Kajian ini menganalisis kepemimpinan teknokratis Xi Jinping dalam memobilisasi riset, teknologi, industri pertahanan, dan pengembangan sumber daya manusia unggul sebagai fondasi modernisasi militer Tiongkok, serta relevansinya bagi Indonesia. Latar belakang penelitian berangkat dari fenomena kebangkitan Tiongkok sebagai kekuatan global, di mana Xi memadukan visi politik dengan pendekatan teknokratis untuk memperkuat ekosistem pertahanan nasional berbasis inovasi. Tujuan penelitian ini adalah memahami secara mendalam model kepemimpinan Xi serta menggali pelajaran strategis yang dapat diterapkan Indonesia dalam reformulasi pertahanan dan digitalisasi TNI. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus, didukung analisis literatur, dokumen resmi, dan kebijakan terkait civil-military fusion. Temuan utama menunjukkan bahwa Xi mengintegrasikan riset dan teknologi melalui strategi innovation-driven development, mempercepat industrialisasi pertahanan dengan konsep civil-military fusion, serta membangun SDM unggul melalui reformasi pendidikan tinggi dan nasionalisme ilmiah. Karakter teknokratis Xi tercermin dari orientasi pada efisiensi, keberlanjutan, dan orkestrasi sumber daya nasional secara terukur. Bagi Indonesia, pengalaman Tiongkok memberikan pelajaran penting untuk memperkuat riset pertahanan, mengembangkan industri dalam negeri, membangun SDM adaptif terhadap teknologi militer mutakhir, serta mempercepat digitalisasi TNI guna menghadapi ancaman hibrida dan persaingan global. Kontribusi kajian ini terletak pada perluasan perspektif komparatif dalam studi pertahanan modern, sekaligus memberikan rekomendasi aplikatif bagi strategi pertahanan Indonesia.