Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kedua variasi dari metode latihan skiping, yaitu antara Basic foot skipping dan alternating foot skipping. Metode penelitian quasi experiment dipakai dalam penelitian ini dan berjenis kuantitatif. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini yaitu Bleep Test. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 18 atlet yang merupakan keseluruhan sampel. Populasi dalam penelitian ini merupakan atlet atletik nomor lari di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Hasilnya, kedua metode latihan berkontribusi dalam meningkatkan daya tahan kardiovaskular atlet, dengan kelompok Alternating Foot Skipping menunjukkan peningkatan lebih banyak ke kategori Sangat Baik dibandingkan Basic Skipping. Namun, berdasarkan uji statistik, tidak ada bukti yang cukup untuk menyatakan bahwa salah satu latihan lebih efektif dibandingkan yang lain dalam meningkatkan daya tahan kardiovaskular, Penelitian ini menunjukkan bahwa kedua variasi latihan dapat diterapkan dalam program pelatihan untuk atlet lari, namun pilihan latihan sebaiknya disesuaikan dengan preferensi dan tujuan spesifik atlet untuk mencapai hasil optimal agar dapat menyasar pula ke hal-hal dominan untuk nomor lari. Abstract This study aims to compare two variations of the skipping training method, namely basic foot skipping and alternating foot skipping. The quasi-experimental research method was used in this study and is quantitative. The instrument used in this study was the Bleep Test. The population in this study was 18 athletes who were the entire sample. The population in this study were athletic athletes in the running category in Bone Bolango Regency, Gorontalo Province. As a result, both training methods contributed to increasing the cardiovascular endurance of athletes, with the Alternating Foot Skipping group showing a greater increase to the Very Good category compared to Basic Skipping. However, based on statistical tests, there is insufficient evidence to state that one exercise is more effective than the other in increasing cardiovascular endurance. This study shows that both variations of training can be applied in training programs for running athletes, but the choice of training should be adjusted to the preferences and specific goals of the athlete to achieve optimal results in order to also target the dominant things for the running number