Emawati, Heni
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Plant Stand And Stability increment Sengon (Albizia falcataria) in Sub Lempake District of North Samarinda Rahman, Taufik; Jumani, Jumani; Emawati, Heni
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 17, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v17i2.3625

Abstract

The purpose of this study was to determine or calculate the increment of diameter at breast height and increment of total height and stability of standing crops Sengon (Albizia falcataria) contained in the study site, to determine whether or not the activities thinning done on plants Sengon (Albizia falcataria) contained in the study site and to recommend spacing especially on the reforestation or afforestation activities that planting of this type.Becoming object in this research is a plant Sengon (Albizia falcataria) contained in these locations. Based on the results of a discussion with Mr. Jamal as the owner of the land and plant Sengon (Albizia falcataria), cultivated land Sengon (Albizia falcataria) approximately 0.5 hectares, the number of plants and more than 220 plants were planted in 2007 so that the age of the plant at the time this research was done approximately 9 years. While a spacing based on direct measurements at the study site approximately 3 m x 3 m.The number of plant samples Sengon (Albizia falcataria) taken with a sampling intensity by 25% thus totaling 55 plants and selected intentionally (purposive sampling).Based on the results of the measurement and the calculation of the diameter at breast height and the total height of the plant Sengon (Albizia falcataria) at the time of this study made at the time the plant was 9 years gained an average diameter at breast height of 23.79 cm, the average height of a total of 13 , 56 m, the average increment at breast height diameter of 2.64 cm / plant / year, the average increment of the total height of 1.51 m / plant / year and stability stands at 57.00.
STUDI TIPE AGROFORESTRI DI KAMPUNG LONG PAKAQ BARU KECAMATAN LONG PAHANGAI KABUPATEN MAHAKAM ULU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Pantau, Syprianus; Tirkaamiana, Muhammad Taufan; Bakrie, Ismail; Jumani, Jumani; Emawati, Heni
AGRIFOR Vol 23, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v23i2.7658

Abstract

Agroforestri   merupakan   suatu   tipe yang   mengkombinasikan   antara   komponen hutan dengan komponen pertanian yang dapat memperbaiki lingkungan dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui tipe Agroforestri yang diterapkan masyarakat Kampung Long Paakaq Baru. Manfaat penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan menyangkut tipe Agroforestri yang diterapkan masyarakat Kampung Long Pakaq Baru. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif  kualitatif dengan teknik pengumpulan data didapatkan melalui wawancara, kuesioner dan observasi langsung di lapangan. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Long Pakaq Baru Kecamatan Long Pahangai Kabupaten Mahakam Ulu pada lahan masyarakat yang dikelola dengan sistem Agroforestri. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan. Hasil dari penelitian ini terdapat 1 tipe Agroforestri yaitu tipe Agrosilvikultur yang merupakan campuran tanaman kehutanan, tanaman pangan dan tanaman hortikultura.
POTENSI TEGAKAN TINGKAT TIANG DAN POHON DI AREAL KHDTK HUTAN DIKLAT LOA HAUR KECAMATAN LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Sukirno, Sukirno; Tirkaamiana, Muhammad Taufan; Jumani, Jumani; Emawati, Heni
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v18i2.4351

Abstract

Kegiatan Penataan Hutan Diklat diperlukan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai potensi hutan diklat yang akan dikelola. Dari Hasil kegiatan penataan tersebut akan diperoleh potensi mengenai keadaan hutan, topografi, iklim serta keadaan masyarakat yang ada di dalam dan sekitar hutan, yang mana data tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai dasar dalam menyusun pengelolaan hutan lebih lanjut sesuai dengan kondisi lapangan dan program diklat yang akan dilaksanakan.Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi tegakan tingkat Tiang di areal KHDTK Hutan Diklat Loa Haur Balai Diklat LHK Samarinda, Mengetahui potensi tegakan tingkat Pohon di areal KHDTK Hutan Diklat Loa Haur Balai Diklat LHK Samarinda dan Mengetahui keanekaragaman jenis tegakan yang mendominasi areal KHDTK Hutan Diklat Loa Haur Balai Diklat LHK Samarinda. Metode yang digunakan dalam Penelitian dan pengambilan data di lapangan adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun metode pengujian Potensi Tegakan dengan menggunakan Rumus Total Volume dalam satuan Kubikasi dimana parameter yang diukur meliputi  Diameter tegakan, Tinggi tegakan dan jumlah Populasi keseluruhan Plot penelitian.Sedangkan untuk nilai keanekaragaman jenis dihitung dengan menggunakan rumus Nilai Indeks Keragaman Shannon-Wiener 1992.Hasil yang didapatkan berdasarkan  rekapitulasi dari 5 plot sampel penelitian seluas 26 Ha dengan Intensitas Sampling sebesar 5% pada Areal KHDTK Hutan Diklat Loa Haur diperoleh hasil bahwa Potensi tegakan tingkat Tiang sebesar 111 m3 dengan jumlah populasi sebanyak 1.159 tegakan atau sama dengan 4,269 m3/ha dengan populasi 45 tegakan/ha. Sedangkan pada tingkat Pohon diperoleh potensi sebesar 189,7 m3 dengan jumlah populasi sebanyak 497 tegakan atau sama dengan 7,30 m3/ha dengan populasi 19 tegakan/ha.Nilai indeks keanekaragaman H’ pada kelompok jenis Meranti tingkat Tiang sebesar 2,14 dan tingkat pohon sebesar 1,72. pada kelompok jenis Rimba Campuran Nilai indeks Keanekaragaman tingkat Tiang sebesar 1,98 dan tingkat Pohon sebesar 2,31. Baik untuk Kelompok Meranti dan Kelompok Rimba Campuran Nilai Indeks Keanekaragaman H’ masih termasuk dalam kategori Sedang. Pada kelompok Kayu Indah nilai indeks Keanekaragaman tingkat Tiang sebesar 1,20 dan tingkat Pohon 0,94 nilai H’ pada kelompok jenis ini nilai indeks keanekaragamannya masih tergolong dalam kategori.Dan berdasarkan hasil penelitian terhadap 5 plot sampel seluas 26 Ha dengan intensitas sampling 5% diketahui bahwa tegakan yang memiliki nilai indeks keanekaragaman tertinggi baik untuk tingkat Tiang dan Pohon adalah jenis Mahang (Macaranga sp), dimana untuk tegakan tingkat Tiang diperoleh jumlah tegakan sebanyak 312 tegakan dengan nilai indeks keanekaragaman 0,153, sedangkan tegakan tingkat Pohon dengan jumlah tegakan sebanyak 94 pohon nilai indeks keanekaragamannya sebesar 0,137, dan nilai indeks keanekaragaman ini masih termasuk dalam kategori.
INVENTARISASI DAN PEMETAAN POHON ULIN (Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn.) DI KEBUN RAYA UNMUL SAMARINDA (KRUS) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Qodaryana, Yena; Emawati, Heni
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 14, No 2 (2015): Oktober
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v14i2.1437

Abstract

Inventory and Ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm. Et Binn.) Mapping at Botanic Gardens of Unmul Samarinda (KRUS) East Kalimantan Province.The purpose of this study was to determined the diversity of flora especially Ulin trees species (E. zwageri), knowing the potential of Ulin trees species in the plots study and mapping the distribution of the presence of Ulin trees species so that can be basic for KRUS managers to implementing the policy.The object of research in the plots study in KRUS with transects method. Transects were made along each ± 1.000 m, width 20 m, which begins by taking the initial point. The data collected were of primary data at the level inventory of Ulin poles and tree trunks that were ≥ 10 cm in diameter. The data includes the number of individuals captured, the diameter of the tree trunk, bole height and total tree height, while secondary data was obtained directly from the results of previous studies, literature, and writing reports from the relevant agencies that include the location of the area, soil conditions, geogarafi conditions, climate, rainfall and vegetation. As well as interview methods used to obtain the data and information from officers in the field, officials concerned agencies and local residents that has to do with the activities of research and literature support.The results of the research are 1) The diameter of the largest Ulin was 86.1 cm with a total volume of 8.31 m³ found on transect A, while the smallest diameter was 11.3 cm with a total volume of 0.04 m³ which found on transect C. The potential of Ulin can be seen from the number of bole height that found in the observation area in 6 ha were 27.65 m³, while the total volume amounted to 55.86 m³; 2) Distribution of Ulin at KRUS most common in conservation zone covering an area of 3.48 hectares with 11 trees, at collection zone enrichment covering an area 2.24 ha with 10 trees and at recreation zone covering an area 0.28 ha with 8 trees.
STUDI TENTANG METODE PEMANENAN DENGAN JALUR TEBANG (MICROPLANNING) DAN TANPA JALUR TEBANG DI PT. SURYA HUTANI JAYA KECAMATAN MUARA KAMAN KUTAI KARTANEGARA Marsono, Rachmad; Biantary, Maya Preva; Bakrie, Ismail; Emawati, Heni; Jumani, Jumani
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7143

Abstract

Pemanenan ramah lingkungan dapat meningkatkan produktifitas dari area produksi, pemanenan hutan selalu memperhitungkan dampak terhadap lingkungan selain dari dampak ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebersihan lahan dan nilai kepadatan tanah dari dua metode penebangan yang berbeda, yaitu penebangan dengan menggunakan jalur tebang (microplanning) dan penebangan tanpa menggunakan jalur tebang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif dan Deskriptif Kuantitatif.  Metode Deskriptif Kualitatif yaitu membandingkan kualitas kebersihan lahan dengan melakukan pengamatan di lapangan disertai dokumentasi menggunakan drone pada pemanenan menggunakan metode jalur tebang (microplanning) dan tanpa jalur tebang. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa Metode pemanenan menggunakan jalur tebang (microplanning) menghasilkan tingkat kebersihan lahan lebih signifikan dibandingkan dengan metode pemanenan tanpa menggunakan jalur tebang, Tingkat kepadatan tanah pada metode pemanenan menggunakan jalur tebang (microplanning) lebih rendah dibandingkan dengan metode pemanenan menggunakan jalur tanpa tebang. Pemanenan menggunakan jalur tebang, rata-rata nilai kepadatan tanah hasil uji lab dari setiap plot adalah 1) 1,311 g/ml untuk kedalaman 0-20 cm ; 2) 1,061 g/ml untuk kedalaman 20-40 cm. Sehingga dengan penghitungan pada form penilaian kepadatan total nilai yang di peroleh adalah 2,372 g/ml. Sedangkan Pada metode pemanenan menggunakan jalur tebang, rata-rata nilai kepadatan tanah hasil uji lab dari setiap plot adalah 1) 1,366 g/ml untuk kedalaman 0-20 cm ; 2) 1,369 g/ml untuk kedalaman 20-40 cm. Sehingga dengan penghitungan pada form penilaian kepadatan total nilai yang di peroleh adalah 2,735 g/ml. 
PENGENALAN BEBERAPA JENIS MERANTI BERDASARKAN MORFOLOGI DAUN DI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN EKOSISTEM HUTAN DIPTEROKARPA (B2P2EHD) SAMARINDA Christy, Deyansion Deo; Ismail, Ismail; Emawati, Heni; Jumani, Jumani
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 1, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v1i2.7005

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengenal jenis-jenis meranti yang ada di persemaian Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa (B2P2EHD) Samarinda melalui morfologi daun.Penelitian ini ini dilaksanakan pada bulan Juli 2018 sampai dengan bulan Oktober 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung pada morfologi daun.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa morfologi daun dari ke 12 jenis meranti yang telah teridentifikasi yaitu: Shorea smithiana, Shorea balangeran, Shorea selanica, Shorea ovalis, Shorea parfivolia, Shorea seminis, Shorea leprosula, Shorea assamica, Shorea macrophylla, Shorea mecistopterix, Shorea laevis, dan Shorea stenoptera memiliki persamaan daun tunggal, bentuk daun jorong atau bulat/bundar telur, ujung daun meruncing atau luncip, pangkal daun rompang atau membulat, tepi daun rata,tulang daun menyirip dan warna daun hijau. Selain memiliki persamaan hasil identifikasi menunjukan perbedaan dari permukaan daun yaitu: Shorea ovalis, Shorea parvifolia, Shorea seminis, dan Shorea macrophylla memiliki permukaan daun gundul. Shorea selanica, Shorea assamica, Shorea mecistopterix dan Shorea stenoptera memiliki permukaan daun licin. Shorea balangeran memiliki permukaan daun mengkilap. Shorea smithiana memiliki permukaan daun berbulu halus. Shorea leprosula memiliki permukaan daun bersisik. Shorea laevis memiliki permukaan daun licin mengkilap.
PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI KABUPATEN PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Kurniawan, Anas Jaya; Emawati, Heni; Ismail, Ismail
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7448

Abstract

Kegiatan Patroli Terpadu Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan yang dilakukan oleh Manggala Agni salah satunya dilaksanakan di Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur dengan dilatar belakangi oleh kebutuhan penguasaan wilayah, kebutuhan pemetaan wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan, kebutuhan potret desa secara lengkap, kebutuhan penyebarluasan pengetahuan dan proses perubahan perilaku sosial masyarakat untuk terlibat dalam pengendalian kebakaran.Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kualitatif yang dimana peneliti mendeskripsikan data sekunder. Data sekunder berupa data luasan kebakaran hutan dan lahan tahun 2015-2016 dikaitkan dengan data curah hujan 2015-2016 yang keduanya telah direkapitulasikan berdasarkan bulan pertahunnya menggunakan MS. Excel, data hotspot yang didapat dari katalog LAPAN dan SIPONGI berupa jumlah hotspot wilayah Kalimantan Timur Kabupaten Paser lalu diolah dengan menggunakan MS. Excel dan ArcMap 10.8 sehingga didapat jumlah sebaran titik panas (hotspot) perbulan wilayah Kabupaten Paser.Analisis data deskriptif menggunakan model Miles dan Huberman. Analisis data ini meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Luasan pemadaman kebakaran hutan dan lahan Ketika diadakan kegiatan patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan di tahun 2016 yang dilakukan di Kabupaten Paser menurun dari tahun 2015, dari luasan yang terbakar di tahun 2015 seluas 1197,8 Ha menjadi 4 Ha pada tahun 2016, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan di Provinsi Kalimantan Timur khususnya di Kabupaten Paser dapat meminimalisir jumlah luasan kebakaran di tahun 2016. Patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan dilakukan secara itensif ketika jumlah hotspot mulai terdeteksi, curah hujan rendah dan luasan pemadaman kebakaran sedang tinggi.
PENDUGAAN EROSI DENGAN METODE USLE (UNIVERSAL SOIL LOSS EQUATION) BERBASIS DATA SPASIAL PADA AREAL SEBELUM DAN SESUDAH TAMBANG DI KECAMATAN PALARAN, KOTA SAMARINDA Rifadil, Abdhi; Bakrie, Ismail; Emawati, Heni; Derita, Djumansi; Azham, Zikri
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i2.7909

Abstract

Lahan merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan keberlangsungan hidup manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penggunaan lahan tersebut dapat menyebabkan penurunan mutu tanah disebabkan oleh proses pencucian hara dan proses erosi tanah. Pembukaan kawasan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, banjir serta kekeringan. Kecamatan Palaran merupakan kecamatan kedua terluas di Kota Samarinda dengan luas 18.253 Ha atau sama dengan 25,4% luas kota Samarinda. Setidaknya terdapat 24 Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan 1 ijin PKP2B, yang luasnya mencapai 12.915,67 Ha atau 70,76% dari luas wilayah Kecamatan Palaran. Dengan persentase luas pertambangan yang sangat besar di kecamatan tersebut mengindikasikan terjadinya kerusakan lingkungan terutama kerusakan tanah yang disebabkan oleh erosi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat erosi tanah pada areal sebelum dilakukan kegiatan pertambangan dan sesudah adanya kegiatan pertambangan serta memetakan sebaran tingkat erosi tanah di Kecamatan Palaran. Penelitian ini dilakukan kurang lebih 2 bulan efektif. Wilayah Kecamatan Palaran menjadi objek penelitian pendugaan erosi sebelum dan sesudah tambang dengan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) yang dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith. USLE adalah suatu model erosi yang dirancang untuk memprediksi erosi rata-rata jangka panjang dari erosi lembar atau alur di bawah keadaan tertentu. Hasil analisis pendugaan erosi dengan metode USLE di Kecamatan Palaran menunjukan bahwa besarnya erosi yang terjadi sebelum adanya kegiatan tambang yaitu sebesar 430.342,11 ton/thn dengan rata-rata besar erosi sebesar 99,80 ton/ha sedangkan setelah areal tersebut menjadi tambang, dugaan erosi yang terjadi yaitu sebesar 1.901.332,98 ton/thn dengan rata-rata besar erosi sebesar 440,91 ton/ha.
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENINGKATAN PENGELOLAAN HUTAN ALAM DI WANARISET DIPTEROCARPA SAMBOJA Khasanah, Lailatul; Jumani, Jumani; Emawati, Heni; Januati, Naqiyyah Arizka; Ismail, Ismail; Ningsih, Mira Kumala
JURNAL ABDIMAS UNTAG SAMARINDA Vol 3, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jaus.v3i1.8755

Abstract

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau ini memiliki hutan yang begitu luas, hutan yang luas ini juga terdapat di Pulau Kalimantan khususnya di wilayah Kalimantan Timur.  Pengabdian kepada masyarakat di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus Samboja (KHDTK Samboja) pada tanggal 11 Desember 2024. Pengabdian masyarakat dengan kunjungan langsung ke KHDTK Samboja dengan metode diskusi dengan pengelola KHDTK Samboja. Potensi keanekaragaman hayati di KHDTK Semboja flora dan fauna yang unik yang mewakili hutan hujan tropis dataran rendah kalimantan. Berdasarkan tutupan lahan, kawasan hutan primer dan hutan sekunder dapat digunakan untuk membedakan secara umum keadaan komposisi dan struktur vegetasi di KHDTK Samboja. Hutan sekunder muda dan tua merupakan mayoritas kawasan hutan KHDTK Samboja, dengan sebagian kecil hutan primer terletak di dekat pionir Wartono Kadri. Kami berharap agar KHDTK Samboja tetap lestari dari illegal loging dan kebakaran hutan agar tetap terjaga untuk generasi mendatang sebagai laboratorium lapangan hutan tropis basah Kalimantan
IDENTIFIKASI TINGKAT SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JATI (Tectona grandis Linn.F) DI LOKASI HUTAN RAKYAT DI DESA MANUNGGAL JAYA KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Fajriani, Fenny; Indriani, Masitah; Jumani, Jumani; Emawati, Heni
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 24, No 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v24i2.8848

Abstract

Hama dan penyakit tanaman dapat menurunkan kualitas dan kuantitas tanaman, baik pada tanaman dan hasil tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuansi serangan (FS), untuk mengetahui intensitas serangan (IS) dan tindakan perawatan apabila diperlukan Di Lokasi Hutan Rakyat Di Desa Manunggal Jaya Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian dilaksanakan Lokasi Hutan Rakyat Di Desa Manunggal Jaya Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan ditemukan jenis hama tanaman jati rayap dan ulat hanya di beberapa tanaman jati di Hutan Rakyat di Desa Manunggal Jaya. Hasil penelitian frekuensi serangan sebesar 27,5%. Intensitas serangan hama dan penyakit tanaman tergolong rusak sedang (RS) dengan intensitas serangan 25,9%. Tanaman jati yang rusak kebanyakan disebabkan oleh pemangkasan yang kurang tepat. Frekuansi Serangan (FS) Tanaman jati di Desa Manunggal Jaya sebesar 27,5%. Intensitas Serangan (IS) Tanaman jati di Desa Manunggal Jaya sebesar 25,9% tergolong rusak sedang (RS). Hama dan penyakit tanaman jati teridentifikasi ulat dan rayap tergolong rusak sedang.