Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH METODE DISKUSI BERBANTUAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH SEMANTIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UMRAH TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Pujiastuti, Indah
BAHASTRA Vol 37, No 2 (2017): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1671.094 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v37i2.6855

Abstract

This research aims to know the influence of the method of discussion-based mind mapping to learning outcomes of Semantics. Discussion and  mind mapping involves the right brain and left, as well as a focus on learning styles of students.  This study is about Praeksperimental Design Static Group Comparison. The population in this study was all student who became grade of 2013 amounthed to 68 people.  The test results are then analyzed by t-test. The result indicated that experimental classes have an average score of 66, while the control class has an average score of 44. T and t count comparison table of experimental groups showed that t count (6.708) > t table (3.21). T and t count comparison table the control group suggests that t count (6.713) > t table (0.678). The results of the Sig (2-tailed) any two groups indicating that the Sig (2-tailed) confidence level < (0.025). Those results indicated was Ho denied and Ha received, which means the discussion using mind mapping the positive effect to the learning outcomes of Semantics. 
PROFIL BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) BAHASA INDONESIA UNTUK SMK KELAS XI TINGKAT MADYA Pujiastuti, Indah
Jurnal Kiprah Vol 3 No 1 (2015): KIPRAH
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.24 KB) | DOI: 10.31629/kiprah.v3i1.400

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil buku sekolah elektronik bahasa Indonesia untuk SMK kelas XI tingkat madya. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi.Dari dokumentasi diperoleh informasi berupa gambaran secara lebih lengkap dari sebuah buku sekolah elektronik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profil buku sekolah elektronik yang berjudul “Bahasa Indonesia 2 untuk SMK/MAK Semua Program Keahlian” terdiri atas cover dan judul buku, kata sambutan, prakata, daftar isi, petunjuk penggunaan buku, isi pokok (rincian bab), tes semester ganjil, tes semester genap, daftar pustaka, glosarium, dan indeks. Sedangkan pada setiap bab nya terdiri dari judul bab; standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator; tujuan belajar; uraian materi; rangkuman; penugasan, dan uji kompetensi. Buku ini belum sejalan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, hal ini dibuktikan dari penelitian, untuk materi pembelajaran, hanya 2 bab dari 13 bab yang sesuai dengan kompetensi dasar yaitu bab 6 dan bab 11. Terdapat 7 bab yang memiliki kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar dan telah mengacu pada pendekatan komunikatif yaitu pada bab 1, 7, 9, 10, 11, 12, 13. Penilaian pada buku teks yang berbentuk nontes (penugasan) memiliki cakupan keseluruhan ranah Taksonomi Bloom, tetapi hanya penugasan yang terdapat pada 7 bab dari 13 bab yang sesuai dengan kompetensi dasar yaitu bab 1, 7, 9, 10, 11, 12, 13, sedangkan penilaian yang berbentuk tes digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dengan aspek pemahaman yang lebih dominan.
COMPARATION BETWEEN SYNONYM IN INDONESIAN LANGUAGE AND CHINESE LANGUAGE LESTARI, DIAN; PUJIASTUTI, INDAH
Jurnal Kiprah Vol 4 No 1 (2016): KIPRAH
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.004 KB) | DOI: 10.31629/kiprah.v4i1.409

Abstract

(Language is the one of telekomunication system.Now Chinese Language not only use in China but also in internasional too. Some people when learn foreign languaget,they face many problems, expecially If that language different from their mother language.This scripsion discuss about comparation of Chinese language,especially in synonym meaning.I do survey for help Indonesian student to learn more especially in Grammer.)
KETERBACAAN WACANA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Indah Pujiastuti
GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 5, No 2 (2019): Desember
Publisher : Kantor Bahasa Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47269/gb.v5i2.89

Abstract

Abstrak: Sebuah buku teks dapat dikatakan berkualitas apabila memenuhi kelayakan kegrafikan, kelayakan penyajian, kelayakan isi, dan kelayakan bahasa, termasuk di dalamya  adalah  tingkat keterbacaan wacananya (readability). Tingkat keterbacaan wacana akan berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap isi (materi) yang disampaikan dalam sebuah buku. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat keterbacaan wacana dalam buku teks bahasa Indonesia yang digunakaan di kelas VII dan VIII SMPN 14 Satu Atap Tanjungpinang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Uji keterbacaan wacana tersebut menggunakan uji grafik Fry dan Raygor. Hasilnya, ada empat belas (sebelas wacana kelas VII dan tiga wacana kelas VIII) wacana yang sesuai dengan tingkatan kelas dan dapat digunakan untuk pembelajaran; lima belas wacana perlu direvisi (delapan wacana kelas VII dan 7 wacana kelas VIII) agar sesuai dengan tingkatan kelas; dan delapan belas wacana perlu diganti (dua belas wacana kelas VII dan tujuh wacana kelas VIII) karena invalid atau tidak dapat digunakan untuk kelas manapun. Kata Kunci: keterbacaan, wacana buku teks, grafik Fry, grafik RaygorAbstract: A textbook can be said to be of good quality if it fulfills the feasibility of graphics, the feasibility of presentation, the feasibility of content, and the appropriateness of language, including the level of readability of the discourse (readability). The level of readability of discourse will affect students' understanding of the content (material) delivered in a book. The purpose of this study was to look at the level of readability of discourse in Indonesian textbooks used in grades VII and VIII of SMPN 14 Satu Atap Tanjungpinang. This research is a quantitative descriptive. The discourse readability test uses the Fry and Raygor test graph. As a result, there are fourteen (eleven class VII discourses and three VIII discourses) discourses that are suitable for the grade level and can be used for learning; fifteen discourse needs to be revised (eight class VII discourse, seven class VIII discourse) to fit the grade level; and eighteen discourse needs to be replaced (twelve class VII discourse, six class VIII discourse) because it is invalid or cannot be used for any class. Keywords: readability, textbook discourse, Fry graph, Raygor graph
PERIBAHASA BAHASA REJANG Indah Pujiastuti
GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 3, No 2 (2017): Desember
Publisher : Kantor Bahasa Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.975 KB) | DOI: 10.47269/gb.v3i2.18

Abstract

AbstrakPeribahasa merupakan ungkapan tradisional yang menjadi bagian dari sastra lisan. Di Masyarakat Rejang, peribahasa tersebut dimunculkan secara lisan di acara adat seperti pernikahan dan dimunculkan dalam peraturan adat Rejang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peribahasa dari Msayarakat Rejang khususnya masyarakat Kabupaten Rejang Lebong. Peribahasa tersebut dideskripsikan dari aturan adat yang sudah direkam dalam bentuk tulis yaitu Kelpeak Ukum Adat (Hukum Adat Rejang). Penelitian ini juga untuk mengetahui fungsi dari peribahasa tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang bersumber dari hukum adat Rejang yaitu Kelpeak Ukum Adat Ngen Riyan Ca’o Kutei Jang yang memuat tentang tata cara bermasyarakat, hak dan kewajiban masyarakat, adat pernikahan, warisan, tarian, kepemimpinan, busana, bahasa, dan tulisan. Penelitian ini menitikberatkan pada analisis dokumen. Hasil yang didapatkan, bahwa 29 peribahasa yang ditemukan dalam hukum adat tersebut membahas tentang tatanan hidup masyarakat Rejang. Peribahasa tersebut berfungsi sebagai nasihat, larangan, teguran, pengajaran, gambaran tatanan sosial bermasyarakat. Kata Kunci: Peribahasa, Suku Rejang, Hukum Adat  AbstractProverbs are traditional expressions that are part of oral literature. In Rejang Community, the proverb was raised orally in traditional events such as weddings and raised in the Rejang customary law. This study aims to describe the proverbs of Msayarakat Rejang, especially the people of Rejang Lebong Regency. The proverb is described from customary rules that have been recorded in written form of Kelpeak Ukum Adat (Custom Rejang Law). This research is also to know the function of the proverb. This research used qualitative approach with descriptive method that comed from customary law of Rejang namely Kelpeak Ukum Adat Ngen Riyan Ca’o Kutei Jang which contains about social, community and rights, customs, and writing. This study focused on content analysis. The results obtained, that the 29 proverbs found in the customary law is about the life order of the Rejang community. These proverbs serve as advice, prohibitions, admonitions, teachings, images of the social fabric of society. Keywords: Proverb, Rejang Community, Customary Law
PENGARUH METODE DISKUSI BERBANTUAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH SEMANTIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UMRAH TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Indah Pujiastuti
BAHASTRA Vol 37, No 2 (2017): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1671.094 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v37i2.6855

Abstract

This research aims to know the influence of the method of discussion-based mind mapping to learning outcomes of Semantics. Discussion and  mind mapping involves the right brain and left, as well as a focus on learning styles of students.  This study is about Praeksperimental Design Static Group Comparison. The population in this study was all student who became grade of 2013 amounthed to 68 people.  The test results are then analyzed by t-test. The result indicated that experimental classes have an average score of 66, while the control class has an average score of 44. T and t count comparison table of experimental groups showed that t count (6.708) > t table (3.21). T and t count comparison table the control group suggests that t count (6.713) > t table (0.678). The results of the Sig (2-tailed) any two groups indicating that the Sig (2-tailed) confidence level < (0.025). Those results indicated was Ho denied and Ha received, which means the discussion using mind mapping the positive effect to the learning outcomes of Semantics. 
A SOCIOLINGUISTICS STUDY: STUDENTS’ MOTIVATION UPON ELT IN THE COASTAL AREA OF BINTAN ISLAND Nana Raihana Askurny; Indah Pujiastuti Pujiastuti
PRASASTI: Journal of Linguistics Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prasasti.v5i1.35417

Abstract

Students who live in the coastal area in Bintan Island, Kepulauan Riau province, are expected to have greater access to the knowledge and information, regarding they stay in the open boundaries, Malacca straits. This social-region circumstance should enabled them to be familiar with English. However, students in this area do not conform to the expectation.  This research utilizes qualitative design, where the determination of research question, subject, and design is based on the researcher. Researcher has taken more than a hundred of students, as the research subject who live and study in the coastal area, in Bintan Island. For data collection, questionnaire is arranged by adapting AMTB, Attitude Motivation Test Battery, by Gardner (2004). According to the data analysis, it describes that students have a sizeable motivation in learning English, whereas their capability is not equitable. This shape caused by two main factors, such as English teacher’s role, real-contextual teaching method, and lack of opportunity
Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Personal Selling Presentation dan Café World: Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Memahami Indah Pujiastuti
Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 16 No. 2 (2020): Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/tarbawi.v16i2.587

Abstract

Ranah kognitif “memahami” adalah tingkat kemampuan kognitif yang penting sebelum berlanjut ke jenjang koginitif yang lebih tinggi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini merupakan penelitian untuk melihat proses kognitif “memahami” mahasiswa menggunakan dua model pembelajaran. Dua model pembelajaran yang dimaksud adalah model Pembelajaran Kooperatif dengan metode Personal Selling Presentation dan model pembelajaran World Cafe. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan rancangan post test only control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang mengikuti mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks, sampel yang diambil adalah keseluruhan populasi/sampel jenuh. Sampel dibagi 3 kelompok yaitu kelas I-01 sebagai kelompok eksperimen 1, kelas I-02 sebagai kelompok eksperimen 2, dan kelas I-03 sebagai kelompok kontrol. Data didapatkan melalui tes bebentuk uraian. Hasil penelitian didapatkan melalui uji hipotesis menggunakan uji anava satu jalur. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil proses kognitif “memahami” antara ketiga kelompok. Untuk melihat perbedaan lebih jauh, hasil post hoc menunjukkan bahwa kelompok eksperimen 1 dan 2 tidak memiliki perbedaan kemampuan “memahami” secara signifikan. Namun, kelompok eksperimen 1 dan 2 memiliki perbedaan yang siginifikan dengan kelompok control. Simpulannya model Pembelajaran Kooperatif dengan metode Personal Selling Presentation dan model Pembelajaran World Cafe dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif “memahami”. Jadi, pendidik dapat memanfatkan dua model pembelajaran ini untuk kegiatan belajar yang bersifat teori atau topik pembelajaran.yang memiliki karakteristik serupa.
PENGEMBANGAN METODE PERSONAL SELLING PRESENTATION PADA PEMBELAJARAN TELAAH KURIKULUM DAN BUKU TEKS Indah Pujiastuti
CAHAYA PENDIDIKAN Vol 5, No 2 (2019): JCP (Jurnal Cahaya Pendidikan) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.684 KB) | DOI: 10.33373/chypend.v5i2.2168

Abstract

Mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks adalah satu di antara mata kuliah keterampilan proses pembelajaran di prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UMRAH. Mata kuliah ini memiliki cakupan materi yang luas, mulai dari teori, penerapan, hingga analisis kurikulum dan buku teks. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa tidak hanya diharapkan untuk paham, tetapi juga mampu berpikir kritis dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, dosen diharapkan mampu menyajikan pembelajaran yang bisa meningkatkan keaktifan, pemahaman, serta kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Dari penjelasan tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pembelajaran aktif (active learning) dengan metode kebaruan yaitu Personal Selling Presentation (PSP) yang diadopsi dari teknik pemasaran dalam bidang ekonomi dan mendeskripsikan efektivitas metode pembelajaran PSP pada pembelajaran tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development) dengan mengadopsi model pengembangan Dick Carey. Penelitian ini dilakukan dalam 10 tahapan yang terangkum dalam bentuk pengidentifikasian, perumusan, pengembangan dan perancangan, perevisian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan  instrumen validasi, instrumen praktikalitas dan instrumen efektivitas. Berdasakan uji N-Gain, metode PSP cukup efektif untuk diterapkan pada mata kuliah Telaah Kurikulum dan Buku Teks. Uji hipotesis juga menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pretes dan postes bahwa nilai meningkat setelah dilakukan perlakuan.Kata Kunci : Personal Selling Presentation, Telaah Kurikulum, Active Learning 
Membangun Pemahaman Bacaan Mahasiswa melalui Aktivitas Pascabaca Indah Pujiastuti; Vismaia S. Damaianti; Syihabuddin Syihabuddin
Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.4 KB) | DOI: 10.30872/diglosia.v5i1.356

Abstract

Activity after reading (post-reading) is the stage where a reader responds to what he has read. At this stage, it is hoped that there will be changes from readers, changes in mindset, understanding, and increasing knowledge. This study describes the implementation of activities after reading carried out by students independently and structured. This research is a descriptive survey. Data were obtained from questionnaires distributed to 246 students and 11 lecturers of the Indonesian Language and Literature Education Departments, Raja Ali Haji Maritime University. The findings are, first, the majority of students read fiction when reading independently. After reading, students carry out various activities such as recording quotes, summarizing readings, recording difficult vocabulary, and discussing. Second, when reading in a structured way, students read a lot of non-fiction, such as reference books, scientific articles, research reports, handouts. Activities carried out after structured reading are writing activities such as summarizing, compiling presentation materials, writing reports, and writing reviews. However, students' have obstacles when completing activities after reading, such as difficulty in concluding readings, understanding sentences, and reading vocabulary there that the expected results after reading are not optimal. These obstacles cause students to only rewrite (copy-paste) readings. Students have not yet reached the stage of how critical reading and building their mindset.