Papers by jurnal phenomenon

Rina Dwi S, Febrian Dewanto, Bagus Ardi S , 2014
This research is the development of learning tools, which aims to: (1) describe the development o... more This research is the development of learning tools, which aims to: (1) describe the development of tools and produce mathematics learning application based on WEB with MOODLE Application On valid Based Statistics Subject. (2) To determine Effectiveley results the tools of learning. Moreover, the learning tools to be developed are the whole Syllabus, lesson plans, and text book learning. Those tools are developed by using the development model of 4D thiagdarajan Field trials conducted an web learning course on Education Statistics experiments Class, in this study were 36 students at class 3A, while the control class is 35 students of 3B class. Independent variables are motivation and activity, while the dependent variable is the learning achievement. Data taken with the deployment of questionnaires, observation and tests. Data processed with comparisons t test and regression.
wirda udaibah, 2014
Pembelajaran IPA berkaitan erat dengan cara mencari tahu (inkuiri) tentang alam semesta secara si... more Pembelajaran IPA berkaitan erat dengan cara mencari tahu (inkuiri) tentang alam semesta secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan pengetahuan berupa fakta, konsep atau prinsip saja, tetapi merupakan suatu proses penemuan. Hal tersebut diperoleh melalui kegiatan praktikum. Namun, pelaksanaannya di lapangan memiliki beberapa kelemahan antara lain rendahnya pengetahuan guru tentang peralatan kimia dan fungsinya.
Parmin
The aims of this research is to improve students' ability in developing a proposal thesis by appl... more The aims of this research is to improve students' ability in developing a proposal thesis by applying critical review of scientific articles come from journals. The research is designed by class action research. The results showed 63% of students thesis proposals on Research Methodology course scored above 80. Based on the results obtained it can be concluded that the application has been critical review or critical study of scientific articles can enhance students' ability in preparing research proposals.
nurul arfinanti
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan le... more Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja siswa (LKS) berbasis Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik pada materi himpunan untuk siswa SMP/MTs.

Kristi liani, 2014
Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkai... more Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi adalah penggunaan strategi pembelajaran, yang sesuai dengan (1) topik yang sedang dibicarakan, (2) tingkat perkembangan intelektual siswa, (3) prinsip dan teori belajar, (4) keterlibatan aktif siswa, (5) keterkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari, dan (6) pengembangan dan pemahaman penalaran matematis. Otak merupakan bagian sentral dari fungsi dasar vital pada manusia. Otak kanan adalah otak yang berada disebelah kanan dalam posisi anatomis (frontal). Berhitung perkalian dengan otak kanan salah satunya adalah metode jarimagic dimana perantara untuk menghitung perkalian menggunakan jari-jari tangan. Kemampuan mengingat, menalar, dan merasakan perbedaan sikap atau perlakuan orang lain juga berkembang dengan pesat. Anak lebih sensitif, cerdas, dan aktif secara fisik mupun psikologis. Belajar matematika dengan otak kanan lebih menarik, sebab yang selalu digunakan selama ini dengan otak kiri saja. Jika ada keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri pembelajaran menjadi luar biasa.

malikhatul hidayah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan prestasi belajar kimia dengan kondisi sosio... more Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan prestasi belajar kimia dengan kondisi sosio emosional yang mencipkatan suatu kondisi yang belajar yang baik,efektif serta efisien: (1) antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran eksplorasi, elaborasi, konfirmasi (EEK), (2) terhadap pengaruh interaksi model pembelajaran dengan gaya kognitif, (3) antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran EEK pada siswa yang memiliki gaya kognitif field independent, dan (4) antara siswa yang mengikuti model pembelajaran berbasis masalah dan EEK pada siswa yang memiliki gaya kognitif field dependent. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan rancangan faktorial 2x2 posttest only control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Madrasah Aliyah Walisongo Jepara tahun pelajaran 2013/2014. Pengambilan kelas penelitian berdasarkan teknik intake kelas. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan Anova dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan (1) perbedaan signifikan terhadap variable prestasi belajar kimia dan kondisi sosio emosional siswa secara bersama-sama (F=2,944; p<0,05). Artinya, prestasi belajar kimia dan kondisi sosio emosional siswa bersama-sama menunjukkan perbedaan signifikan antara model pembelajaran;
Denny Rachmadi, 2014
Dari data hasil belajar Fisika Pokok Bahasan Besaran dan Satuan nilai ratarata siswa kelas XB SMA... more Dari data hasil belajar Fisika Pokok Bahasan Besaran dan Satuan nilai ratarata siswa kelas XB SMA Negeri I Gubug tahun pelajaran 2013/2014 masih di bawah 6,0. Ini menunjukkan masih rendahnya ketuntasan belajar siswa kelas XB SMA Negeri I Gubug tahun pelajaran 2013/2014 Kabu-paten Grobogan tahun pelajaran 2013/2014 dimana KKM yang ditetapkan oleh Sekolah adalah 75. Proses pembelajaran dalam penelitian ini mengu-nakan modul pembelajaran fisika.Obyek penelitian ini adalah siswa kelas XB SMA Negeri I Gubug Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2013/2014. Data penelitian dianalisis secara teknik diskriptip. Dari analisis data penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar mengalami peningkatan dibanding sebelum menggunakan modul pembelajaran. Begitu juga un-tuk hasil belajar afektif, kognitif dan psikomotor mengalami peningkatan dalam tiap siklusnya.

Abstrak Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran, seberapa besar pe... more Abstrak Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran, seberapa besar peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dengan model role playing bagi siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Karangrayung. PTK ini ditempuh dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi peningkatan keaktifan dan hasil belajar. Nilai keaktifan siswa pada siklus I sebanyak 35 siswa (89,7%) dan siklus II sebanyak 39 siswa (100%). Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I sebanyak 31 siswa (79,5%) dan pada siklus II sebanyak 35 siswa (89,7%) tuntas belajar. Kata Kunci: Keaktifan, Hasil Belajar, Role Playing PENDAHULUAN Peningkatan mutu pendidikan nasional tidak bisa terlepas dari peran serta guru. Guru mempunyai kewajiban untuk meningkatkan kecerdasan dari peserta didik. Pada pembelajaran biologi bab sistem pencernaan makanan para siswa mengalami kesulitan belajar yang terbukti dari hasil ulangan harian hanya 24 (dua puluh empat) siswa atau 61,5% yang tuntas belajar. Berdasarkan pengamatan peneliti yang merupakan guru biologi kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 1 Karangrayung kabupaten Grobogan, banyak permasalahan yang dialami siswa dan guru, antara lain: 1). Siswa kurang siap dengan materi pembelajaran. 2).Siswa kurang aktif dalam pembelajaran. 3). Pembelajaran monoton sehingga siswa merasa bosan. 4). Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran masih rendah. 5). Hasil belajar siswa masih kurang memuaskan. Berdasarkan deskripsi tersebut, agar proses belajar berlangsung menyenangkan, dapat mempermudah siswa dalam memahami isi pelajaran, peneliti menggunakan model pembelajaran interaktif yaitu role playing dengan harapan siswa lebih mudah memahami materi biologi khususnya pada konsep sistem pencernaan makanan. Model pembelajaran role playing merupakan salah satu model pembelajaranyang diarahkan pada upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia (interpersonal relationship), terutama menyangkut kehidupan peserta didik. Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi, kemampuan, kerjasama, komunikatif, dan menginterpretasikan suatu kejadian.

Abstrak Rumusan masalah penelitian ini bagaimana proses mengaplikasikan pendekatan pembelajaran s... more Abstrak Rumusan masalah penelitian ini bagaimana proses mengaplikasikan pendekatan pembelajaran saintifik berbatuan media VISINGATAN untuk meningkatkan pengetahuan gelombang pada siswa kelas XI TKR 1 Semester 1 SMK Negeri 3 Semarang tahun pelajaran 2014/2015?. Desain penelitian menggunakan 2 siklus yang terdiri dari perencanaa, tindakan, observasi, dan refleksi.Terjadi peningkatan rata-rata nilai sikap 76,21, nilai keterampilan 76,67, nilai pengetahuan 76,52 pada siklus pertama menjadi rata-rata nilai sikap 80,31, nilai keterampilan 81,52, nilai pengetahuan 80,30 pada siklus kedua. Kata Kunci: Pendekatan pembelajaran saintifik, VISINGATAN, pengetahuan materi gelombang PENDAHULUAN Gelombang merupakan materi berkarakter yang menuntut guru untuk kreatif dalam menyusun rencana pembelajaran. Karena konsep dasar gejala gelombang bersifat abstrak yang menyangkut rambatan energi akibat usikan. Pembuktian bentuk gelombang longitudinal yang memiliki rapatan dan regangan lebih rumit dibandingkan dengan membuktikan bentuk gelombang transversal yang memiliki bukit dan lembah. Karakter gelombang menjadi unik karena perbedaan usikan/gangguan yang diberikan pada suatu benda akan menghasilkan bentuk gelombang yang berbeda pula. Padahal hakekatnya gelombang itu sama seperti yang disampaikan Endarko (2008: 283) bahwa gelombang merambatkan energi. Hal ini menggelitik pemikiran setiap orang terutama guru mata pelajaran fisika terhadap kehebatan fenomena alam ini. Terlebih jika membicarakan gelombang elektromagnetik, maka akan menemukan kesulitan-kesulitan manakala konsep dasar gejala gelombang tidak dikuasai dengan baik. karena materi ini hanya dapat diajarkan dengan analog dari konsep dasar gejala gelombang mengingat keterbatasan alat peraga untuk membuktikan gejala gelombang elektromagnetik. Karakter lain dari gelombang sebagai sumber kajian yang dapat membentuk attitude (sikap), membangun skill (keterampilan), dan knowledge (pengetahuan). Pada awalnya guru mengajar dengan pendekatan pembelajaran Direct Instrustion (DI) berbasis ceramah, demonstrasi, dan resitasi pada materi gelombang. Sikap siswa kelas XI TKR 1 SMK Negeri 3

Abstrak Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh pembelajaran berb... more Abstrak Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap kemandirian belajar matematika mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Walisongo Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Semester I Pendidikan Matematika UIN Walisongo Semarang Tahun Akademik 2014/2015 yang berjumlah 97 mahasiswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah angket dengan skala likert (empat pilihan). Data angket yang berbentuk ordinal dianalisis menggunakan Mann-Whitney-U-Test. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai Sig. (1-tailed) adalah 0.332 yang lebih besar dari 0.05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemandirian belajar matematika. Kata Kunci : pembelajaran berbasis masalah, kemandirian belajar PENDAHULUAN Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Pendidikan merupakan harapan suatu bangsa untuk merubah keadaan menjadi lebih baik. " Education is important aspect to create development of nation " (Handayani dan Sapir : 2009). Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, terbuka, dan demokratis. Hal ini sangat jelas dalam tujuan pendidikan nasional yang memiliki tujuan mulia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Berbagai upaya yang telah ditempuh untuk meningkatkan kualitas pembelajaran antara lain pembaharuan dalam kurikulum, pengembangan model pembelajaran, perubahan sistem penilaian, dan lain sebagainya. Pembelajaran matematika diarahkan untuk mengembangkan disposisi matematis atau kebiasaan dan sikap belajar berkualitas yang tinggi. Kebiasan dan sikap belajar yang dimaksud antara lain

ABSTRAK Semangat kebersamaan merupakan salah satu karakter yang mendukung kesiapan sumber daya ma... more ABSTRAK Semangat kebersamaan merupakan salah satu karakter yang mendukung kesiapan sumber daya manusia menghadapi Masyarakan Ekonomi ASEAN. Pembelajaran matematika yang kooperatif dengan bantuan TIK mendukung peningkatan semangat kebersamaan di antara para peserta didik. Simpulan ini diperoleh dari hasil penelitian pemanfaatan TIK dalam pembelajaran matematika di SMA 4 Semarang tahun 2014. Pola pembelajaran mengalokasikan 2/3 waktu (60 menit) pembelajaran untuk kegiatan kolaboratif mandiri dalam bentuk kerja kelompok. Pembelajaran menampilkan kompetensi dasar " Penentuan volume benda putar ". Guru sepenuhnya bertindak sebagai fasilitator dan mediator dalam pembelajaran. Dalam kerja kelompok para peserta didik berkolaborasi memahami uraian kompetensi dasar, memahami konsep benda putar, memahami konsep volum benda putar dan berlatih menyelesaikan soal. Interaksi selama kerja kelompok dilaksanakan menurut rambu-rambu yang telah ditentukan guru. Rambu-rambu dibuat untuk menghindari munculnya dominasi interaksi oleh satu atau beberapa peserta didik yang lebih dominan dalam kemampuan berkomunikasi atau dalam kemampuan penguasaan materi. Tiap kelompok kerja terdiri dari 3-4 peserta didik dengan kemampuan yang beragam, mulai dari yang paling menguasai materi prasyarat sampai yang paling tidak menguasai materi. Rambu-rambu antara lain menyebutkan bahwa dalam diskusi kelompok peserta didik secara bergantian mendapat giliran pertama mengutarakan pendapat atau menjawab pertanyaan; giliran untuk menanggapi pembicara pertama juga dilakukan oleh peserta didik secara bergantian sesuai rotasi yang telah ditentukan. Selain untuk menjaga kebersamaan, rambu-rambu ini juga menjamin hak dan kewajiban yang sama kepada seluruh anggota kelompok untuk mempersiapkan materi dan bertanggung jawab atas nama kelompok dalam memberi jawaban atau mengungkapkan pendapat. Kata-Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Kerja Kelompok, Pemanfaatan TIK, Kebersamaan. PENDAHULUAN Sampai akhir tahun 2015 para pemimpin negara di ASEAN merencanakan pembentukan tiga komunitas bersama, yaitu komunitas ekonomi, komunitas keamanan dan politik serta komunitas sosial budaya. Tanggal 31 Desember 2015 adalah hari mulai diberlakukannya ASEAN Economy Community (AEC). Salah satu kesepakatan dalam pemberlakuan AEC adalah penghapusan tarif bea masuk hampir semua jenis barang dan terbukanya pasar tenaga kerja bersama di wilayah ASEAN (ASEAN Secretary, 2009). Penghapusan bea masuk antara lain mengkibatkan dampak yang bertolak belakang bagi dua sisi masyarakat Indonesia, yaitu para konsumen barang dan para produsen barang. Bagi masyarakat yang mengkonsumsi produk industri, pemberlakuan AEC merupakan suatu keuntungan. Hampir semua barang dari negara-negara ASEAN bisa dipasarkan di Indonesia tanpa

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) meningkatkan kreativitas belajar dan (2) meningkat... more ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) meningkatkan kreativitas belajar dan (2) meningkatkan hasil belajar IPA peserta kelas VIII B SMP Negeri 1 Jambu Kabupaten Semarang melalui model pembelajaran kooperatif Tipe Think, Pair, Share(TPS) pada pembelajaran IPA semester 2. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah peningkatan kreativitas dan hasil belajar. Sumber data berasal dari peserta didik, hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, test, dokumentasi, dan angket. Validasi data menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Analisis data adalah deskriftif kualitatif dengan menggunakan teknik analisis model interaktif melalui hasil wawancara, observasi, angket, jurnal kelas dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kreativitas dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA di kelas VIII B SMP Negeri 1 Jambu mengalami peningkatan setelah menggunakan model pembelajaran TPS. Peningkatan kreativitas peserta didik dapat diketahui dari hasil observasi yang dilaksanakan pada akhir siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan peningkatan skor rata-rata kreativitas peserta didik dari 66,4 pada siklus 1 menjadi 81 pada siklus 2. Sedangkan peningkatan hasil belajar dapat diketahui dari hasil ulangan pra siklus dengan rata-rata 72,2 menjadi 74,4 pada siklus 1 dan 80,5 pada siklus 2. Kata kunci: pembelajaran kooperatif, kreativitas, dan hasil belajar. PENDAHULUAN Tujuan pembelajaran IPA di sekolah adalah untuk memberikan pengetahuan guna memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya, serta mampu menerapkannya dengan metode ilmiah yang melibatkan ketrampilan proses untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pengajaran IPA diharapkan mampu meningkatkan kesadaran peserta didik terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keberhasilan pengajaran tersebut salah satunya bergantung pada guru dalam merencanakan pembelajaran di sekolah dan kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Namun demikian masih ada 8 dari 32 anak kelas VIIIB yang belum tuntas belajar. Banyak faktor yang menyebabkan prestasi belajar IPA rendah, antara lain: (1) Guru selalu menggunakan metode ceramah, (2) Guru bertindak otoriter, (3) Peserta didik tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran, (4) Peserta didik tidak bersemangat, karena pembelajaran kurang menarik. Dengan melihat kenyataan tersebut faktor guru juga berperan dalam pembelajaran di kelas. Oleh karena guru harus berani mencoba mencari model pembelajaran yang sesuai dengan konsep yang akan

Abstrak Rendahnya kemampuan mahasiswa yang mengikuti kuliah Kimia Dasar dalam merepresentasikan k... more Abstrak Rendahnya kemampuan mahasiswa yang mengikuti kuliah Kimia Dasar dalam merepresentasikan konsep-konsep kimia pada keempat level representasi kimia, serta belum tersedianya bahan ajar yang merepresentasikan konsep-konsep kimia pada keempat level representasi, mendorong peneliti untuk mengembangkan modul Kimia Dasar berbasis multipel level representasi kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Bagaimana desain dan sistematika modul kimia dasar berbasis multipel level representasi kimia pada materi stoikiometri untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa? b. Bagaimana kelayakan modul kimia dasar berbasis multipel level representasi kimia, ditinjau dari validasi ahli? Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Model pengembangan mengikuti model Thiagarajan 4-D yang memiliki 4 tahap utama yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate. Hasil penelitian dan pengembangan telah dihasilkan Modul Kimia Dasar berbasis Multipel Level Representasi dengan susunan sebagai berikut : cover, petunjuk penggunaan modul, tujuan pembelajaran, Kegiatan Belajar 1 (meliputi materi konsep massa atom, massa atom relatif rata-rata dan massa molekul relatif rata-rata; persamaan reaksi kimia; konsep mol; persen komposisi senyawa; penentuan rumus empiris dan rumus molekul; pereaksi pembatas; dan persen hasil). Pada Kegiatan Belajar 2 materinya meliputi larutan, konsentrasi larutan, pembuatan kelarutan dengan kemolaran tertentu, pengenceran larutan, stoikiometri larutan (analisis gravimetri, titrasi asam-basa). Setiap materi dilengkapi dengan contoh soal, latihan yuk, dan uji kompetensi. Modul dilengkapi dengan gambar yang dapat menjelaskan konsep kimia skala makroskopis pada level mikroskopis dan simbolis, serta interkoneksi antar ketiga level representasi kimia tersebut sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Penilaian kelayakan (validasi) modul kimia dasar berbasis multipel level representasi kimia oleh ahli menunjukkan bahwa draft modul dalam kategori sangat baik dan baik sehingga tidak perlu dilakukan revisi. Kata kunci: modul kimia dasar, multipel level representasi, berpikir kritis PENDAHULUAN Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam; khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, transformasi, dinamika, dan energetika zat. Ilmu kimia mempelajari bangun (struktur) materi dan perubahan-perubahan yang dialami materi baik dalam proses-proses alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan. Melalui kimia kita mengenal susunan (komposisi) zat baik alamiah maupun buatan, dan mengenal proses-proses penting dalam benda hidup, termasuk tubuh kita sendiri. Penjelasan konsep-konsep kimia pada umumnya berlandaskan struktur materi dan ikatan kimia yang merupakan subyek yang tidak mudah untuk dipelajari. Konsep-konsep abstrak tersebut sangat
Drafts by jurnal phenomenon

Abstrak Studi dan penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas penggunaan model pembelajaran k... more Abstrak Studi dan penelitian ini bertujuan mengetahui efektifitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TTW (Think Talk Write) dengan TSTS (Two Stay Two Stray) terhadap hasil belajar siswa SMA Futuhiyyah Mranggen Demak terhadap materi teori kinetik gas. Penelitian eksperimen dilaksankan menggunakan posttest only control group design, sedangkan populasinya seluruh siswa jurusan IPA kelas XI SMA Futuhiyyah Mranggen Demak tahun pelajaran 2014/2015. Teknik pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling dengan mengambil dua kelas secara acak dari populasi sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan metode tes. Analisis uji gain memberikan hasil peningkatan 0,170 untuk siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Think Talk Write dengan Two Stay Two Stray dan-0,206 untuk siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Kesimpulannya adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write dengan Two Stay Two Stray efektif meningkatkan hasil belajar siswa materi teori kinetik gas. Kata kunci: hasil belajar, Model pembelajaran kooperatif TTW&TSTS. PENDAHULUAN Proses pembelajaran merupakan jantung dari keseluruhan proses pendidikan formal, karena melalui sebuah proses pembelajaran terjadi transfer ilmu dari guru ke siswa yang berisi berbagai tujuan pendidikan. Guru memiliki peran sebagai pendidik dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagai pendidik yang selalu berkecimpung dalam proses belajar mengajar pastilah menginginkan proses belajar yang efektif dan efisien. Maka dari itu penguasaan materi saja tidaklah cukup, seorang guru harus menguasai berbagai model pengajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Metode mengajar yang dipakai oleh guru akan berpengaruh terhadap cara belajar peserta didik. Agar hasil proses belajar dan mengajar dapat berhasil dengan baik, perlu adanya metode yang tepat dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan peserta didik. Islam mengajarkan bahwa dalam mengajar manusia diperlukan metode-metode yang baik. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 125: " serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik ". (Q.S. an-Nahl/16:125)(Departemen agama 2010). Membicarakan tentang metode belajar tentu harus tahu apa itu pengertian belajar, berikut adalah pengertian belajar dari beberapa ahli. Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai (Rohmah 2012).Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen sebagai hasil pengalaman (Santrock 2005).belajar yang efektif adalah melalui pengalaman. Seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar dengan menggunakan semua alat indranya ketika proses belajar berlangsung (Parsons 2001).Belajar adalah menghadirkan perubahan progresif dalam tingkah laku sebagai individu yang bereaksi terhadap suatu situasi atau situasi sebagai usaha adaptasi tingkah lakunya secara efektif terhadap permintaan yang dibuat untuk dia (Lester & Alice 1958).
Uploads
Papers by jurnal phenomenon
Drafts by jurnal phenomenon