Santri di pondok pesantren sering menghadapi keterbatasan akses layanan kesehatan dan kurangnya pengetahuan tentang pemeriksaan kesehatan dasar, yang dapat meningkatkan risiko penyakit menular maupun tidak menular. Oleh karena itu, diperlukan program pemeriksaan kesehatan yang komprehensif, cepat tanggap, dan berkesinambungan di lingkungan pesantren. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan program TUNTAS (Tanggap dan Utama dalam Pemeriksaan Kesehatan) yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Kabupaten Bogor, sebagai upaya peningkatan kesehatan santri secara preventif dan promotif. Kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan pengabdian kepada masyarakat melalui skrining kesehatan yang mencakup pemeriksaan tekanan darah, status gizi, kesehatan mulut dan gigi, serta pemeriksaan dasar lainnya, disertai dengan penyuluhan kesehatan dan pendampingan tindak lanjut. Peserta kegiatan adalah 80 santri putra dan putri berusia 12–20 tahun, dengan data dikumpulkan melalui hasil pemeriksaan kesehatan dan kuesioner pre-post edukasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 65% santri memiliki status kesehatan normal, 25% mengalami masalah ringan seperti karies gigi dan anemia, serta 10% ditemukan berisiko hipertensi ringan. Selain itu, penyuluhan kesehatan terbukti meningkatkan pengetahuan santri, ditunjukkan dengan kenaikan skor rata-rata dari 55,2 menjadi 81,6 (p<0,05). Dengan demikian, program TUNTAS terbukti efektif dalam mendeteksi dini masalah kesehatan, meningkatkan pengetahuan santri, serta mendorong perilaku hidup sehat di lingkungan pesantren. Keberlanjutan kegiatan ini sangat diperlukan melalui kerja sama antara pondok pesantren, puskesmas, dan pihak terkait guna memastikan kesehatan santri tetap terjaga.