Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Analisis Jaringan Perpipaan Distribusi Air Bersih Menggunakan EPANET 2.0 (Studi Kasus di Kelurahan Harapan Baru, Kota Samarinda) Nugroho, Searphin; Meicahayanti, Ika; Nurdiana, Juli
TEKNIK Vol 39, No 1 (2018): (July 2018)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.036 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v39i1.15192

Abstract

Distribusi air di Kota Samarinda masih belum optimal dikarenakan factor tekanan air di dalam pipa yang rendah pada waktu tertentu dan kehilangan air fisik karena kebocoran. Artikel ini memuat analisis jaringan perpipaan distribusi air bersih di Kelurahan Harapan Baru, Kota Samarinda menggunakan perangkat lunak EPANET 2.0. Hasil simulasi dibandingkan dengan hasil pengukuran tekanan air di lapangan pada kran pelanggan menggunakan manometer. Dari hasil penelitian, diketahui terdapat sebanyak 7 junction yang nilai tekanan airnya di bawah batas minimum kriteria pipa distribusi dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.18/PRT/M/2007 sebesar 0,5 atm, serta sebanyak 11 pipa yang nilai kecepatan aliran airnya di bawah batas minimum kriteria yang sama sebesar 0,3 m/s. Rekomendasi perbaikan jaringan perpipaan distribusi air bersih berupa tekanan minimum sebesar 0,5 bar pada pelanggan dan kontinuitas, yakni perubahan pengaturan tekanan pada valve existing, dan penambahan pompa booster pada beberapa titik. Terdapat perbedaan nilai tekanan air yang cukup signifikan antara hasil simulasi model EPANET dengan pengukuran langsung pada kran pelanggan
Tingkat Kebisingan Akibat Aktivitas Bandara Temindung Samarinda dan Pengaruhnya Terhadap Pemukiman Masyarakat di Kelurahan Bandara Ika Meicahayanti; Hanri Hanri; Muhammad Busyairi
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.435 KB) | DOI: 10.31001/tekinfo.v4i2.111

Abstract

Bandara Temindung merupakan bandara yang terletak di ibukota provinsi Kalimantan Timur yaitu Samarinda. Bandara ini berada di pusat kota yang dekat dengan pemukiman masyarakat, sehingga dalam aktivitasnya dapat memberikan pengaruh kebisingan terhadap pemukiman sekitarnya. Kelurahan Bandara merupakan salah satu area pemukiman yang berada di dekat Bandara Temindung. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji tingkat kebisingan yang berada di Kelurahan Bandara dan pengaruhnya terhadap masyarakat yang terkena dampak. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran langsung di lokasi pengukuran, dimana terdapat tiga lokasi pengukuran (H1, H2, H3) dan masing-masing di lokasi pengukuran tersebut memiliki empat titik pengukuran berdasarkan jarak terhadap sumber bising, yaitu 0, 10, 15, dan 20 meter. Pengukuran dilakukan melalui 3 waktu yang berbeda, yaitu L1 (08:00-10:00), L2 (10:00-12:00), dan L3 (12:00-14:00). Selain itu untuk mengetahui pengaruhnya terhadap masyarakat dilakukan survei dengan memberikan kuesioner kepada masyarakat yang terkena dampak. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai kebisingan pada level siang (Ls) adalah 72,65±3,3 dB(A). Nilai tersebut berada di atas baku mutu atau Nilai Ambang Batas (NAB) sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996, yaitu sebesar 55 dB(A) untuk kawasan perumahan dan pemukiman. Jika dilihat jarak pengukuran terhadap sumber kebisingan, jarak 15 meter memiliki nilai kebisingan yang relatif lebih tinggi dibandingkan pada jarak lain. Dari hasil kuesioner, meskipun nilai kebisingan berada di atas baku mutu, masyarakat merasa tidak terganggu dengan kebisingan aktivitas bandara.
Pengaruh pH Terhadap BOD, TSS, Dan VFA Pada Pengolahan LindiDalam Bioreaktor Anaerobik Abdul Kahar; Megahapsari Martaningtyas; Budi nining widiarti; ika Meicahayanti
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2017: PROSIDING SNTKK
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leachate is a liquid waste resulted from physical, biological and chemical decomposition of landfill waste. Leachate contains complex dissolved organic and anorganic substrate which are biodegradable and nonbiodegradable.Anaerobictreatmentprincipallyutilizesanaerobicbacteriainordertodegradethedissolvedorganicsubstance. Anaerobic treatment is very sensitive towards the substrate cocentration and pH. The objective of this research is to decide the pH effect on the BOD, TSS and VFA at leachate treatment in anaerobic bioreactor. This research used anaerobic bioreactor with the volume of 160 L. Anaerobic treatment carried out for 21 days, at pH ambient, 7.2 and 8.0. Microorganisms used comes from cow rumen and leachate with a ratio of 1:3 and filtered to take the extract. Collecting data and BOD, TSS and VFA analysis were done every two days. The results showed that the pH effect to the decrease BOD, TSS, and VFA at leachate treatment in anaerobic bioreactor. Anaerobic bioreactor performance optimum at pH 7.2, with the reduction of BOD and TSS was 80.29% and 74.08% respectively,andthe range of VFA productionwas 91.15-185.25 mg/L.  
EFEKTIVITAS DALAM MENGURANGI SAMPAH DAN NILAI EKONOMI PENGELOLAAN SAMPAH DI BANK SAMPAH Budi Nining Widarti; Nurlaili Ramadhani; Ika Meicahayanti
INFO-TEKNIK Vol 18, No 2 (2017): INFOTEKNIK VOL. 18 NO.2 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/infotek.v18i2.4329

Abstract

Efektifitas Kitosan Limbah Kulit Udang dan Alum Sebagai Koagulan dalam Penurunan TSS Limbah Cair Tekstil Ika Meicahayanti; Marwah Marwah; Yunianto Setiawan
Jurnal Chemurgy Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Chemurgy-Juni 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.531 KB) | DOI: 10.30872/cmg.v2i1.1630

Abstract

Alum merupakan koagulan yang umum digunakan untuk menurunkan TSS dalam air. Fungsi koagulan adalah untuk mendestabilisasikan partikel koloid sehingga dapat menurunkan kandungan partikel terlarut dan tersuspensi. Koagulan dapat berasal dari bahan alami, seperti kitosan, yang dibuat dari limbah. Limbah kulit udang yang dihasilkan oleh salah satu perusahaan di Kabupaten Kutai Kartanegara mencapai 4,5 ton per bulan. Jumlah yang cukup besar tersebut mendorong pemanfaatan limbah menjadi kitosan sebagai koagulan limbah cair tekstil yang memiliki kandungan TSS melebihi baku mutu, yaitu 518-620 mg/L. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kitosan sebagai koagulan, serta membandingkannya dengan koagulan alum dalam menurunkan TSS. Kitosan dibuat melalui proses preparasi, deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi. Pengontakkan koagulan dengan limbah cair tekstil menggunakan jartest dengan 100 rpm selama 3 menit dan 40 rpm selama 12 menit. Konsentrasi koagulan kitosan yang digunakan adalah 100, 120, dan 150 mg/L, sedangkan untuk koagulan alum menggunakan dosis optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan mampu menurunkan TSS mencapai 89,5% atau 555 mg/L, dengan dosis optimum 150 mg/L. Pada dosis optimum, koagulan tawas mampu menurunkan hingga 91,9% atau 570 mg/L. Efisiensi tawas yang sedikit lebih tinggi dari kitosan menunjukkan bahwa kitosan mampu berperan sebagai koagulan limbah cair tekstil seperti halnya alum.Kata Kunci : kitosan, limbah cair, alum, tekstil, TSS
PENGELOLAAN SAMPAH PASAR DI KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) Zihan Risman; Yunianto Setiawan; Ika Meicahayanti
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 4, No 1 (2018): MARET 2018
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v4i1.4657

Abstract

Pasar Loa Kulu beroperasi setiap hari mulai pukul 06.00  – 17.00 WITA dan dikelola oleh Unit Pengelola Pasar. Pengelolaan sampah di pasar ini belum terkelola dengan baik sehingga perlu adanya pengelolaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik sampah dengan merancang dan merekomendasikan pengelolaan sampah pada sistem pemilahan, pewadahan, pengumpulan, dan pengangkutan sampah. Sistem pemilahan dan pewadahan dilakukan dengan menghitung jumlah timbulan dengan hasil rata-rata 540,62 kg/hari dan karakteristik sampah berupa sampah organik sebanyak 492,95 kg/hari dan anorganik 47,66 kg/hari. Direkomendasikan dengan memberikan bak sampah berdasarkan karakteristik agar tidak tercampur. Sistem pengumpulan dilakukan dengan mengumpulkan sampah dari bak sampah hingga ke truk dan ditentukan alternatif rute pengumpulan sampah. Dibuat 3 alternatif rute pada bak sampah belakang dan rute optimum berada pada rute 1. Bak sampah depan dari 2 rute alternatif dipilih rute 2 sebagai rute optimum. Sistem pengangkutan dilakukan penentuan alternatif rute yang efektif dan efisien dengan menggunakan perangkat lunak Arcgis 10.1. Sistem pengangkutan direncanakan dibuat celah pada bak truk sampah antara sampah organik dan anorganik dan dibuat 3 rute alternatif dari Pasar hingga ke TPA Bekotok. Sehingga dipilih rute 1 sebagai rute yang efektif dan efisien.Kata kunci: Pasar, Pemilahan, Pewadahan, Pengangkutan, Pengumpulan. Loa Kulu market operate every day starting at 06.00–17.00 WITA and managed by Unit Market Managers. Waste management in the market has not managed well by  market manager so that required management. The purpose of this research is knowing characteristic garbage to design and recommends waste management on system sorting, containers, collection, and disposal. The system sorting and containers done by counting the number of  pileup with the results average 540,62 kg/day and characteristic of the waste in from organic waste as many as 492, 95 kg/day and inorganic 47,66 kg/day. Recommended by giving a garbage based on characteristic that not mixed. Collection system done with gathering trash from garbage bins to dump truck and determined alternative routes garbage collection. Made 3 alternative routes garbage bins back and route steady be on a route 1. Gabage bins in front of 2 alternative route chosen route 2 as steady route. Transportation system done determination of an effective and efficient by using software Arcgis 10.1. Transportation system planned made a gap in the dump trucks between organic waste and inorganic and made 3 alternative route from market to landfill Bekotok. So chosen route 1 as the route effective and efficient.Keywords: Collection, Containers, Market, Sorting, Transportation.
Potensi Minyak Jelantah Sebagai Biodiesel dan Pengaruh Katalis Serta Waktu Reaksi Terhadap Kualitas Biodiesel Melalui Proses Transesterifikasi Muhammad Busyairi; Aufar Za’im Muttaqin; Ika Meicahyanti; Saryadi Saryadi
Jurnal Serambi Engineering Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v5i2.1920

Abstract

This study aimed to determine the effect of reaction time and catalyst variations on the quality of biodiesel according to SNI 7182: 2015 determine the best reaction time and catalyst variations on the yield parameters, water content, viscosity, density, flash point, and methyl ester levels of biodiesel produced. Based on the research, the results show that the quality of biodiesel obtained for each parameter meets the SNI 7182: 2015 quality standards except for water content parameters that still exceed the quality standard limits. The best quality of biodiesel is shown in the variation of the reaction time of 120 minutes with KOH catalyst with a yield of 77.95%, moisture content of 0.2673%, density of 0.8669 gr/ml, the viscosity of 5.15 CST, flash point 174°C and levels of methyl esters 98.42%. Biodiesel from used cooking oil can be applied as renewable energy that is more environmentally efficient.This study aimed to determine the effect of reaction time and catalyst variations on the quality of biodiesel according to SNI 7182: 2015 determine the best reaction time and catalyst variations on the yield parameters, water content, viscosity, density, flash point, and methyl ester levels of biodiesel produced. Based on the research, the results show that the quality of biodiesel obtained for each parameter meets the SNI 7182: 2015 quality standards except for water content parameters that still exceed the quality standard limits. The best quality of biodiesel is shown in the variation of the reaction time of 120 minutes with KOH catalyst with a yield of 77.95%, moisture content of 0.2673%, density of 0.8669 gr/ml, the viscosity of 5.15 CST, flash point 174°C and levels of methyl esters 98.42%. Biodiesel from used cooking oil can be applied as renewable energy that is more environmentally efficient.
Penyediaan dan Edukasi Fasilitas Protokol Kesehatan sebagai Upaya Penerapan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan pada Anak di TPA Langgar As Syifa Samarinda Ika Meicahayanti; Lina Dianati Fathimahhayati; Suwardi Gunawan
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): JIPPM - Juni 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.104

Abstract

Budaya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan (K3L) penting untuk dilakukan. Gaya hidup baru sebagai dampak dari pandemi COVID-19 memberikan perubahan pada penerapan K3L, dengan selalu menjaga protokol kesehatan pada era kebiasaan baru. Anak-anak diharapkan dapat menerapkan protokol kesehatan untuk dapat meminimalisir adanya risiko terinfeksi virus, yaitu dengan menggunaan hand sanitizer dan mencuci tangan secara rutin. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan pada anak-anak agar dapat melakukan protokol kesehatan dengan baik dan benar, sebagai upaya memupuk budaya K3L. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di TPA Langgar Asy Syura Gunung Lingai, Samarinda, dimana lokasi ini belum tersedia fasilitas protokol kesehatan. Kegiatan diawali dengan pemberian sambutan, pembagian pamflet dan hand sanitizer pocket, sosialisasi materi edukasi, penyerahan dan pemasangan fasilitas protokol kesehatan, serta penutupan. Materi sosialisasi berupa poster dan pamflet tentang penggunaan hand sanitizer dan mencuci tangan yang baik dan benar. Fasilitas protokol kesehatan diletakkan di beberapa titik dengan disertai petunjuk penggunaan berupa poster. Kegiatan berjalan dengan baik dan memperoleh antusias dari anak-anak peserta didik. Hasil pengamatan menunjukkan sebanyak ±95% dari 50 anak-anak total peserta dapat memahami dan mempraktekkan cara mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer dengan baik dan benar. Selain itu, anak-anak juga telah memahami pentingnya menjaga kebersihan tangan agar terhindar dari kuman penyebab penyakit.
Pengaruh Waktu Kontak serta Jenis Elektroda Al-Al dan Al-Fe pada Elektrokoagulasi dalam Penyisihan Fe dan Mn Air Asam Tambang Andini Adi Putri; Ika Meicahayanti; Searphin Nugroho; Ibrahim; Febrina Zulya
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 15 No. 2 (2023): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v15i2.272

Abstract

Kandungan besi (Fe) dan mangan (Mn) dalam air asam tambang perlu diperhatikan agar tidak berpotensi sebagai zat pencemar di badan air penerima. Elektrokoagulasi dapat digunakan sebagai alternatif untuk penurunan logam dalam air limbah. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis pengaruh jenis elektroda dan waktu kontak pada metode elektrokoagulasi menggunakan plat aluminium (Al) dan besi (Fe), sehingga dapat mengetahui efektivitas metode elektrokoagulasi dalam mengolah air asam tambang. Penelitian dilakukan dengan variasi waktu kontak selama 45, 90, 120, 150, 180 menit dan jenis plat Al-Al dan Al-Fe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan waktu kontak diikuti dengan kenaikan efektifitas penyisihan parameter besi (Fe) dan mangan (Mn) pada air asam tambang. Jenis plat Al-Al lebih efesien dibandingkan jenis plat Al-Fe dikarenakan pada kombinasi Al-Al flok yang terbentuk lebih banyak. Jenis plat aluminum (Al-Al) pada waktu kontak 180 menit merupakan variasi yang paling efektif untuk pengolahan air asam tambang dengan hasil penyisihan parameter besi (Fe) sebesar 100% dari konsentrasi awal 1,25 mg/L dan penyisihan kadar mangan (Mn) sebesar  96% dari konsentrasi awal 2,58 mg/L.
Foto Fenton UVC dengan Menggunakan H2O2/FeSO4 dalam Mendegradasi Variasi pH dan Konsentrasi Asam Humat Fahrizal Adnan; Ika Meicahayanti; Muhammad Singgih
Jurnal Rekayasa Tropis, Teknologi, dan Inovasi (RETROTEKIN) Vol. 1 No. 1 (2023): RETROTEKIN (Rekayasa Tropis, Teknologi, dan Inovasi)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asam humat merupakan senyawa organik heterogen yang terdegradasi dan umumnya berwarna kuning hingga hitam yang diakibatkan dari peran senyawa ini sebagai substrat bagi perkembangan mikroorganisme. Asam humat dapat bereaksi dengan spesi klor yang umum digunakan dalam disinfektan sehingga menghasilkan trihalometana (THM) yang dapat menyebabkan kanker dan keracunan pada manusia, sehingga diperlukan proses untuk mendegradasi asam humat sebelum membentuk THM. Salah satu metode yang dapat mendegradasi asam humat ialah metode foto fenton. Tujuan penelitian kali ini ialah mengetahui pengaruh pH larutan asam humat dan pengaruh variasi konsentrasi larutan asam humat terhadap foto fenton dalam mendegradasi senyawa asam humat. Penelitian ini menggunakan variasi pH 3, 4, dan 5. Setelah didapatkan pH optimum, maka dilanjutkan dengan uji variasi konsentrasi asam humat sebesar 15, 20, dan 25 ppm. Hasil yang didapatkan ialah pH optimum dalam mendegradasi asam humat menggunakan metode foto fenton yaitu pH 5 dengan persen degradasi di menit ke-300 sebesar 88,617%, sedangkan pada pH 4 didapatkan sebesar 86,175% dan pH 3 sebesar 75,408%. Perbedaan hasil yang didapatkan karena semakin pH mendekati basa, maka semakin banyak OH• yang dihasilkan. Konsentrasi optimum yang didapatkan dalam mendegradasi asam humat ialah 15 ppm dengan persen degradasi pada menit ke-300 sebesar 88,617%, sedangkan pada 20 ppm didapatkan sebesar 87,751% dan 25 ppm sebesar 86,504%. Perbedaan hasil didapatkan karena semakin rendah konsentrasi pada larutan maka polutan yang terdapat pada larutan lebih mudah untuk terdegradasi. Dari hasil yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa pH sangat berpengaruh terhadap proses foto fenton, sedangkan konsentrasi larutan asam humat tidak terlalu berpengaruh