Samtafsir, Legisan
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Stereotype Representation in the Dynamics of Young Families: A Content Analysis of the Film Dua Hati Biru : Representasi Stereotip Gender dalam Dinamika Keluarga Muda: Analisis Isi Film Dua Hati Biru Aisyah, Siti; Samtafsir, Legisan
Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 14 No. 1 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/kanal.v14i1.1855

Abstract

Pernikahan dini sering kali menimbulkan tantangan dalam kehidupan rumah tangga, terutama terkait peran gender yang masih didasarkan pada nilai-nilai patriarkal. Film Dua Hati Biru karya Gina S. Noer menjadi salah satu medium yang menggambarkan realitas sosial pasangan muda yang menghadapi tekanan ekonomi, konflik pengasuhan, dan ekspektasi sosial terhadap peran suami dan istri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stereotip gender direpresentasikan dalam dinamika keluarga muda melalui film Dua Hati Biru. Penelitian mengenai stereotip gender dalam media telah banyak dilakukan, namun masih terbatas dalam konteks film Indonesia yang secara khusus merepresentasikan kehidupan keluarga muda pasca pernikahan dini. Oleh karena itu, penelitian ini mengisi celah dengan menelaah media memproduksi dan memperkuat norma-norma gender tradisional dalam konteks lokal. Metode yang digunakan adalah analisis isi kualitatif dalam kerangka paradigma konstruktivis, dengan menelaah elemen visual, dialog, dan alur cerita dalam film. Data diperoleh melalui observasi film, dan penguatan literatur sebagai triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film ini mereproduksi stereotip gender yang kuat: perempuan dianggap sebagai pengasuh utama, laki-laki sebagai pencari nafkah, perempuan menikah mengalami diskriminasi kerja, dan laki-laki yang mengambil peran domestik dianggap kehilangan harga diri. Meskipun demikian, film juga menyisipkan pesan kritis terhadap norma tersebut melalui penggambaran karakter yang berusaha keluar dari peran kaku dan membangun relasi yang lebih setara. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Dua Hati Biru tidak hanya merefleksikan stereotip gender dalam masyarakat Indonesia, tetapi juga berperan dalam membentuk persepsi publik terhadap peran laki-laki dan perempuan dalam rumah tangga. Temuan ini penting sebagai bahan edukasi dan refleksi terhadap pentingnya kesetaraan gender dalam keluarga muda.