Nurhasibah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kontribusi Nilai-Nilai Islam dalam Peningkatan Hasil Pertanian di Kabupaten Pinrang Nurhasibah
SOSIOLOGIA : Jurnal Agama dan Masyarakat Vol 3 No 2 (2025): Sosiologia : Jurnal Agama dan Masyarakat
Publisher : IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/sosiologia.v3i2.13636

Abstract

The effectiveness of P3A in practice is often hampered by various obstacles. One of them is the low level of member participation in organisational activities. The study focuses on the role of Islamic values in irrigation management by the Mamminasae V P3A group in Padaelo Village, Pinrang Regency. Islamic values play a crucial role in strengthening cooperation and the effectiveness of water resource management, which is the main pillar supporting community agricultural activities. The application of Islamic principles not only strengthens social bonds but also promotes the creation of a fair, transparent, and sustainable irrigation system. This study uses a qualitative approach with a descriptive method to analyse the forms of Islamic values applied in P3A activities, the factors that strengthen or hinder their application, and strategies that can support the sustainability of irrigation systems based on spiritual and social values. Data collection techniques include in-depth interviews, observations, and document.studies. The results of the study indicate that the application of Islamic values in the Mamminasae V P3A group in Padaelo Village, Pinrang District, is reflected through thammana & ihtarama, tawāsūh, al-nazāhah & al-infitāh, mas'uliyyah, and al-'adl.in irrigation management. These values strengthen coperation in maintaining water channels, making fair decisions, and distributing water equitably according to mutual agreements. The tradition of mappalili, the attitude of tawakal, gratitude, and mutual assistance strengthen spiritual awareness and social solidarity among members. The application of these values significantly contributes to improving agricultural yields through social and spiritual principles.
Transformasi Budaya Organisasi dalam Pengelolaan Logistik Non Medis di Institusi Kesehatan: Studi Kualitatif pada Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur Nurhasibah; Arlin Adam; Andi Alim
JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (JP-3)
Publisher : RAYHAN INTERMEDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pendidikan.v7i1.476

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dinamika transformasi budaya organisasi dalam pengelolaan logistik non medis di Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur. Transformasi budaya organisasi dipahami sebagai perubahan nilai, norma, dan praktik kerja yang memengaruhi efektivitas sistem logistik dalam institusi kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi kasus, melibatkan informan kunci seperti pejabat pengadaan, bendahara, perencana, dan staf logistik. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi, lalu dianalisis secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi budaya organisasi ditandai oleh pergeseran dari sistem birokratis yang kaku menuju budaya kerja yang lebih kolaboratif, transparan, dan terintegrasi secara digital. Faktor-faktor pendorong meliputi kebijakan nasional dan daerah, perkembangan teknologi, serta kepemimpinan yang visioner. Meskipun perubahan membawa dampak positif terhadap efisiensi, akurasi, dan akuntabilitas sistem logistik non medis, tantangan tetap muncul, terutama resistensi dari sebagian pegawai dan keterbatasan dalam literasi digital. Proses transformasi ini juga dimaknai oleh informan sebagai pembaruan nilai kerja, pembentukan identitas profesional, dan peningkatan koordinasi antarunit. Penelitian ini merekomendasikan penguatan sosialisasi budaya organisasi, peningkatan kapasitas SDM, dan dukungan kepemimpinan yang transformatif sebagai upaya untuk membangun sistem logistik yang responsif dan berkelanjutan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi institusi kesehatan lain dalam membangun tata kelola logistik non medis berbasis nilai budaya kerja yang adaptif dan profesional.