Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PELIBATAN ORANG TUA DALAM PENERAPAN PENGASUHAN POSITIF SEBAGAI PENUNJANG PENDIDIKAN INKLUSI DI LEMBAGA PAUD Mirawati Mirawati; Nenden Ineu Herawati; Leli Halimah; Ayu Hopiani
Jurnal PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 5, No 6 (2022): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v5i6.8218

Abstract

Pengasuhan pada anak merupakan hal yang sangat penting dan memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap setiap aspek perkembangan anak. Pengasuhan pada anak pertama kali dimulai dalam lingkungan keluarga. Hal tersebut menyiratkan bahwa orang tua dan pendidik memiliki peranan yang penting dalam memberikan pengasuhan yang baik pada anak, khususnya sebagai upaya pendidikan inklusi bagi anak usia dini. Berdasarkan hal tersebut, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan layanan informasi pada guru dan orang tua terkait program pengasuhan positif melalui pelatihan dan upaya pelibatan orang tua. Program ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pengasuhan yang dapat dilakukan oleh guru dan orang tua dan juga sebagai upaya penguatan pendidikan inklusi bagi anak usia dini di lembaga PAUD.
In House Training Desain Dan Produk Pembelajaran Yang Sesuai Dengan Perkembangan Abad 21 Untuk Guru Sekolah Dasar Di Wilayah Priangan Timur Provinsi Jawa Barat Dede Trie Kurniawan; Yunus Abidin; Leli Halimah
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 19, No 1 (2022): Proceeding Biology Education Conference
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan pada abad ke 21 diarahkan untuk menyiapkan generasi pembelajar, pemecah masalah dan memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif.  Pembelajaran di kelas dirancang untuk memfasilitasi peserta didik dalam  mencapai tujuan tersebut dengan memberikan latihan-latihan yang berorientasi  pada kemampuan kemandirian belajar siswa. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik di era saat ini. Pasca pandemi Covid – 19 guru membutuhkan pendampingan agar bisa memenuhi  tuntutan pembelajaran abad 21 dengan ketentuan kenormalan baru yang sedang di tetapkan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan sebagai upaya peningkatan kemampuan guru sekolah dasar diwilayah Priangan Timur provinsi Jawa Barat dalam memanfaatkan produk pengembangan pembelajaran abad 21 hasil mahasiswa pascasarajana program studi S2 PGSD UPI Cibiru. Adapun produk pembelajaran SD abad 21 yang telah dikembangkan adalah media dan bahan ajar terkini, strategi desain pembelajaran untuk pemenuhan literasi bahasa, matematika dan IPA untuk siswa sekolah dasar, pengembangan desain pembelajaran untuk menanamkan nilai dan karakter pancasila untuk siwa sekolah dasar, hasil telaah kebijakan dan sosialisasi implementasi kurikulum terkini untuk sekolah dasar, dan manajemen pengeolaan sekolah yang baik dan efektif sesuai dengan perkembagan abad 21. Secara rinci, tujuan pengabdian ini dapat diuraikan sebagai berikut : pertama memberikan pengetahuan kepada guru guru SD mengenai perkembangan implementasi kurikulum terkini dan manajemen kepemimpinannya, kedua melatih keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran untuk memenhi literasi kebangsaan, matematika, IPA dan Bahasa di sekolah dasar, ketiga  melatih dan membimbing guru–guru SD dalam memanfaatkan dan mengembangan media pembelajaran SD terkni dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian adalah workshop yang dilaksanakan selama bulan April  hingga November 2022. Evaluasi kegiatan menggunakan model CIPP yang dikembangkan oleh Daniel Stuffleabem. Kegiatan pengabdian ini menargetkan khalayak sasaran adalah guru sekolah dasar di wilayah priangan timur provinsi jawa barat. Pada program pengabdian ini akan diselenggrakan kegiatan dengan ketentuan di beberapa wilayah difasilitasi dengan tatap maya, namun di beberapa wilayah akan dijalankan secara tatap muka. Alasan pemilihan peserta adalah wilayah sekolah yang sebagian besar belum memiliki kerjasama dengan instansi program studi S2 PGSD UPI Kampus Cibiru yang merupakan program studi baru di lingkungan UPI Cibiru. Maka diharapkan dengan kegiatan pengabdian ini bisa menjadi inisasi awal program kerjasama program studi S2 PGSD UPI Kampus Cibiru dengan kelompok kerja guru di wilayah Priangan timur provinsi Jawa Barat secara berkelanjutan.
TRANSISI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA DI SDN KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT DALAM KAITAN STANDAR PROSES (STUDI KASUS SDN 122 CIJAWURA) N Gina Siti Agnia; Leli Halimah
Jurnal Warta Desa (JWD) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Warta Desa (JWD)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jwd.v5i1.206

Abstract

Kurikulum 2013 maupun kurikulum merdeka merupakan sebuah serangkaian perencanaan yang senantiasa menerapkan suatu penilaian autentik, pendekatan saintifik, dengan senantiasa memperhatikan pembelajaran inklusi agar menciptakan generasi penerus bangsa yang aktif, kreatif dan kritis. penelitian kali ini memiliki tujuan untuk menjelaskan dan menggambarkan proses implimentasi kurikulum 2013 di SDN 122 Cijawura Kota Bandung. Selain itu, proses perencanaan dan pelaksanaan kurikulum merdeka menjadi fokus bahasan yang akan dikaji. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengambilan data menggunakan teknik observasi, studi literature dan wawancara kepada guru, orang tua peserta didik dan kepala sekolah berdasarkan kajian studi kasus di SDN 122 Cijawura Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Hasilnya yaitu pelaksanaan kurikulum 2013 di SDN 122 Cijawura berjalan dengan optimal, dengan berbagai tantangan yang dapat diselesaikan. Untuk transisi kurikulum merdeka, SDN 122 Cijawura akan memaksimalkan berbagai perencanan dan implikasi dari kurikulum tersebut. Terdapat 2 kelas yang menerapkan kurikulum merdeka secara menyeluruh yaitu kelas 1 dan 4.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR Lebyana Norma Belinda; Leli Halimah
Pedagogi Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/pedagogi.v10i1.7201

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam membangun pembentukan karakter seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan karakter di SDN Anggadita I dan mendeskripsikan bagaimana pendidikan karakter dilaksanakan di sekolah tersebut. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) nilai karakter yang diterapkan adalah religius, tanggung jawab, jujur, dan toleransi. 2) Melalui pembiasaan, implementasi dan konsep pendidikan karakter di SDN Anggadita I. 3). Strategi pendidikan karakter guru antara lain selalu mengingatkan siswa akan hal-hal yang baik, memberi peringatan tegas, memberi contoh secara langsung atau menjadi panutan, terlibat dalam kegiatan rutin atau pembiasaan, dan meningkatkan kesadaran siswa. 4) Hambatan pelaksanaan pendidikan karakter di SDN Anggadita I adalah faktor guru, orang tua, lingkungan, dan siswa..Kata kunci:  implementasi; pendidikan karakter; strategi pendidikan. IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION IN ELEMENTARY SCHOOLS ABSTRACTEducation is one of the most important factors in building the formation of one's character. The purpose of this study is to find out how character education is implemented at SDN Anggadita I and to describe how character education is implemented at that school. This research method uses a qualitative case study approach. Data collection techniques were carried out using interviews, observation and documentation. The findings of this study indicate that: 1) the character values applied are religious, responsible, honest and tolerant. 2) Through habituation, implementation and the concept of character education at SDN Anggadita I. 3). Teacher character education strategies include always reminding students of good things, giving strict warnings, giving direct examples or being role models, engaging in routine activities or habituation, and increasing student awareness. 4) Obstacles to the implementation of character education at SDN Anggadita I are the factors of teachers, parents, environment, and students.Keywords: implementation; character building; educational strategy.
Pelatihan partnership guru dan orang tua dalam mengembangkan model contextual teaching and learning dengan media loose parts untuk menstimulasi kreativitas anak usia dini Leli Halimah; Margaretha Sri Yuliartiningsih; Nenden Ineu Herwati; Mirawati Mirawati; Ayu Hopiani
TEKMULOGI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.966 KB) | DOI: 10.17509/tmg.v1i2.40257

Abstract

Various theories and research results reveal that an effective partnership between school and family are a necessity, the key to success, and  a critical factor in the academic and socio-emotional development of children. Judging from the urgency of the school-family partnership in helping the success of children's education, it is very necessary to have a comprehensive understanding on the part of both teachers and parents in its implementation. For this reason, through this community service activity, it aims to provide insight and skills, especially to early childhood teachers who are partners in the implementation of PPLSP PGPAUD UPI Campus Cibiru. The results of the activity show an increase in partnership literacy between teachers and parents regarding the nature of the importance of partnerships, types, principles, strategies and approaches to partnerships. In addition, teachers have the skills to plan partnership programs, and have a positive attitude to be even better in creating partnerships with children's parents in developing contextual teaching and learning models with loose parts media to stimulate early childhood creativity. 
Implementasi pelatihan pendekatan STREAM berbasis project based learning dalam kurikulum pendidikan anak usia dini Leli Halimah; Mirawati Mirawati; Maya Purnama Sari; Ayu Hopiani
TEKMULOGI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/tmg.v2i1.52950

Abstract

There are so many advantages of the PBL-based STREAM approach if it is implemented in the ECE curriculum. However, no matter how great a learning approach is, without a well-understood teacher regarding its theoretical basis and how to apply it, then this approach will not give any meaning. For this reason, teachers see the need to receive training so that they are skilled in applying the STREAM-PBL approach to the PAUD curriculum. This training is a form of community service which is carried out in a blended way through online meetings using zoom meetings and offline meetings. The purpose of this training is to provide insight and skills related to the implementation of the STREAM-PBL approach in the PAUD curriculum. This training was attended by PAUD teachers who became partners in the implementation of PPLSP and the tri dharma of the UPI Campus PGPAUD study program in Cibiru. The results of this training activity indicate an increase in teachers' understanding regarding the implementation of the STREAM-PBL approach in the PAUD curriculum. Teachers believe that the STREAM-PBL approach has great potential to stimulate children's creativity and other aspects of development.
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Leli Halimah
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 6, No 1 (2015): Mei 2015
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.772 KB) | DOI: 10.17509/cd.v6i1.10509

Abstract

Esensi pendidikan adalah membangun karakter anak. Untuk itu, pemerintah dalam hal ini  Permendiknas (2012) telah menetapkan lima belas  nilai karakter yang harus ditanamkan pada anak, sejak pendidikan usia dini. Tujuan penelitian ini, untuk mengidentifikasi nilai- nalai karakter apa yang pada umumnya secara eksplisit dirancang  dalam dokumen kurikulum khususnya dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun oleh guru anak usia dini. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui studi dokumenter, dan studi literature dari situs-situs di internet. Hasil studi, menyimpulkan bahwa guru pendidikan anak usia dini dalam menentukan nilai-nilai karakter untuk satu kali pertemuan pada umumnya secara eksplisit meliputi beberapa nilai karakter yang secara bervariasi paling sedikit tiga nilai karakter dan paling banyak sampai delapan nilai karakter. Hal ini sangat berbeda dengan hasil studi literature dari situs di internet yang menggambarkan bahwa untuk satu nilai karakter dikembangkan secara berkelanjutan, konsisten sampai target selama satu bulan atau sampai nilai karakter tersebut telah membudaya pada diri anak. Kata Kunci: Pendidikan  karakter dan kurikulum pendidikan anak usia dini
PENTINGNYA MENYUSUN RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) BAGI GURU ANAK USIA DINI Leli Halimah
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 4, No 2 (2013): November 2013
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/cd.v4i2.10389

Abstract

Salah satu tugas rutin guru anak usia dini adalah menyusun rencana kegiatanharian (RKH). Berdasarkan hasil kajian dapat dideskripsikan pentingnya guru dalammembuat RKH, dan beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh guru dalammembuat RKH. Bahkan guru dapat secara fleksibel menyusun RKH dengan berbagaimodel pembelajaran, di antaranya RKH (a) model pembelajaran klasikal; (b) modelpembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman; (c) model pembelajaranberdasarkan sudut-sudut kegiatan; (d) model pembelajaran area; dan (e) modelpembelajaran berdasarkan sentra.
METODE BERMAIN KARTU KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRA MEMBACA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK Yanti Sukaesi; Leli Halimah
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 7, No 1 (2016): Mei 2016
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.645 KB) | DOI: 10.17509/cd.v7i1.10548

Abstract

Penelitian dilakukan berdasarkan permasalahan yakni sebagian besar anak TK B masih belum mengenal semua bentuk huruf, belum dapat membedakan huruf-huruf atau simbol yang melambangkannya, belum dapat membedakan kata-kata yang mempunyai huruf awal dengan huruf vokal a dan i, dan belum dapat menirukan kembali 4-5 urutan kata benda yang sesuai dengan tema dalam proses pra membaca. Hal itu membuat anak kesulitan dalam menggabungkan dan merangkaikan huruf menjadi kata. Permasalahan timbul karena penggunaan metode yang kurang tepat dan relevan dengan tingkat perkembangan anak.Dalam penelitian ini peneliti menerapkan metode Bermain Kartu Kata Bergambar dalam kegiatan, sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan pra membaca anak. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) Memperoleh gambaran tentang proses aktivitas kegiatan pra membaca anak dengan penerapan metode Bermain Kartu Kata Bergambar 2) Memperoleh gambaran perkembangan kemampuan pra membaca anak dengan penerapan metode Bermain Kartu Kata Bergambar. Subjek penelitian adalah 10 siswa kelompok B TK. Khas Masjid Agung kota Garut, terdiri dari 3 orang anak perempuan dan 7 orang anak laki-laki. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Elliot. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu 1) penerapan metode Bermain Kartu Kata Bergambar dalam proses aktivitas kegiatan pra membaca anak dilakukan melalui tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi: peningkatan proses aktivitas kegiatan pra membaca anak pada siklus I 66,7%, pada siklus II tetap pada 66,7%, dan pada siklus III meningkat menjadi 70%. 2) penerapan metode Bermain Kartu Kata Bergambar dapat mengembangkan kemampuan pra membaca anak: peningkatan kemampuan pra membaca anak pada siklus I 60%, pada siklus II meningkat menjadi 63,3%, dan pada siklus III meningkat menjadi 70%.Kata kunci : pra membaca, metode bermain, kartu kata bergambar.
PENGEMBANGAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK MELALUI KEGIATAN COOKING CLASS Halimatussadiah -; Edi Rohendi; Leli Halimah
CAKRAWALA DINI: JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 8, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : UPI Kampus Cibiru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.53 KB) | DOI: 10.17509/cd.v8i1.10552

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengembangan karakter tanggung jawab anak di dalam lingkungan sekolah yang kurang optimal seperti hal anak tidak menyimpan kembali barang-barang yang telah digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pengembangan kemampuan bertanggung jawab anak melalui kegiatan cooking class pada anak kelompok B di TK Mutya Agni. Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas model John Elliot yang dilaksanakan tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari tiga tindakan. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, penilaian peforma, catatan lapangan, catatan anekdot, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan 1) penggunaan bahan-bahan sesuai petunjuk, 2) menyelesaikan tugas sampai selesai, 3) menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, 4) mengikuti aturan selama kegiatan cooking class, 5) merapihkan alat, tempat, dan bahan yang telah digunakan. Kelima indikator tersebut mengalami peningkatan pada setiap siklusnnya. Hasil presentasi pengembangan karakter tanggung jawab anak pada siklus I sebesar 0 % hal ini dikarenakan anak masih pada tahap BSH, pada siklus II sebesar 50,42 %, dan pada siklus III sebesar 89,89 %. Karakter tanggung jawab anak meningkatkan setelah diberikan kegiatan cooking class. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu kegiatan yang dapat mengembangkan karakter anak. Kata Kunci : karakter tanggung jawab anak, cooking class, taman kanak-kanak, PTK