Stop tawuran antar pelajar
…
18 pages
1 file
Sign up for access to the world's latest research
Related papers
Tawuran antar pelajar tak ada henti-hentinya di negeri ini. Banyak sekali kasus tawuran antar pelajar khususnya di daerah kota. Tak heran aksi tawuran ini menyebabkan banyak korban jiwa. Untuk itu dalam paper ini akan dijelaskan bagaimana tawuran pelajar itu terjadi.
HASBI INHIL, 2018
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan MAKALAH PENYIMPANGAN SOSIAL (TAWURAN) Kami menulis dan menyusun makalah ini dalam rangka menyelesaikan tugas, dan juga untuk mengetahui penyimpangan social apa saja yang sering terjadi di masyarakat, dan ternyata tawuran antar pelajar adalah salah satunya. Oleh karena itulah kami menyusun makalah ini dengan pembahasan tentang penyimpangan social yang sering terjadi di masyarakat terutama lebih jauh tentang tawuran antar pelajar yang sudah sering sekali terjadi di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat umum.
Indonesia sebagai bangsa dengan Bhineka Tunggal Ikanya dikenal kaya akan budaya dari beragam etnis yang merentang dari Sabang sampai Merauke. Keberagaman budaya tersebut tidak hanya dimiliki oleh etnis, tetapi dewasa ini, remaja sebagai generasi penerus bangsa, ternyata juga memiliki identitas "budaya"1 baru, yakni "tawuran". Kenapa ini bisa dibilang budaya, karena ini sudah menjadi kebiasaan dan trend, bahkan sudah menjadi tradisi yang turun-temurun di kalangan pelajar, yang dilakukan sepulang sekolah dengan masih memakai pakaian seragam. Kondisi ini juga diiringi oleh pandangan-pandangan dogmatis yang keliru, seperti "kalau enggak tawuran enggak jantan, enggak keren .
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas kelimpahan rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan laporan karya ilmiah kami ini yang berjudul " Tawuran Antar Pelajar " laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Pelajar Indonesia yang sejatinya menjadi tolak ukur masa depan bangsa mulai kabur dari fungsi dan hakikatnya. Fungsi dan hakikat pelajar yang sejatinya memajukan bangsa dengan gudang keilmuannya dan membawa bangsa kearah yang lebih baik lagi. Namun yang terjadi sekarang, justru dengan kemajuan ilmu pengetahuan itu sendiri pelajar seakan menohok bangsa dengan berbagai penghianatan. Mulai dari kenakalan yang ditimbulkannya, kasus kriminal bahkan mencinderai nilai-nilai kebangsaan. Kasus kriminal akhir-akhir ini banyak didalangi oleh remaja dan didominasi oleh pelajar. Mulai dari tawuran, narkoba, pelecehan seksual, miras dan lain-lain. Menurut data Komnas Perlindungan Anak 1 , jumlah tawuran pelajar tahun 2011 sebanyak 339 kasus dan memakan korban jiwa 82 orang. Tahun sebelumnya, jumlah tawuran antarpelajar sebanyak 128 kasus. Hingga September 2012 terjadi 86 kali tawuran antarpelajar dengan 26 korban meninggal. Berawal dari fakta-fakta diatas, maka penulis merasa perlu untuk mengungkap lebih jauh tentang kenakalan remaja yang nantinya akan berimbas pada masa depan pendidikan bagi pelajar itu sendiri. Pendidikan yang dirancang sedemikian rupa oleh Pemerintah dan stakeholder akan menjadi sia-sia jika menghasilkan output yang tidak bermutu. Sehingga pemerintah mulai mencanangkan tentang pendidikan berkarakter. Pendidikan karakter seakan menjadi tawaran yang mampu menjawab dari sekian permasalahan di dunia pendidikan di Indonesia. Pendidikan karakter yang sebenarnya telah terealisasi dan terkonsep oleh Bapak Pendidikan kita Ki Hajar Dewantoro sebagai Pembangunan watak (character building) dan telah termaktub dalam ajaran islam yang dikenal dengan pendidikan akhlak tercuat kembali. Rumusan Masalah.
Cermin pendidikan karakter telah hancur oleh serangkaian peristiwa kekerasan yang dilakukan oleh insan terpelajar, baik siswa maupun mahasiswa, belakangan ini. Hanya dalam waktu setahun, 13 pelajar di Jabodetabek tewas mengenaskan gara-gara tawuran. Alawy Yusianto Putra, siswa SMA Negeri 6, Jakarta Selatan, meninggal terkena senjata tajam.
Lex Jurnalica, 2012
Students who are physically and psychologically is still a young free spirit who often obey the rule, they actually also a figure that is also easily influenced by the lifestyle of the surrounding community. Due to the unstable psychiatric conditions, students are still impressionable adolescent aggressive behavior. They tend to take shortcuts and do not want to worry about the negative impact. Aggressive behavior in passing any adverse behavior or cause casualties on the part of others can be termed as aggressive behavior. The term juvenile delinquency refers to a range of behaviors, ranging from behavior that is socially unacceptable (such as school overreacted), violations (such as running away from home), to criminal acts (such as stealing). Issues that will be addressed in this study is How punishment applied in the case of student brawls? The purpose of this study was to determine how the punishment is applied in the case of student brawls. In preparing this study the authors use the method of normative legal research, this paper is arrange in descriptive prespectif. The conclusion that the authors get from this study is that the students themselves need to fill their spare time with something more useful, such as following the course of events, exercising, following extracurricular activities, and others. Family environment can also prevention brawl. Parents are a good example by not showing aggressive behavior, such as hitting, insulting and mocking. In addition, the role of school organizations also have a role in addressing the prevention of brawls, including a well organized education curriculum is able to develop in a balanced three potentials, namely thinking, estetika, and belief in God.
Jurnal Alternatif Wacana Ilmiah Interkultural, 2022
Bullying is a form of violent behavior that often occurs among students. This article aims to discuss the phenomenon of bullying among students. There are several formulations of the problem posed. First, what are the forms of bullying among students? Second, what factors cause bullying among students? Third, what are the impacts caused by bullying among students? Fourth, what are the strategies used to overcome bullying among students? By using the literature study method, including reviewing research findings regarding the bullying phenomenon, the writer concludes. First, the forms of bullying among students are verbal, physical, social, cyber and sexual bullying. Second, the factors that influence bullying are distinguished between internal and external factors. Internal factors are related to the individual factors themselves in the form of introverted personality and wrong self-concept. While external factors in the form of family, school, peers, mass media. Third, the effects of bullying can occur for both victims and perpetrators. For victims, the impact occurs physically and psychologically. As for the perpetrator, the act of bullying that he does makes him a person who is not empathetic, considers this action as normal and becomes a perpetrator of a criminal act. Fourth, several strategies were implemented to prevent and overcome bullying among students are exploring the root causes of bullying, giving punishments, forming study groups, providing advice and adequate information about bullying, running a "stop bullying" program and supervising.
2014
The results of this study indicate that the understanding and religious tolerance high school students in the Central Jakarta District five is good enough and the learning of Islamic Education in Public High Schools five Central Jakarta is sufficient to provide an understanding and tolerant attitude to the students, although the chapter that talks about tolerance are not in class XI in particular. Understanding and tolerance among religious students are: (a). Attitude of tolerance, (b). Recognition of the differences between people, as well as with other religions, (c). Difference as a gift from Allah, (d). Always respect other faiths to build a peaceful world. Conditions of tolerance between students and students, students and teachers, teachers with teachers, and teachers, students and employees in the Public High School five Central Jakarta itself is harmonious. This study aims to provide an overview of how the understanding and religious tolerance high school students in Central...

Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.