Papers by Kusumastuti Kusumastuti
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota
Bersih (Prokasih) merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai perkota... more Bersih (Prokasih) merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai perkotaan secara bertahap supaya mampu berperan sebagaimana seharusnya.

ARSITEKTURA, 2017
Badran village is a village that used to have a reputation as thugs village and face the problem ... more Badran village is a village that used to have a reputation as thugs village and face the problem of garbage. Over time, this village managed to overcome the problem of garbage with 3R-based waste management program. This success is motivated by changes in social capital and leadership as a catalyst in the presence of co-operation. Forms of social capital that result in changes in the waste management system RW 11 Kampung Badran is trust, norms and networks. The third form of social capital and the existence of aspects of leadership affects the sustainability of programs aimed at managing waste in RW 11, Kampung Badran. For that we need further review of how the influence of the three components of social capital that is trust, norms and networks of the waste management system. The method used the descriptive qualitative method with the presentation of narrative technique. Based on the method applied was found that all three forms of social capital affects the implementation of waste...

Desa-Kota, 2021
Sustainable Development Goals (SDG’s) memiliki tujuan untuk mengatasi permasalahan kemiskinan, ke... more Sustainable Development Goals (SDG’s) memiliki tujuan untuk mengatasi permasalahan kemiskinan, kesenjangan, dan melindungi lingkungan. Konsep Green City atau Kota Hijau merupakan salah satu konsep yang dapat mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG’s) yang berkaitan dengan isu perkotaan. Kemudian konsep Green City diturunkan menjadi Green Community sebagai topik utama yang akan direalisasikan di Kampung Ngemplak RW 29 melalui pendampingan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kembangkoe agar dapat mewujudkan penataan Kampung Bunga yang berkelanjutan. Terbentuknya Kampung Bunga merupakan tujuan besar yang dalam prosesnya membutuhkan partisipasi bersama masyarakat dengan digerakkan oleh KSM Kembangkoe. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui peran Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kembangkoe dalam usaha penataan kampung khususnya terbentuknya Kampung Bunga di Kampung Ngemplak RW 29. Metode yang digunakan menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi ...

Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif, 2017
The Child Friendly City (CFC) is a concept for a city that can guarantee children to get their ri... more The Child Friendly City (CFC) is a concept for a city that can guarantee children to get their rights in urban area. The Child Friendly City (CFC) is expected for children to get their rights including health, protection, care, education, no discrimination, aware of their environment and culture, participate in designing the city, and have the freedom to play. Surakarta is one of the cities in Indonesia which have applied the concept of Child Friendly City (CFC) since 2008. To support implementation of Child Friendly City (CFC) concept, the city must provide a public space for children to be able to transfer their creativity and also have recreational purpose, which is ‘taman cerdas’. The right choice of location, facility, environment, and security need to be considered, because each children go through different phase. The purpose of this study are (1) Knowing the suitability of taman cerdas component as the public space of neighborhood service scale to the concept of Child Friend...

Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif, 2015
Ponten adalah jamban umum yang didirikan oleh Mangkunagara VII pada tahun 1938 di Kampung Ngebrus... more Ponten adalah jamban umum yang didirikan oleh Mangkunagara VII pada tahun 1938 di Kampung Ngebrusan Kelurahan Stabelan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. Ponten merupakan wujud modernisasi sanitasi lingkungan di wilayah kekuasaan Mangkunegaran yang dipengaruhi oleh budaya Eropa. Karena pada masa itu, kondisi lingkungan masyarakat sangat memprihatinkan. Masyarakat sulit untuk mendapatkan sarana air bersih dan sulit untuk membuang hajat besar (BAB), kecuali di lubang jumbleng tradisional yang berbau busuk dan menjadi tempat berbiak nyamuk malaria atau langsung mengakses sungai sebagai sarana sanitasi lingkungan. Pembangunan ponten menunjukkan adanya kepedulian Mangkunagara VII, penguasa saat itu, terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan rakyatnya. Harapannya, ponten dapat mengubah cara hidup rakyatnya menjadi lebih bersih dan sehat.

Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif, 2017
Solo city which is formed from a long history has a distinctive character that is on aspects of c... more Solo city which is formed from a long history has a distinctive character that is on aspects of culture and history. History and culture can not be separated from the development of the city because the city is also formed from past activities that become historical value in the present. One area in the city of Solo which has a strong historical and cultural character is “Kampung Laweyan”. It makes “Kampung Laweyan” become one of the unique areas and has potential that can be developed, the potential and unique characteristics of Kampung Laweyan is as a tourist attraction that presents cultural attractions and traditions that are still thick, especially the culture and tradition of batik. But the development of science and technology, making the historical and cultural aspects of urban development is increasingly lagging behind. The existence of “Kampung Laweyan” which put forward the historical and cultural aspects in its development also increasingly degenerate, so that the vitali...

Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif, 2015
Agropolitanconsept is developed as critics of industrial development failure in several Asian dev... more Agropolitanconsept is developed as critics of industrial development failure in several Asian development countries which caused by high urbanization, unequal incomeand depletion of resources (Friedmann and Douglass, 1975). This consept also emphasize in agroindustrial development as part of successful agropolitan. Slemanagropolitan district has developed competitive commodites such as salak which can be process to high value products. AfterSlemanAgropolitan District established, the agroindustrial development still has not give the contribution for it. Many industries have limited quantity and there is no connection among other industries, so the industries just walked by itself. Many of them do not observe the important thing on their development, like location. Location has an important role for sustaining agroindustrial development. Based on this issues, the research goal is the achievement value of supporting location factors to salakagroindustrial development in SlemanAgropoli...

Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 2019
Abstrak Timbang terima adalah komunikasi oral dari informasi tentang pasien yang dilakukan oleh p... more Abstrak Timbang terima adalah komunikasi oral dari informasi tentang pasien yang dilakukan oleh perawat pada pergantian shift jaga. ketidak akuratan informasi dalam melakukan timbang terima dapat menimbulkan dampak yang serius pada pasien, hampir 70% kejadian yang menyebabkan kecacatan atau kematian disebabkan karena buruknya komunikasi. Peneltian bertujuan mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan timbang terima pasien. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di RSUD Pariaman Sampel 86 perawat dengan teknik pengambilan sampel Total sampling. Penelitian dilakukan bulan Juni 2016. Peneltian menggunakan kuesioner, analisa data menggunakan univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian faktor pengetahuan rendah (57,0%), dengan Sikap perawat pelaksana baik (61,6%), (59,3 %) mendapat dukungan dari pimpinan. (60,5 %) tidak mendapat dukungan dari teman sejawat. sebagian besar dari perawat (65,3 %) kurang baik dalam pelaksanaan timbang...

Jurnal Aplikasi Teknik Sipil, 2013
The ecology of settlement refers to the basic needs of human and it plays a very strategic role i... more The ecology of settlement refers to the basic needs of human and it plays a very strategic role in building the national identity. For this, the ecology of settlement needs to be nurtured and developed for the sustainability and enhancement of life and livelihoods. Environmental management is one of settlement ecology. This research is designed for enhancing the participation of community in settlement ecology and for improving the quality of settlement environment such as reforestation, solid waste management, wastewater treatment, waste, water and sanitation. The research hypothesis was testing by means of Chi-Square in order to enhance the community participation and the quality of settlement environment. Meanwhile, data in this research was obtained through questionnaires, direct observation and interviews concerning with the physical condition of settlement environment. The result of this study then shows that the improvement of environment quality is highly determined by community participation and Government of Surabaya in integrally implementing the development programs in urban areas

Arsitektura, 2017
Evacuation system in Mount Merapi eruption area consist of evacuation component, such early warni... more Evacuation system in Mount Merapi eruption area consist of evacuation component, such early warning system, meeting point, evacuation lane, evacuation route, barrack, communication and transportation. The role of the goverment is to give services for refugees who live in scenario evacuation area. But there are some constrains, for example damaged road, evacuation lane crossover the bridge, people don't heard the early warning system and high density of barracks. Based on those phenomenons, this research objected is to measure the feasibility of Mount Merapi evacuation system in Sleman district by using qualitative and quantitative method. The results of this research, some of evacuation systems don't have perfect score. Early warning system has score 49%, meeting point score 96,2%, evacuation lane 88,7%, evacuation route 100%, barracks 60,7%, transportation and communication 51,8%. From that components, the average score is 75% which means the system of evacuation in Mount Merapi Eruption Area not feasible yet.

Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif, 2021
Keterbatasan lahan dalam penyediaan prasarana persampahan menjadi salah satu tantangan dalam peng... more Keterbatasan lahan dalam penyediaan prasarana persampahan menjadi salah satu tantangan dalam pengelolaan sampah. Sampah juga turut menjadi salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca yang berimplikasi pada perubahan iklim. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia mencanangkan program kampung iklim sebagai bentuk peningkatan kapasitas mitigasi terhadap perubahan iklim melalui serangkaian kegiatan, salah satunya adalah pengelolaan sampah berkelanjutan. Pergeseran paradigma pengelolaan sampah konvensional menuju konsep berkelanjutan dengan prinsip reuse, reduce, dan recycle (3R) mulai diimplementasikan. Modal sosial menjadi salah satu aspek penting keberhasilan program yang berbasis pada partisipasi masyarakat. Wilayah studi dalam penelitian ini adalah Kampung Iklim Joyotakan yang ditetapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta pada tahun 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana modal sosial dalam upaya pengelolaan sampah di Kampung Iklim Joyotaka...

PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
One of the concrete steps of waste management that can be felt directly by the community in a sma... more One of the concrete steps of waste management that can be felt directly by the community in a small scope is the Waste Bank. However, the community often faces problems in managing waste through waste banks, namely related to limited human resources and facilities. The Guyub Rukun Dusun Madugondo waste e Bank is a waste bank that is experiencing problems with limited human resources and facilities. Efforts are needed to overcome the limitations of human resources and facilities so that the waste bank is able to continue to grow. Therefore, this community service activity is carried out to help overcome these problems by providing training methods to improve the managerial skills of waste bank managers and innovation in processing waste into creative economic products as well as providing supporting facilities grants. The training was carried out with waste bank management materials and making flower arrangements from recycled plastic waste materials. Meanwhile, the grant for support...

Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif, 2020
Industri gitar yang terletak di dalam klaster Desa Mancasan, Desa Ngrombo dan Desa Pondok sudah m... more Industri gitar yang terletak di dalam klaster Desa Mancasan, Desa Ngrombo dan Desa Pondok sudah mencapai 141 unit industri di dalam kawasan yang seluas 508Ha, yang mengalami peningkatan 81 unit dalam kurun waktu 10 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan klaster, tetapi faktor yang dapat dilihat secara langsung adalah aspek fisik atau spasialnya. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor spasial yang mempengaruhi perkembangan klaster industri dan pengaruh faktor spasial terhadap perkembangan klaster industri di Desa Mancasan, Desa Ngrombo, dan Desa Pondok. Analisis faktor digunakan untuk mengetahui tingkatan faktor yang dianggap paling memengaruhi menurut pengusaha di dalam klaster industri. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh faktor terhadap perkembangan. Faktor-faktor spasial yang mempengaruhi perkembangan klaster industri di ketiga Desa yaitu lokasi, aksesibilitas, infrastruktur, dan sarana. Hasil penelitian menunjukka...

Region : jurnal pembangunan wilayah dan perencanaan partisipatif, Jul 14, 2021
Pusat pelayanan memiliki fungsi untuk melayani wilayah hinterlandnya. Menurut RTRW Kota Surakarta... more Pusat pelayanan memiliki fungsi untuk melayani wilayah hinterlandnya. Menurut RTRW Kota Surakarta Tahun 2011-2031, salahsatu pusat pelayanan perdagangan dan jasa terletak di Koridor Jalan Gatot Subroto dan Jalan Dr. Radjiman. Berdasarkan observasi lapangan, koridor ini merupakan pusat perbelanjaan yang sudah ada sejak lama sebelum munculnya pusat perbelanjaan modern di Kota Surakarta. Namun, masih terdapat permasalahan yang berkaitan dengan fungsinya sebagai pusat pelayanan. Permasalahan tersebut berupa daya tarik serta fasilitas pendukung yang kurang memadai. Penelitian ini akan membahas tentang kesesuaian koridor penelitian terhadap kebutuhan konsumen berdasarkan pada segmentasi pasar yaitu masyarakat menengah-bawah. Peneliti menggunakan data primer berupa observasi lapangan dan wawancara serta data sekunder berupa peraturan dan dokumen pemerintah. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis skoring. Dalam mengetahui kesesuaiannya, terdapat 2 konsep yang digunakan sebagai variabel penelitian. Konsep tersebut adalah threshold dan range. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa koridor penelitian memiliki beberapa permasalahan serta potensi yang dapat dikembangkan. Permasalahan tersebut berkaitan dengan daya tarik yang berdampak pada luas jangkauan pelayanan. Dilain pihak, potensi yang dimiliki berupa daya dukung lokasi dan threshold yang sudah memadai.

Menurut Kementerian Pariwisata (2017) pengembangan pariwisata di Indonesia bertumpu pada potensi ... more Menurut Kementerian Pariwisata (2017) pengembangan pariwisata di Indonesia bertumpu pada potensi budaya dengan porsi 60%. Hal ini direspon oleh Kota Surakarta dengan adanya RPJMD Kota Surakarta tahun 2016 – 2021 yang memiliki visi menjadikan Surakarta sebagai kota budaya. Pengembangan pariwisata budaya memiliki komponen yaitu atraksi dan fasilitas pariwisata budaya, kelembagaan dan masyarakat dengan memperhatikan ketuntasan rencana pengembangan, ketersediaan dan kecukupan. Penelitian ini memfokuskan terhadap komponen atraksi pariwisata budaya karena sangat berpengaruh dalam menarik wisatawan. Koridor Slamet Riyadi, Kota Surakarta merupakan salah satu pusat kebudayaan jawa sehingga memiliki atraksi yang berbentuk bangunan sejarah dan seni budaya. Studi yang dilakukan mengenai kesiapan atraksi dalam pengembangan pariwisata budaya dengan menggunakan data primer berupa penyebaran kuesioner untuk dapat mengetahui persepsi atau kepuasan wisatawan dan observasi lapangan di Koridor Slamet R...

Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif, 2018
Industri merupakan suatu aktivitas ekonomi yang mampu memicu konsentrasi spasial. Terkonsentrasin... more Industri merupakan suatu aktivitas ekonomi yang mampu memicu konsentrasi spasial. Terkonsentrasinya industri pada suatu kawasan tidak terlepas dari pemilihan lokasi yang didasarkan pada faktor kebijakan, sarana prasarana, pasar, serta dampak yang ditimbulkan. Salah satu dampak yang menjadi pertimbangan dari terpusatnya aktivitas industri adalah peristiwa aglomerasi. Berdasarkan observasi lapangan tahun 2018, aglomerasi industri Gondangrejo berada di sepanjang jaringan Jl. Solo Purwodadi guna mendapatkan kemudahan aksesibilitas. Konsentrasi industri Gondangrejo semakin berkembang dengan adanya dukungan peruntukan ruang di dalam RTRW Kabupaten Karanganyar tahun 2013-2032. Penelitian ini membahas dampak perkembangan aglomerasi industri Gondangrejo, Karanganyar terhadap perubahan spasial. Penelitian ini menggunakan data primer berupa observasi lapangan dan wawancara serta data sekunder. Teknik analisis yang digunakan adalah metode analisis skoring, overlay, korelasi, dan deskriptif. Per...

Journal of Regional and City Planning, 2017
Indonesia has experienced seven developmental phases of the social system (ideology), i.e. (1) th... more Indonesia has experienced seven developmental phases of the social system (ideology), i.e. (1) the old phase of Javanese villages (809 AD); (2) the kingdom era (1044-1886); (3) the colonial Dutch East Indies (1853 AD); (4) the Japanese occupation (1942-1945); (5) the settling period from 1945 to 1965; (6) the New Order (1965-1998); and (7) The Reform Era. This ideology affects the development system, which in turn affect the relationship between government and people, such as on the position, rights, and roles of the people in influencing and determining the direction, content and development priorities. Meanwhile, democracy as a political system will affect the development system. Likewise, the decision-making system for developments is strongly influenced by the political system. This paper aims to retrace the democracy in the social system of the "Old phase of Javanese Villages in Indonesia," to understand and rediscover its values. Many Dutch and British officials admired and recognized these values as the most suitable social system for our nation. Unfortunately, after the kingdom age, the Dutch colonial era and later times, the concept of village democracy has been erased and replaced with a system that was more favorable for the ruling regime. Therefore, this study is expected to remind, enhance and complement the repertoire of knowledge that can be developed and can influence thinking to the enrich and improve democracy in the context of development, especially to build the concept of participatory planning as a medium of education and as a vision to unite the nation. The method used is literature study to discover and understand the historical situation. The village is chosen as a unit of study because it was the forerunner of the traditions and culture of community life as a reflection of the unity of thought and action that determine the direction, content, and priorities of collective action. The village is an entity on the smallest scale in the nation. The village is a "cell" that forms an entity in the administration, law, and resources of the nation.
Uploads
Papers by Kusumastuti Kusumastuti