Dismenorea atau nyeri haid merupakan keluhan ginekologi akibat ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah yang umumnya diderita oleh remaja. Dismenorea sangat mengganggu aktivitas belajar remaja sehari-hari karena mengakibatkan nyeri, pusing bahkan pingsan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan santri tentang dismenorea dan cara pencegahannya menggunakan tanaman herbal. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Sekolah Entrepreneur Tahfidz Kekasih Al-Aqsa, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan. Adapun metode yang dipergunakan adalah ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Untuk mengukur pengetahuan santri telah dilakukan pre-tes dan post-tes. Soal dibagi menjadi 2 kelompok pertanyaan (10 soal tentang dismenorea dan 10 soal berikutnya tentang tanaman herbal berkhasiat pencegah dismenorea. Kegiatan ini ikuti oleh 45 orang santri yang terdiri dari santri tingkat SMP 20 orang dan SMA 25 orang. Hasil pre-tes menunjukkan bahwa sebagian besar santri (57,78%) tidak bisa membedakan antara nyeri haid dengan nyeri perut sedangkan pengetahuan santri terhadap tanaman herbal berkhasiat pencegah dismenorea juga sangat rendah (44,44). Kegiatan pengabdian ini dinilai berhasil karena hasil post-tes menunjukkan peningkatan nilai akhir yang signifikan. Pengetahuan santri terhadap dismenorea meningkat menjadi 100% sedangkan pengetahuan santri tentang herbal berkhasiat pencegah dismenorea menjadi 93,33%. Kebanyakan dari santri mengetahui bahwa bumbu dapur seperti kunyit, kencur, serai, dan asam jawa dapat dijadikan sebagai obat alternatif pencegah dismenorea. Diharapkan sinergi antara universitas dengan santri dapat lebih ditingkatkan terutama dalam pengolahan sampel herbal guna mendapatkan jamu atau ramuan yang terjaga kualitas dan keamanannya.