Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Kelas Ibu Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Ibu di Desa Soliu Stefanus Mendes Kiik; Muhammad Saleh Nuwa; Roslin E.M. Sormin
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 11, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf11112

Abstract

The aim of this study was to investigate the effect of mother’s class on the knowledge and the skills among mothers in Soliu Village. This pre-experimental with one group pre- and post-test design used in this research. To collect data, purposive sampling was taken, involving 20 respondents. A paired t-test was used to compare group differences in the knowledge, and the skills. There were significant improvements in the knowledge (p
Penanganan Terhadap Stigma Masyarakat tentang Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Komunitas Muhammad Saleh Nuwa; Stefanus Mendes Kiik; Antonius Rino Vanchapo
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 10, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.715 KB) | DOI: 10.33846/sf.v10i1.310

Abstract

Stigma and discrimination against PLWHA have an impact on the opening of the spread of AIDS. This literature review aims to determine the implementation of handling the community's stigma against people living with HIV / AIDS (PLWHA) in the community. Literature search uses the EBSCO, ScienceDirect, Google Scholar and Proquest databases. In the initial stages of searching for journal articles 20 articles from 2010 to 2018 were used using the keywords "Stigma of PLWHA", "Handling Stigma of PLWHA" HIV "handling the stigma of PLWHA." Of these there were 5 articles considered relevant. PLHIV in the community can be overcome in various ways such as: providing health education to increase public knowledge about HIV and AIDS, increasing the role of civil society (the role of community leaders and religion), increasing peer social support, increasing community social support. Keywords: stigma, management of PLWHA, HIV / AIDS, community ABSTRAK Stigma dan diskriminasi terhadap ODHA berdampak pada terbukanya penyebaran penyakit AIDS. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui penetalaksanaan penanganan terhadap stigma masyarakat terhadap Orang Dengan HIV/ AIDS (ODHA) di komunitas. Pencarian literatur menggunakan database EBSCO, ScienceDirect, Google Scholar dan Proquest. Pada tahap awal pencarian artikel jurnal diperoleh 20 artikel dari 2010 sampai 2018 menggunakan kata kunci "Stigma ODHA” , “Penanganan Stigma ODHA” HIV” handling the stigma of PLWHA”. Dari jumlah tersebut ada 5 artikel yang dianggap relevan. Hasil review menunjukkan bahwa Stigma terhadap ODHA di masyarakat dapat diatasi dengan berbagai cara seperti: memberikan pendidikan kesehatan untuk peningkatan pengetahuan masyarakat tentang HIV dan AIDS; meningkatkan peran dari masyarakat madani (peran dari tokoh masyarakat maupun agama); meningkatkan dukungan sosial teman sebaya; meningkatkan dukungan sosial masyarakat. Kata kunci: stigma, penatalaksanaan ODHA, HIV/AIDS, komunitas
Effectiveness of Otago Exercise on Health Status and Risk of Fall Among Elderly with Chronic Illness Stefanus Mendes Kiik; Antonius Rino Vanchapo; Maria Fitrya Elfrida; Muhammad Saleh Nuwa; Siti Sakinah
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23, No 1 (2020): March
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i1.900

Abstract

Falls are a serious consequence of declining physical function. Otago exercise is a strength and balance training program designed to prevent falls and enhance health status among the elderly. This study aimed to investigate the effect of a 12-week Otago exercise intended to reduce the risk of falls and health status among the elderly with chronic illness in the social elderly institution. This quasi-experimental study employed a pre- and post-test design using a control group. The study involved an intervention group (21 respondents) and a control group (21 respondents). The sample used in this study were elderly living in a social elderly institution. The sample was selected using simple random sampling. The data were analyzed using Mann–Whitney test, independent t-test, and Chi-square test. Otago exercise significantly reduced the respondents’ risk of falling and enhanced their health status. Significant differences were observed between the two groups in terms of the risk of fall (p= 0.041) and health status (p= 0.011). Otago exercise significantly improves the health status and reduces the risk of falling among elderly with chronic illness. The exercise can be recommended for older adults with chronic illness in social elderly institutions and communities. Abstrak Efektivitas Latihan Otago terhadap Status Kesehatan dan Risiko Jatuh pada Lansia dengan Penyakit Kronik. Jatuh adalah konsekuensi serius dari penurunan fungsi fisik. Latihan Otago adalah program latihan kekuatan dan keseimbangan yang didesain untuk mencegah jatuh dan meningkatkan status kesehatan pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi efek 12 minggu latihan Otago untuk menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan status kesehatan pada lansia dengan penyakit kronik di Panti Sosial lansia. Penelitian Quasi-eksperimental ini menggunakan pre-post dengan kelompok kontrol. Kelompok intervensi dan kontrol masing-masing terdiri dari 21 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di UPT Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Budi Agung Kupang.  Teknik sampling yang digunakan adalah simpel random sampling. Data dianalisis menggunakan Mann-Whitney test, Independent t-test dan Chi-square test. Latihan Otago secara signifikan menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan status kesehatan. Ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok dalam hal risiko jatuh (p= .041) dan status kesehatan (p= 0.011).  Latihan Otago secara signifikan menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan status kesehatan pada lansia dengan penyakit kronik. Kata Kunci: lansia, latihan Otago, penyakit kronik, risiko jatuh, status kesehatan
Maternal Factors in Stunting Among Vulnerable Children Stefanus Mendes Kiik; Muhammad Saleh Nuwa
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 24, No 2 (2021): July
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v24i2.1306

Abstract

Children with stunting in Indonesia and other low-middle countries remains a serious problem. This study aimed to identify the association between maternal education, maternal age, maternal height, preceding birth interval, and ANC clinic visits and stunting among vulnerable children in Kupang Regency, Indonesia. A cross-sectional study was conducted of two villages in Kupang Regency. The study sample comprised female ex-refugees from Timor Leste who had children aged 24–59 months. The subjects were chosen using consecutive sampling, with a total number of 154. Data were collected from both primary and secondary sources. There was a significant relationship between maternal education (p = 0.014), maternal height (p = 0.003), preceding birth interval (p = 0.001), ANC clinic visits (p = 0.009) and stunting. In contrast, maternal age showed no significant association (p = 0.611). Further studies are needed to help eradicate stunting by intervening in the reduction of risk factors.Abstrak Faktor-faktor Ibu terkait Stunting pada Anak-Anak yang Rentan. Anak-anak yang mengalami stunting di Indonesia dan negara-negara berpenghasilan rendah masih menjadi masalah serius. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara pendidikan ibu, usia ibu, tinggi badan ibu, jarak melahirkan dan kunjungan antenatal care (ANC) dengan stunting pada anak rentan usia 24–59 bulan di Kabupaten Kupang, Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional yang dilakukan di dua desa di Kabupaten Kupang. Sampel dalam penelitian ini adalah para ibu mantan pengungsi Timor Leste yang memiliki anak usia 24–59 bulan. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling, sebanyak 154 responden. Data diperoleh dari sumber primer dan sekunder. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu (p = 0,014), tinggi ibu (p = 0,003), jarak kelahiran (p = 0,001), kunjungan ANC (p = 0,009) dengan stunting. Namun tidak ada hubungan antara usia ibu dengan stunting (p = 0,611). Penelitian selanjutnya  dibutuhkan untuk memberantas stunting melalui intervensi untuk menurunkan faktor risiko. Kata Kunci: anak, antenatal care, ibu, Indonesia, pengungsi, stunting, usia ibu
UPAYA PENINGKATAN RESILIENSI PADA IBU HAMIL DI GEREJA HATI YESUS YANG MAHA KUDUS NOEMUTI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Yosefa Sarlince Atok; Maria Vilastry Nuhan; Muhammad Saleh Nuwa; Roslin Evelin Sormin
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i2.594

Abstract

Pregnancy is generally considered a happy moment, especially for the mother. But the overflow of feelings feels different when pregnancy occurs during the COVID-19 pandemic. For some women, pregnancy makes them more vulnerable to mental problems or psychological disorders because of the inability to adjust to the various changes that occur during pregnancy. The purpose of this activity is to increase the resilience of pregnant women during the Covid-19 pandemic. This empowerment and education activity can provide benefits to pregnant women so that they have mental capabilities and perform coping mechanisms during pregnancy. The method used is health education. The activity was carried out in 3 stages, namely the preparation of facilities and infrastructure, the socialization and evaluation stages. The targets and partners in this activity are pregnant women, lecturers and students of the Midwifery Study Program at STIKes Maranatha Kupang. The result of this activity is that this counseling was attended by approximately 45 pregnant women. The participants seemed enthusiastic about the material presented by the resource persons and were able to be actively involved so that this outreach activity took place in a two-way system. In accordance with the results of the evaluation that was carried out orally before being given counseling, it was found that 55% of pregnant women felt anxious and did not know for sure how to prepare for pregnancy and childbirth, while based on the results of the final evaluation after being given counseling, 80% of pregnant women were more prepared to face pregnancy and become resilient. if problems occur during pregnancy. The conclusion of the implementation of resilience counseling is that pregnant women are more prepared and improve coping and resilience mechanisms and create Subjective Well-Being in pregnant women.
Effectiveness of Otago Exercise on Health Status and Risk of Fall Among Elderly with Chronic Illness Stefanus Mendes Kiik; Antonius Rino Vanchapo; Maria Fitrya Elfrida; Muhammad Saleh Nuwa; Siti Sakinah
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23 No 1 (2020): March
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i1.900

Abstract

Falls are a serious consequence of declining physical function. Otago exercise is a strength and balance training program designed to prevent falls and enhance health status among the elderly. This study aimed to investigate the effect of a 12-week Otago exercise intended to reduce the risk of falls and health status among the elderly with chronic illness in the social elderly institution. This quasi-experimental study employed a pre- and post-test design using a control group. The study involved an intervention group (21 respondents) and a control group (21 respondents). The sample used in this study were elderly living in a social elderly institution. The sample was selected using simple random sampling. The data were analyzed using Mann–Whitney test, independent t-test, and Chi-square test. Otago exercise significantly reduced the respondents’ risk of falling and enhanced their health status. Significant differences were observed between the two groups in terms of the risk of fall (p= 0.041) and health status (p= 0.011). Otago exercise significantly improves the health status and reduces the risk of falling among elderly with chronic illness. The exercise can be recommended for older adults with chronic illness in social elderly institutions and communities. Abstrak Efektivitas Latihan Otago terhadap Status Kesehatan dan Risiko Jatuh pada Lansia dengan Penyakit Kronik. Jatuh adalah konsekuensi serius dari penurunan fungsi fisik. Latihan Otago adalah program latihan kekuatan dan keseimbangan yang didesain untuk mencegah jatuh dan meningkatkan status kesehatan pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi efek 12 minggu latihan Otago untuk menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan status kesehatan pada lansia dengan penyakit kronik di Panti Sosial lansia. Penelitian Quasi-eksperimental ini menggunakan pre-post dengan kelompok kontrol. Kelompok intervensi dan kontrol masing-masing terdiri dari 21 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di UPT Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Budi Agung Kupang. Teknik sampling yang digunakan adalah simpel random sampling. Data dianalisis menggunakan Mann-Whitney test, Independent t-test dan Chi-square test. Latihan Otago secara signifikan menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan status kesehatan. Ada perbedaan signifikan antara kedua kelompok dalam hal risiko jatuh (p= 0.041) dan status kesehatan (p= 0.011). Latihan Otago secara signifikan menurunkan risiko jatuh dan meningkatkan status kesehatan pada lansia dengan penyakit kronik. Kata Kunci: lansia, latihan Otago, penyakit kronik, risiko jatuh, status kesehatan
Maternal Factors in Stunting Among Vulnerable Children Stefanus Mendes Kiik; Muhammad Saleh Nuwa
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 24 No 2 (2021): July
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v24i2.1306

Abstract

Children with stunting in Indonesia and other low-middle countries remains a serious problem. This study aimed to identify the association between maternal education, maternal age, maternal height, preceding birth interval, and ANC clinic visits, and stunting among vulnerable children in Kupang Regency, Indonesia. A cross-sectional study was conducted of two villages in Kupang Regency. The study sample comprised female ex-refugees from Timor Leste who had children aged 24–59 months. The subjects were chosen using consecutive sampling, with a total number of 154. Data were collected from both primary and secondary sources. There was a significant relationship between maternal education (p = 0.014), maternal height (p = 0.003), preceding birth interval (p = 0.001), ANC clinic visits (p = 0.009) and stunting. In contrast, maternal age showed no significant association (p = 0.611). Further studies are needed to help eradicate stunting by intervening in the reduction of risk factors. Abstrak Faktor-faktor Ibu terkait Stunting pada Anak-Anak yang Rentan. Anak-anak yang mengalami stunting di Indonesia dan negara-negara berpenghasilan rendah masih menjadi masalah serius. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara pendidikan ibu, usia ibu, tinggi badan ibu, jarak melahirkan dan kunjungan antenatal care (ANC) dengan stunting pada anak rentan usia 24–59 bulan di Kabupaten Kupang, Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah cross-sectional yang dilakukan di dua desa di Kabupaten Kupang. Sampel dalam penelitian ini adalah para ibu mantan pengungsi Timor Leste yang memiliki anak usia 24–59 bulan. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling, sebanyak 154 responden. Data diperoleh dari sumber primer dan sekunder. Terdapat hubunganyang signifikan antara pendidikan ibu (p = 0,014), tinggi ibu (p = 0,003), jarak kelahiran (p = 0,001), kunjungan ANC (p = 0,009) dengan stunting. Namun tidak ada hubungan antara usia ibu dengan stunting (p = 0,611). Penelitian selanjutnya dibutuhkan untuk memberantas stunting melalui intervensi untuk menurunkan faktor risiko. Kata Kunci: anak, antenatal care, ibu, Indonesia, pengungsi, stunting, usia ibu
Masalah Psikososial pada Mahasiswa/I di Era Pandemi Covid-19 Henry Wiyono; Restu Dwi Ariyanto; Nikodemus Sili Beda; Muhammad Saleh Nuwa; I Gede Juanamasta
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.1.2023.155-162

Abstract

Banyak negara memutuskan untuk mengalihkan Kegiatan Belajar Mengajar dengan metode pembelajaran daring untuk mencegah peningkatan penyebaran COVID-19. Akibat dari kurangnya kesiapan mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran daring dengan berbagai alasan, secara tidak langsung berdampak pada kondisi kesehatan, baik fisik maupun psikis. Masalah kesehatan mental yang sering terjadi seperti kecemasan, ketakutan, depresi dan bahkan insomnia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran masalah psikososial seperti depresi, kecemasan dan stres pada mahasiswa/i di beberapa kota yang ada di wilayah Negara Indonesia yang melaksanakan  pembelajaran daring/online pada saat pandemi COVID19. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan penelitian secara survey online. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified Random Sampling dengan jumlah sampel 400 responden berdasarkan kriteria insklusi yang ditetapkan. Data dikumpulkan menggunakan intrumen Depression Anxiety Stress Scale (DASS-21) yang sudah melalui uji validitas dan reliabilitas dengan koefisien Cronbach alpha dengan skor 0,85, 0,84, dan 0,84. Analisa data univariat menggunakan distribusi frekuensi dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan 157 mahasiswa (66%) dari 238 mengalami kecemasan kategori sedang, 81 mahasiswa (75%) dari 108 mengalami depresi kategori ringan dan 44 mahasiswa (81%) dari 54 mengalami stres kategori ringan. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan meningkatnya masalah psikososial khususnya kecemasan  pada mahasiswa selama pembelajaran daring.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA Roslin E. M. Sormin; Matilda Bupu Ria; Muhammad Saleh Nuwa
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 12 No 1 (2023): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v12i1.316

Abstract

Acute respiratory tract infection (ARI) is still one of the diseases with the highest number of sufferers/patients, this is due to the high mortality rate caused by ARI, especially in toddlers. The impact of this disease on toddlers is a decrease in the immune system, late growth development, and they are vulnerable to suffer from malnutrition and others. The purpose of this study is to identify the knowledge level of mothers about ARI on infants in the work area ofOesapa Community Health Center. This type of descriptive research with a cross sectional sample approach in this study as many as 98 of the population of 134 toddlers with sample techniques using simple random sampling.The instruments used in the questionnaire have been tested for validity and rehabilitation Based on the research results in the work area of Oesapa Community Health Center and the discussion that has been described previously, the following conclusions can be drawn, the mother's knowledge about ARI in infants are in the poor category of 47 respondents (48, 0%), ARI prevention behavior in children or toddlers shows that the majority of respondents have good behavior that is as many as 40 respondents (40.8%), there is a relationship between the level of knowledge with ARI prevention behavior in toddlers. Chi squar statistical test results (ρ) = 0.017 <0.005. is expected to provide useful information and can be used as a material in order to improve health programs for toddlers, especially those related to ARI in Oesapa Community Health Center.
Effects of Spiritual Guided Imagery and Music on Hemodynamic Status of Cancer Patients Undergoing Chemotherapy Nuwa, Muhammad Saleh; Kiik, Stefanus Mendes
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 4: December 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.269 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i4.807

Abstract

Spiritual Guided Imagery and Music (SGIM) is a Mind, Body, and Spirit therapy that has been used for several years in nursing for the management of anxiety of patients with cancer. This study aimed to investigate the effects of SGIM on the hemodynamic status of cancer patients undergoing chemotherapy. The study was a quasi-experimental study, with 30 patients who received SGIM therapy and 30 as a control group. The hemodynamic status measured in this study consisted of Blood Pressure (BP), heart rate, respiratory rate, and oxygen saturation. Hemodynamic status was measured 3 times: 1 day and 30 minutes before chemotherapy and 1 day after chemotherapy. Data were analyzed by GLM repeated-measures test with SPSS 21. The analysis of the GLM repeated measure test has a known p-value less than 0.05 for systolic and diastolic BP, Mean Arterial Pressure, and heart rate, whilst the effects of SGIM on respiratory rate and oxygen saturation there was no significant difference between the two groups but still in the normal range. SGIM Therapy can improve the hemodynamic status of cancer patients undergoing chemotherapy. this therapy can be applied as one of the complementary therapies for cancer patients undergoing chemotherapy.  Spiritual Guided Imagery and Music (SGIM) adalah mind, body dan spirit terapi yang telah digunakan selama beberapa tahun dalam keperawata, untuk mengatasi kecemasan pasien kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh SGIM terhadap status hemodinamik pasien kanker selama menjalani kemoterapi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, dengan 30 pasien yang mendapat terapi SGIM dan 30 sebagai kelompok kontrol. Status hemodinamik yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari Tekanan Darah (BP), denyut jantung, laju pernapasan, dan saturasi oksigen. Status hemodinamik diukur 3 kali: 1 hari dan 30 menit sebelum kemoterapi dan 1 hari setelah kemoterapi. Data dianalisis dengan menggunakan uji GLM repeated measure dengan bantuan SPSS 21. Analisis uji GLM repeated measure diketahui p-value kurang dari 0,05 untuk TD sistolik dan diastolik, Mean Arterial Pressure, dan denyut jantung, sedangkan efek SGIM pada laju pernapasan dan saturasi oksigen tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok, tetapi masih dalam kisaran normal. Terapi SGIM dapat memperbaiki status hemodinamik pasien kanker yang menjalani kemoterapi. Terapi ini dapat diterapkan sebagai salah satu terapi komplementer bagi pasien kanker yang menjalani kemoterapi.