Anemia pada ibu hamil didefinisikan sebagai permasalahan kekurangan zat besi yang ditandai dengan kadar hemoglobin < 11 gr/dl. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2021, 40,76% wanita hamil di seluruh dunia mengalami anemia. Angka ini menurun pada tahun 2022 menjadi 39,02% dan pada tahun 2023 sebanyak 37,65%. Pada tahun 2021, persentase ibu hamil yang mengalami anemia di Indonesia sebesar 20,46%, pada tahun 2022 sebesar 20,86% dan pada tahun 2023 mengalami sedikit peningkatan menjadi 21,1%. Tujuan penelitian diketahui hubungan pengetahuan, frekuensi kunjungan ANC dan riwayat anemia secara simultan terhadap kepatuhan mengkonsumsi Tablet Fe di UPTD Puskesmas Burnai Mulya tahun 2024. Metode penelitian menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III di wilayah kerja UPTD Puskesmas Burnai Mulya pada tahun 2024 yang berjumlah 33 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian univariat diperoleh sebagian besar responden patuh mengkonsumsi tablet Fe sebesar 54.5%, pengetahuan kurang 54.5%, kunjungan ANC cukup 60.7% dan tidak memiliki riwayat anemia 63.6%. Hasil uji chi square diperoleh ada hubungan pengetahuan secara parsial dengan kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet Fe di UPTD Puskesmas Burnai Mulya tahun 2024 dengan nilai p 0.002, ada hubungan frekuensi kunjungan ANC secara parsial dengan kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet Fe di UPTD Puskesmas Muara Burnai tahun 2024 dengan nilai p 0.001 dan ada hubungan riwayat anemia secara parsial dengan kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet Fe di UPTD Puskesmas Burnai Mulya tahun 2024 dengan nilai p 0.004. Kesimpulan adanya hubungan 3 variabel secara simultan di Piuskesmas Burnai Mulya, Disarankan kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan program pencegahan dan penanggulangan anemia pada ibu hamil dengan memberikan edukasi dan memantau kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe.