Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemberdayan Melalui Pengembangan Potensi Lokal Berbasis Jeruk Nipis Menjadi Produk Turunan Guna Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Kuta Makmue Fajri, Maulidil; Putri, Nhyra Kamala; Itawarnemi, Hilmina; Hadianto, Wira; Ariska, Nana; Putra, Iwandikasyah; Latif, Abdul
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v6i1.582

Abstract

Desa kuta makmue berlokasi di Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu desa dengan potensi pertanian yang tinggi, dengan komoditas utamanya jeruk nipis. Selama ini komoditas jeruk nipis hanya dimanfaatkan sebagai hasil bumi yang dijual dalam kondisi segar oleh masyarakat setempat tanpa diolah. Oleh karenanya perlu pengembangan Agroindustri lebih lanjut untuk mengelola sumber daya yang ada. Upaya pemberdayaan masyarakat agar mampu secara mandiri memanfaatkan potensi daerahnya salah satunya dengan pengetahuan dan keterampilan mengenai wirausaha dan teknologi tepat guna proses pembuatan sabun cuci piring dan sirup. Pendekatan yang diterapkan dalam merealisasikan program ini melalui metode participatory action research (PAR). Pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi kewirausaahan dan penciptaan produk turunan, demonstrasi langsung pembuatan sabun cuci piring dan sirup jeruk nipis, pengemasan, hingga pemasaran.  Hasil menunjukkan bahwa kegiatan ini dapat (1) meningkatkan motivasi usaha, kesadaran, pengetahuan dan ketrampilan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna untuk mengolah komoditas lokal (jeruk nipis) menjadi produk sabun cuci piring dan sirup jeruk nipis, (2) mengenalkan kepada masyarakat mengenai peluang dan analisis kelayakan usaha sabun cuci piring dan sirup rumahan. dan mampu menggerakkan produk inovasi di Desa Kuta Makmue.
Uji cepat daya berkecambah menggunakan metode radicle emergence pada jagung (Zea mays L.) varietas P.88S Ananda, Zulia; Humaira, Mira; Itawarnemi, Hilmina; Ramadhani, Almuna; Lovita, Andrina
Teknosains Vol 19 No 2 (2025): Mei-Agustus
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v19i2.58431

Abstract

Ketersediaan jagung yang berkualitas tinggi dan dalam jumlah yang mencukupi secara berkelanjutan merupakan prioritas pemerintah di tingkat nasional saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji daya kecambah menggunakan metode radicle (radikula) emergence agar dapat memperoleh kualitas benih yang baik. Informasi mengenai kualitas benih jagung sangat diperlukan oleh para petani agar dapat meningkatkan kualitas dan jumlah hasil panen yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode radikula emergence, yaitu dengan mengamati kecepatan dan keseragaman pertumbuhan benih jagung varietas P.88S. Hasil penelitian pada 400 benih jagung menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemunculan radikula mencapai ≥ 98%, sedangkan rata-rata panjang akar mencapai ≥ 2 mm. Berdasarkan hasil tersebut, benih jagung varietas P.88S dikategorikan memiliki sifat fisiologis dan kemampuan berkecambah yang cukup baik serta seragam. Selain itu kemampuan vigor benih tersebut juga dapat disimpulkan cukup baik.
Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Kosong Menjadi Taman Produktif dan Taman Herbal Guna Mendukung Program Hidup Sehat dan Berkelanjutan di Desa Paya Meugendrang Itawarnemi, Hilmina; Mistah Arzaki; Devia Khairan; Khairul Vyzra; Husna Wiyah; Nazmi Nur Annisa Simatupang; Nabila Yulia Mawardah; Nelly Muasyida; Ulil Abrar
Aksi Kita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 5 (2025): SEPTEMBER-OKTOBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/c26qb526

Abstract

Optimalisasi lahan kosong menjadi kebun produktif dan kebun herbal merupakan upaya strategis untuk mendukung hidup sehat, ketahanan pangan, dan keberlanjutan lingkungan. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Paya Meugendrang, Kecamatan Woyla Timur, Kabupaten Aceh Barat selama 44 hari melalui pendekatan partisipatif yang melibatkan warga secara aktif. Metode yang digunakan meliputi identifikasi lahan, sosialisasi, perencanaan, penyiapan lahan, penanaman, pendampingan, pemantauan, dan evaluasi bersama. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pertanian organik, diversifikasi tanaman, dan pengolahan hasil panen menjadi produk bernilai tambah. Selain itu, kebun produktif dan kebun herbal memberikan manfaat nyata bagi ketahanan pangan lokal, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kesadaran hidup sehat. Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa integrasi aspek kesehatan, pangan, dan lingkungan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan berpotensi untuk direplikasi di desa-desa lain.
Pembangunan dan Pemanfaatan Awal Greenhouse sebagai Sarana Pembibitan Tanaman di Gampong Gunong Panyang Simangunsong, Isnaini Shona; Dirma, Novia; Japaruddin , Japaruddin; Itawarnemi, Hilmina; Nurlailisa, Nurlailisa; Jamalia, Jamalia; Fahik, Felista Fransiska; Huri , Ahmad Dhaman; Sasabillah, Festi; Fitryansyah, M. Aidil
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 4 No. 4 (2025): November (In Progress)
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/1tvekx19

Abstract

Pembibitan tanaman di Gampong Gunong Panyang mengalami kendala akibat cuaca yang tidak menentu, curah hujan yang tinggi, serta metode tradisional yang menyebabkan bibit rentan rusak dan pertumbuhan akar kurang optimal. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan pembangunan greenhouse sebagai sarana pembibitan yang terlindung dan terorganisir dengan melibatkan aktif masyarakat dalam setiap tahap pelaksanaan, mulai dari persiapan lahan, pembangunan fisik, hingga penataan bedengan dan rak bibit. Greenhouse berfungsi menjaga suhu dan kelembapan, melindungi bibit dari hujan deras maupun sinar matahari berlebih, serta menyediakan fasilitas perawatan yang lebih baik. Pada tahap pemanfaatan awal, bibit yang telah disemai dipindahkan ke dalam greenhouse dan dirawat sampai siap tanam di lahan. Kegiatan ini juga bertujuan sebagai media edukasi bagi masyarakat agar mampu mengadopsi teknologi pertanian sederhana secara berkelanjutan. Secara deskriptif, program ini berhasil meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan dan pemanfaatan greenhouse serta menjadi langkah awal yang positif dalam memperbaiki proses pembibitan dan pengelolaan pertanian secara lebih teratur dan berkelanjutan di daerah tersebut.
KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI JENIS JAMUR MAKROSKOPIK DI TAMAN HUTAN RAYA POCUT MEURAH INTAN, ACEH, INDONESIA Kusuma, Hendrix; Harnelly, Essy; Thomy, Zairin; Itawarnemi, Hilmina
Biotik Vol 13 No 2 (2025): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v13i2.31617

Abstract

Data on the diversity of macroscopic fungi in Tahura Pocut Meurah Intan is still not widely available, resulting in a gap in basic data that is essential for conservation, area management, and exploration of biological potential. This study aims to identify the diversity of macroscopic fungal species found in PMI National Park and analyze their distribution based on substrate type and habitat conditions. An exploration survey method was used by following existing hiking trails. Fungal samples found in the field were documented, collected, preserved, and then analyzed morphologically. Data analysis was performed using descriptive qualitative methods, presenting species distribution according to habitat conditions, substrate type, and differences between the rainy and dry seasons. Each category was presented as a percentage of the total identified species. 123 macroscopic fungal species were found, with a dominance of the order Agaricales (39%). A total of 28 species have the potential as alternative food sources, while 17 species have the potential as medicine. The highest diversity was found in habitats with heterogeneous vegetation (85.37%), followed by homogeneous forests (21.95%) and agricultural areas (16.26%). Weathered wood was the main substrate where fungi grew (56%), and the number of species was higher in the rainy season than in the dry season. These findings indicate that the PMI Nature Reserve is an important habitat for macroscopic fungi with variations in distribution influenced by differences in substrate and environmental conditions. Keyword: diversity of species, macrofungi, Tahura Pocut Meurah Intan, fungal composition
Optimalisasi lahan melalui integrasi usaha tani kelapa dan budidaya lele untuk meningkatkan keberlanjutan dan diversifikasi pendapatan petani Ulhaq, Riza; Weihan, Rayhan Amadius; Nasution, Anisah; Andriani, Dewi; Setyowati, Mita; Putri, Nhyra Kamala; Itawarnemi, Hilmina; Jasmi; Lestari, Rachmatika
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 6 No. 4 (2025)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v6i4.23824

Abstract

Program pengabdian ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan stabilitas ekonomi petani melalui penerapan sistem pertanian terintegrasi antara budidaya kelapa dan ikan lele di Desa Bubuhan, Kabupaten Simeulue. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil produksi kelapa dan belum optimalnya pemanfaatan sumber daya lokal. Metode yang digunakan adalah pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD) dan Community Development, yang dilaksanakan dalam tiga tahap: (1) sosialisasi konsep budidaya terpadu; (2) pendampingan praktik lapangan mencakup integrasi budidaya kelapa dan lele serta pemanfaatan limbah kolam menjadi pupuk organik cair; dan (3) evaluasi partisipatif dan sumatif. Hasil evaluasi partisipatif menunjukkan bahwa pemahaman awal petani terhadap konsep integrasi dan pengolahan limbah masih rendah, namun 95% menyatakan optimisme tinggi terhadap potensi peningkatan pendapatan. Setelah pelaksanaan kegiatan, evaluasi sumatif menunjukkan peningkatan signifikan, sebanyak 87% petani memahami sistem integrasi, 100% mampu memfermentasi limbah lele menjadi POC, dan seluruh peserta termotivasi menerapkan sistem secara mandiri. Selain itu, 80% responden mengakui adanya peluang diversifikasi ekonomi. Program ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan semangat kemandirian petani. Implementasi sistem pertanian terintegrasi berbasis sumber daya lokal memiliki kontribusi strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan.