Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Data Kementerian Pertanian Republik Indonesia, menunjukkan bahwa volume impor tomat pada tahun 2022 sebanyak14.366 ton yang jauh lebih besar dibandingkan dengan volume ekspor pada tahun yang sama sebanyak 1.355 ton. Data tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan tomat dalam negeri belum dapat terpenuhi, sehingga perlu adanya peningkatan produksi tomat di Indonesia. Pengolahan lahan intensif menjadi salah satu faktor rendahnya tingkat kesuburan tanah dalam meningkatkan produksi tanaman tomat di Indonesia.Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil panen tanaman tomat terhadap perlakuan sistem olah tanah dan pemberian penutup tanah.Penelitian dilaksanakan di Sukoraharjo, Kepanjen, Jawa Timur dan Laboratorium Sumberdaya Lingkungan Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Juni - September 2022. Perlakuan penelitian terdiri dari Olah Tanah (OT), Tanpa Olah Tanah (TOT), Tanpa Olah Tanah + Jerami (TOTJ), Tanpa Olah Tanah + Kedelai (TOTK) dan Tanpa Olah Tanah + Jerami + Kedelai (TOTJK). Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tanpa olah tanah dengan kombinasi jerami dan kedelai (TOTJK) menujukkan respon positif pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Perlakuan tanpa olah tanah dengan kombinasi jerami dan kedelai (TOTJK) memberikan hasil yang lebih baik, dengan jumlah buah tomat sebanyak 43,5 buah per tanaman dengan berat buah per hektar sebesar 79,80 ton ha-1 dibandingkan perlakuan olah tanah dan tanpa penutup tanah.