Febrianti, Rafika
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Kebiasaan Sarapan Siswa SMP Muhammadiyah 2 Minggir Febrianti, Rafika; Mahfida, Silvi Lailatul; Nugroho, Agung; Nuraini, Nuraini
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 9 No 1 (2025): June
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v9i1.1975

Abstract

Remaja di Indonesia (usia 10–19 tahun) menghadapi tiga masalah gizi utama, yaitu underweight, overweight, dan kekurangan zat gizi mikro. Sekitar 25% remaja Indonesia mengalami stunting, 9% bertubuh kurus, dan 16% mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap status gizi dan kebiasaan sarapan anak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui korelasi antara tingkat pendidikan ibu dengan kebiasaan sarapan siswa SMP Muhammadiyah 2 Minggir. Penelitian dengan menggunakan data sekunder dengan pendekatan kuantitatif serta desain penelitian cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, melibatkan 132 siswa dan didapatkan 104 data memenuhi kriteria inklusi. Variabel yang menjadi fokus penelitian adalah tingkat pendidikan ibu dan kebiasaan sarapan. Data dikumpulkan menggunakan formulir kuesioner, dan analisis yang diterapkan adalah uji korelasi Spearman. Hasil analisis menunjukkan nilai Spearman’s rho sebesar 0,0824 dengan p-value 0,4059, mengindikasikan bahwa tidak terdapat hubungan yang berarti antara tingkat pendidikan ibu dengan kebiasaan sarapan siswa. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan ibu tidak memiliki hubungan signifikan dengan kebiasaan sarapan siswa SMP Muhammadiyah 2 Minggir. Oleh karena itu, penelitian lanjutan perlu memasukkan faktor seperti pengetahuan gizi, peran ayah, kebiasaan keluarga, dan waktu berangkat sekolah. Siswa diharapkan rutin sarapan untuk mendukung belajar dan gizi. Peneliti selanjutnya disarankan memakai pendekatan campuran dan melibatkan peran orang tua lebih luas.