REVOLUSI ARAB DAN KESAN TERHADAP DAULAH UTHMANIYAH
…
13 pages
1 file
Sign up for access to the world's latest research
Related papers
el-Buhuth, 2023
A distinctive feature of the Islamic organization Al Washliyah is its educational institutions oriented towards the tradition of ulama. This study aims to analyze the revitalization of the curriculum of Al Washliyah educational institutions in giving birth to ulama. This research uses qualitative field methods using observation techniques, interviews and document studies. The results of this study show that Al Washliyah has specifically established a Pendidikan Kader Ulama (PKU) institution managed by the Faculty of Islamic Religion UNIVA Medan. The curriculum applied is to maintain the Al Washliyah education curriculum in the past which dominated religious lessons coupled with general lessons in accordance with the applicable national education curriculum. While the method used is to combine modern and classical methods (kitab kuning and halaqah).
Maju mundurnya peradaban islam tergantung dari sejauh mana dinamika umat islam itu sendiri. Dalam sejarah islam tercatat, bahwa salah satu dinamika umat islam itu dicirikan oleh kehadiran kerajaan-kerajaan islam diantaranya Umayyah dan Abbasiyah. Umayyah dan Abbasiyah memiliki peradaban yang tinggi, diantaranya memunculkan ilmuwan-ilmuwan dan para pemikir muslim. Berdiri dan terbentuknya Daulat Bani Abbasiyah tidak bisa terlepas dari Umayyah, hal ini dikarenakan berdiri dan terbentuknya Abbasiyah adalah setelah runtuhnya Umayyah pada tahun 750 M. Dinamakan Dinasti Bani Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan al-Abbas, paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas. Kekuasaannya berlangsung selama lebih kurang 6 abad (132-656 H/750-1258M). Pemerintahan dinasti Abbasiyah berhasil didirikan setelah munculnya berbagai pemberontakan yang dilakukan oleh keturunan al-Abbas dan para penentang lainnya terhadap kekuasaan dinasti Umayyah di Damaskus. Ketidakberdayaan menghadapi pemberontakan massal yang berkepanjangan menyebabkan tumbangnya dinasti Umayyah pada tahun 750 M/132 H dengan dikalahkannya Khalifah Marwan II.
Tulisan ini mencoba mendeskripsikan keberhasilan revolusi Iran dalam proses pengubahan sistem politik dari monarkhi kepada sistem republik tanpa sedikiitpun meneteskan darah rakyat. Ide revolusi Islam Iran bergerak merambah jantung masyarakat segera setelah fatwa Khomaini tahun 1978. Penggalangan kekuatan revolusi untuk meruntuhkan pemerintahan monarkhi Shah Reza dan menggantikannya dengan pemerintahan Islam mencapai puncaknya pada 4 September 1978. Ada beberapa peristiwa penting yang menyebabkan timbulnya revolusi Islam Iran, yakni peristiwa perayaan terbentuknya kerajaan Persia, pembentukan Partai Sosialis Restakhiz tahun 1974, pergantian Kalender Hijriah dengan Kalender Kerajaan, Syahidnya Ayatollah Mustafa Khomeini secara misterius, dan peristiwa Ekstradisi Ayatollah Ruhullah Khomeini. Sedangkan strategi yang dipakai untuk menggulingkan dinasti monarkhir Shah Iran adalah menarik simpati pihak luar yang kontra-ideologis dengan Amerika Serikat sebagai sekutu Shah Iran, menjalin kerjasama dengan partai-partai liberal, dan memanfaatkan isu-isus Keislaman untuk memperoleh legitimasi sekaligus membangkitkan rasa anti-Amerika di kalangan masyarakat muslim Iran. Kata kunci : Revolusi Iran, Khomeni, Keislaman
jurnal Islamika, 2025
Ahmad Dahlan dan Pergerakan Muhammadiyah: Idea-idea Pembaharuan dalam Konteks Kebudayaan dan Sejarah
ALQALAM
Dalam Islam hubungan agama dan politik sangat erat. Problem pertama yang muncuf setelah meninggafnya Rasufuffah adafah tentang suksesi kepemimpinan. Meskipun suksesi kepemimpinan itu pada mufanya menjadi perdebatan sengit di kafangan sahabat, tetapi pada tahap sefanjutnya mereka sepakat untuk mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah pertama pascakenabian. Begitu pula pengangkatan Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan sebagai khalifah relatif lancar. Perdebatan sengit dan konflik terbuka terjadi ketika Ali bin Abu Thalib diangkat menjadi khalifah. Pada masa kekhalifan Ali dan sesudahnya umat Islam terbelah menJadi beberapa kelompok (firqah) yang memifiki aliran politik yang berbeda-beda. Maka perdebatan yang terjadi pun bukan hanya tentang suksesi kepemimpinan tetapi juga tentang siapa orang mu'min yang berhak menjadi warga negara dari sistem pemerintahan Islam (ummah). Maka tiap kelompok dafam umat Islam, seperti Khawarij, Syi 'ah dan Murji 'ah. berusaha untuk mendefenisika...
ETIKA ALQURAN MENURUT FAZLUR RAHMAN: KONSEPSI IMAN
This study discusses to Fazlur Rahman's thoughts on Qur'anic ethics, because experts often mention that ethics is not only the basic elan of the Quran (essence in the teachings of Alquran), but also is a universal aspect that exists in every human being. This study uses a qualitative descriptive approach by basing its reading on the existing literature of Fazlur Rahman's works. The results of preliminary research indicate that ethics are integrated in God's relationship, human, and nature that cannot be separated from each other. So the first ethics mentioned in terms of the relationship between God, human beings and nature is conceptualized in the values of security. Therefore the first person must believe in God in all his attitudes by realizing various virtues. So humans carry out the mandate as caliphs on this earth (khafilah fi al-ard).
Jurnal khabar: Komunikasi dan Penyiaran Islam, 2020
Dalam menyoroti potret Dakwah yang dipraktikkan Rasulullah dalam beberapa periode, dapat dikatakan bahwa misi dakwah yang diemban saat itu bukanlah suatu kegiatan yang mudah, dalam perjalanan sejarah Islam tercatat, bahwa da 'wah yang dilakukan oleh Muhammad banyak menemui hambatan dan rintangan, dikarenakan kondisi internal umat manusia dan aqidah masyarakat Arab pada umumnya berada dalam keadaan yang jauh dari ajaran yang disiarkan Muhammad. Oleh karena itu, proses dakwah yang akan diterapkan sangat memerlukan strategi yang matang, apalagi kondisi masyarakat yang sudah terbiasa melakukan aktivitas dan praktik masa lalu seperti mengonsumsi minuman beralkohol, berjudi, adu kekuatan, zina, zina hingga pembunuhan.
2018
Bab ini menelusuri pengenalan kepada latar belakang daulah Uthmaniyyah. Sebelum memahami dan mengkaji Undang-undang Sivil Turki tahun 1926 yang menjadi pilihan penulis dalam kajian ilmiah ini, perlulah mengenali latar belakang daulah Uthmaniyyah meliputi zaman pembukaan, kegemilangan, statik, konflik dalaman dan ancaman Barat. Di akhir bab ini menjelaskan tentang pembubaran pemerintahan Kesultanan dan Khalifah Uthmaniyyah. Subtopik ini penting dalam mengenali daulah Uthmaniyyah agar pemahaman dan penghayatan setiap era pemerintahannya dapat difahami dengan lebih mendalam. Sejarah berkenaan daulah cUthmāniyyah wajar diketengahkan oleh penulis agar menjadi panduan pada penulisan bab seterusnya yang mempunyai kaitan secara langsung. Kehebatan dan kegemilangan daulah ini suatu ketika dahulu pernah menjadi model dan ikon kepada kemajuan dunia serta menjadi inspirasi abad pertengahan Eropah. Namun, kejatuhan daulah ini merupakan satu tamparan hebat kepada umat Islam sejak abad ke 20 sehinggalah kini. Konflik Islam dan Barat masih lagi berpanjangan walaupun daulah Uthmaniyyah dibubarkan sejak hampir 100 tahun yang lalu.
2015
Tulisan ini membahas salah satu dari karya Al-Farabi yang digelari sebagai Guru Kedua yaitu Ihsha al-Ulum . Bagaimana pengaruh buku al-Farabi terhadap ilmuan-ilmuan yang datang setelah al-Farabi? Apakah pengaruh dari buku al-Farabi itu terbatas pada kalangan tertentu atau tidak? Setelah mengkaji karya tersebut dari sisi sistematika penulisan dan juga pengaruhnya di dunia ilmu pengetahuan maka di dapat kenyataan bahwa buku Ihsha al-Ulum mempengaruhi pemikir-pemikir di dunia Islam, dan juga berpengaruh di kalangan pemikir di dunia Barat. Kenyataan tersebut menjadi menarik untuk menjadi bahan renungan bagi para pecinta ilmu keislaman pada masa mendatang.
JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dampak revolusi Islam terhadap kondisi sosial masyarakat Arab. Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya adalah perkembangan puncak yang tampak dari kemurnian Islam itu sendiri. Penelitian ini memfokuskan pada pengembangan pendidikan Islam di masa Rasullulah SAW dengan menggunakan pendekatan kualitatif, menerapkan metode analisis isi. Revolusi Islam membawa pengaruh besar terhadap kondisi sosial masyarakat Arab yaitu pembinaan di bidang pendidikan sosial yang dijiwai oleh ajaran Islam dan merupakan cerminan dari sinar tauhid.Kata Kunci: Revolusi Islam, pendidikan Islam, kondisi sosial, masyarakat Arab.

Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.