Ancaman Keamanan Atas Investasi China di Israel
2021
https://doi.org/10.7454/MEIS.V8I1.128…
12 pages
1 file
Sign up for access to the world's latest research
Related papers
2019
Kajian ini memfokuskan kepada impak yang diberikan oleh pembangunan senjata angkasa China terhadap keselamatan Amerika Syarikat. Pembangunan senjata angkasa China dapat dilihat sejak era perang dingin lagi atas pelbagai faktor seperti ancaman senjata angkasa milik Amerika Syarikat dan Kesatuan Soviet. Kini kehebatan teknologi senjata angkasa China semakin membimbangkan Amerika Syarikat kerana negara tersebut amat bergantung kepada penggunaan satelit. Tambahan pula, terdapat kepentingan nasional China dan Amerika Syarikat di angkasa lepas yang perlu dipertahankan bagi menjamin keselamatan nasional dan kelangsungan hidup negara masing-masing. Namun persepsi Amerika Syarikat yang mengatakan bahawa senjata angkasa China mampu memberikan ancaman kepada kepentingan nasionalnya di angkasa lepas dapat disangkal. Oleh itu, kajian ini juga memfokuskan kepada keupayaan senjata angkasa milik China yang mempunyai batasannya sekali gus menimbulkan perdebatan sama ada keselamatan nasional Amerika Syarikat benar-benar terancam atau pun tidak.
Literasi Unggul School of Research Analysis, 2021
Urgensi kawasan Asia Pasifik bagi Amerika Serikat dapat dilihat dari langkah-langkah teknis yang diambil seperti kunjungan Presiden Barrack Obama pada 2011 ke Darwin, Australia, dengan tujuan untuk menjalin kerja sama strategis dengan Australia terkait penempatan 2.500 personel marinir Amerika Serikat di pangkalan militer Australia di Darwin; kunjungan Menlu Hillary Clinton ke Indonesia pada 2012 untuk memberikan pandangan Amerika Serikat terkait konflik di Laut Tiongkok Selatan yang pada ujungnya mengundang protes diplomatik dari Tiongkok; serta kunjungan komandan marinir Amerika Serikat untuk kawasan Asia Pasifik, Letjen Duanne Thissen ke Mako Brigif II Cilandak, Jakarta, untuk tujuan kerja sama militer. Selain itu, kebijakan eksisting yang sudah ditempuh Amerika Serikat demi menancapkan pengaruhnya di kawasan Asia Pasifik adalah memiliki pangkalan udara Hickam di Hawaii, pangkalan militer Yokota, Jepang, dan pangkalan militer Osan, Korea Selatan .
Economic growth of China's stunning last decade to provide a map of this new world economic power. While in some parts of the world is experiencing stagnant growth, but this country is experiencing economic growth is high enough. This means to give new hope for many regions and countries that have economic relations with this country, not the exception of Indonesia. But this is also a concern our country and other countries, such as Asean. Therefore, the ASEAN China Free Trade Area (ACFTA), which is one of the regional agreement, have an important role in bridging the interests of Asean with China's economy, including Indonesia. For Indonesia, ACFTA has a positive effect because the Chinese clearly requires the supply of raw materials and auxiliary materials for industry, as well as market share and a quite promising partner. However, on the other hand, our country is ready to fight the flood of products from that country. There is no other way that can be adopted to avoid the economy unless they increase can be obtained that the competitiveness products still need to be improved, especially competitiveness of our products. By using the SWOT analysis approach, the results through product manufacturing efficiency, while products such as pre-eminent natural resources still can be improved with the increase in value added. From the results of the analysis is also known that after ACFTA, the investment of China to Indonesia is still relatively small.
Indonesian Journal of International Relations
This study aims to find out the reasons for Israel forming free trade cooperation with the United Arab Emirates (UAE). The research uses a qualitative explanatory method, and uses a literature study method in collecting data. This study also uses Rational Actor Theory as an analytical tool. The results obtained in this study are that Israel forms free trade with the UAE due to economic interests and political interests. Economic interests namely improving the Israeli economy which includes increasing revenue and bilateral trade, and increasing Israeli companies in the UAE. Then Israel's political interests are to further strengthen relations with the UAE, and form a positive image to other Arab countries
KAJIAN INI MEMERIHALKAN MENGENAI KESAN KRISIS EKONOMI GLOBAL 2008 TERHADAP KESELAMATAN INSAN BRAZIL DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP EKONOMI KEYNES DAN KESELAMATAN INSAN. KAJIAN INI MEMBUKTIKAN BAHAWA BRAZIL MERUPAKAN SEBUAH NEGARA YANG MEMPUNYAI KETAHANAN KRISIS YANG KUKUH DISEBABKAN OLEH PERANAN BESAR KERAJAAN BRAZIL DALAM MENDEPANI IMPAK KRISIS.
Cina sebagai negara terbesar di kawasan Asia pada saat ini muncul menjadi kekuatan baru di abad-21 yang akan menjadi ancaman bagi hegemoni Amerika Serikat. Jika dahulu Cina merupakan negara yang tertutup, terbelakang dan negara komunis yang menutup dirinya dari pergaulan internasional, kini Cina bangkit menjadi negara yang maju, modern, terbuka, pusat manufuktur perusahaan-perusahaan besar dan menjadi negara yang patut di perhitungkan dalam kancah global. Bahkan ada yang berpendapat bahwa jika abad ke-17 sampai abad ke-19 adalah abadnya Inggris, abad ke-20 adalah abadnya Amerika maka abad ke-21 adalah abadnya Cina. Kebangkitan Cina tidak terlepas dari adanya transfomasi dan pembukaan diri yang dilakukan oleh Cina dimana pembukaan diri Cina berawal dari transformis ekonomi Deng Xiao Ping. Deng Xiao Ping mengambil langkah pertama dan penting bagi perjalanan Cina menuju modernitas serta ekonomi pasar. Deng melepaskan belenggu ekonomi dan berinovasi dengan melakukan reformasi-reformasi yang membawa Cina menjadi negara maju saat ini sehingga bisa menjadi penyeimbang dan pesaing kekuatan hegemoni Amerika. Hanya dalam kurun waktu tiga dekade dimulai dari kepemimpinan Deng Xiao Ping, Cina dapat melakukan berbagai trasformasi yang berbeda dengan kepimpinan pendahulunya yaitu Mao Zedong. Jika dibawah pemerintahan Mao Cina menggunakan sistem pemerintahan yang terpusat, sistem ekonomi komando, dan nasionalisasi perusahaan. Maka strategi dan kebijakan yang diterapkan oleh Deng yaitu opendoor policy. Melalui konsep open door policy atau kebijakan pintu terbuka inilah Cina mulai membuka diri terhadap investasi yang ingin masuk. Dengan adanya investasi yang masuk maka terjadi trasfer teknologi. Dengan teknologi inilah Cina mampu menjadi negara yang mandiri yang selanjutnya proses industrialisasi dapat dijalankan tanpa bantuan dari negara lain. Kebijakan pintu terbuka adalah sebagai langkah awal peran serta Cina dalam globalisasi ekonomi dunia. Globalisasi memungkinkan aliran bebas barang-barang, modal finansial dan modal fisik, teknologi serta orang-orang yang terkait. 1 Pembukaan diri selanjutnya yang dilakukan Cina yaitu bergabungnya Cina dengan WTO pada tahun 2001 dimana hal tersebut merupakan sebuah langkah besar yang di ambil untuk menjadi anggota komunitas ekonomi dunia. Perdana Menteri Zhu Rongji mendukung keanggotaan WTO Cina terutama untuk mendorong persaingan luar negeri demi meningkatkan efisiensi dari banyak perusahaan negara yang dijalankan secara birokratis. 1 Hubungan antara Amerika dan Cina harus diletakan dalam konteks global dan historis lebih luas. Penerimaan secara terlambat Cina sebagai anggota WTO pada tahun 2001 menandai peluasan terbesar sistem perdagangan dunia sejak permulaan fase kontemporer globalisasi pada akhir 1970-an. Sebagai penerima tujuan investasi asing langsung dan tak lama lagi merupakan negara perdagangan terbesar, masuknya Cina dalam WTO segera mengubah sifat dan dinamika sistem perdagangan global. Dengan mendapatkan basis manufuktur berbiaya rendah dan impor sangat murah, negaranegara maju adalah yang paling diuntungkan oleh penerimaan Cina. Tetapi Cina sendiri juga diuntungkan, memperoleh akses lebih luas bagi ekspornya dan menerima arus besar investasi masuk. 2 Sebelum kebijakan Pintu Terbuka diberlakukan, Cina adalah salah satu perkeonomian yang paling tertutup didunia. Pada awal tahun 1970 perdagangan ekspornya hanya mencapai 0,7% total dunia. Pada akhir dasawarsa 1970-an, proporsi impor dan ekspor Cina adalah 12 persen dari PDB-nya, terendah di dunia. Namun sejak 1978 Cina dengan cepat menjadi salah satu perekonomian paling terbuka di dunia. Rata-rata tarif impornya turun dari 23,7 persen pada tahun 2001 menjadi 5,7 persen pada tahun 2011, yang sebagian besarnya sudah terjadi. Walaupun ketergantungan perdagangannya (proporsi PDB-nya ditopang oeh ekspor dan impor) kurang dari 10 persen pada tahun 1978, pada tahun 2004 naik menjadi 70 persen, jauh lebih tinggi dari pada negara-negara besar lainnya. Kini Cina sudah menggusur Amerika Serikat sebagai eksportir terbesar didunia, padahal tahun 2004 masih menduduki peringkat ketiga importir tebesar dunia, 5,9 persen dari total impor global. Pada tahun 2010 sebuah negara berkembang, yang bernama Cina, untuk pertama kalinya akan menjadi pelaku perdagangan terbesar dunia.
Allah yang maharahim menyelamatkan bangsa-Nya dari perbudakan. namun demikian, Allah juga menghendaki umat-Nya untuk menyediakan diri diselamatkan dengan darah keselamatan.
2016
ABSTRAK Artikel ini membincangkan berkenaan kebangkitan kuasa ketenteraan China merangkumi tujuan dan strategi kebangkitan, rasional bagi perbelanjaan untuk ketenteraan serta reaksi dari negara serantau. Dalam pada itu, artikel juga berkongsikan pandangan sarjana realis dan neorealis bagi membicarakan fenomena tersebut. Semasa era Perang Dingin, keunggulan kuasa AS telah cuba diseimbangi Kesatuan Soviet namun kejatuhan blok tersebut pada tahun 1991 mewujudkan ke-lompangan persaingan kuasa sehingga mengesahkan AS sebagai kuasa unipolar global dalam sistem antarabangsa yang anarki. Dalam era pasca Perang Dingin hari ini, kebangkitan kuasa ketenteraan China mencabar kembali percaturan kuasa serantau apabila China memulakan tinda-kan permodenan dan pemerkasaan kuasa ketenteraan lanjutan pertumbuhan ekonomi drastik mereka di peringkat global serta serantau. Walaupun China mempertahankan kebangkitan kuasa ketenteraan adalah aman dan hanya bertujuan melindungi kepentingan mereka namun teta...
SPEKTRUM, 2010
The article is meant to know further China's background in increasing its military expenditure through describing its armed forces' defense policy especially in its military expenditure and by seeing how far the impact of China's defense policy, especially in East Asian region, is. Based on the gathered data actually the increase of China's military expenditure is a natural and realistic thing and it is not supposed to evoke a concern from other countries. This is because other countries could have performed what China is performing by, of course, measuring the countries' ability.

Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.