Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

ASUPAN SERAT DAN AIR SEBAGAI FAKTOR RISIKO KONSTIPASI DI KOTA BANDA ACEH Mulyani, Nunung Sri
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 2, No 1 (2019): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.395 KB) | DOI: 10.32672/makma.v2i1.884

Abstract

Konstipasi adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perubahan konsistensi feses menjadi keras, ukuran besar, penurunan frekuensi atau kesulitan defekasi. Angka menunjukkan bahwa sekitar 2,5 juta kunjungan ke dokter setiap tahun adalah untuk mengobati konstipasi dan jumlah orang yang menderita konstipasi meningkat dengan usia. Serat makanan di dalam feses dapat menyerap banyak air, sehingga membuat feses menjadi lunak atau mencegah konstipasi. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional studi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang. Data yang dikumpulkan yaitu asupan serat, asupan cairan dan aktivitas fisik yang dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan food recall dan kuisioner. Analisis statistik yang digunakan yaitu Uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian konstipasi di Puskesmas Batoh sebesar 66,7%. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara asupan serat dengan kejadian konstipasi (p value = 0,002), ada hubungan yang bermakna antara asupan cairan dengan kejadian konstipasi (p value= 0,005), dan tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian kontipasi (p value = 0,057). Diharapkan pihak Puskesmas memberikan komunikasi informasi edukasi (KIE) agar masyarakat meningkatkan kualitas kesehatan agar mengurangi risiko yang dapat menyebabkan terjadinya konstipasi.Kata Kunci:  Asupan Cairan, Aktivitas Fisik, Asupan Serat, Kejadian Konstipasi
PENGARUH PEMBERIAN AEROBIC EXERCISE TERHADAP SINDROM METABOLIK PADA WANITA DEWASA DI KOTA BANDA ACEH Mulyani, Nunung Sri
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 14 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September-Desember 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.613 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v14i2.541

Abstract

Latar Belakang : Data epidemiologi menyebutkan prevalensi sindroma metabolik dunia adalah 20-25%. Dari data Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) menunjukkan prevalensi Sindrom metabolik sebesar 13,13%. Komponen utama sindrom metabolik diantaranya adalah obesistas abdomen, peningkatan kadar glukosa darah (sewaktu dan atau puasa), peningkatan tekanan darah dan dislipidemia. Diabetes mellitus, obesitas sentral, dislipidemia, dan hipertensi merupakan komponen sindrom metabolik sehingga peningkatan prevalensinya akan berpengaruh pada peningkaan kejadian sindrom metabolik. Adapun salah satu faktor yang dapat menurunkan sindrom metabolik adalah dengan melakukan aktivitas fisik salah satunya dengan aerobic exercise. Metode : Penelitian ini dilakukan pada bulan April s/d Oktober 2016. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan pendekatan pre-postest observational, untuk mengkaji pemberian aeobic exercise terhadap sindrom metabolik pada wanita dewasa. Hasil : Sebelum diberikan aerobic exercise rata-rata lingkar pinggang sebesar 81,28 cm, tekanan darah sistolik sebesar 133,28 mmHg dan diastolic sebesar 87,44 mmHg serta kadar gula darah sebesar 110,52 mg/dl. Setelah diberikan aerobic exercise rata-rata lingkar pinggang sebesar 80,56 cm, tekanan darah sistolik sebesar 131,58 mmHg dan diastolic sebesar 85,44 mmHg serta kadar gula darah sebesar 107,04 mg/dl. Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian aerobic exercise terhadap lingkar pinggang (p=0,00), tekanan darah (p=0,00) dan kadar gula darah (p=0,00)   Kata Kunci: Aerobik exercise, Sindrom metabolik
PENGARUH PEMBERIAN TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI Mulyani, Nunung Sri; Arnisam, Wiqayatun; Ermi, Putri
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol. 5: No. 2 (November, 2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.431 KB) | DOI: 10.29103/averrous.v5i2.2086

Abstract

Prevalensi hipertensi pada orang dewasa diseluruh dunia sebesar 26,4% dan di Indonesia sebesar 9,5%. Di Provinsi Aceh sebesar 30,1% dan di Aceh Selatan sendiri sebanyak 3255 orang menderita hipertensi. Teh hijau mengandung kombinasi zat yang tidak dimiliki minuman lain diantaranya kafein, L-Theanine dan epigalokatekin galat. Ketiga zat ini saling bersinergi sehingga mampu melindungi jantung dengan membantu menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh pemberian teh hijau (Camellia sinensis) terhadap tekanan pada penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini bersifat Quasy Experiment dengan desain pre-post kontrol grup. Sampel berjumlah 42 orang, terbagi 21 kelompok perlakuan dan 21 kelompok tanpa perlakuan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Penelitian  ini dilaksanakan  pada  bulan Februari tahun 2017. Rata-rata penurunan tekanan darah sistolik terhadap pemberian  teh  hijau  (Camellia  sinensis)  pada  penderita  hipertensi  adalah sebesar 25,33 mmHg, sedangkan rata-rata penurunan tekanan darah diastolik terhadap pemberian teh hijau (Camellia sinensis) pada penderita hipertensi adalah sebesar 9,47 mmHg. Ada pengaruh pemberian teh hijau (Camellia sinensis) terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Labuhanhaji Kabupaten Aceh Selatan (p ?0,05). Diharapkan teh hijau dapat dimanfaatkan atau digunakan oleh penderita hipertensi sebagai alternatif terapi herbal agar tekanan darah tetap normal dan stabil.
EDUKASI PROGRAM PROLANIS TERHADAP ASUPAN NATRIUM, KALIUM DAN SERAT SERTA TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUTA ALAM BANDA ACEH Mulyani, Nunung Sri; Kurniati, Fitrah; Ardiansyah, Ardiansyah
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 13, No 02 (2021): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v13i2.4095

Abstract

Hypertension is one of the important factors as a trigger for non-communicable diseases such as heart disease, stroke, so it is necessary to monitor the health of hypertensive patients, one of which is the Chronic Disease Management Program (PROLANIS). Research Objectives: to determine the relationship of Prolanis Program to sodium, potassium and fiber intake and blood pressure in hypertensive patients in the working area of Kuta Alam Health Center, Banda Aceh City.  This type of research is analytic descriptive using a cross sectional approach. The study was conducted in February 2019 in the work area of the Kuta Alam Banda Aceh puskesmas. Sampling was done with a total sampling of 35 hypertensive patients. Data collected included sodium intake, potassium and fiber intake using the food recall form and blood pressure data using sphygmomanometer measurements. Data analysis using chi-square statistical tests using univariate and bivariate analysis.  There is a relationship between prolanis education on sodium intake in hypertensive patients with P Value = 0.004, There is a relationship between prolanis education on potassium intake in hypertensive patients with P Value = 0.044. There is a relationship between prolanis education on fiber intake in hypertensive patients with P Value = 0.002 and there is a relationship between prolanis education on blood pressure in hypertensive patients with P Value = 0.001. Prolanis education programs affect the intake of sodium, potassium, fiber and blood pressure in hypertensive patients. Keywords: Education, Sodium intake, Potassium, Fiber, Blood pressure.
ASUPAN SERAT DAN AIR SEBAGAI FAKTOR RISIKO KONSTIPASI DI KOTA BANDA ACEH Mulyani, Nunung Sri
Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA) Vol 2, No 1 (2019): Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/makma.v2i1.884

Abstract

Konstipasi adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perubahan konsistensi feses menjadi keras, ukuran besar, penurunan frekuensi atau kesulitan defekasi. Angka menunjukkan bahwa sekitar 2,5 juta kunjungan ke dokter setiap tahun adalah untuk mengobati konstipasi dan jumlah orang yang menderita konstipasi meningkat dengan usia. Serat makanan di dalam feses dapat menyerap banyak air, sehingga membuat feses menjadi lunak atau mencegah konstipasi. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional studi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 orang. Data yang dikumpulkan yaitu asupan serat, asupan cairan dan aktivitas fisik yang dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan food recall dan kuisioner. Analisis statistik yang digunakan yaitu Uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian konstipasi di Puskesmas Batoh sebesar 66,7%. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara asupan serat dengan kejadian konstipasi (p value = 0,002), ada hubungan yang bermakna antara asupan cairan dengan kejadian konstipasi (p value= 0,005), dan tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian kontipasi (p value = 0,057). Diharapkan pihak Puskesmas memberikan komunikasi informasi edukasi (KIE) agar masyarakat meningkatkan kualitas kesehatan agar mengurangi risiko yang dapat menyebabkan terjadinya konstipasi.Kata Kunci:  Asupan Cairan, Aktivitas Fisik, Asupan Serat, Kejadian Konstipasi
Pengaruh konsultasi gizi terhadap asupan karbohidrat dan kadar gula darah pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Poliklinik Endokrin RSUZA Banda Aceh Nunung Sri Mulyani
Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2019): Juli - Desember
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/gikes.v1i1.288

Abstract

Background: Wasting is nutritional status in school children. In the community it is known as thin nutrition which is an important public health problem because it has a big impact. Thin nutrition can increase the risk of illness and death in children Diabetes Mellitus is a disorder of carbohydrate metabolism caused by a deficiency of insulin released by the pancreas gland both relative and absolute. In addressing the prevalence of Diabetes Mellitus in the Regional General Hospital dr. Zainoel Abidin Banda Aceh held nutritional consultations in outpatients and inpatients aimed at making changes to the knowledge, attitudes, and behavior of patients' eating patterns. In Aceh, in 2016 the number of Diabetes Mellitus patients was 29% and increased in 2017 by was 30%.Objectives: To determine the effect of nutritional consultation on carbohydrate intake and blood sugar levels in Type II Diabetes Mellitus patients.Methods: This type of research is descriptive analytic, sampling is done by purposive sampling and obtained 30 samples. This research was conducted in June 2017 at in Endocrine Polyclinic of RSUZA hospital Banda Aceh. The data taken are primary and secondary data. Data collection by interview using a questionnaire, food recall with interview techniques and examination of blood sugar levels before and after consultation. Data analysis uses T-Dependent Test (Paired Sample T-Test) with SPSS.Results: The results showed that there were significant differences in carbohydrate intake between before and after nutrition consultations were given in patients of Diabetes Mellitus Type II with a p-value= 0.001. Blood sugar level also shows the difference between after being given a nutrition consultation with a value of p-value= 0.000 in patients  of Diabetes Mellitus Type II in the in Endocrine Clinic of RSUZA hospital, Banda Aceh.Conclusion: Nutrition consultation has a significant effect on carbohydrate reduction and blood sugar levels in patients with Diabetes Mellitus Type II in the Endocrine Polyclinic of RSUZA Banda Aceh. Keywords
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus tipe-II pada pasien rawat jalan Cut Cahaya Rani; Nunung Sri Mulyani
Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2021): Januari - Juni
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/gikes.v2i2.258

Abstract

Background: Diabetes Mellitus (DM) occurs due to hyperglycemia, abnormalities in carbohydrate, protein, and fat metabolism caused by decreased insulin secretion, or decreased insulin sensitivity or both, causing chronic microvascular, macrovascular, and neuropathic complications. Aceh ranks 8th in the prevalence of diabetes mellitus from all provinces in Indonesia at 2.6% and the national prevalence is 2.1%.Objective: This study aims to determine the factors associated with the incidence of type-II diabetes mellitus in outpatients.Methods: An analytical observational study with a cross-sectional design was conducted in 2019 in Banda Aceh. The sampling method is purposive sampling with a total of 96 samples, outpatients at the Meuraxa Hospital. Data collection that has been carried out includes data on age, gender, genetics, obesity, and diet. Chi-square test data analysis at 95% CI.Results: The results of this study have shown that people who are over 43 years of age suffer from type-II diabetes mellitus and people who are obese, have genetics, and have poor diet can suffer from type-II diabetes mellitus. There was a significant relationship between age, genetics, obesity, and diet with the incidence of type-II diabetes mellitus (p < 0.05), while gender did not have a significant relationship with the incidence of diabetes mellitus (p > 0.05).Conclusion: Obesity in patients with type II diabetes is age, genetic factors, and diet. Suggestion, it is necessary to continue counseling related to the causes of type-II diabetes mellitus in patients who visit the hospital.
ASI EKSKLUSIF DAN TINGGI BADAN IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6 - 36 BULAN Arnisam Arnisam; Nunung Sri Mulyani; Eva Fitriyaningsih; Desi Muntazirah
JURNAL RISET GIZI Vol 8, No 2 (2020): November (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v8i2.6334

Abstract

Background :Stunting is called a cross-generation nutritional problem caused by multifactors including genetic factors (maternal height). Another factor causing stunting is lack of nutrition. ASI fulfills all of the baby's nutritional needs, so breastfeeding status also affects the incidence of stunting.Objective : to determine the relationship of exclusive breastfeeding and maternal height with the incidence of stunting in children aged 6-36 months in the UPTD of the Ulee Kareng Health Center in Banda Aceh.Methods : This research is descriptive analytical research with cross sectional design with a quantitative approach. It was held on May-June 2019. The population of this study was all children aged 6-36 months in the UPTD of the Health Center Ulee Kareng Banda Aceh. The sample size was 81 children aged 6-36 months. The sampling technique in this study was accidental sampling. The instrument used was a questionnaire to determine toddler identity and the identity of the respondent. Measurement of height using microtoice, and body length was measured using an infrantometer Analysis of data using the chi square test with a 0.05 degree of confidence.Result : Based on the results of the study, children who received exclusive breastfeeding were 51.9%. Short mother 58%. Normal child 51.9%. There is a relationship between exclusive breastfeeding and maternal height with the incidence of stunting in children aged 6-36 months. With p-value 0.05. Namely exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in children (p-value = 0.011). Maternal height with incidence of stunting in children (p-value = 0.028).Conclusion : Exclusive breastfeeding and maternal height have a relationship with the incidence of stunting in children aged 6-36 months in the UPTD of the Health Center Ulee Kareng Banda Aceh. So it is expected that mothers give exclusive breastfeeding for babies as an effort to prevent stunting.
PERSEPSI IBU TENTANG PENGARUH PROGRAM BINA KELUARGA BALITA (BKB) TERHADAP TUMBUH KEMBANG nunung sri mulyani
JURNAL RISET GIZI Vol 9, No 2 (2021): November (2021)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v9i2.7576

Abstract

Latar Belakang : Program Bina Keluarga Balita (BKB) dirancang untuk melakukan pemantauan dan penangganan permasalahan yang terjadi dimasyarakat. Persepsi ibu terhadap program ini perlu dilakukan penilaian untuk mengetahui bagaimana pemahaman ibu terkait program ini dan cara pemantauan pertumbuhan balita dengan melihat Kartu Menjuju Sehat (KMS) dan perkembangan balita dapat dilihat dari Kartu Kembang Anak (KKA).Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk menilai persepsi ibu tentang pengaruh program Bina Keluarga Balita (BKB) terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita.Metode : Penelitian kuantitatif berdesain crossectional (potong lintang). Pengolahan data menggunakan uji chi-square. Penelitian ini dilakukan pada 45 orang ibu balita, pengambilan sampel ditentukan dengan rumus Lameshow.Hasil : Terdapat hubungan antara persepsi ibu terhadap pertumbuhan dan perke mbangan balita, dilihat dari hasil statistik yang menunjukan nilai p0,05. Dimana hubungan persepsi ibu terhadap pertumbuhan p = 0,007 dan hubungan persepsi ibu terhadap perkembangan nilai p = 0,017.Kesimpulan : Persepsi ibu balita dengan pertumbuhan dan perkembangan balita memiliki hubungan yang saling berkaitan, sehingga persepsi yang bagus akan membuat pertumbuhan dan perkembangan balita lebih baik.Kata Kunci : Bina Keluarga Balita (BKB); persepsi ibu; KKA; KMS
FAKTOR PENYEBAB OBESITAS PADA REMAJA PUTRI DI ACEH BESAR Nunung Sri Mulyani; Arnisam Arnisam; Suri Hayatul Fitri; Ardiansyah Ardiansyah
JURNAL RISET GIZI Vol 8, No 1 (2020): Mei (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v8i1.5472

Abstract

Background : One of the factors that influence obesity is knowledge, breakfast, fast food consumption, exercise habits.Objective : to find out the factors that cause obesity in young women in Aceh BesarMethod : This research is analytic descriptive with cross sectional approach which was carried out in June 2019 at SMAN 1 Darul Imarah with a sample of 77 people. Obesity is determined by measuring weight and height using a scale and microtoise with the category: obesity if BMI 27. Data collection was carried out using a questionnaire with knowledge variables, fast food consumption, breakfast and exercise habits with data analysis using chi square.Result : The results showed that most teenagers were not obese 41 people (53.2%), good knowledge 49 people (63.6%), fast food consumption was often 40 people (51.9%), breakfast was rare 44 people (57.1 %) and sports habits are rarely 50 people (64.9%).Conclusion : There is a relationship between knowledge, consumption of fast food, breakfast and exercise habits with obesity in young women at SMAN 1 Darul Imarah.