Fenomena variasi bahasa terjadi di perbatasan antara Jawa-Sunda dengan penekanan utama berdasarkan letak geografis yang saling berdekatan. Dalam penelitian ini, bahasa daerah tidak dibatasi persebarannya oleh letak geografis. Tidak dapat dipastikan bahasa daerah harus disesuaikan dengan daerah asalnya. Secara adminitrasi, Cilacap termasuk daerah Provinsi Jawa Tengah, namun ada di sebagian tempat yang masyarakatnya mengakui sebagai urang sunda. Hal tersebut membuktikan bahwa ada percampuran unsur geografis dan juga sumber historis yang sudah sangat melekat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asal usul keberadaan variasi bahasa, faktor-faktor yang memengaruhi lahirnya variasi bahasa, persebaran variasi bahasa berdasarkan tataran fonologis, letak geografis hingga aspek budaya dan sosial. Metode yang digunakan adalah model PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Review and MetaAnalysis) dengan diagram flowchart dan SLR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat variasi bahasa Sunda dan Jawa yang bisa dikaji berdasarkan fonologis dibeberapa kecamatan khususnya di Kabupaten Cilacap, selain itu terdapat akulturasi budaya yang menyebabkan bahasa di perbatasan Jawa-Sunda mengharuskan beradaptasi yang kemudian menghasilkan ciri khas bahasa yang unik. Beberapa penelitian telah dilakukan sejak awal hingga di saat-saat ini dilakukan penelitian kembali untuk melihat apakah perubahan alami geografis memengaruhi persebaran dan penggunaan bahasa daerah itu sendiri. Dari keberagaman ini menjadikan wilayah Cilacap memiliki keanekaragaman budaya yang diharapkan dapat terus dilestarikan untuk identitas budaya lokal.