrumen penelitian kuesioner dengan alpha = 0,05 dengan menggunakan uji satistik chi square.Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh dari 3 variabel yang diuji semuanya memiliki pengaruh terhadap treatment seeking behavior (p<0,05) yaitu Pengetahuan (p=0,015), Sikap (p=0,012) dan Tindakan (p=0,033).Ada pengaruh pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap treatment seeking behavior pasien DBD di Kabupaten Enrekang. Kata Kunci : Treatment Seeking Behavior, Demam Berdarah Dengue
HUBUNGAN KEBERADAAN BREEDING PLACE DENGA DAN RESTING PLACE DENGAN KEJADIAN DBD DI KELURAHAN KALOSI KECAMATAN ALLA amir, rahmi; sona, sona
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL HESTECH VOL.3 NO.1
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.405 KB) | DOI: 10.25139/htc.v3i1.2308

Abstract

Abstrak            Keberadaan breeding place dan resting place nyamuk merupakan faktor yang mendukung untuk meningkatnya vektor penular DBD karena apabila semakin banyak breeding place menampung air yang berada di sekitar dan dalam rumah maka menjadi kesempatan untuk nyamuk bertelur dan berkembangbiak sehingga meningkatkan risiko kejadian DBD.Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah penderita serta semakin luas penyebarannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan breeding place dan resting place dengan kejadian DBD di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla.Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik observasional dengan desain penelitian case control yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi yang dilakukan dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok control. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel kasus 15 kontrol 15 responden.Hasil penelitian menunjukkan  tidak ada hubungan bermakna antara keberadaan breeding place dengan kejadian demam berdarah dengue di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla dengan p value .000 sebesar (OR=21.79 CI= 8.38-56.66)ada hubungan bermakna antara keberadaan resting place dengan kejadian demam berdarah dengue di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla dengan p value sebesar .000 (OR=11.56, CI= 5.08-26.31) Diharapkan bagi masyarakat agar ikut serta berpartisipasi dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD). Kepada petugas Puskesmas melakukan pemeriksaan jentik secara rutin 3 bulan sekali, pelaksanaan fogging dan meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang cara mencegah DBD dengan melaksanakan 3M.Kata Kunci : DBD, Breeding Place dan Resting Place  Abstract             The existence of breeding place and resting place mosquitoes is a contributing factor to the increase of the DBD vector of the snake because if more and more breeding place holds water around and inside the house then it becomes a chance for mosquitoes Spawn and breeding, thereby increasing the risk of DBD events. Dengue Fever disease (DBD) is one of the problems of public health in Indonesia that tends to increase the number of sufferers and the wider spread. This research aims to determine the relationship of breeding place and resting place with DBD events in the village Kalosi district of Alla.    The type of research conducted is observational analytic with case control research design which is directed to explain a circumstance or situation that is done by comparing between case group with control group. The Instrument used in this study used a questionnaire with a case sample of 15 control 15 respondents.There is a relationship link between the existence of breeding place with dengue fever occurrence in the village of Alla subdistrict Kalosi with a P value of .000(OR=21.79 CI= 8.38-56.66) , there is a relationship between The existence of resting place with dengue fever occurrence in the village Kalosi District Alla with P value .000 (OR=11.56, CI= 5.08-26.31). Expected for the community to participate in the efforts to eradicate the Mosquito Nest Dengue fever (PSN-DBD). To the Puskesmas officers conduct routine checkups routinely 3 months, the implementation of fogging and improving health promotion to the public on how to prevent DBD by implementing 3M.Keywords: DBD, Breeding Place and Resting Place