Articles
PERSPEKTIF KOMUNIKASI KREATIF DI ERA DIGITAL OLEH STAKEHOLDER ILMU KOMUNIKASI UDINUS
Satriya, Candra Yudha
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 18, No 2 (2019): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 28/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (491.094 KB)
|
DOI: 10.32509/wacana.v18i2.919
Dominasi Teknologi Informasi dan Komunikasi, telah membuka lembaran baru dimana masyarakat bisa memperoleh informasi secara mandiri. Sekat-sekat informasi dengan sendirinya menghilang oleh inisiatif kuat individu yang ingin mengetahui lebih jauh apa yang terjadi sekitarnya. Era yang penuh akan muatan nilai-nilai ide, konsep, kreativitas, dan inovasi ini membutuhkan kompetensi unik, spesifik, dan menarik yang harus dimiliki sarjana ilmu komunikasi dalam berkompetisi. Keberadaan media sosial semakin memperkuat peran kreatifitas bagi perusahaan untuk bisa menjangkau khalayak milenial secara terintegrasi dan interaktif melalui strategi komunikasi pemasaran.Penelitian kualitatif ini mengeksplorasi lebih jauh implementasi yang efektif dari pengembangan berkelanjutan komunikasi kreatif. Menggunakan wawancara semi-terstruktur dan diskusi kelompok terarah (FGD), mengidentifikasi persepsi stakeholder dalam memastikan pengembangan berkelanjutan komunikasi kreatif di era digital pada program studi ilmu komunikasi UDINUS. Secara khusus penelitian ini telah menyelesaikan permasalahan penelitian yaitu Bagaimana stakeholder industri komunikasi mempersepsikan, mengalami dan mempraktikkan Komunikasi kreatif di era digital.
Indigenous Experience as a Strategy to Develop Rural Tourism Identity
Heni Indrayani;
Candra Yudha Satriya;
Astini Kumalasari
Jurnal Kawistara Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22146/kawistara.v11i2.65918
Rural tourism is often seen as a tourist attraction, where tourists make their visit only to catch a glimpse of the village’s potential. In contrast to this trend, the rural tourism of in Tanon sub village of in the Semarang regency (Central Java) attempts to offer more by developing its local strength as “Desa Menari” (lit. Dancing Village). It offers tour packages that invite tourists to experience a life in the village, interact with local communities, find happiness, and reinterpret life. The objective of this study is to find out how the local community uses indigenous experience as a strategy to develop rural tourism in the area. This study implemented the communication theory of identity (CTI) by applying qualitative method with a case study approach. After observation and in-depth interview were conducted to rural tourism community, this study found that rural tourism community actively introduces tourism based on local wisdom experiences through the conservation of tourism in Dusun Tanon, including the conservations of community arts, traditional games, and farmer. Indigenous experience as a village identity is constructed according to its purpose, i.e. spreading harmony, knitting inspiration, and reaping memory. This village identity includes personal identity, relational identity, and enacted identity that invite tourists to capture the process of self-meaning or journey into oneself as a psychological experience.
KONTRIBUSI EVENT MARKETING TERHADAP EKUITAS MEREK KOTA SOLO
Candra Yudha Satriya
Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna Vol 5, No 1 (2014): Februari-Juli 2014
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FBIK Unissula
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30659/jikm.5.1.42-53
Event marketing telah tumbuh dalam industri pariwisata sebagai alternatif produk wisata yang sangat diperlukan untuk menarik wisatawan. Hal tersebut juga diadopsi oleh kota Solo. Dari mementaskan acara-acara kecil yang bersifat kebudayaan dan tradisi sampai menjadi tuan rumah mega-event seperti konferensi internasional atau Olimpiade PARA Games, event marketing telah digunakan sebagai daya tarik untuk menghasilkan kunjungan tambahan ke kota Solo. Event-event tersebut bisa memberikan kontribusi besar terhadap tercapainya tujuan pemasaran secara umum dengan membantu memperkuat citra. Serta juga bisa digunakan untuk membantu mempromosikan, memposisikan, dan memperkuat merek kota Solo. Dengan pendekatan konseptual ekuitas merek, paper ini membahas peran event marketing terhadap strategi branding kota Solo. Lebih khusus lagi, mengkaji kontribusi pelaksanaan event marketiing terhadap awareness, persepsi kualitas, asosiasi merek, loyalitas, dan positioning kota Solo. Keywords: pemasaran pariwisata; event marketing; brand equity Solo
EVALUASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY KAMPUNG BERSERI ASTRA DI DESA MENARI
Heni Indrayani;
Candra Yudha Satriya;
Puji Lestari;
Pandu Cahyoning Negoro;
Jazzirotul Ma'na
Dialektika Vol 8 No 2 (2021): September
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Langlangbuana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32816/dialektika.v8i2.1973
Dalam menjaga citra dan reputasi perusahaan di mata publik, Astra International turut andil meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang diberi nama Kampung Berseri Astra. Pengembangan masyarakat secara terintegrasi tidak lagi terfokus pada strategi filantropi dan tanggung jawab sosial, namun upaya Astra sudah berada pada level Corporate Social Responsibility 3.0 yang menitikberatkan pada partisipasi tanggung jawab sosial perusahaan secara berkelanjutan yang meliputi empat pilar yaitu pendidikan, kewirausahaan, lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Inovasi Social Responsibility 3.0 Kampung Berseri Astra di Desa Menari sebagai evaluasi terhadap program Corporate Social Responsibility yang terus dilaksanakan dari tahun 2015 hingga 2020. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana Inovasi Tanggung Jawab Sosial 3.0 Kampung Berseri Astra Di Desa Menari. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif (metode campuran). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Menari merupakan salah satu pendamping Astra yang dinilai berhasil secara mandiri dalam bidang pendidikan, ekonomi, lingkungan dan kesehatan. Kemandirian keempat pilar tersebut menjadi tolak ukur keberhasilan evaluasi Corporate Social Responsibility di Desa Menari. Warga turut serta menerima inovasi dari program kegiatan untuk menjadi Desa Wisata Budaya yang berkelanjutan.
KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DALAM MERESPON KOMPLEKSITAS INDUSTRI KREATIF JEPARA
Candra Yudha Satriya
Al-Mishbah: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Vol 18 No 1 (2022)
Publisher : Komunitas Dosen Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24239/al-mishbah.Vol18.Iss1.285
Sistem komunikasi pembangunan industri kreatif di Kabupaten Jepara berada dalam situasi krisis, sangat lemah dan tidak adaptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan komunikasi pembangunan yang kuat dan adaptif dalam merespon kompleksitas ekosistem industri kreatif di Jepara sebagai kota ukir. Fokus penelitian ini adalah menggambarkan mekanisme autopoetic yang terefleksikan dalam sistem komunikasi pembangunan yang berkelanjutan. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data dari observasi, wawancara mendalam secara intensif, dan studi dokumentasi. Teori yang digunakan adalah sistem komunikasi pembangunan autopoiesis. Hasil penelitian ini menunjukkan sistem komunikasi pembangunan Jepara masih kurang kuat dan adaptif dalam menangkap apa yang dibutuhkan masyarakatnya.
STRATEGI KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN MELALUI DIGITAL PLACE STORYTELLING
Candra Yudha Satriya;
Heni Indrayani;
Merry Agustia;
Nur Amalina Putri
Al-Mishbah: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Vol 17 No 1 (2021)
Publisher : Komunitas Dosen Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24239/al-mishbah.Vol17.Iss1.225
Partisipasi aktif masyarakat merupakan bagian terpenting untuk menciptakan model pembangunan yang bertumpu pada masyarakat (community based development) dengan melakukan pemberdayaan masyarakat. Fenomena dan perkembangan kegiatan pemberdayaan masyarakat telah mengantarkan pada beragam model yang dilakukan oleh pelaku pembangunan, antara lain dilakukan oleh Pasar Papringan sebagai sebuah rural creative hubs di Kabupaten Temanggung.Dalam mengkomunikasikan gerakan revitalisasi desanya, pasar papringan memanfaatkan strategi komunikasi pemberdayaan melalui digital place storytelling. Komunikasi pemberdayaan melalui Storytelling merupakan alat strategis untuk meningkatkan reputasi sebuah tempat ketika ingin menjalin sebuah ikatan dengan stakeholdernya dan menghasilkan peluang ekonomi di era digital. Melalui media digital, masyarakat terdorong untuk bercerita tentang produk dan saling berbagi pengalaman. Pendekatan penelitian kualitatif dilakukan untuk mengeksplorasi strategi komunikasi pemberdayaan melalui model Manajemen Place storytelling yang mengintegrasikan ilmu komunikasi, manajemen pemasaran sebuah tempat dan pemberdayaan masyarakat, sehingga akan menciptakan keterlibatan para stakeholder dalam proses pemberdayaan masyarakat ekonomi kreatif pedesaan melalui rural creative hubs. Manajemen Place storytelling yang biasa diterapkan pada konsep corporate storytelling akan digunakan sebagai kerangka kerja. Sebagai hasilnya, penelitian ini menyajikan wawasan penting tentang model digital place storytelling dalam strategi komunikasi pemberdayaan untuk menciptakan hubungan dan keterlibatan dari perspektif pengelola sebuah tempat.
Membentuk Reputasi Ekonomi Kreatif Desa Menari melalui Storytelling Omah Cikal Desa Ngrawan – Jawa Tengah
Heni Indrayani;
Candra Yudha Satriya;
Rahmawati Zulfiningrum
PARAHITA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal (Jurnal Ilmiah Indonesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25008/parahita.v3i1.73
Desa Menari memiliki potensi budaya dan ekonomi kreatif yang terintergrasi dalam tiga konservasi, yaitu konservasi kesenian masyarakat, konservasi dolanan tradisi masa lalu dan konservasi petani peternak. Misinya adalah sesuai dengan konsep Desa Menari (Menebar Harmoni, merajut Inspirasi dan Menuai Memori). Di tahun 2018, Desa Menari dikunjungi 1500 hingga 2000 pengunjung dengan pemasukan Rp 100 juta hingga Rp 260 juta. Namun, kondisi di tahun 2020 mengalami penurunan drastis dalam sektor pariwisata akibat pandemi Covid 19, karena belum bisa menerima kunjungan wisatawan. Padahal untuk menumbuhkan produktivitas masyarakat Desa Menari, mereka menjual hasil ekonomi kreatif di Pasar Rakyat ketika ada kunjungan wisatawan. Pemasaran ekonomi kreatif juga dilakukan di Rest Area Salatiga namun juga masih sepi pengunjung karena rest area baru beroperasi. Selain permasalahan pemasaran, adapula persoalan adopsi teknologi yang masih rendah keterlibatan dengan pengikut akun media social Omah Cikal. Pada dasarnya konten menjadi kunci untuk bisa menarik interaksi dan berkomunikasi secara online. Dengan situasi tatap muka yang dikurangi, maka Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Menari melalui omah cikal tetap bisa mengedukasi dan membentuk reputasi kebudayaan lokal nya dengan cara membangun narasi digital agar jangkauan audiens lebih luas. Reputasi ekonomi kreatif dapat dibentuk menggunakan tutur cerita yang dibangun di“own media”nya di akun media sosial resmi Desa Menari. Maka diperlukan pengabdian kemitraan masyarakat untuk memberikan pelatihan aktivitas Public Relations dengan pendekatan storytelling. Ketrampilan yang diusulkan adalah digitalisasi Desa Menari yang meliputi pengelolaan konten digital dan pembuatan narasi storytelling.
Meningkatkan Partisipasi Konsumen melalui Konten Digital Storytelling
Candra Yudha Satriya;
Heni Indrayani
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 3 (2022): September 2022
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33633/ja.v5i3.656
Dari 64 juta UMKM yang ada di Tanah Air hampir semuanya mengalami penurunan omzet. Alasan utama dari terjadinya penurunan omzet tersebut dikarenakan turunnya daya beli masyarakat karena tidak adanya pelanggan. Belum lagi sejak adanya pembatasan mobilitas masyarakat akibat pandemi Covid-19 membuat semuanya menjadi terhambat, kegiatan jual beli dipaksa untuk bergeser di dunia maya. Kemajuan teknologi internet memfasilitasi terjadinya jual beli dan mengurangi biaya pemasaran, UMKM dapat terhubung dengan konsumennya melalui penggunaan storytelling. Studi tentang storytelling secara digital merupakan kebutuhan untuk memahami potensi storytelling sebagai alat komunikasi pemasaran yang secara positif mempengaruhi tingkat partisipasi yang dirasakan konsumen terhadap merek tertentu. Digital storytelling. Pengabdian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana UMKM memanfaatkan penggunaan teknik digital storytelling untuk terhubung secara aktif dengan pelanggan dan mendorong tercapainya pendapatan dan pengelolaan reputasi secara online. Oleh karena itu, untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan konten Media Sosial para UMKM di Semarang secara online, telah dilakukan creative webinar pembuatan konten dengan teknik digital storytelling. Ketrampilan yang diajarkan adalah strategi pembuatan konten digital storytelling untuk meningkatkan partisipasi konsumen melalui pengelolaan konten dan pembuatan narasi storytelling. Hasil pengabdian telah menunjukkan secara positif bagaimana peserta sangat antusias dalam mempraktikkan teknik digital storytelling dan berupaya untuk segera menerapkannya.
Pelatihan Digital Branding dalam Mempromosikan UMKM di Karimunjawa
Heni Indrayani;
Candra Yudha Satriya;
Muhamad Hasan Basori;
Muljono Muljono;
Dewa Ayu Putri Tesalonika;
Al Ghiffari Bintang Saputra;
Utari Fatma Dewi
DEDIKASI PKM Vol. 4 No. 3 (2023): DEDIKASI PKM UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32493/dedikasipkm.v4i3.33280
UMKMdiKarimunjawamenjadi bagian penting dalam pengembangan wisata bahari sebagai penguatan perekonomian daerah.Hal ini berdasarkan pada kondisi geografis Karimunjawa yang memiliki potensi hasil laut yang dikenalkan melalui beragam platform media digital. Namun, pemanfaatan media sosial masih belum optimal sehingga diperlukan pelatihan digital branding. Maka dari itu, tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk memberikan pelatihan digital branding dalam mempromosikan UMKM di Karimunjawa. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan menggandeng BumDes Sejahtera Bahari sebagai mitra ini diawali dengan melakukan penilaian berupa observasi potensi unggulan produk UMKM, perencanaan pada konten digital tentang produk UMKM, produksi video produk UMKM, hingga aksi dan refleksi berupa evaluasi pemahaman dan kemampuan pelaku UMKM. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan diketahui bahwa UMKM dapat memanfaatkan branding digital seperti membuat video storytelling dan video animasi kemudian menyebarluaskan konten di beragam platform media sosial seperti facebook, Instagram, youtube, TikTok. Hal ini dilakukan sebagai strategi untuk meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar. Pelaku usaha lokal di Karimunjawa mendapat pengetahuan tentang optimalisasi media
Implementasi Komunikasi Partisipatif untuk mengembangkan Model CBT di Desa Wisata Karangrejo Magelang
Candra Yudha Satriya;
Heni Indrayani;
Heri Pamungkas
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 6, No 3 (2023): September 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62411/ja.v6i3.1314
Upaya signifikan peningkatan perekonomian pedesaan dapat dilakukan dengan mengembangkan desa wisata. Sektor pariwisata tersebut dinilai mampu mendorong perkembangan sektor ekonomi lainnya, terutama sektor agrikultur, yang merupakan sektor utama dari kebijakan pembangunan desa selama ini. Dalam merespon hal tersebut, komunitas, khususnya masyarakat pelaku desa wisata di tingkat lokal, menjadi ujung tombak dan memegang peranan kunci dalam membangun resiliensi wilayahnya. Strategi komunikasi partisipatif mengedepankan pendekatan dimana komunitas diajak untuk menganalisis persoalan, serta mengidentifikasi solusi-solusi yang bisa diambil dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Paradigma perencanaan bottom up mengharapkan masyarakat lokal mengambil peran sebagai subjek pembangunan. Desa Wisata Karangrejo, kecamatan Borobudur di Kabupaten Magelang memiliki berbagai macam potesi yang sesuai dengan referensi diri (self reference) karakteristik desa. Pengabdian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengidentifikasi bagaimana penerapan model Community Based Tourism yang dilakukan terhadap pengembangan desa wisata Karangrejo, melalui model Participatory Rural Appraisal (PRA). Pengabdian ini mengeksplorasi model CBT yang dilakukan dalam pengembangan desa wisata Karangrejo melalui pembentukan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Model Komunikasi Partisipatif pada CBT yang telah diuji dan diimplementasikan, dapat melengkapi model-model dalam temuan sebelumnya yang menunjukkan peran dan fungsi masing-masing pelaku pembangunan pariwisata.