p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Social Empirical
Pujawulan Dari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Persepsi Mahasiswa Universitas Negeri Padang Terhadap Budaya Pop Jepang dan Peran Media: Perspektif Imperialisme Budaya Ocha Ocha; Rahma Dilla; Pujawulan Dari; Reri Damai Gea; Azmi, Novia Amirah; AB Sarca Putera
Social Empirical Vol. 1 No. 2 (2024): Social Empirical: Prosiding Berkala Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scemp.v1i2.42

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi mahasiswa Universitas Negeri Padang terhadap budaya pop Jepang serta peran media dalam membentuk pandangan mereka, melalui perspektif imperialisme budaya. Penelitian ini penting dilakukan karena meningkatnya pengaruh budaya pop Jepang di kalangan generasi muda di Indonesia, serta peran media dalam menyebarluaskan budaya tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dengan mahasiswa dari berbagai program studi untuk memahami pandangan dan pengalaman mereka mengenai pengaruh budaya Jepang, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun melalui media sosial. Temuan penelitian menunjukkan bahwa media, terutama media sosial, berperan penting dalam memperkenalkan budaya Jepang kepada mahasiswa. Beberapa informan merasa terpengaruh oleh elemen budaya Jepang seperti anime, cosplay, dan gaya hidup Jepang, meskipun tetap berusaha mempertahankan identitas budaya lokal. Penelitian ini menemukan adanya dampak positif, seperti peningkatan wawasan mengenai budaya Jepang dan adopsi nilai-nilai disiplin, tetapi juga terdapat kekhawatiran terhadap dominasi budaya asing yang berpotensi menggeser nilai-nilai lokal. Jadi fenomena imperialisme budaya terlihat dalam bagaimana budaya Jepang mempengaruhi mahasiswa, meskipun masih ada upaya untuk menjaga keseimbangan dengan budaya lokal.
Dampak Pembangunan Pasar Raya Fase VII dalam Mewujudkan Ketertiban Berdagang Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Raya Padang Ramadani Fitriyah Harahap; Pujawulan Dari; Delmira Syafrini; Mutia Puspita Sari; Stefani Karina Syafitri; Nur Aini
Social Empirical Vol. 2 No. 1 (2025): Social Empirical: Prosiding Berkala Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scemp.v2i1.61

Abstract

Pembangunan Pasar Raya Fase VII di Kota Padang merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memodernisasi pasar tradisional. Tujuannya adalah menciptakan pasar yang lebih rapi, bersih, dan efisien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana dampak pembangunan pasar raya fase VII dalam mewujudkan ketertiban berdagang pedagang kaki lima (PKL) di pasar paya padang.Teori yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian ini adalah teori modernisasi oleh Walt Whitman Rostow. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Pengumpulan Informan menggunakan teknikĀ  purposive sampling, informan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dilakukan secara langsung di pasar raya untuk melihat kondisi pasar raya fase VII dan aktivitas para PKL. Selanjutnya wawancara mendalam dilakukan dengan para informan guna untuk mengatahui bagaimana pandangan mereka terhadap proses dan dampak dari pembangunan pasar raya fase VII dan studi dokumentasi terhadap arsip, foto. Selain itu, peneliti juga mengambil beberapa dokumentasi untuk menguatkan data informasi seperti foto, arsip, dan dokumen kebijakan terkait pembangunan pasar. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif dari Miles dan Huberman melalui empat tahap analisis yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari dampak pembangunan pasar raya fase VII telah terjadi peningkatan akses pembangunan pasar raya fase VII, gangguan lingkungan penataan pasar raya fase VII dan penurunan pendapatan akibat relokasi pedagang ke gedung pasar raya fase VII.