Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Tepung Limbah Roti Dalam Ransum Terhadap Organ Dalam Ayam Broiler Dwi Triani, Hera; Prianto, Prianto; Elisia, Rini
Jurnal Peternakan Mahaputra Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Peternakan Mahaputra
Publisher : Universitas Mahaputra Muhammad Yamin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36665/jpm.v1i2.75

Abstract

Pemanfaatan bahan pakan inkonvensional merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi biaya pakan. Limbah tepung roti yang merupakan sisa dari pabrik pembuatan roti dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif sumber energi pada ransum broiler untuk mengurangi pemakaian jagung. Limbah roti mengandung Gross Energy 4217 Kkal/kg, Protein Kasar (PK) 10,25 % dan Lemak (LK) 13,42 %. Limbah tepung roti ini mempunyai gross energi yang cukup tinggi sehingga dapat mengurangi pemakaian jagung dalam formulasi ransum broiler. Keamanan pemanfaatan limbah tepung roti sebagai ransum broiler dapat dilihat dari organ dalam broiler seperti berat hati, gizzard dan panjang usus. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan membandingkan dua perlakuan yang terdiri dari 2 perlakuan yang terdiri dari 2 jenis ransum yaitu ransum J ( konsentrat + dedak padi + jagung) dan ransum R : konsentrat + dedak padi + tepung limbah roti. Data dianalisis menggunakan uji T. Parameter yang diamati adalah persentae bobot gizzard, persentase bobot hati dan panjang usus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) antara 2 jenis perlakuan terhadap organ dalam yang meliputi persentase bobot gizzard, persentase bobot hati dan panjang usus. Pemberian limbah tepung roti tidak mempengaruhi persentase berat gizzard, berat hati dan panjang usus (organ dalam) ayam broiler sehingga limbah tepung roti dapat mensubsitusi kelangkaan jagung sebagai salah satu bahan pakan ayam broiler yang nantinya akan menekan biaya pakan.
Pengaruh Pemberian Tepung Limbah Roti dalam Ransum terhadap Organ Dalam Ayam Broiler Hera Dwi Triani; Prianto; Rini Elisia
Jurnal Peternakan Mahaputra Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Peternakan Mahaputra
Publisher : Program Studi Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36665/jpm.v1i2.34

Abstract

The use of unconventional feed ingredients is an alternative to reduce feed costs. The bread meal waste which is the residue from the bakery factory can be used as an alternative feed material for energy sources in broiler rations to reduce corn consumption. Bread waste contains Gross Energy 4217 Kcal / kg, Crude Protein (PK) 10.25% and Fat (LK) 13.42%. This bread meal waste has a high enough gross energy so that it can reduce the use of corn in the broiler ration formulation. The safety of using bread flour as a broiler ration can be seen from the internal organs of the broiler, such as the weight of the liver, gizzard and intestinal length. This research was conducted experimentally by comparing two treatments consisting of 2 treatments consisting of 2 types of rations, namely J ration (concentrate + rice bran + corn) and R ration: concentrate + rice bran + bread waste meal. Data were analyzed using the T test. The parameters observed were the percentage of gizzard weight, percentage of liver weight and intestinal length. The results showed that there was no significant difference (P> 0.05) between the 2 types of treatment for internal organs including the percentage of gizzard weight, percentage of liver weight and intestinal length. The provision of bread flour waste does not affect the percentage of gizzard weight, liver weight and intestinal length (internal organs) of broiler chickens so that bread meal waste can substitute the of corn as one of the broiler chicken feed ingredients which will reduce the cost of feed.
Profil Peternakan Ayam Kampung di Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung: Profil ayam kampung Hera Dwi Triani; Afrini Dona; Khairun Nikmah; Fadilla Meidita
Jurnal Peternakan Mahaputra Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Peternakan Mahaputra
Publisher : Program Studi peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36665/jpm.v2i2.66

Abstract

Free-range chickens have several advantages over purebred chickens, namely their maintenance is relatively easier, has a stronger immune system. The people in Nagari Muaro work more as ASN and traders so that the level of economy and knowledge of the community is better. This is a supporting factor for the development of free-range chicken livestock in Nagari Muaro. In the development of free-range chicken in Nagari Muaro, the profile of free-range chicken farming is needed as a reference for both the government and the local community. This research is a survey research that uses primary data and secondary data. The data obtained in the form of tabulation (percentages and numbers) and sentence statement, the results of data processing in descriptive, qualitative and quantitative analysis. Based on the results showed that there 1598 of free-range chickenspopulation in Nagari Muaro. Characteristics of chicken farmers in Nagari Muaro average productive age (85.71 %), with the same male and female (50 %). The level of education in general is high school / equivalent (42.86 %) with experience raising livestock for more than 10 years (50 %) and semi-intensive maintenance system (90.48 %). In the rearing management of chicks used are local chicks (33.33 %) and chicks from crosses (66.67 %).. From the research it can be concluded that the characteristics of the average chicken farmer productive age, male and female. The feed does not yet meet the nutritional standards, treatment or prevention of existing diseases. Free-range chickens are generally marketed at collectors.
Potensi Pengembangan Usaha Ayam Kampung di Nagari Durian Gadang, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung Hera Dwi Triani Triani; Afrini Dona; Sofia Tunnengsih; Fadilla Meidita
Jurnal Peternakan Mahaputra Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Peternakan Mahaputra
Publisher : Program Studi peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36665/jpm.v3i1.154

Abstract

The people in Nagari Durian Gadang Sijunjung District Sijunjung Regency is a mountainous area. Utilization can be used as waste so as to increase the population of native chickens in the Nagari. Nagari Durian Gadang, where most of the people work as farmers so that a lot of agricultural waste that can be used as chicken feed. This study uses a survey method by collecting information from all native chicken in Nagari Durian Gadang who meet the criteria. The Data used are primary data and secondary data. The results showed that the population native chicken in Nagari durian Gadang is still small (315 chick). Characteristics of native chicken farmers in Nagari durian Gadang average productive age (91.18%), the dominant sex is female (52.94%). The level of education in general is elementary/equivalent (50%) with experience raising for 1-5 years (88.24%) and semi-intensive maintenance system. Based on the results of the study it can be concluded that the characteristics of native chicken average productive age with a dominant female sex. The level of education of breeders is generally elementary/equivalent with experience raising for 1-5 years which is a sideline business. The seeds used are local seeds with a semi-intensive system, the feed has not met the nutritional standards and the handling or prevention of disease is almost non-existent. Chicken is sold locally.
Analisis Usaha Ternak Ruminansia di Nagari Silokek Kabupaten Sijunjung Noni Novarista; Maiyontoni Maiyontoni; Riza Andesca Putra; Hera Dwi Triani
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol 5, No 1 (2020): April 2020
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ag.v5i1.2734

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Karakteristik peternak sapi, kerbau dan kambing dan 2) Aspek teknis usaha peternakan sapi, kerbau dan kambing   di Nagari Silokek Kabupaten Sijunjung. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan memakai data primer dan sekunder. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 10 orang peternak. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Karakteristik peternak sapi, kerbau dan kambing di Nagari Silokek: a) umur peternak umumnya berusia produktif (25-55 tahun), b) jenis kelamin sebagian besar adalah laki-laki, c) tingkat pendidikan   peternak   sebagian  besar  berpendidikan  rendah,   d)  pengalaman beternak tergolong baru untuk ternak sapi (66,7%) dan sudah beternak lama untuk ternak kerbau dan kambing (50% dan 100%), e) jumlah kepemilikan ternak masih skala kecil untuk ternak sapi dan kerbau (66,7% dan 50%) dan skala besar untuk ternak kambing, f) status usaha ternak sebagian besar masih usaha sampingan untuk ternak sapi dan kerbau, untuk ternak kambing sudah sebagai usaha utama (50%). 2) Aspek teknis usaha peternakan sapi, kerbau dan kambing di Nagari Silokek: a) bibit yang digunakan adalah bibit yang ada di sekitar lokasi/turun temurun dan dipilih dengan pengetahuan tradisional, b) pakan yang diberikan hanya rumput yang didapat ternak dari hasil merumput dan ditambah dengan yang diberi peternak, c) sistem pemeliharaan ternak kerbau dilepaskan saja, ternak sapi dilepaskan di siang hari dan dimalam hari dikandangkan, ternak kambing dipelihara secara intensif (dikandangkan).
Penggunaan Tepung Limbah Roti Dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Broiler Triani, Hera Dwi; Elisia, Rini; Siddiq, Ibnu Qorma
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 2 No. 2 (2019): August
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.749 KB) | DOI: 10.32530/jlah.v2i2.132

Abstract

Limbah roti cukup potensial untuk digunakan dalam ransum broiler karena mengandung gross energi yang cukup tinggi (4217 Kkal/kg). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung limbah roti sebagai pengganti jagung dalam ransum terhadap performa ayam broiler. Penelitian ini menggunakan broiler berumur sehari atau DOC sebanyak 24 ekor yang dipelihara selama 4 minggu. Pakan terdiri dari jagung, dedak, tepung limbah roti dan konsentrat. Alat yang digunakan seperti : kandang panggung sebanyak 2 petak, tiap petak berukuran 1m x 1m yang berisi 12 ekor broiler dan dilengkapi dengan tempat pakan, tempat minum dan lampu. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan membandingkan dua perlakuan melalui uji T yang terdiri dari 2 perlakuan dari 2 jenis ransum yaitu : ransum J : konsentrat + dedak padi + jagung dan ransum R : konsentrat + dedak padi + tepung limbah roti. Kedua jenis ransum (ransum J dan R) masing-masing diberikan kepada 2 kelompok ayam, masing-masing kelompok terdiri dari 12 ekor ayam. Parameter yang diamati adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan mortalitas. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang nyata lebih tinggi (P kecil dari 0,05) terhadap pertambahan bobot badan pada ransum perlakuan yang menggunakan jagung. Konsumsi ransum dan konversi ransum secara rataan juga menunjukkan perlakuan menggunakan jagung menghasilkan angka konsumsi lebih tinggi dan konversi ransum lebih rendah. Penggunaan tepung limbah roti dalam ransum broiler belum mampu memberikan hasil yang sama dengan ransum yang menggunakan jagung terhadap performa broiler yang meliputi konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum.
Potensi Pengembangan Ayam Buras Di Nagari Silokek Kabupaten Sijunjung Sebagai Kawasan Geopark Triani, Hera Dwi; Putra, Riza Andesca; Elisia, Rini
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 3 No. 1 (2020): February
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.372 KB) | DOI: 10.32530/jlah.v3i1.213

Abstract

Pengembangan peternakan berbasis ternak lokal merupakan salah satu strategi pembangunan daerah yang potensial. Ternak ayam buras merupakan salah satu ternak lokal yang berpotensi untuk dikembangkan, di negara berkembang. Berkembangknya wisata Geopark Ranah minang di Nagari Silokek dibutuhkan sumberdaya manusia yang sehat, cerdas dan berpendidikan. Pengembangan ayam buras sebagai ternak lokal dapat mempunyai peran untuk hal tersebut. Pada pengembagan ayam buras di Nagari Silolek perlu dikaji potensi pengembangannya. Penelitian ini menggunakan metode survey, dengan mengumpulkan informasi dari sebagian sampel untuk mewakili populasi. Pengambilan data menggunakan metode purposive sampling. Data yang dipakai adalah data primer dan sekunder. Data sekunder diperoleh dari BPS Kabupaten Sijunjung, Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung, BPP Kecamatan Sijunjung, Kantor Wali Nagari Silokek. Data primer diperoleh dengan melakukan survey dan wawancara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternak ayam buras mempunyai potensi untuk dikembangkan di Nagari Silokek sebagai kawasan Geopark Ranah Minang beberapa potensi yang ada meliputi bibit yang ada, bahan pakan lokal, pengalaman yang ada, manajemen pemeliharaan yang tidak sulit, meningkatkan kesejateran dan ketahanan pangan masyarakat, ayam, lebih tahan penyakit, warisan budaya serta adanya kelembagaan atau pasar sebagai faktor pendukung. Potensi pengembangan ayam buras di Nagari Silokek melalui perbaikan genetik, peningkatan jumlah populasi, perbaikan manajemen pemeliharaan dan pemanfaatan secara efektif sarana dan prasarana.
Evaluation of Metabolizable Energy and Crude Protein Balance on Productivity and Income on Male Kamang Ducks Triani, Hera Dwi; Yuniza, A.; Marlida, Y.; Husmaini, Husmaini; Astuti, W. D.
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.19.2.96-103

Abstract

Male Kamang ducks are one of the local ducks in West Sumatran germplasm originating from Tilatang Kamang and Kamang Magek Districts, Agam Regency, West Sumatera. The balance of metabolizable energy and crude protein (EM/P) in preparing the ration for Kamang ducks must be considered because it is closely related to the efficiency and growth of the ducks. Preparing the feed formulation for Kamang ducks with the right energy and protein balance will support their productivity. The research used male Kamang ducks in the grower phase, which is 3 to 7 weeks of age. Feed Treatment was metabolizable energy of 2800 kcal/kg with 17%, 18%, and 19% crude protein levels. The design used was completely randomized, with 3 treatments and 6 replications. The research showed no significant effect of treatments on feed consumption, body weight gain, or conversion ratio of male Kamang ducks in the grower phase; however, from the treatments, the highest income based on the IOFC value was ration B. In male Kamang ducks, good performance in balance of ME/P are 147.37 to 164.71 with the highest Income Over Feed and Cost (IOFC) value and lower fat abdominal at ME/P 155.55.
Pemberian Pakan Fermentasi Ubi Jalar, Ampas Tahu Dan Ampas Kelapa Sebagai Ransum Komplit Pada Itik Pedaging Terhadap Bobot Hidup, Berat Karkas Dan Mortalitas Nurpela, Nurpela; Meidita, Fadilla; Elisia, Rini; Triani, Hera Dwi
Baselang Vol 4, No 2: OKTOBER 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsl.v4i2.186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan fermentasi ubi jalar, ampas tahu, dan ampas kelapa sebagai ransum komplit pada itik pedaging terhadap bobot hidup, bert karkas dan mortalitas.penelitian ini menggunakan 60 ekor itik kamang. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan adalah penggunaan ransum komplit dalam ransum itik yaitu : A = 0% ransum komplit + 100 % pakan komersil, B = 25 % ransum komplit + 75 % pakan komersil, C = 50 % pakan komersil + 50 % pakan komersil, D = 75 % pakan komplit + 25 % pakan komersil, E = 100% pakan komplit + 0% pakan komersil. Prameter yang di ukur yaitu bobot hidup, berat karkas dan mortalitas, Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbeda sangat nyata (P0,01) terhadap bobot hidup pada itik Kamang tipe pedaging dan berbeda nyata (P0,05) terhadap berat karkas. Sementara itu untuk angka mortalitas hanya terdapat pada perlakuan E sebanyak 25%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan fermentasi ubi jalar, ampas tahu dan ampas kelapa sampai 100% berpengaruh sangat nyata terhadap bobot hidup namun berpengaruh nyata terhadap berat karkas dan angka mortalitas 25%Kata kunci: Ransum Komplit, Itik Pedaging, Bobot Hidup, Berat Karkas, Mortalitas
Evaluasi Potensi Kombinasi Buah dan Daun Mangrove sebagai Pakan Alternatif Ruminansia: Pendekatan In-Vitro Yanti, Gusri; Elmiati, Reni; Anggraini, Okta Refi; Triani, Hera Dwi
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 19 No 4 (2024)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.19.4.220-226

Abstract

This study aimed to determine the optimal combination of mangrove leaves (Rhizophora apiculata) and pidada fruit (Sonneratia alba) to improve nutrient digestibility as ruminant feed through in-vitro methods. The experiment used a Completely Randomized Design (CRD) with four treatments: P0: Mangrove leaves (100%); P1: Pidada fruit (100%); P2: Mangrove leaves (50%) + Pidada fruit (50%); P3: Mangrove leaves (75%) + Pidada fruit (25%), with each treatment replicated four times. Nutrient digestibility was assessed using the Tilley and Terry method. The results showed that treatment P3 (the combination of 75% mangrove leaves and 25% pidada fruit) achieved dry matter digestibility of 59.38% and organic matter digestibility of 62.56%, with a total volatile fatty acid (VFA) concentration of 125.54 mM and ammonia (NH3) concentration of 16.76 mg/100 ml. This combination exhibited high digestibility, indicating its potential as an alternative ruminant feed.