Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Analisis Pendapatan Usaha Tani Jagung Pipilan di Kecamatan Payakumbuh Musthafa, Imelfina; Malvin, Toni; Mukhlis, Mukhlis
LUMBUNG Vol 17 No 2 (2018): Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.497 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v17i2.35

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada peningkatan produksi jagung di Kecamatan Payakumbuh yang diperlukan untuk meningkatkan pendapatan petani jagung, kondisi ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan komoditas jagung khususnya untuk pakan ayam petelur. Meningkatnya kebutuhan jagung untuk ayam petelur disebabkan oleh meningkatnya populasi dalam usaha perunggasan, khususnya ternak ayam petelur di Kecamatan Payakumbuh yang begitu cepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani jagung. Untuk menganalisis pendapatan usahatani jagung dilakukan dengan analisis menggunakan rumus pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Total pendapatan petani jagung adalah Rp.28.984 - 18.294.429; dengan penghasilan rata-rata Rp 5.089.795,35.
Pengaruh Penambahan Tepung Daun Ubi Kayu Terhadap Berat Telur dan Ketebalan Kerabang Telur Malvin, Toni; Amir, Yurni Sari; Dewi, Muthia; Salvia, Salvia; Hardiyansa, Hardiyansa
LUMBUNG Vol 18 No 1 (2019): Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.68 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v18i1.181

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan tepung daun singkong (Manihot esculente) ke dalam ransum terhadap berat telur dan tebal cangkang telur. Penelitian ini menggunakan ayam petelur jenis isabrown sebanyak 48 ekor. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan daun singkong yang dibuat menjadi tepung dan kemudian ditambahkan ke dalam ransum. R0 merupakan ransum basal tanpa penambahan tepung daun singkong, R1 adalah penambahan 5% tepung daun singkong ke ransum, R2 adalah penambahan 10% tepung daun singkong ke ransum dan R3 menambahkan tepung daun singkong 15% ke dalam ransum. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penambahan tepung daun singkong hingga tingkat 15% ke dalam ransum, tidak memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap berat telur dan tebal kerabang.
Pemanfaatan Tepung Daun Pegagan (Centella asiatica) Sebagai Feed Additive Dalam Ransum Terhadap Konsumsi Ransum dan Berat Organ Fisiologis Broiler Amir, Yurni Sari; Dewi, Muthia; Noor, Prima Silvia; Malvin, Toni; Putra, Egip
LUMBUNG Vol 18 No 2 (2019): Agustus
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.207 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v18i2.184

Abstract

Penelitian dengan memanfaatkan tepung daun pegagan sebagai feed additive dalam ransum broiler dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap konsumsi ransum dan berat organ fisologis. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan UPT Farm Politeknik Negeri Payakumbuh selama empat minggu, dengan menggunakan 100 ekor broiler yang dipelihara sejak DOC. Pakan yang diberikan berupa ransum basal dengan penambahan tepung daun pegagan. Rancangan yang digunakan adalah RAL dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, yaitu ransum basal 100% (A), ransum basal dengan penambahan 1,5% tepung daun pegagan (B), ransum basal dengan penambahan 3% tepung daun pegagan (C), ransum basal dengan penambahan tepung daun pegagan 4,5% (D). Variabel yang diukur adalah konsumsi ransum, persentase bobot hati dan jantung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencampuran tepung daun pegagan dalam ransum sebagai feed additive tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P>0,5) terhadap konsumsi ransum, bobot hati dan jantung broiler.
PEMANFAATAN DAUN BANGUN-BANGUN UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN ETTAWA PADA KELOMPOK WANITA TANI TALANG KUNING Yurni Sari Amir; Nelzi Fati; Debby Syukriani; Irzal Irda; Toni Malvin
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v4i1.492

Abstract

The Talang Kuning Women Farmers Group (KWT) is located in Nagari Batu Bulek, North Lintau Buo District, Tanah Datar Regency, West Sumatra. KWT Talang Kuning is engaged in raising Ettawa Peranakan goats. Fertile natural conditions and a large area of land support KWT for raising PE goats. The purpose of KWT for raising goats is to help the family's economy. The technology transfer carried out in KWT uses leaves as a feed additive in goat rations. It can be given directly in fresh condition, processed into an infusion or made into licking candy (saka mineral urea block). The infusion of the leaves of the wake was tested on lactating goats at KWT Talang Kuning. The method of implementing the activities is in the form of lectures and discussions and direct practice. The results of the trial on lactating PE goats showed an increase in milk production for two weeks. The provision of leaf plant seeds for KWTs developed on KWT land and the practice of leaf processing motivates KWTs in developing goats. Farmer groups very much need this activity to motivate their enthusiasm in advancing the livestock business. Group activities are usually technology transfer which is carried out by discussion and direct practice with them. Making infusion of the leaves of Bangun-bangun was very beneficial for the group because it was proven to increase milk production of lactating goats. To provide it sustainably, seeds that cuttings can plant have also been provided, and on the group's land, leaf plants have grown.
Broiler Response on Increase in Flour Leaves Miana (Coleus atropurpureus, L) as a Feed Aditive in Ration Nelzi Fati; Ramond Siregar; Ulva Mohtar Luthfi; Debby Syukriani; Toni Malvin
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 20 No. 2 (2019): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.675 KB) | DOI: 10.24036/eksakta/vol20-iss2/203

Abstract

Increased bacterial resistance to antibiotics provides a great opportunity to obtain antibacterial compounds by utilizing bioactive compounds from biological natural wealth. In Indonesia there are many known medicinal plants. Miana plants (Coleus atropurpureus, L) are one of the potential medicinal plants in Indonesia. This plant is widely used as medicine. This study aims to determine the effect of adding miana leaf flour to the ration on body weight gain, feed consumption, feed conversion and carcass percentage. This study used a completely randomized design with 5 treatments and 4 replications. The treatment was A = control, B = 1% Miana leaf flour / kg ration. C = 2% leaf flour miana / kg ration, D = 3% miana leaf flour / kg ration E = 4% miana leaf flour / kg ration. What was observed were performance and carcass including feed consumption, feed conversion, body weight gain, carcass percentage. The results of this study showed that the addition of miana leaf flour in the ration had no significant effect (P> 0.05) on body weight gain, feed conversion, feed consumption and carcass percentage. Giving miana leaf flour in the ration can be tolerated up to 4% in broiler rations.
Response of Broilers with The Addition of Herbs (Miana Leaf Flour and African Leaf Flour) in the Broiler Ration Nelzi Fati; Toni Malvin; Debby Syukriani; Irzal Irda; Dihan Kurnia
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 13 No 1 (2022): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jt.v1i1.142

Abstract

The purpose of this study is to determine the response of broilers to the addition of African leaf flour and Miana leaves. This study used a completely randomized design. Day old broilers (DOC) 90 tails were randomly divided into 6 treatments and 3 replicates, with each replicate consisting of 5 tails. The six treatments were: A (excluding African Leaf Powder (TDA) and Miana Leaf Powder (TDM)), B (Added 4% TDA), C (Added 4% TDM), D (Added 2% TDA + 2% TDM), E (addition of 1% TDA + 3% TDM) and F (addition of 3% TDA + 1% TDM) were added to the self-stirring ration. The measured parameters were PBB, ration consumption, ration conversion, and carcass percentage. The results obtained from the addition of African leaf meal and Miana leaf meal had no significant effect (P> 0.05) on body weight, ration consumption, ration conversion and carcass percentage. The addition of African leaf meal and Miana leaf can be tolerated up to 4% in the broiler ration.
Analisis Pendapatan Usaha Tani Jagung Pipilan di Kecamatan Payakumbuh Imelfina Musthafa; Toni Malvin; Mukhlis Mukhlis
LUMBUNG Vol. 17 No. 2 (2018): Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.497 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v17i2.35

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada peningkatan produksi jagung di Kecamatan Payakumbuh yang diperlukan untuk meningkatkan pendapatan petani jagung, kondisi ini sejalan dengan meningkatnya kebutuhan komoditas jagung khususnya untuk pakan ayam petelur. Meningkatnya kebutuhan jagung untuk ayam petelur disebabkan oleh meningkatnya populasi dalam usaha perunggasan, khususnya ternak ayam petelur di Kecamatan Payakumbuh yang begitu cepat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usahatani jagung. Untuk menganalisis pendapatan usahatani jagung dilakukan dengan analisis menggunakan rumus pendapatan usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Total pendapatan petani jagung adalah Rp.28.984 - 18.294.429; dengan penghasilan rata-rata Rp 5.089.795,35.
Pengaruh Penambahan Tepung Daun Ubi Kayu Terhadap Berat Telur dan Ketebalan Kerabang Telur Toni Malvin; Yurni Sari Amir; Muthia Dewi; Salvia Salvia; Hardiyansa Hardiyansa
LUMBUNG Vol. 18 No. 1 (2019): Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.68 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v18i1.181

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan tepung daun singkong (Manihot esculente) ke dalam ransum terhadap berat telur dan tebal cangkang telur. Penelitian ini menggunakan ayam petelur jenis isabrown sebanyak 48 ekor. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan daun singkong yang dibuat menjadi tepung dan kemudian ditambahkan ke dalam ransum. R0 merupakan ransum basal tanpa penambahan tepung daun singkong, R1 adalah penambahan 5% tepung daun singkong ke ransum, R2 adalah penambahan 10% tepung daun singkong ke ransum dan R3 menambahkan tepung daun singkong 15% ke dalam ransum. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penambahan tepung daun singkong hingga tingkat 15% ke dalam ransum, tidak memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap berat telur dan tebal kerabang.
Pemanfaatan Tepung Daun Pegagan (Centella asiatica) Sebagai Feed Additive Dalam Ransum Terhadap Konsumsi Ransum dan Berat Organ Fisiologis Broiler Yurni Sari Amir; Muthia Dewi; Prima Silvia Noor; Toni Malvin; Egip Putra
LUMBUNG Vol. 18 No. 2 (2019): Agustus
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.207 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v18i2.184

Abstract

Penelitian dengan memanfaatkan tepung daun pegagan sebagai feed additive dalam ransum broiler dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap konsumsi ransum dan berat organ fisologis. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan UPT Farm Politeknik Negeri Payakumbuh selama empat minggu, dengan menggunakan 100 ekor broiler yang dipelihara sejak DOC. Pakan yang diberikan berupa ransum basal dengan penambahan tepung daun pegagan. Rancangan yang digunakan adalah RAL dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, yaitu ransum basal 100% (A), ransum basal dengan penambahan 1,5% tepung daun pegagan (B), ransum basal dengan penambahan 3% tepung daun pegagan (C), ransum basal dengan penambahan tepung daun pegagan 4,5% (D). Variabel yang diukur adalah konsumsi ransum, persentase bobot hati dan jantung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencampuran tepung daun pegagan dalam ransum sebagai feed additive tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P>0,5) terhadap konsumsi ransum, bobot hati dan jantung broiler.
PEMBERIAN RANSUM ORGANIK BERBASIS LAMTORO (Leucaena leucocephala) DENGAN PENAMBAHAN PROBIOTIK TERHADAP PERFORMA BROILER Yurni Sari Amir; Prima Silvia Noor; Muthia Dewi; Toni Malvin; Syofyan Syofyan
LUMBUNG Vol. 19 No. 1 (2020): Februari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.86 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v19i1.221

Abstract

Penelitian pemberian ransum organik berbasis lamtoro dengan penambahan probiotik dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap performa broiler. Penelitian dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Teknologi Pakan dan UPT Farm Politeknik Negeri Payakumbuh selama enam minggu, dengan menggunakan 100 ekor broiler yang dipelihara sejak DOC. Pakan yang diberikan berupa crumble yang berbasis lamtoro. Rancangan yang digunakan adalah RAL dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, yaitu ransum komersial sebagai kontrol (A), crumble lamtoro dengan penambahan starbio 0,1% (B), crumble lamtoro dengan penambahan starbio 0,2% (C), crumble lamtoro dengan penambahan EM4 0,1% (D), crumble lamtoro dengan penambahan EM4 0,2% (E). Variabel yang diukur adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum organik berbasis lamtoro dengan penambahan probiotik memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Pemberian crumble lamtoro dengan penambahan 0,2% EM4 dalam air minum memberikan hasil performa broiler yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian crumble lamtoro yang ditambahkan probiotik 0,1% starbio, 0,2% starbio dan 0,1% EM4. Namun lebih rendah performanya bila dibandingkan dengan pemberian ransum komersial.