cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development)
ISSN : 25415581     EISSN : 25415603     DOI : -
Core Subject : Health,
The "Higeia" (Journal of Public Health Research and Development) is a scientific periodical journal containing scientific papers in the form of qualitative and quantitative research reports or research articles (original article research paper) with focus on epidemiology, biostatistics and population, health promotion, health environment, occupational health and safety, health policy administration, public health nutrition, hospital management, maternal and child health, and reproductive health.
Arjuna Subject : -
Articles 963 Documents
Gangguan Pendengaran Akibat Bising Septiana, Nur Rizqi; Widowati, Evi
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 1 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) merupakan gangguan berupa penurunan fungsi indera pendengaran akibat terpapar oleh bising dengan intensitas kebisingan yang berlebih secara terus menerus dalam waktu lama. Penelitian ini membahas tentang faktor yang berhubungan dengan GPAB di PT. Indonesia Power UBP Semarang. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan case control. Jumlah sampelnya adalah 110 terdiri dari 55 kasus dan 55 kontrol diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan faktor yang berhubungan dengan GPAB adalah intensitas kebisingan (p=0,034, OR=2,779), lama kerja (p=0,022, OR=2,625), masa kerja (p=0,022, OR=3,656) dan umur (p=0,036, OR=2,429). Variabel yang tidak berhubungan adalah penggunaan alat pelindung telinga (p=0,775). Simpulan dari penelitian adalah ada hubungan antara intensitas kebisingan, lama kerja, masa kerja dan umur dengan GPAB. Tidak ada hubungan antara penggunaan alat pelindung telinga dengan GPAB. Kata Kunci: Gangguan Pendengaran Akibat Bising, Faktor Resiko, Pekerja. Noise induced hearing loss (NIHL) is a disorder in the form of decreased function of the sense of hearing as a result of exposure to noise with excessive noise intensity continuously for a long time. This study discusses the factors related to NIHL at PT. Indonesia Power UBP Semarang. This type of research is analytic observational with case control approach. The sample size is 110 consisting of 55 cases and 55 controls taken by purposive sampling technique. The results showed factors associated with NIHL is intensity of noise (p = 0.034, OR = 2.779), lenght of work (p = 0.022, OR = 2.625), period of work (p = 0.022, OR = 3.656) and age (p = 0.036 , OR = 2.429). Variables that are not related is the use of ear protection (p = 0.775). The conclusion from this study is there is a relationship between the intensity of noise, length of work and age woth NIHL. There is no relationship between the use of ear protection with NIHL. Keywords: Hearing disorder, Noise, Risk Factor
Partisipasi Pasangan Pernikahan Dini terhadap Program Keluarga Berencana Tati, Susi Dwi Maret; Indarjo, Sofwan
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 2 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan dini di Kabupaten Rembang mencapai 1183 kasus. Tingginya angka perkawinan anak menimbulkan berbagai masalah kesehatan diantaranya ibu yang berusia dibawah 18 tahun yaitu memiliki 35% hingga 55% risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana partisipasi pasangan pernikahan dini dalam program keluarga berencana. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik purposive sampling. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pasangan pernikahan dini terkait KB masih kurang dimana hal ini ditunjukkan 2 dari pasangan pernikahan dini hanya mampu menyebutkan kepanjangan dari istilah KB bukan isi dari program KB, pasangan pernikahan dini pernah ikut dalam program KB. Simpulan dari penelitian ini adalah kurangnya edukasi terkait KB menyebabkan rendahnya partisipasi terhadap program KB, sikap pengambilan keputusan untuk ikut serta dalam program KB dikarenakan pada pengalaman masa lampau. Kata Kunci: KB, Pernikahan Dini Early marriage in Rembang reached 1183 cases. The high rate of child marriage raises any health problems among women under the age of 18 who have a 35% to 55% higher risk of delivering babies with low birth weight . This study aims to describe how early marriage partner participation in KB programs. The study used a qualitative method with purposive sampling technique. Techniques owith depth interviews using interview guide. The results showed that early marriage partner knowledge of the KB is still less where it is shown second from early marriage know name only of the term KB not the contents of KB program, a couple of early marriage ever participated in the program. The conclusion is the low of education related to KB leads to low participation to family planning, the decision to participate in the program because past experience. Keywords: KB, couple early marriage
Kehamilan Tidak Diinginkan pada Remaja Amalia, Elisa Happy; Azinar, Muhammad
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 1 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan tidak diinginkan merupakan termonilogi yang biasa dipakai untuk memberi istilah adanya kehamilan yang tidak dikehendaki oleh wanita yang bersangkutan. Salah satu faktor penyebab terjadinya kehamilan tidak diinginkan pada remaja adalah perilaku seksual remaja yang berisiko. Permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi terjadinya kehamilan tidak diinginkan pada remaja di Kota Madiun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kehamilan tidak diinginkan pada remaja di Kota Madiun. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan dan kasus tersebut terjadi maksimal 2 tahun sebelum tahun penelitian yaitu antara tahun 2013-2015. Jumlah subjek penelitian 4 orang. Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya kehamilan tidak diinginkan pada remaja adalah perilaku seksual pranikah yang beresiko, pengetahuan yang kurang tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas, sikap remaja terhadap seksualitas yang permisif, akses media informasi tentang pornografi, sikap orang tua, dan perilaku teman dekat. Saran untuk orangtua yaitu lebih menjalin kedekatan dengan anak dengan cara mengajak anak untuk sharing atau berdiskusi tentang kegiatan sehari-hari maupun permasalah di sekolah serta meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya yang menginjak usia remaja sedangkan saran untuk Dinas Pendidikan Kota Madiun adalah mencanangkan kebijakan baru berkaitan dengan pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja. Kata Kunci: Faktor yang mempengaruhi, Kehamilan Tidak Diinginkan pada Remaja Unwanted pregnancy is a common terminology to refer a pregnancy that is unwanted by the woman. This study aims at revealing and describing the factors which hinfluence the occurrence of unwanted pregnancy in adolescents in Madiun City.The study employed qualitative approach. The subjects were adolescents who experienced unwanted pregnancies and the cases occurred up to 2 years before the study, between 2013 to 2015. There were 4 people serving as research subjects. The technique of data collection was depth interview. The results show that the cause of unwanted pregnancy inrisky sexual behavior, lack of knowledge about reproductive health and sexuality, attitudes toward sexual permissiveness, media access on pornography information, parental attitude who are less concerned with their children, peer relationship, and adolescent sexual behavior which is at risk.. Factor which associated unwanted pregnancy are informant inrisky sexual behavior, lack of knowledge about reproductive health and sexuality, attitudes toward sexual permissiveness, media access on pornography information, parental attitude who are less concerned with their children, peer relationship, parental attitude who are less concerned with their children and adolescent sexual behavior Keyword: Factors, unwanted pregnancies 
Karakteristik Kondisi Fisik Rumah dan Personal Hygiene Penderita Kusta dan Sekitarnya Prasetyaningtyas, Astri Yunita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 2 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Puskesmas Bonang II merupakan salah satu wilayah dengan kasus kusta yang terus meningkat dari tahun ke tahun dengan jumlah kasus kusta tahun 2012 sebanyak 2 kasus, 2013 sebanyak 5 kasus, 2014 sebanyak 16 kasus dan 2015 terdapat 7 kasus baru per Januari-Maret dengan sebagian besar terjadi di Desa Weding. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko penularan penyakit khususnya penyakit berbasis lingkungan termasuk kusta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kondisi fisik rumah dan personal hygiene di lingkungan penderita kusta dan sekitarnya. Jenis penelitian adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 87 responden. Instrumen berupa angket dan lembar pengukuran. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil analisis data menunjukkan bahwa gambaran lingkungan fisik dan personal hygiene di sekitar penderita kusta adalah pencahayaan buruk (85,1%), suhu baik (51,7%), kelembaban buruk (85,1%), jenis lantai tidak baik (56,3%), ventilasi kurang baik (85,1%), kepadatan hunian baik (57,5%), dan personal hygiene buruk (57,5%). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kondisi pencahayaan, kelembaban, dan ventilasi buruk karena hasil tidak memenuhi syarat ketentuan, sedangkan kondisi suhu dan kepadatan hunian sudah baik, tetapi hasil dari personal hygiene masih buruk. Kata Kunci: Kusta, Lingkungan fisik rumah, Personal hygiene Puskesmas Bonang II is one of the areas with leprosy cases continues to increase with the number of cases of leprosy in 2012 by 2 cases, in 2013 by 5 cases, in 2014 by 16 cases and in 2015 there were 7 new cases with most occurring Weding Village. Construction of houses and environments has to risk factor for transmission of various kinds of diseases, especially environment-linked diseases including leprosy. This research aims to identify of the characteristics of the lepers’ homes and personal hygiene and surrounding environment. This is descriptive research using cross sectional approach. The number of samples taken is 87 respondents. The instruments used are questionnaire and measurement sheet. The data are analyzed using univariate technique. The results of the data analysis show that the descriptions of physical conditions and personal hygiene around the lepers’ homes are poor lighting (85,1%), good temperature (51,7%), poor humidity (85,1%), unwell types of floors (56,3%), poor ventilation system (85,1%), good residential density (57,5%), and bad personal hygiene (57,5%). The concluded is lighting, humidity and poor ventilation because the results are not eligible conditions, conditions of temperature and density has been good, but the result of personal hygiene is poor. Keywords: leprosy, personal hygiene, home characteristic
Faktor yang Mempengaruhi Praktik Mucikari dalam Mendukung Penggunaan Kondom 100% di Lokalisasi Petamanan Banyuputih Atika, Maelani Dewi
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 2 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemakaian kondom dinilai cukup menekan penularan HIV-AIDS. Salah satu aktor yang berperan penting terhadap penggunaan kondom pada WPS adalah dukungan mucikari. Hasil wawancara kepada pengelola lokalisasi adalah program penggunaan kondom 100% masih sulit diterapkan meskipun sudah ada himbauan dari petugas kesehatan padahal sudah 70% WPS menderita IMS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi praktik mucikari dalam mendukung penggunaan kondom 100% di Lokalisasi Petamanan Banyuputih Kabupaten Batang. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, dengan populasi sebanyak 53 responden dan teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh maka semua anggota populasi dijadikan sampel yaitu 53 responden. Variabel dalam penellitian ini meliputi variabel bebas yaitu sikap mucikari dan norma subjektif, variabel antara yaitu niat mucikari, dan variabel terikat yaitu praktik dukungan mucikari. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Sedangkan instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil penelitian ini adalah sikap mucikari (p=0,024) dan norma subjektif p=(0,031) memiliki pengaruh terhadap niat mucikari, sedangkan niat mucikari (p=0,01) berpengaruh dengan praktik mucikari dalam mendukung penggunaan kondom 100%. Saran dalam penelitian ini adalah responden diharapkan berpartisipasi dalam upaya pencegahan HIV/AIDS melalui dukungan program penggunaan kondom 100%. Kata Kunci: praktik, kondom, mucikari The use of condoms is considered quite suppress the spread of HIV/AIDS even though the results are not comparable with the number of the cases. One of the actors who play an important role against the use of condoms in Female Sex Worker (FSW) is the pimps’ support. An interview with managers of the localization shows that 100% condom use program is still difficult to be applied in spite of the call of health workers when 70% WPS has been suffering from Sexually Transmitted Infection (STIs). The purpose of this study is determining the factors that affect the practice of pimps in support of 100% condom use in Petamanan Banyuputih Localization of Batang Regency. This research used cross sectional approach, with a sample of 53 respondens and sampling techniques using saturated sampling. The independent variables are pimps’ behavior and subjective norms, moderator variabel which is pimps’ intention, and dependent variable is the pracitice of pimps’ motivation. The data analysis used univariate and bivariate with chi-square test. The result of this research showed that the attitude of pimps (p = 0.024) and the subjective norm p = (0.02) had an influence on the pimps’ intention while the motivation given by health care workers (p = 0.000) and motivation given by the pimps’ companions (p = 1.000) did not affect the pimps’ intention. Whereas the pimps’ intention (p = 0.01) affected pimps practice in support of 100% condom use. Keywords: practice, condom, pimp’s
Drill Bermedia Flash Card dan Praktik CTPS pada Anak Tunagrahita Sedang Andayani, Rita; Indarjo, Sofwan
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 1 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode drill bermedia flash card dalam meningkatkan pengetahuan dan praktik cuci tangan pakai sabun pada anak tunagrahita sedang. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan pendekatan pre-test-post-test control group. Sampel berjumlah 10 responden tiap kelompoknya, dengan 2 kelompok maka total sampel sebanyak 20 responden. Instrumen yang digunakan berupa, flash card, kuesioner, dan check list. Hasil uji T Berpasangan dan Wilcoxon menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan (p=0,005) dan praktik (p=0,011) pada kelompok eksperimen. Dari hasil uji Mann-Whitney terdapat peningkatan pengetahuan antara kelompok eksperimen dan control (p=0,025) dan peningkatan praktik (p=0,010). Hasil penelitian adalah metode drill bermedia flash card efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan praktik cuci tangan pakai sabun pada anak tunagrahita sedang. Kata Kunci: Metode Drill bermedia flash card, cuci tangan, tunagrahita Purpose of the research is to discover the effectiveness of drilling method using flash card to improve knowledge and practice of handwashing for children with moderate mental retardation. The research is a quasi-experiment that uses pre-test-post-test control group approach. There are 10 respondents in each group. As a result, the total samples are 20 respondents. The instruments that have been used are flash card, questionnaire, and check list. The result of Paired t-test and Wilcoxon shows that there is a knowledge improvement (p=0,005) and practice (p=0,001) of experimental group. The result of Mann-Whitney test shows that there is a knowledge improvement of experimental and control group (p=0,025) and practice (p=0,010). The research result concludes that drilling method using flash card is effective to improve knowledge and practice of handwashing for children with moderate mental retardation. Keyword: flash card, handwashing, mental retardation.  
Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dengan Status Karies Juniarti, Desti; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 1 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karies merupakan kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam dari bakteri yang ada dalam suatu karbohidrat yang difermentasikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi di negara berkembang adalah perilaku. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dengan status karies. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dengan status karies pada pasien BP gigi usia 17-45 tahun. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan rancangan penelitiannya menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien BP Gigi Puskesmas Margorejo. Sampel penelitian berjumlah berjumlah 65 yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner dan lembar DMFT. Hasil penelitian menggunakan uji Chi square didapatkan bahwa faktor yang berhubungan dengan status karies adalah cara menyikat gigi (p=0,006), waktu menyikat gigi (p=0,016), periode penggantian sikat gigi (p=0,019) dan konsumsi makanan kariogenik (p=0,033). Variabel yang tidak berhubungan dengan status karies adalah frekuensi menyikat gigi dan frekuensi periksa gigi. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan status karies yaitu cara menyikat gigi (p value=0,011, exp=5,713). Saran yang diberikan bagi Masyarakat adalah tindakan preventif tentunya akan jauh lebih baik dari tindakan kuratif, maka sebaiknya: lebih giat dalam menyikat gigi, terutama menyikat gigi sebelum tidur malam dan memperhatikan cara menyikat gigi yang benar agar pembersihan plak gigi dapat maksimal. Kata Kunci: Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi, Karies, Puskesmas Margorejo Dental caries is the localised destruction of susceptible dental hard tissues by acidic by-products from bacterial fermentation of dietary carbohydrates. Caries is hard tooth tissue damage caused by acid from bacteria in a carbohydrate that is fermented. One of the factors that affect dental health in developing countries is behavior. The aim of this study was to determine the relationship of dental health maintenance behavior with dental caries in patients aged 17-45 years. This research is a survey research design analytic research using cross sectional approach. These samples included amounts to 65 obtained by using purposive sampling technique. Instruments used in the study was a questionnaire and DMFT sheet.The results using Chi square test showed that factors associated with caries status is brushing method (p = 0.006), while brushing teeth (p = 0.016), the period of replacement toothbrush (p = 0.019) and consumption of foods cariogenic (p = 0.033 ). Variables that are not associated with caries status is the frequency of tooth brushing and dental check frequency. The most dominant factor associated with caries status is brushing method (p value =0.011, exp=5,713). Keywords: Dental Health Maintenance Behavior, Dental Caries, Margorejo health centers
Kebisingan terhadap Kelelahan Kerja pada Pekerja Logam Bagian Produksi Laziardy, Mayola
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 2 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkungan kerja yang mempunyai kebisingan melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) dapat menimbulkan gangguan kesehatan pekerja seperti auditorial (daya dengar pekerja menurun) serta dampak non-auditorial berupa kelelahan pekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kebisingan terhadap kelelahan kerja pada pekerja sentra kerajinan logam bagian produksi Cepogo Boyolali. Jenis penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah pekerja bagian produksi berjumlah 256 pekerja dengan sampel berjumlah 72 pekerja. Instrumen yang digunakan adalah KAUPK2. Analisis data dilakukan secara bivariat (uji chi square dengan α=0,05), dan multivariat (analisis regresi logistik dengan α=0,05). Hasil penelitian ini yaitu adanya pengaruh kebisingan (p=0,001 dengan nilai koefisien 2,481) terhadap kelelahan kerja. Pengaruh kebisingan terhadap kelelahan kerja sebesar 14,1%. Sehingga nilai kebisingan exp (B = 11,447) artinya apabila ada kenaikan kebisingan sebesar 1 dBA maka akan meningkatkan kelelahan kerja sebesar 11,447 kali lebih tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara kebisingan dengan kelelahan kerja pada pekerja logam bagian produksi. Kata kunci: Kebisingan, Kelelahan, Industri Logam The working environment has noise exceeds of Threshold Limit Value may cause health problems of workers. It’s auditory effects (the power of worker auditory function decreased) and non-auditory effects such as worker fatigue. The purpose of this research is to know the influence of noise environment the fatigue of work on metal handicraft workers part of the production Cepogo Boyolali. This research uses the approach of cross sectional. The population was part of the production workers totalled 256 workers with sample amounted to 72 workers. The instrument used was a KAUPK2. The data analysis bivariat (chi square test with α=0.05), and multivariate (logistic regression analysis with α=0.05). Results of the research there is the influence of noise (p=0.001 with the value of the coefficient of 2.481) against fatigue. Impact of noise of 14,1%. So the noise value of exp (B) = 11.447) means that when there is an increase in amount of 1 dBA noise then it will increase the fatigue of work of 11.447 times higher. Because of that, we can concluse that there is influence between noise with fatigue of workers in metal worker production departement. Keywords: Noise, Fatigue, Metal Industry
Lingkungan Tempat Perindukan Nyamuk Culex quinquefasciatus di Sekitar Rumah Penderita Filariasis Harviyanto, Imaduddin Zaid; Windraswara, Rudatin
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 2 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Pekalongan adalah salah satu kota di Jawa Tengah dengan banyak penderita filariasis (Mf rate 3,8%). Puskesmas Jenggot merupakan puskesmas dengan kasus terbanyak. Culex quinquefasciatus merupakan nyamuk yang mempunyai kepadatan populasi tertinggi. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai gambaran lingkungan tempat perindukan nyamuk Culex quinquefasciatus di sekitar rumah penderita filariasis. Jenis dan rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Populasi dan sampel adalah seluruh penderita filariasis di wilayah kerja Puskesmas Jenggot berdasarkan Survey Darah Jari tahun 2016 dengan jumlah 21 orang. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Hasil dari penelitian ini adalah sebanyak 42,9% rumah responden terdapat genangan air dan berjarak 0100 meter dari rumahnya. Sebanyak 100% rumah responden terdapat sungai dengan jarak 0-100 meter dan airnya mengalir. Sungai yang ada sampahnya terdapat di 76,2% rumah responden. Sebanyak 66,7 % rumah responden terdapat bekas potongan bambu di sekitar rumahnya dengan jarak 0-100 meter. Sebanyak 66,7% rumah responden terdapat selokan di sekitar rumahnya dengan kondisi terbuka. Kondisi selokan yang terdapat sampah sebanyak 57,1%. Air selokan tidak mengalir di 47,6 % rumah responden. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tempat perindukan yang paling banyak disukai oleh nyamuk adalah bekas potongan bambu. Kata Kunci: filariasis, lingkungan, tempat perindukan, Culex quinquefasciatus Pekalongan is one of the cities in Central Java with a lot case of filariasis (Mf rate of 3.8%). Puskesmas Jenggot is a health center with a lot of cases. Culex quinquefasciatus is mosquito which has the highest population density. This research was conducted to obtain information on the environment of Culex quinquefasciatus mosquito breeding sites around the home filariasis sufferers. The type and design of this research is descriptive quantitative with survey method. The sample population was all patients with filariasis in Puskesmas Jenggot with the number of 21 people. The results of this study are 42,9% respondents there’s puddle of water with a distance of 0-100 meters. A total of 100% respondents there’s a river with a distance of 0-100 meters, the water flows, and waste contained at 76.2% of respondent houses. A total of 66.7% respondents, there’re pieces of bamboo with a distance of 0-100 meters. A total of 66,7% respondents, there’re gutters around the house with an open condition. Conditions contained gutter trash are 57,1%. Sewer water is not flowing in the house 47,6% of respondents. The conclusion in this research is breeding place which most like by mosquitos is a pieces of bamboo. Keywords: filariasis, environment, breeding, Culex quinquefasciatus
Evaluasi Program Konseling Menyusui di Puskesmas Klikiran Kabupaten Brebes Normalasari, Evi; Mardiana, Mardiana
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 1 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program konseling menyusui di Puskesmas Klikiran Kabupaten Brebes dilihat dari segi kegiatan pogram rkonseling menyusui, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program konseling menyusui. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan informan secara  purposive sampling. Informan berjumlah 11 orang yang terdiri dari petugas gizi puskesmas, kepala sie gizi masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, konselor menyusui, motivator menyusui dan klien menyusui. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan program konseling telah berjalan  baik dengan bentuk kegiatan yaitu konseling individu dan konseling kelompok. Faktor yang mendukung program yaitu Keaktifan konselor, sikap konselor ketika memberikan konseling, Partisipasi dan sikap klien dan kerjasama lintas program. Faktor penghambat program konseling yaitu penyampaian informasi yang kurang tepat, pemanfaatan sarana dan prasarana yang belum optimal dan faktor lingkungan klien. Kata Kunci: Evaluasi Program, Konseling, Konseling menyusui Scope of exclusive breastfeeding in Klikiran PHC on 2013 and 2014 respectively is 65.12% and 32.56%. Based on these data, it shown that the exclusive breastfeeding in PHC coverage Klikiran Brebes decreased. Therefore, evaluation of breastfeeding counseling program need to be investigated.This study aims to evaluate of breastfeeding counseling programs in PHC Klikiran Brebes according by type of activity, enabling and inhibiting factors program. This study using qualitative research methods with collecting informant by purposive sampling. Number of informants is 11 people. It is consist of officers nutritional health centers, chief of community nutrition Brebes District Health Office, breastfeeding counselor, motivator and breastfeeding clients. Data collected by in-depth interviews and participant observation. The result is counseling program appropriated. It is showns that there’re individual and group counseling. The enabling factor is active participation and counselling attitude of counselor, participation and attitudes of clients and cooperation across programs. The inhibiting factors is missing information, infrastructure not used optimaly and environmental factors of client. Keywords: Evaluation Program, Counseling, Counseling breastfeeding

Page 1 of 97 | Total Record : 963


Filter by Year

2017 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 8 No 3 (2024): July 2024 Vol 8 No 2 (2024): April 2024 Vol 8 No 1 (2024): January 2024 Vol 7 No 4 (2023): October 2023 Vol 7 No 3 (2023): July 2023 Vol 7 No 2 (2023): April 2023 Vol 7 No 1 (2023): January 2023 Vol 7 No Sup (2023): Suplemen July 2023 Vol 6 No 4 (2022): October 2022 Vol 6 No 3 (2022): HIGEIA: Juli 2022 Vol 6 No 2 (2022): Higeia: April 2022 Vol 6 No 1 (2022): HIGEIA: January 2022 Vol 5 No 4 (2021): HIGEIA: Oktober 2021 Vol 5 No 3 (2021): HIGEIA: Juli 2021 (Article in Press) Vol 5 No 3 (2021): HIGEIA: Juli 2021 Vol 5 No 2 (2021): HIGEIA: April 2021 Vol 5 No 1 (2021): HIGEIA: January 2021 Vol 5 No 1 (2021): HIGEIA: January 2020 Vol 4 No Special 4 (2020): HIGEIA: December 2020 Vol 4 No 4 (2020): HIGEIA: October 2020 Vol 4 No Special 3 (2020): HIGEIA: November 2020 Vol 4 No 3 (2020): HIGEIA: July 2020 Vol 4 No 2 (2020): HIGEIA: April 2020 Vol 4 No Special 2 (2020): HIGEIA: October 2020 Vol 4 No Special 1 (2020): HIGEIA: September 2020 Vol 4 No 1 (2020): HIGEIA: January 2020 Vol 3 No 4 (2019): HIGEIA: October 2019 Vol 3 No 3 (2019): HIGEIA: July 2019 Vol 3 No 2 (2019): HIGEIA: April 2019 Vol 3 No 2 (2019): HIGEIA: April 2019 Vol 3 No 1 (2019): HIGEIA: January 2019 Vol 3 No 1 (2019): HIGEIA: January 2019 Vol 2 No 4 (2018): HIGEIA Vol 2 No 4 (2018): HIGEIA Vol 2 No 3 (2018): HIGEIA Vol 2 No 3 (2018): HIGEIA Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA Vol 2 No 1 (2018): HIGEIA Vol 2 No 1 (2018): HIGEIA Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA Vol 1 No 3 (2017): HIGEIA Vol 1 No 3 (2017): HIGEIA Vol 1 No 2 (2017): HIGEIA Vol 1 No 2 (2017): HIGEIA Vol 1 No 1 (2017): HIGEIA Vol 1 No 1 (2017): HIGEIA More Issue