Penerapan Good Mining Practice mensyaratkan perlunya akurasi penambangan terhadap rencana penambangan. Analisis dapat dilakukan melalui rekonsiliasi antara design terhadap aktual survey progress. Hasil dari rekonsiliasi penambangan menunjukkan area yang sesuai design (In of plan) dan area yang tidak sesuai berupa overcut, over-stripping dan undercut. PT. Caritas Energi Indonesia Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi terdapat ketidaksesuaian produksi rencana dan aktual pada bulan September, ketidaksesuaian produksi tentu juga berdampak pada ketidaksesuain rencana penambangan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat ketidaksesuaian rencana dan aktual yaitu berupa area undercut, overcut, dan overstripping. Volume overcut sebesar 36.542,13 BCM, undercut sebesar 136.686,81 BCM, dan overstripping sebesar 376,21 BCM, Untuk volume overburden yang tertambang pada front 1 sebesar 170.639,76 BCM, pada front 2 sebesar 44.324,47 BCM, pada front 3 sebesar 24.746,03 BCM. Faktor penyebab ketidaksesuaian dipengaruhi oleh ketersedian alat yang tidak terpenuhi yang disebabkan banyak alat yang breakdown unscheduled sehingga dari komposisi 7 fleet hanya terealisasi 4 fleet. Selain itu, terdapat juga faktor pengawasan dan pengaruh cuaca yang mempengaruhi movement alat yang berdampak pada posisi penempatan dan penggalian fleet yang tidak sesuai. Dampak yang ditimbulkan adalah perlunya penyusunan rencana ulang berupa redesign rencana tambang dan penyesuaian ketersediaan alat di bulan berikutnya agar dapat mengejar lokasi-lokasi yang tertinggal pada bulan sebelumnya.
Copyrights © 2024