Abstract. The Family Hope Program (PKH) is a conditional social assistance program launched by the Indonesian government to support underprivileged families through cash transfers directed at improving access to education, health, and the economy. In 2020, the government allocated IDR 36.9 trillion in funds for 10 million recipient families as part of a strategy to accelerate poverty alleviation. However, in practice, some families remain recipients for years without experiencing significant improvements in their social and economic conditions. Using a phenomenological approach, this study involved six informants selected through purposive sampling based on inclusion criteria. The results show that KPM's understanding of the Family Hope Program (PKH) is generally functional, with a focus on children's educational needs. In the aspect of socio-economic independence related to irregular income, lack of access to productive businesses, increased social participation and interaction, the dynamics of social stigma, the strategic role of assistants, social solidarity, and changes in social identity and self-confidence. Socio-economic challenges, self-awareness and empathy values, the role of assistants, structural limitations of the program, as well as family and neighborhood support. Keyword: Beneficiary families, phenomenological approach, family hope program, poverty reduction, socio-economic self-sufficiency. Abstrak. Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program bantuan sosial bersyarat yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia untuk mendukung keluarga prasejahtera melalui transfer tunai yang diarahkan pada peningkatan akses pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Pada tahun 2020, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp36,9 triliun bagi 10 juta keluarga penerima, sebagai bagian dari strategi percepatan pengentasan kemiskinan. Namun, dalam praktiknya, sebagian keluarga masih tetap menjadi penerima bantuan selama bertahun-tahun tanpa mengalami peningkatan signifikan dalam kondisi social dan ekonomi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman hidup Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam proses menuju kemandirian sosial-ekonomi Dengan menggunakan pendekatan fenomenologis, penelitian ini melibatkan enam informan yang dipilih melalui purposive sampling berdasarkan kriteria inkulsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman KPM terhadap Program Keluarga Harapan (PKH) umumnya bersifat fungsional, dengan fokus pada kebutuhan pendidikan anak. Pada aspek kemandirian sosial ekonomi terkait dengan penghasilan tidak tetap, minimnya akses terhadap usaha produktif, peningkatan partisipasi dan interaksi sosial, dinamika stigma sosial, peran strategis pendamping, solidaritas sosial, serta perubahan identitas sosial dan kepercayaan diri. Tantangan sosial ekonomi, kesadaran diri dan nilai empati, peran pendamping, keterbatasan struktural program, serta dukungan keluarga dan lingkungan dapat menjadi faktor pendorong dan penghambat bagi KPM untuk graduasi mandiri. Kata Kunci: Bantuan sosial, KPM, studi fenomenologi, kemandirian sosial ekonomi, Program Keluarga Harapan (PKH).