Tanaman padi (Oryza sativa L.) memainkan peran krusial dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia, terutama di Kabupaten Bandung yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil padi utama. Variabilitas dalam produksi padi dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap ketahanan pangan serta perekonomian lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai produksi padi di Kabupaten Bandung, menerapkan metode Double Moving Average (DMA), serta membandingkan hasil peramalan yang diperoleh dengan data aktual. Penelitian ini memanfaatkan data historis produksi padi untuk meramalkan hasil produksi di masa depan dengan mempertimbangkan tren serta variasi musiman. Penelitian ini menggunakan metode Double Moving Average (DMA). Pemilihan metode ini didasarkan pada kemampuannya dalam mengelola data yang menunjukkan pola tren jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode DMA menghasilkan akurasi peramalan yang baik dengan nilai Mean Absolute Percentage Error (MAPE) sebesar 2,34%, yang mengindikasikan tingkat kesalahan prediksi yang rendah dan dapat diandalkan untuk perencanaan produksi padi. Dalam penelitian ini, hasil ramalan yang diperoleh dari metode DMA akan dibandingkan dengan data aktual untuk menilai efektivitas metode tersebut. Prediksi produksi padi untuk tahun 2024 menunjukkan stabilitas pada level 7,6 juta ton, yang memberikan indikasi positif bagi ketahanan pangan regional. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi ilmiah dalam penerapan metode DMA dalam analisis produksi padi, serta memberikan wawasan mengenai penerapan sistem informasi dalam peramalan produksi padi. Temuan ini memiliki implikasi praktis bagi pengambil kebijakan di sektor pertanian untuk melakukan perencanaan distribusi, penetapan harga, dan strategi ketahanan pangan yang lebih efektif.