Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENYULUHAN DAN PELATIHAN BUDIDAYA HIDROPONIK DI KELURAHAN MUARA ENIM KABUPATEN MUARA ENIM Framita, Rabecha Maros; Aliyah, Aliyah; Sari, Fitri Yunda; Putri, Piranti Herdaning; Wulandari, Siska Tri
Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 19 No. 1 (2025): Juni 2025: Journal Agrienvi
Publisher : Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/aev.v19i1.20839

Abstract

Program penyuluhan dan pelatihan budidaya hidroponik dilaksanakan di Kelurahan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, dengan tujuan memberikan edukasi kepada ibu rumah tangga tentang teknik budidaya hidroponik dan peluang wirausaha. Kegiatan ini melibatkan 10 peserta yang diberikan materi penyuluhan, pelatihan langsung, serta evaluasi berupa pretest dan posttest. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peserta, dengan rata-rata skor meningkat dari 7,5 menjadi 19,2 setelah pelatihan. Uji statistik membuktikan perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest (p < 0,05). Peserta juga menunjukkan antusiasme tinggi dan keyakinan untuk menerapkan pengetahuan secara mandiri. Program ini memberikan dampak positif terhadap pemberdayaan masyarakat dan potensi ekonomi rumah tangga melalui wirausaha hidroponik. Pendekatan yang digunakan terbukti efektif dan dapat diadaptasi untuk wilayah lain dengan karakteristik serupa.
Pemberdayaan Masyarakat Teknik Sambung Pucuk Tanaman Hias Bougenville di Desa Gunung Kuripan Kabupaten OKU Pusvita, Ema; Lastinawati, Endang; Rosmawati, Henny; Septianita, Septianita; Ogari, Putri Ayu; Danial, Ekawati; Gribaldi, Gribaldi; Nurlaili, Nurlaili; Purwadi, Purwadi; Lestari, Windi; Putri, Piranti Herdaning
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 4 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i4.1719

Abstract

This community service aims to improve the skills and knowledge of Gunung Kuripan Village residents in ornamental plant propagation techniques, especially through the grafting method on bougainvillea. This activity was motivated by the high public interest in ornamental plants with economic value but still limited understanding of efficient vegetative propagation techniques. Through an educational and demonstrative approach, 20 participants were given direct training starting from selecting rootstocks and scions, cutting techniques, grafting, to post-grafting care. The evaluation results showed that after 14 days, most of the grafts showed positive growth in the form of new shoots and good tissue unity. This technique allows one plant to produce various flower colors, increasing the aesthetic and commercial value of bougainvillea. This innovation is also a solution to limited planting space and strengthening opportunities for household-scale ornamental plant entrepreneurship. Thus, this activity succeeded in providing applicable technology transfer with the output of grafted plants, increasing community capacity in the field of horticulture, and encouraging the development of a creative economy based on ornamental plants. This service is expected to be an educational model that can be replicated in other areas with similar potential.ABSTRAKPengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan warga Desa Gunung Kuripan dalam teknik perbanyakan tanaman hias, khususnya melalui metode sambung pucuk (grafting) pada bougenville. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tingginya minat masyarakat terhadap tanaman hias bernilai ekonomis namun masih terbatasnya pemahaman terhadap teknik perbanyakan vegetatif yang efisien. Melalui pendekatan edukatif dan demonstratif, peserta yang berjumlah 20 orang diberikan pelatihan langsung mulai dari pemilihan batang bawah dan atas, teknik pemotongan, penyambungan, hingga perawatan pasca-grafting. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa setelah 14 hari, sebagian besar sambungan menunjukkan pertumbuhan positif berupa tunas baru dan kesatuan jaringan yang baik. Teknik ini memungkinkan satu tanaman menghasilkan berbagai warna bunga, meningkatkan nilai estetika dan komersial bougenville. Inovasi ini juga menjadi solusi terhadap keterbatasan ruang tanam serta memperkuat peluang wirausaha tanaman hias skala rumah tangga. Dengan demikian, kegiatan ini berhasil memberikan transfer teknologi yang aplikatif dengan luaran hasil tanaman yang telah di sambung pucuk, meningkatkan kapasitas masyarakat di bidang hortikultura, serta mendorong pengembangan ekonomi kreatif berbasis tanaman hias. Pengabdian ini diharapkan menjadi model edukatif yang dapat direplikasi di wilayah lain dengan potensi serupa.